Senin, 7 Juli 2025
Matius 9:18-26
18 Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." 19 Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. 20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. 21 Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 22 Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. 23 Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, 24 berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. 25 Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. 26 Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, tak ada orang yang mau celaka. Pada umumnya orang ingin lepas dari susah dan derita.
- Tampaknya, dengan berbagai kerja dan usaha orang menginginkan kebahagiaan. Damai sejahtera adalah dambaan hidup.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun orang bisa berusaha mati-matian agar selalu mendapatkan kedamaian dan kesejahteraan, tanpa keteguhan sikap berhubungan mesra dengan relung hati orang tak akan mengalami kebebasan dari rasa susah dan derita. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mengalami aliran kedamaian dan kesejahteraan yang membuatnya teguh dalam sikap baik.
Ah, asal rajin doa pasti selamat.
No comments:
Post a Comment