Saturday, February 1, 2025

Haruskah Lansia Rajin Mandi?

Beberapa hari lalu Rm. Bambang baru saja sembuh dari sebuah luka di kakinya. Luka itu terjadi karena benturan dengan alas meletakkan kaki di kursi roda. Itu terjadi pada 30 Desember 2024. Selama harus diganti perban setiap hari, Rm. Bambang selalu dibantu dengan mandi sibin, yaitu badan dilap dengan lap basah. Dia bisa mandi di sore hari, karena perban basah akan dicopot dan diganti dengan perban baru kering termasuk obatnya. Tetapi pada suatu sore seorang karyawan, yang biasa mengganti perban, bertanya "Rama akan mandi atau tidak?" Rm. Bambang tahu bahwa hari itu adalah hari Minggu dan di Domus biasa tak ada Misa. Misa Domus memang biasa dilaksanakan di sore hari. Tetapi Sabtu sore menggunakan Liturgi Minggu, sehingga hari Minggu biasa tak ada Misa. Kalau tak ada Misa sore, termasuk tak ada acara sore, Rm. Bambang memang biasa tidak mandi. Maka pertanyaan karyawan "Mandi atau tidak?" adalah wajar. Rm. Bambang memilih tidak mandi sehingga pergantian perban di hari berikut terjadi pada pagi hari sesudah mandi.

Tentang tak biasa mandi, kalau tak ada Misa dan atau acara, banyak penghuni Domus Pacis kerap mentertawakan Rm. Bambang. Dalam hal ini Rm. Bambang selalu berkata "Aku kan sudah lansia." Atau "Aku banyak di rumah dan tak bepergian keluar." atau "Aku tidak berkeringat". Terus terang, Rm. Bambang sering bertanya kepada diri sendiri "Benarkah alasan-alasan itu?" Pada suatu ketika dia mencari artikel yang ada kaitannya dengan masalah lansia dan tidak mandi. Ternyata dia dapat menemukan artikel yang berjudul Lansia tidak Disarankan Sering Mandi, Ini Penjelasan Dokter (https://ameera. republika.co.id/berita/raa7zr463). Teks lengkap adalah sebagai berikut :

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang lanjut usia (lansia) tak disarankan terlalu sering mandi karena menyebabkan kulit jadi semakin kering, demikian. "Mandi yang terlalu sering saat usia produktif atau anak-anak mungkin tidak apa-apa namun ketika usia sudah lanjut akan berpengaruh pada kulit menjadi lebih kering," ujar Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr Ika Anggraini, SpDV, dalam sebuah webinar kesehatan, Rabu (13/4/2022).

Ika mengatakan, terkadang para lansia bisa mandi lebih dari dua kali sehari. Menurut dia, walau mandi bisa menjaga kebersihan namun ini bukan termasuk kebiasaan baik bagi lansia.

"Lansia sangat rajin bisa lebih dari dua kali sehari. Mau sholat kadang mandi. Ini kebiasaan yang sebenarnya kurang baik. Memang benar sangat menjaga kebersihan namun hal ini berisiko menimbulkan kulit kering karena air bisa menjadi bahan iritan yang dapat menimbulkan kulit kering," papar dia.

Pada lansia, sudah terjadi perubahan struktur kulit seperti pH, lapisan kulit atas, dermis hingga pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko mereka mengalami kelainan kulit. Salah satu masalah kesehatan yang bisa muncul yakni kulit kering.

Ika menjelaskan, kulit kering harus segera mendapatkan penanganan agar tak menimbulkan komplikasi-komplikasi seperti infeksi bakteri, luka kronik hingga gangguan tidur berkelanjutan yang bisa menyebabkan depresi maupun kecemasan bagi lansia. Lokasi tersering kulit kering yakni di kedua lengan dan tungkai dengan gambaran klinis kulit tampak kasar, tekstur kulit lebih jelas dan tampak bersisik.

"Kulit kering mudah terasa kasar dan bila berat bisa tampak kemerahan (digaruk) menimbulkan luka lecet dan efek bakteri," tutur Ika.

Untuk mengatasi kulit kering, pemberian pelembap pada kulit menjadi salah satu rekomendasi Ika. Di sisi lain, mengurangi kebiasaan mandi atau berendam dengan air hangat, menggunakan sabun tak berpelembap dan mencukupi asupan makanan dan minuman juga bisa dilakukan.

"Sabun tak berlembap, tingkatkan risiko kulit kering kemudian asupan makanan dan minuman yang kurang," demikian tutup Ika.

No comments:

Post a Comment

Pengembangan Pendamping PIA

Pada Sabtu sore Rm. Bambang akan menuju salah satu warga di salah satu Lingkungan Paroki Kalasan. Dia diminta memimpin Misa Peringatan arwah...