Tuesday, December 31, 2024

Santo Basilius Agung & Santo Gregorius dari Nazianze

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-basilius-agung-santo-gregorius-dari-nazianze-02-januari

Basilius dan Gregorius dilahirkan di Asia Kecil pada tahun 330. Sekarang daerah tersebut dikenal dengan nama Turki. Keluarga Basilius: nenek, ayah, ibu, dua saudara serta seorang saudarinya semuanya adalah orang kudus. Sedangkan orangtua Gregorius adalah St. Nonna dan St. Gregorius Tua. Basilius dan Gregorius saling bertemu dan menjadi sahabat karib di sekolah di Athena, Yunani.

Basilius kemudian menjadi seorang guru yang tersohor. Suatu hari, saudarinya yaitu St. Makrina, menyarankan agar ia menjadi seorang biarawan. Basilius mendengarkan nasehat baik saudarinya, pergi ke tempat yang sunyi dan di sana mendirikan biaranya yang pertama. Regula (=peraturan biara) yang ditetapkannya bagi para biarawannya amatlah bijaksana. Biara-biara Gereja Timur masih menerapkannya hingga saat ini.

Keduanya, Basilius dan Gregorius, menjadi imam dan kemudian Uskup. Mereka dengan berani berkhotbah menentang bidaah Arianisme yang menyangkal bahwa Yesus adalah Tuhan. Ajaran sesat ini membingungkan banyak orang. Ketika menjadi Uskup Konstantinopel, Gregorius mempertobatkan banyak orang dengan khotbah-khotbahnya yang mengagumkan. Hal itu membuatnya hampir saja kehilangan nyawanya. Seorang pemuda berencana untuk membunuhnya. Pada saat-saat terakhir, pemuda tersebut bertobat serta memohon pengampunan dari Gregorius. St. Gregorius sungguh mengampuninya serta membawanya ke jalan yang benar dengan kelemahlembutan serta kebaikan hatinya.

Empatpuluh empat khotbah St. Gregorius, 243 suratnya, serta banyak puisinya kemudian diterbitkan. Buah penanya masih amat penting hingga saat ini. Banyak penulis mendasarkan karya-karya mereka pada buah penanya itu.

Basilius, sahabat Gregorius, seorang yang amat lembut serta murah hati. Ia selalu menyediakan waktu untuk menolong kaum miskin papa. Ia bahkan mendorong orang-orang miskin itu untuk menolong mereka yang lebih miskin dari mereka sendiri. “Berikanlah makanan terakhirmu kepada pengemis yang mengetuk pintumu,” desaknya, “dan percayalah akan belas kasihan Tuhan.” Basilius menyumbangkan segala miliknya dan membuka sebuah dapur umum. Di sana orang sering melihatnya mengenakan celemek dan melayani mereka yang lapar. Basilius wafat pada tahun 379 dalam usia empatpuluh sembilan tahun. Sementara Gregorius wafat pada tahun 390 dalam usia enampuluh tahun. Ia dimakamkan di Basilika St. Petrus di Roma.

Kita tidak akan pernah menyesal mempergunakan pengetahuan, waktu, serta bakat-bakat kita untuk membantu orang-orang di sekitar kita semakin dekat dengan Tuhan.

Sumber: yesaya.indocell.net

Santo Almakios

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-almakios-01-januari

Kisah tentang Santo Almakios atau dikenal juga dengan sebutan Santo Telemakus ditemukan dalam tulisan-tulisan Theodoret, Uskup Cyrrhus, Suriah. Telemakus disebutkan sebagai seorang pertapa (sumber lain menyebutkan : biarawan)  yang datang ke Roma dari Timur. Ia mencoba untuk menghentikan perkelahian gladiator di amphitheater Romawi, hingga ia dilempari batu sampai mati oleh orang banyak. Kaisar Kristen Honorius, bagaimanapun, sangat terkesan dengan kemartiran biarawan itu dan mendorongnya untuk mengeluarkan larangan yang sangat bersejarah, yaitu melarang pertunjukan pertarungan gladiator.

Pertarungan gladiator yang terakhir diketahui berlangsung di Roma adalah pada tanggal 1 Januari 404 M, jadi tanggal ini dijadikan sebagai tanggal kemartiran Santo Telemakus.

Sebuah tradisi lain mengisahkan bahwa kemartiran santo Telemakus terjadi setelah ia berdiri di ampiteater dan mengatakan kepada majelis untuk berhenti menyembah berhala dan mempersembahkan korban kepada para dewa. Mendengar pernyataan ini, prefek kota lalu memerintahkan para gladiator untuk membunuh Telemachus.

Lamunan Hari Raya

Santa Maria Bunda Allah

Rabu, 1 Januari 2025

Lukas 2:16-21

16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. 

