Domus Menolak Rombongan Kunjungan

"Rama Jarot, tangga-tangga njenengan sing sesuk ajeng berkunjung kula tolak" (Rm. Jarot, tetangga Anda yang besok akan berkunjung saya tolak) kata Rm. Hartanta ketika sedang makan bersama di ruang makan Sabtu 8 Februari 2025. Ketika Rm. Jarot bertanya "Tangga kula sinten?" (Siapa itu tetangga saya?), Rm. Hartanta menyambung "Kelompok umat dari Paroki Gondang". Rm. Jarotpun berkata bahwa tidak tahu dan tidak kenal ada umat Gondang yang akan bertamu di Domus Pacis pada Minggu 9 Februari 2025. Kalau Rm. Hartanta bilang bahwa yang akan bertamu adalah tetangga-tetangga Rm. Jarot, semua maklum karena Rm. Jarot berasal dari Paroki Gondang. Yang jelas, para rama sepuh tampak tenang saja mendengar berita penolakan tamu yang akan berkunjung. 

Dalam keadaan biasa tentu hal itu menjadi tanda tanya besar. Bahkan berita itu akan jadi pembicaraan seru di Domus Pacis Santo Petrus. Tetapi semua bisa memaklumi karena tetangga amat dekat dan berhimpitan sedang menyelenggarakan peristiwa dukacita. Dari berita grup WA para rama praja Keuskupan Agung Semarang ada jenasah salah satu rama datang di Seminari Tinggi Kentungan. Rm. Fajar Kristianto, Minister Seminari, pada jam 21.26 mengirimkan foto peti jenazah disertai narasi singkat "Mgr. Para rama, jenazah Rama Heru sudah di Kapel Paulus. Matur nuwun". Rm. Heru Purnomo, salah satu imam praja Keuskupan Agung Semarang, pada Jumat 7 Februari 2025 wafat. Beliau adalah imam di Paroki BSB Semarang. Pada hari Minggu 9 Februari 2025 ada Misa Requiem untuk beliau di Seminari Tinggi Kentungan sebelum pemakaman di Makam UNIO depan gedung Domus Pacis Santo Petrus. Komunitas Rama Domus datang dua kali di Kapel Santo Paulus Seminari Tinggi Kentungan. Pertama berangkat jam 07.30 untuk doa bersama, dan kedua ikut Misa RIP jam 10.00.