Kunjungan Puluhwatu Klaten

"Saya amat terkesan terhadap kondisi para rama sepuh. Kondisi memang tampak lemah. Dalam hal ini saya ingin bertanya, karena tinggal bersama, bagaimana para rama mengalami interaksi satu sama lain? Apakah ada acara khusus baik di dalam Domus ataupun di luar Domus? Apakah ada saat khusus atau hari khusus untuk mengadakan omong-omong satu sama lain?". Kata-kata pertanyaan itu disampaikan oleh seorang bapak dalam rombongan kunjungan di Domus Pacis. Itu terjadi pada hari Sabtu 15 Februari 2025. Yang berkunjung adalah lebih dari 50 orang umat Wilayah Puluhwatu, Paroki Maria Assumpta Klaten. Pada waktu itu ada 7 orang rama sepuh yang menyambut : Rm. Yadi, Mgr. Blasius, Rm. Jarot, Rm. Harto, Rm. Suhartana, Rm. Ria, dan Rm. Bambang. Untuk menanggapi pertanyaan itu Rm. Bambang, yang memandu penerimaan rombongan tamu, mempersilahkan Rm. Yadi, Rm. Suhartana, Mgr. Blasius, Rm. Jarot berbicara. Rm. Bambang memang memberi tambahan ketika membuat kesimpulan jawaban. Beberapa butir bisa disampaikan berkaitan dengan tanggapan keempat rama :

• Kesempatan jumpa bersama hanya terjadi pada waktu makan 3 kali sehari. Selain itu ada satu momen jumpa, yaitu dalam Misa bersama. Makan pagi pada jam 06.30, makan siang jam 11.30, dan makan sore sesudah Misa di Kapel pada jam 17.30.
• Omong-omong biasa terjadi dalam makan bersama dan beberapa rama memang biasa hanya menjadi pendengar karena kondisinya.
• Di luar itu para rama banyak berada di kamar masing-masing. Kesendirian dalam kamar memang terjadi sekitar 92% dalam kehidupan sehari-hari. Memang sering ada satu rama sepuh membutuhkan sesuatu dengan mendatangi salah satu rama lain di kamarnya. Tetapi kegiatan pribadi amat dominan terjadi di kamar. Itu bisa berupa seperti doa, membaca buku, kontakan dengan medsos, nonton TV, dan menulis. Memang, semua rama sepuh Domus mendapatkan tugas dari Bapak Uskup menjadi pendoa. Satu hal yang disadari adalah realita kelansiaan. Dengan menjadi lansia pada umumnya orang memang akan banyak berada dalam kesendirian. Sekalipun hidup bersama anak-cucu, anak dan cucu akan banyak sibuk dengan kegiatannya dan si lansia banyak tinggal di rumah.