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, pada umumnya para agamawan percaya bahwa Tuhan itu Mahakuasa. Apapun bisa dibuat tanpa harus memakai manusia.
  • Tampaknya, di hadapan Tuhan manusia itu amat sangat tergantung. Orang tak punya daya apapun berhadapan dengan Tuhan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun manusia tak punya daya apapun berhadapan dengan Tuhan, atas dasar kehendak Tuhan sendiri justru lewat kebiasaan mesra dengan relung hati orang bisa mengelola diri sebagai jalan hadirat Tuhan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang justru menjadi tanda dan sarana hadirat Tuhan.  

Ah, mana mungkin manusia mengurus Tuhan.

Monday, December 30, 2024

Konsumsi Khusus di Domus Pacis

"Rama, arta konsumsi khusus ingkang kula cepeng wonten saldonipun lumayan. Kados pundi menika?" (Rama, ada saldo lumayan dari uang konsumsi khusus yang saya pegang. Bagaimana ini?) Itu kata-kata Rm. Bambang kepada Rm. Hartanta, direktur Domus Pacis Santo Petrus. Sejak Juli 2021 Rm. Bambang memang menangani sumbangan dari warga Gereja untuk Domus Pacis. Kepedulian ada yang berupa pemberian snak pagi dan sore. Tetapi Rm. Bambang juga mengurus hajatan yang harus mendatangkan catering. Hajatan itu untuk peristiwa Misa Malam Natal/Paskah, ulang tahun hari pemberkatan rumah, dan ulang tahun tahbisan imamat masing-masing rama penghuni. Dalam setahun paling tidak ada 9 kali hajatan yang menghadirkan banyak umat. Ulang tahun kelahiran tidak diurus karena segala konsumsi khusus untuk hajatan tak ada anggaran dari Keuskupan. Selain dari sumbangan umat, Rm. Bambang memang juga mencari sendiri untuk konsumsi hajatan dengan jualan kain batik. Terrnyata dalam setahun selalu ada saldo lumayan. Inilah yang dibicarakan oleh Rm. Bambang ke Rm. Hartanta pada 5 November 2024. Dari pembicaraan itu muncul keputusan ada konsumsi khusus untuk setiap rama Domus pada hari ulang tahun kelahiran mulai pada tahun 2025. Konsumsi khusus itu untuk makan orang serumah (rama dan karyawan termasuk relawan). Rama yang berulang tahun kelahiran bisa mengundang keluarga atau orang dekat antara 5-10 orang. Tentu saja semua ini bisa terlaksana karena kemurahan kepedulian hati umat kepada Domus Pacis. Pada Desember 2024 umat yang menghadirkan kepedulian adalah sebagai berikut :

  • Pengumbang Snak. 1. Ibu Sintari, 2. Ibu Emma, 3. Ibu Rachel, 4. Ibu Tita, 5. Ibu Rini, 6. Ibu Joko Sumadyono, 7. Ibu Wahyu, 8. Ibu Lies Yatno, 9. Ibu Anita Eko, 10. Ibu Darsono, 11. Sdri. Lusia, 12. Ibu Wahyuni, 13. Ibu Kanti, 14. Ibu Rie Agung, 15. Oma Rico, 16. Ibu Satya, 17. Ibu Joni, 18. Ibu Septi, 19. Ibu Jatmiko, 20. Ibu Lucinda, 21. Ibu Endang dari Baciro, 22. Ibu Tutik, 23. Ibu Siwi Janong, 24. Ibu Atik, 25. Ibu Jondit, 26. Ibu Supriyati.
  • Penyumbang Hajatan. 1. Ibu Coleta Tanti Sanvero, 2. Bapak Agus, 3. Keluarga Rm. Priyanto, 4. Ibu Yinni Tjia, 5. NN via Ibu Monic, 6. Ibu Eny Bernadet, 7. Ibu Ambar, 8. Ibu Nadya, 9. Klg. Patuk (5 org), 10. Ibu Happy Rianawati, 11. Ibu Umi, 12. Ibu Ratmi, 13. Ibu Mardanu, 14. Bapak Blasius Chasto, 15. Ibu Yucha, 16. Ibu Primitiva, 17. Ibu Rini Wahyudi, 18. Ibu Lucy, 19. Ibu Retha, 20. Apotek Jaya Sehat, 21. Ibu Pargiono, 22. Ibu Emiliana Sri Pujiarti, 23. Ibu Agnes Kadyartini.

