Wednesday, February 5, 2025
Ulang Tahun Imamat Rm. Ria ke 52
"Saya diminta sharing dan diminta untuk menuliskan yang akan saya katakan" kata Rm. Ria dalam Misa Rabu 5 Februari 2025. "Aku ki sing paling mengesan dhek neng Seminari. Rama Sunaryo, Rama Rektor, pas mlaku bareng aku ngandika 'Aku aja dikiwakake'. Merga Rama Sunaryo neng sisih kiwaku" (Yang paling mengesan adalah ketika saya di Seminari. Rm. Sunaryo, Rektor Seminari, ketika berjalan bersamaku berkata 'Aku aja dikiwakke'. Itu karena Rm. Sunaryo berada di sebelah kiriku). Kata Jawa kiwa memang berarti kiri. Maka, terjemahan harfiah "Aja dikiwakke" jadi "Jangan dikirikan". Tetapi dalam idiom pergaulan tata budaya Jawa, itu berarti "Jangan tidak dihargai" atau "Hendaklah dihormati". Hal ini akan tampak jelas kalau orang mengulurkan tangan kanan untuk memberikan sesuatu atau untuk menyalami orang lain. Dalam tata santun Jawa itu menjadi ungkapan menghargai atau menghormati. Kalau memakai tangan kiri berarti merendahkan posisi yang dihadapi. Barangkali itu menjadi penghayatan mendalam Rm. Ria kalau berhadapan dengan pembesar atau pimpinan. Maka, ketika ada upacara potong tumpeng, Rm. Ria memberikan potongan tumpeng dengan lauk pauknya kepada Rm. Hartanta. Maka, Rm. Bambang berkomentar secara spontan "Hormat kepada Direktur" yang membuat umat yang ikut Misa tertawa.Itu terjadi ketika Domus Pacis Santo Petrus mengadakan perayaan Ulang Tahun Imamat ke 52 untuk Rm. Ria. Kor yang mengiringi dengan lantunan lagu-lagu dengan indah berasal dari The Blerro Choir, umat Nologaten, yang dipimpin oleh Pak Loly. Tamu khusus dari Rm. Ria dikoordinasi oleh Bu Truli, adiknya, berasal dari keluarga dan kenalan-kenalan termasuk mantan anggota lagu-lagu gregorian bimbingan Rm. Ria. Domus Pacis juga mengundang umat Lingkungan Yohanes Rasul Ambarrukmo, Paroki Baciro, dan beberapa pemeduli hajatan dan snak. Misa dipimpin oleh Rm. Hartanta, Direktur Domus. Sesudah pembacaan Injil homili diisi dengan sharing oleh Rm. Ria. Di dalam sharing Rm. Ria amat menekankan penghormatan pada pimpinan dengan kata-kata "Aja dikiwakke" yang diulangi beberapa kali. Sekalipun karyanya selalu terikat dengan Seminari Mertoyudan, Rm. Ria juga menyinggung beberapa paroki yang pernah dilayani. Usia, yang besok 12 Februari 2025 genap 79 tahun, juga disinggung. Sesudah Misa seperti biasa ada makan malam bersama. Untuk hajatan malam itu, konsumsi yang disajikan berupa nasi goreng, bakmi goreng, bakmi godog, dan sate ayam. Semua disajikan oleh Tim Ibu-ibu Pencari Dana Pembangunan gereja Paroki Medari. Sumbangan dana kecil-kecilan untuk Medari juga terjadi di Domus dengan penjualan slondok yang dikoordinasi oleh Bu Rini sebagai PUPIP Domus Pacis. PUPIP adalah singkatan Paguyuban Umat Peduli Imam Praja. PUPIP Domus adalah beberapa ibu yang peduli pada rama-rama praja sepuh di Domus. Bu Rini telah beberapa kali mengirimkan dana ke PGPM Paroki Medari.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pengembangan Pendamping PIA
Pada Sabtu sore Rm. Bambang akan menuju salah satu warga di salah satu Lingkungan Paroki Kalasan. Dia diminta memimpin Misa Peringatan arwah...

-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Orang biasa mendapatkan informasi bahwa di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, ada 11 orang rama. Salah satu masih muda, berusia 43 tahun, ...
-
"Apakah diperkenankan kalau ada di antara kami ada yang datang lalu mengajak Rama Hartana keluar jajan?" tanya seorang di antara r...
No comments:
Post a Comment