Friday, February 14, 2025

Bersahabat dengan Panti Rapih

Pagi itu, sesudah makan pagi Senin 10 Februari 2025, Rm. Hartanta bertanya kepada Rm. Bambang "Rama Suntara pun ngandika gerahe?" (Apakah Rm. Suntara sudah memberi informasi tentang sakitnya?). Rm. Bambang menjawab "Mboten ngandika napa-napa kok. Mung wingi sonten dhek dhahar namung nedha tigan. Dipun tawani sane-sanesipun. Bibar menika lajeng nyriyosi kula 'Aku lara'. Kula taken 'Apane sing lara?', dipun wangsuli 'Awakke. Rasane nggregesi'. Kula lajeng ngundang karyawan supados ndherekke wangsul wonten kamar" (Beliau diam saja. Kemarin sore pada waktu makan beliau hanya makan sebutir telor. Kemudian berkata kepada saya 'Aku sakit'. Ketika saya tanya 'Apanya yang sakit', Rm. Suntara menjawab 'Badanku terasa mriang', Lalu saya memanggil karyawan untuk mengantar beliau kembali ke kamar). 

Ternyata pada malam itu, Minggu 9 Februari 2025, Rm. Suntara diantar periksa di IGD RS Panti Rapih. Pada jam 21.23 Rm. Hartanta mengirim berita WA di HP Rm. Bambang "Puji Tuhannn ..... Bisa dirawat di rumah. Ini baru nunggu obat ..... Hasil periksa jantung dan paru dalam batas normal ..... Hasil romo sudah keluar romo hasil semua baik cuma romo banyak dahak di kasih obat dan untuk diit makan jangan asem jangan gorengan air putih di kurangi". Pada makan pagi Senin itu Rm. Suntara sudah makan seperti biasa. Rm. Hartanta memang amat memperhatikan kondisi badan para rama sepuh Domus. Maklumlah semua sudah punya idapan penyakit. Semua sudah berurusan dengan dokter secara rutin. Semua sudah biasa menyantap obat-obat sebagai menu harian. Seminggu sekali ada perawat home care datang memeriksa semua rama. Setiap Sabtu ada dokter datang. Bahkan beberapa rama harus mendapatkan terapi dari rumah sakit lebih sekali dalam seminggu. Setiap ada keluhan, seringan apapun, Rm. Hartanta akan meminta karyawan untuk membawa ke rumah sakit. Beberapa hari lalu Rm. Yadi mengeluh tentang gigi palsunya tidak enak. Setelah diperiksa ternyata gusinya mengecil atau mengerut. Maka Rm. Bambang kepada tamu yang berkata "Sehat ya ..." selalu menjawab "Tidaaak ...." dan bilang "Harus bilang 'Segar yaaa ....'" Pada Senin pagi itu sebelum kembali ke kamar Rm. Bambang berkata pamit ke Rm. Hartanta "Mangke bar nedha siang kula ajeng kesah. Gadhah kencan kaliyan Jeng Stella" (Sehabis makan siang saya akan pergi. Ada janjian dengan Bu Stella). Dengan dahi mengerinyit Rm. Hartanta bertanya "Sinten niku?" (Siapakah dia), dan yang menjawab Rm. Jarot "Dokter gigi". Maka ada tawa meledak. Ternyata ada juga soal gigi untuk Rm. Bambang.

No comments:

Post a Comment

Pengembangan Pendamping PIA

Pada Sabtu sore Rm. Bambang akan menuju salah satu warga di salah satu Lingkungan Paroki Kalasan. Dia diminta memimpin Misa Peringatan arwah...