Santo Silvester, Paus

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-silvester-paus-31-desember

Ilustrasi: santosilvester, paus, papsstyosefngawi.blogspot.com

PAUS SILVESTER adalah Paus dan orang kudus pertama yang wafat bukan sebagai martir. Sayang bahwa sedikit sekali informasi yang diketahui tentang kehidupannya. Silvester menjadi Paus antara tahun 314-335 pada masa pemerintahan Kaisar Konstantin Agung. Pada masa itu sesuai ketetapan kaisar di dalam Edikta Milano, agama Kristen menjadi agama resmi yang berlaku di seluruh kekaisaran. Dengan itu orang-orang Kristen mulai keluar dari tempat persembunyiannya di katakombe-katakombe dan tidak takut-takut lagi melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan di hadapan umum. Posisi hukum Gereja menjadi sangat kuat, di bawah Kaisar Konstantin Agung. Istana Lateran dihadiahkan kepada Takhta Suci oleh Konstantin. Oleh Paus Silvester, istana itu dirobah menjadi gereja Katedral Keuskupan Roma. Gereja Katedral ini menjadi lambang kemerdekaan Gereja dari penguasaan Kaisar-kaisar Romawi semenjak kelahirannya. Pada masa kepemimpinannya, Silvester juga mendirikan Gereja Santo Petrus di Vatikan dan rumah-rumah ibadat lainnya di seluruh kota Roma. Bersama kaisar, Silvester mengambil bagian juga di dalam penyelenggaraan Konsili Ekumenis Pertama di Nicea pada tahun 325 untuk menghukum ajaran sesat Arianisme. Selama masa pontifikatnya buku “Para Martir Romawi” (Martyrology Romanum) dikerjakan. Ia juga berjuang memajukan kehidupan liturgi dan mendirikan Sekolah Seni Suara di Roma.

Sumber: www.imankatolik.or.id

Credit Foto: santosilvester, paus, papsstyosefngawi.blogspot.com

Lamunan Oktaf Natal

Selasa, 31 Desember 2024

Yohanes 1:1-18

1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. 9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.  15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." 16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; 17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 18 Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, untuk beriman orang akan sadar untuk beragama. Dia akan menjalani agama yang dipeluknya.
  • Tampaknya, setiap agama memiliki tatanan untuk dijalani oleh pemeluknya. Untuk beriman orang akan taat pada tatanan dalam agamanya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun taat pada segala hal yang diatur oleh agama, orang baru sungguh beriman kalau itu dilandaskan pada kesadaran adanya limpah anugrah ilahi dalam dirinya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa dalam hidupnya ada berbagai anugrah Tuhan sehingga dengan beragama dia selalu mengungkapkan rasa syukur. 

Ah, beriman itu jelas menjalani doa dan ibadat sesuai dengan aturan.

Sunday, December 29, 2024

Surat Gembala Uskup Agung Semarang Mengakhiri Tahun 2024 dan Mengawali Tahun 2025

 (Dibacakan pada tgl 31 Desember 2024 dan 1 Januari 2025)


Saudara-saudari umat Keuskupan Agung Semarang yang terkasih. Berkah Dalem.

Mengakhiri tahun 2024 dan mengawali tahun 2025, perkenankan saya mengucapkan SELAMAT NATAL 2024 dan SELAMAT TAHUN BARU 2025. Pada saat peralihan tahun ini, saya mengajak Anda semua untuk kembali melihat perjalanan iman yang telah kita lalui bersama selama tahun 2024 dan sekaligus memandang ke depan peziarahan iman di tahun 2025.

Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh makna bagi Keuskupan Agung Semarang (KAS). Kita berjalan bersama dengan arah pastoral “Tinggal dalam Kristus dan berbuah: Berjalan Bersama dalam Formasio Iman Berjenjang dan Berkelanjutan”. Kita memiliki tanggung jawab untuk memantapkan iman umat di semua jenjang usia dengan aneka pembinaan iman. Harapannya mereka semakin mampu menghidupi imannya secara lebih cerdas, tangguh, misioner dan dialogis (CTMD).

Kita bersyukur begitu banyak anggota hidup bakti (religius dan sekular), katekis, pembina iman, prodiakon, dan aktivis dalam kebersamaaan para gembala yang selalu siap membaktikan diri untuk pelayanan pembinaan dan pewartaan iman. Setiap langkah yang diupayakan pasti membawa kedewasaan iman umat. Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasihnya kepada para katekis yang menjadi penjamin keberlangsungan hidup Gereja melalui pewartaan mereka.

Sekarang, kita memasuki tahun 2025, tahun yang penuh tantangan dan sekaligus harapan. Tidak hanya tantangan iman, tetapi juga sosial, ekonomi dan politik. Masih ada kesenjangan sosial, polarisasi politik (pemisahan kelompok karena perberbedaan pilihan politis), disrupsi teknologi (terobosan teknologi), layanan kesehatan, pemulihan ekonomi di tengah tantangan regulasi yang belum matang atas beragamnya kebijakan untuk kepentingan publik.

Di tengah tantangan itu, kita mencoba bergerak dengan semangat kekatolikan dan apostolik. Iman katolik tidak sekedar identitas dan aktivitas, tetapi terkandung juga integritas yang menopang kehidupan. Iman memberi kekuatan dan daya tahan hidup. Iman menjadi energi dan inspirasi dalam menjalani hidup di tengah tantangan dan perubahan. Kita berharap kekatolikan kita semakin kuat dan semangat kerasulan kita juga semakin nyata.

Secara internal, tahun 2025 juga menjadi tahun syukur bagi Keuskupan Agung Semarang dan juga tahun Yubileum. Keuskupan Agung Semarang tahun ini merayakan ulang tahun ke-85. Kesempatan ini menjadi saat tepat untuk merenungkan peristiwa syukur perjalanan Keuskupan Agung Semarang. Begitu banyak rahmat Tuhan berikan: perkembangan umat yang membanggakan, pelayanan pastoral yang semakin berdampak, partisipasi sosial yang semakin meluas, dan panggilan menjadi imam, bruder dan suster yang tetap subur. Banyak rahmat yang tidak terhitung jumlahnya, yang memampukan kita berkembang sebagai umat Allah dan bersaksi di tengah masyarakat.

Bersama seluruh umat katolik, kita menjalani tahun Yubileum yang diselenggarakan setahun penuh dari 29 Desember 2024 sampai dengan 06 Januari 2026. Paus Fransiskus mengajak kita semua menjadi peziarah-peziarah pengharapan (peregrinantes in spem), yang berjalan bersama-sama menuju perjumpaan dengan Tuhan dan membangun harapan atas dasar janji Tuhan. Salah satu harapannya adalah menerima indulgensi penuh. Cara mendapatkannya akan diinformasikan lewat aneka macam pelayanan di tempat-tempat yang telah ditentukan.

Kita semua berharap tahun 2025 yang sarat dengan peristiwa penuh berkat ini menjadi momentum untuk membangun Gereja yang semakin kuat dan mengembangkan kesaksian iman yang semakin nyata dan mewujudkan peradaban kasih yang semakin kreatif di tengah masyarakat Indonesia yang semakin sejahtera, bermartabat, dan beriman.

Kita percaya pada pertolongan Tuhan yang dinyatakan pada kita pada hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah ini. Tuhan akan menyertai dan memandu perjalanan kita serta melimpahkan berkat keselamatan. Demikian juga Bunda Maria akan mendoakan kita dan melatih kita untuk bisa menimbang setiap peristiwa dalam terang iman. Dalam kehidupan yang dinamis ini, pentinglah memiliki sikap batin seperti Maria yaitu membawa segala pengalaman dan pergumulan hidup ke hadirat Tuhan.

Akhirnya selamat merayakan Natal yang penuh damai. Semoga Kristus yang lahir di dalam hati kita, senantiasa memberikan sukacita dan kedamaian dalam hidup kita. Selamat memasuki tahun 2025. Semoga Tuhan memberkati kita semua dengan rahmat-Nya yang melimpah.

Matur nuwun, berkah Dalem dan salam bahagia.

 

Semarang, 26 Desember 2024

† Robertus Rubiyatmoko

Uskup Agung Semarang

Santa Anysia

 diambil dari https://www.mirifica.net/santa-anysia-30-desember

ANYSIA hidup di Tesalonika pada akhir abad kedua. Ia lahir dari keluarga Kristen yang kaya dan saleh.  Anysia sangat saleh. Ia hidup dalam doa dan ia memiliki kaul pribadi akan kesucian dan kemiskinan. Ia juga sering menggunakan kekayaannya untuk membantu orang-orang miskin di Tesalonika. Tesalonika adalah sebuah kota purba di Yunani di mana St. Paulus pernah singgah dan mewartakan Injil Kristus.

Pada masa itu, terjadi penganiayaan yang kejam terhadap umat Kristiani. Gubernur Tesalonika bertekad untuk mencegah semua umat Kristiani untuk berkumpul bersama dan merayakan Misa. Tetapi umat beriman secara diam-diam  tetap berkumpul dan merayakan misa bersama. Pada suatu hari Anysia berusaha untuk menghadiri pertemuan tersebut. Ketika ia melewati pintu gerbang kota yang disebut Gerbang Kasandra, seorang serdadu menjadi curiga kepadanya. Ia segera menghalangi langkah Anysia serta menyelidiki kemanakah Anysia hendak pergi.

Karena amat ketakutan, Anysia melangkah mundur sambil dengan tidak sadar membuat tanda salib. Melihat itu, sang serdadu langsung menyadari bahwa gadis ini adalah seorang Kristen. Ia mencengkeram tubuhnya dengan kasar dan berusaha menyeretnya menuju kuil berhala untuk memaksa Anysia agar murtad dengan memberikan persembahan kepada dewa-dewi dalam kuil tersebut. Anysia berusaha melawan sekuat tenaga sehingga orang kafir itu menjadi semakin marah. Akhirnya, dalam puncak kemarahan, ia mencabut pedangnya dan menebaskannya ke tubuh Anysia. Anysia pun jatuh dan tewas seketika di kaki sang serdadu.

Ketika penganiayaan telah berakhir, umat Kristiani Tesalonika mendirikan sebuah gereja di tempat di mana St. Anysia telah menyerahkan nyawa bagi Kristus. Anysia wafat sekitar tahun 304.

Sumber: katakombe.org

Lamunan Oktaf Natal

Senin, 30 Desember 2024

Lukas 2:36-40

36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, 37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. 38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. 39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. 40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, kanak-kanak akan disebut baik kalau tumbuh dengan sehat. Dia akan terjaga agar tak kena penyakit.
  • Tampaknya, kanak-kanak akan disebut baik kalau tumbuh dengan berbagai kelucuan penuh dengan kecerdasan. Dia akan terjaga dengan makanan sehat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun tidak cacad dan selalu taat pada orangtua, kanak-kanak baru sungguh baik kalau tidak hanya segar raga tetapi juga segar hati tumbuh dengan keceriaan karena berada di tengah orang mesra dengan nurani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orangtua akan membesarkan anak dalam kedekatan dengan lingkungan terbuka pada Tuhan.

Ah, anak akan baik kalau bakat-bakatnya terasah.

Kepahitan Ketika Berkarya

Sekarang kisah yang muncul karena adanya kunjungan pada Kamis 26 Desember 2024. Yang berkunjung untuk para rama sepuh adalah Panitia Natal dan HUT tahun 2024 Paroki Santa Maria Tak Bercela Kumetiran. Panitia datang bersama Rm. Jojo. Para rama yang menyambut adalah Rm. Ria, Rm. Yadi, Rm. Harto, Rm. Jarot, Mgr. Blasius, dan Rm. Bambang. Sesudah doa pembuka dari wakil panitia, Rm. Jojo memberikan sambutan. Sesudah itu Rm. Bambang mengenalkan serba sekilas tentang Domus Pacis. Tentu saja omongan Rm. Bambang bernuansa humor sehingga menjadi hiburan yang membuat suasana spontan para tamu dengan mudah melontarkan komentar. Pengenalan dari Rm. Bambang menjadi semacam pengantar untuk masuk tanya jawab, para tamu bertanya dan para rama menjawab. Dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul, ada satu pertanyaan yang menurut Rm. Bambang belum pernah muncul dari semua kunjungan sejak masih tinggal di Domus Pacis Puren, Pringwulung. Pertanyaan itu adalah "Pengalaman apa yang dirasa paling berat atau tidak menyenangkan ketika masih berkarya?" Jawaban para rama amat berkaitan dengan medan karya masing-masing :

  • Rm. Ria. Beliau amat tidak senang ketika memimpin Misa kor tidak menyanyi dengan baik. Selama berkarya beliau adalah guru nyanyi di Seminari Menengah Mertoyudan dan pelatih kor di paroki-paroki.
  • Rm. Jarot. Beliau teringat ketika berkarya di Timor Timur sebelum jajag pendapat kemerdekaan. Beliau merasakan karya berat karena harus belajar Bahasa Tetun dalam memimpin sakramen, mengajar agama, dan kunjungan-kunjungan. Apalagi wilayah karya ada di pelosok pedalaman.
  • Rm. Harto. Rasa amat terganggu terjadi dalam memimpin Misa. Beliau amat terganggu kalau ada yang berisik.
  • Mgr. Blasius. Dulu beliau berkarya di Keuskupan Ketapang, Kalimantan Barat. Kunjungan-kunjungan banyak dilakukan lewat sungai-sungai. Yang dirasa berat karena berkali-kali tercebur ke sungai karena perahu terbalik. Apalagi dalam sungai ada buaya-buaya.
  • Rm. Yadi. Rasa derita dialami ketika berkarya di Binjai, Keuskupan Medan, dalam pelayanan di kapel-kapel pedalaman. Bangunan kapel seperti gubug-gubug. Kalau datang untuk pelayanan Misa selalu mendahului umat. Rm. Yadi harus membersihkan kapel lebih dahulu dari kotoran-kotoran ayam. Dalam Misa bisa jadi jumlah umat hanya 7 orang. Bahkan ketika ada konflik antara rakyat dan pemilik Kebun Sawit, banyak tokoh beragama Katolik. Rm. Yadi pernah mengalami ikut tertangkap polisi.
  • Rm. Bambang. Selama 27 tahun dari tahun 1983-2010 dia jadi tenaga pengembangan tokoh dan penggerak paroki. Karyanya selalu bersentuhan dengan golongan elite paroki-paroki termasuk dengan para rama paroki. Bahkan pada tahun 1991 Rm. Bambang ditugasi untuk membuat para rama paroki hadir dalam Temu Pastoral yang pada waktu selalu diselenggarakan pada bulan Januari bergantian per Kevikepan. Menjadi pendamping gerakan pengembangan peran awam dan pengembangan cakrawala sosiologis paroki menjadi hal berat dialami oleh Rm. Bambang selama 4 tahun sejak tahun 1991-1994 sebagai tahun-tahun awal para rama paroki wajib ikut Temu Pastoral. Selama tahun-tahun itu setiap Februari selalu masuk rumah sakit karena stres mendampingi pada bulan Januari. 

Saturday, December 28, 2024

Santo Thomas Becket dari Canterbury, Uskup dan Martir

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-thomas-becket-dari-canterbury-uskup-dan-martir-29-desember

THOMAS Becket lahir di London pada tahun 1118. Orang-tuanya berkebangsaan Normandia. Semenjak kecilnya, Thomas menunjukkan bakat-bakat yang luar biasa. Ia belajar di biara Merton di Surrey, kemudian di London dan Paris. Pada usia 21 tahun ia sudah berkecimpung di dunia politik di London. Kepandaiannya menarik hati Theobaldus, Uskup Agung Canterbury sehingga ia ditahbiskan menjadi diakon dan dibebani macam-macam tugas.

Akhirnya namanya yang harum itu terdengar juga oleh Raja Henry II. Atas rekomendasi Uskup Theobaldus, Raja Henry II mengangkat Thomas menjadi penasehatnya. Sebagai seorang abdi sekaligus sahabat Raja, Thomas mendampingi Raja dalam berbagai urusan kenegaraan. Ia menyusun dan mengatur perjanjian damai dengan Prancis pada tahun 1160. Sepeninggal Uskup Theobaldus pada tahun 1161, Raja Henry mengangkat dia menjadi Uskup Agung Canterbury karena ia membutuhkan seorang pendamping yang mampu membantunya dalam urusan-urusan kerajaan. Thomas sendiri sangat segan menerima jabatan mulia itu. Tetapi demi kelangsungan kepemimpinan di dalam Gereja, Thomas akhirnya dengan rendah hati menerima juga jabatan itu. Setelah ditahbiskan menjadi Uskup Agung Canterbury, Thomas mengundurkan diri dari jabatan penasehat raja agar supaya ia lebih leluasa menjalankan tugas-tugas kegembalaan. Ia meninggalkan gelanggang politik, meninggalkan segala kemewahan duniawi, lalu mulai lebih memusatkan perhatian pada bidang kerohanian, kasih amal dan studi teologi. Hidupnya ditandai dengan kesederhanaan. Ia gigih membela hak-hak Gereja dari rongrongan pihak mana pun. Dengan tegas ia menolak menandatangani Konstitusi Klarendon, suatu dokumen yang memberikan hak kepada pemerintah untuk campur-tangan di dalam urusan-urusan Gerejawi. Karena itu Henry mulai mengambil tindakan keras terhadapnya. Dalam suatu pertemuan di Northampton pada tanggal 13 Oktober 1164, Thomas secara terbuka menentang Henry dengan meninggalkan pertemuan itu.

Ia naik banding kepada Paus dan mengasingkan diri ke Prancis. Raja Louis VII menyambut baik kedatangannya dan mengizinkan dia tinggal di sana selama 6 tahun. Raja Henry mengambil alih seluruh kekayaan keuskupannya. Namun Paus tidak mengizinkan Thomas meletakkan jabatannya. Pada tahun 1170 Henry menawarkan perdamaian dengan Thomas dan mengizinkan dia kembali ke Inggris.

Pada bulan Desember 1170, Thomas kembali ke Inggris dan diterima dengan meriah oleh seluruh umat. Namun ia tidak mau mengampuni uskup-uskup yang memihak raja sebelum mereka bersumpah setia kepada Paus. Ia bahkan memanfaatkan izinan Paus Aleksander III yang diberikan pada tahun 1166 untuk mengekskomunikasikan uskup-uskup itu. Tindakan ekskomunikasi ini membuat raja sangat kesal dan marah. Empat orang perwiranya segera diperintahkan ke Canterbury untuk membunuh Thomas. Ketika itu Thomas sedang melakukan ibadat sore di dalam katedralnya. Empat perwira itu segera menyergap dan membunuh Uskup Thomas di depan Sakramen Mahakudus. Peristiwa sadis ini terjadi pada tanggal 29 Desember 1170.

Thomas dari Canterbury segera dihormati sebagai orang kudus oleh seluruh umat dan tempat di mana ia dibunuh dihormati sebagai tempat keramat. Raja Henry merasa puas dengan pembunuhan itu. Namun suara hatinya terus mengusik batinnya sehingga pada tahun 1172 ia membatalkan Konstitusi Clarendon dan melakukan pertobatan di hadapan seluruh umat. Pada tanggal 21 Februari 1173, Aleksander III secara resmi mengumumkan kanonisasi Thomas. Tempat pembunuhannya menjadi salah satu tempat ziarah terkenal di Eropa sampai Raja Henry VIII membongkarnya dan mengambil alih kekayaannya pada tahun 1538. Kata-katanya terakhir sebelum menghembuskan nafasnya ialah: “Aku bersedia mati demi nama Yesus dan Gereja-Nya.”

Sumber: www.imankatolik.or.id

Kredit Foto: Santo Thomas Becket dari Canteburry,www.katakombe.net

Lamunan Pesta

Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf

Minggu, 29 Desember 2024

Lukas 2:41-52

41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. 42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. 43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. 44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. 45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. 46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. 47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. 48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." 49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" 50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. 51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. 52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

Butir-butir Permenungan

  • Katanya, keluarga adalah harta paling berharga. Keluarga yang baik akan jauh dari konflik.
  • Katanya, keluarga baik akan mengalami ketenteraman. Keluarga seperti itu akan jauh dari perkara.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun hubungan harmonis tanpa pertentangan biasa jadi cita-cita, keluarga akan sungguh baik dan mulia kalau tetap terbuka terhadap berbagai masalah kongkret tetapi dijadikan dialog batin dengan relung hati. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati keluarga yang sungguh baik akan menjadikan perbedaan pandangan di antara para anggotanya terutama sebagai bahan omongan dengan Tuhan.

Ah, kalau muncul perbedaan ya harus cari argumen agar meyakinkan pihak lain.

Friday, December 27, 2024

Rencana Syawalan Difabel 2025 di Domus


Rm. Bambang memang mengurus hajatan-hajatan di Domus. Yang biasa terjadi adalah ulang tahun imamat masing-masing rama, Misa Malam Natal dan Malam Paskah, ulang tahun pemberkatan rumah, dan peringatan arwah para almarhum yang dulu tinggal di Domus. Tetapi ada juga hajatan untuk kaum cacad tubuh lintas agama. Itu biasa dinamakan Syawalan Wadis dan Domus. Wadis itu singkatan dari WA Difabel. Itu adalah grup WA para difabel cacad tubuh. Syawalan itu sudah terjadi 3 kali yaitu tahun 2022, 2023, dan 2024. Syawalan biasa dilaksanakan pada Minggu II pada hari Minggu sesudah Hari Raya Idul Fitri. Tetapi untuk tahun 2025 ada soal berkaitan dengan Minggu II pada hari Minggu sesudah Idul Fitri. Berdasarkan penanggalan yang sudah ada, Hari Raya Idul Fitri terjadi pada 31 Maret dan 1 April 2025. Minggu II pada hari Minggu sesudah Idul Fitri jatuh pada tanggal 13 April 2025. Pada tanggal 13 April 2025 umat Katolik masuk Pekan Suci yang bermuara pada Hari Raya Paskah yang jatuh pada Minggu 20 April 2027. Mengingat ini semua, karena Domus Pacis Santo Petrus adalah rumah Komunitas Katolik, maka Rm. Bambang menawarkan tanggal 27 April 2025 sebagai hari pelaksanaan Syawalan Wadis-Domus. Tawaran itu dilontarkan oleh Rm. Bambang pada Minggu 22 Desember 2024. Ternyata cukup banyak anggota menuliskan di WA atas persetujuannya. Bahkan Mas Sri Widodo, salah satu anggota, mengirim suara lewat WA khusus ke Rm. Bambang untuk setuju. Selain itu Mas Sri juga mengajukan tawaran pemain organ tunggal termasuk penyanyinya untuk dipakai dalam Syawalan. Rm. Bambang menerima dengan senang hati.

Kanak-Kanak Suci

 diambil dari https://www.mirifica.net/kanak-kanak-suci-28-desember

Ketika Yesus dilahirkan di Betlehem, Para Majus datang dari timur untuk menyembah-Nya. Sebagian berpendapat bahwa mereka adalah para raja, sebagian lagi berpendapat bahwa mereka adalah para ahli bintang. Para Majus itu menghadap Herodes, sang raja, untuk mencari raja orang Yahudi yang baru dilahirkan, yaitu sang Juruselamat. Herodes adalah seorang penguasa yang licik serta kejam. Ketika didengarnya Para Majus itu berbicara tentang seorang raja yang baru dilahirkan, ia mulai khawatir akan kehilangan tahtanya. Tetapi, ia tidak membiarkan para Majus itu mengetahui apa yang sedang dipikirkannya.

Ia memanggil para imam besar serta menanyakan kepada mereka di manakah menurut Kitab Suci sang Mesias akan dilahirkan. Para imam menjawab: Betlehem. “Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu,” demikian kata raja yang licik itu kepada para Majus. “Segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia.” Para Majus melanjutkan perjalanan mereka. Mereka menemukan Yesus, Sang Mesias, bersama dengan Maria dan Yusuf. Mereka menyembah Dia serta menyampaikan persembahan mereka. Sementara itu, mereka diperingatkan dalam mimpi untuk tidak kembali kepada Herodes. Dan seorang malaikat datang memberitahu St. Yusuf untuk membawa Maria serta Bayi Yesus ke Mesir. Dengan demikian, Tuhan menggagalkan rencana pembunuhan Herodes terhadap Putera Allah.

Ketika Herodes sadar bahwa Para Majus tidak kembali kepadanya, ia menjadi amat marah. Ia seorang yang jahat dan bengis, dan kini rasa khawatir akan kehilangan tahtanya menjadikan kemarahannya semakin hebat. Ia menyuruh para prajuritnya untuk membunuh semua bayi laki-laki di Betlehem dengan harapan Mesias juga akan mati terbunuh. Para prajurit melaksanakan perintah yang menyebabkan banjir darah itu. Suatu kepedihan yang dahsyat meliputi kota kecil Betlehem, sementara para ibu menangisi bayi-bayi mereka yang mati terbunuh. Kanak-kanak kecil itu oleh Gereja dihormati sebagai martir. Gereja menyebut mereka sebagai Kanak-kanak Suci.

Apa artinya menjadi “suci” bagiku? Bagaimana aku dapat menjawab panggilan Yesus untuk menjadi seperti kanak-kanak?

diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”

Lamunan Pesta

Kanak-kanak Suci, Martir

Sabtu, 28 Desember 2024

Matius 2:13-18

13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." 14 Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, 15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

16 Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. 17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: 18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."

Butir-butir Permenungan

  • Katanya, perasaan adalah salah satu bagian dalam kehidupan manusia. Setiap orang memiliki perasaan.
  • Katanya, karena punya perasaan orang bisa menyenangi banyak hal. Tetapi perasaan juga dapat menghadirkan ketidaksenangan bahkan kejengkelan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun perasaan senang dan tidak senang wajar ada dalam hidup manusia, kalau tak terbiasa omong dengan relung hati orang bisa buta rasa sehingga rasa senang dan tak senang menjadikan sikap dan perilaku membabibuta yang mengakibatkan korban banyak orang. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mampu mengelola rasa sehingga mampu mewaspadai diri agar tak hidup menjadi bencana bagi orang lain.

Ah, perasaan tak boleh ditekan agar tak frustrasi.

Thursday, December 26, 2024

Kunjungan PGPM Paroki Baciro


Makan siang hari itu bagi para rama Domus sungguh istimewa. Itu hari Rabu 25 Desember 2024. Ternyata siang itu sajiannya nasi gudeg kotak dengan lauk lengkap. Maklumlah, hari itu adalah Hari Natal. Para rama yang biasanya ketat dalam hal kuliner mendapatkan kelonggaran santapan. Bahkan untuk makan malam Ibu Rachel dari Sleman mengirim berita WA ke Rm. Bambang. Ada 4 macam kuliner akan dikirimkan. Rm. Hartanta segera memanggil tukang masak agar tak menyediakan masakan untuk makan malam pada hari itu. Ternyata keistimewaan hari itu terjadi juga seusai makan siang. Ada serombongan tamu datang untuk Rm. Ria. Tetapi sesudah makan siang para rama lain bersama-sama juga mendapatkan kunjungan dari Baciro. Pengurus PGPM (Pelayanan Gereja dan Papa Miskin) Paroki Baciro datang bersama ketiga ramanya, yaitu Rm. Aan, Rm. Bertus, dan Rm. Wahadi. PGPM adalah lembaga resmi berbadan hukum untuk Paroki di Keuskupan Agung Semarang. Pertemuan PGPM Paroki Baciro dan para rama Domus berlangsung penuh keakraban. Rm. Aan dan Rm. Bertus adalah rama-rama muda yang bisa sambung dengan Rm. Hartanta. Sementara Rm. Wahadi termasuk rama lansia yang sambung dengan para rama sepuh. Apalagi ketika masih muda sebelum masuk Seminari Rm. Bambang adalah salah satu warga dan aktivis Paroki Baciro. Dalam kunjungan itu PGPM Paroki Baciro membagikan amplop satu persatu untuk semua rama Domus. Tentu saja itu adalah hadiah Natal.

Santo Yohanes Rasul

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-yohanes-rasul-27-desember

YOHANES adalah seorang nelayan di Galilea. Ia, bersama dengan St. Yakobus saudaranya, dipanggil untuk menjadi rasul Kristus. Yesus memberi julukan “anak-anak guruh” kepada kedua putera Zebedeus ini. St. Yohanes adalah rasul yang termuda. Ia amat dikasihi oleh Yesus. Pada perjamuan malam terakhir, Yohanes diperbolehkan menyandarkan kepalanya di dada Yesus. Yohanes juga satu-satunya rasul yang berdiri di kaki salib. Yesus yang sedang menghadapi ajal menyerahkan pemeliharaan Bunda-Nya kepada murid yang dikasihi-Nya ini. Sambil memandang Bunda Maria, Ia berkata, “Inilah ibumu.” Jadi, hingga akhir hidupnya di dunia, Bunda Maria tinggal bersama St. Yohanes. Hanya Yohanes seorang yang memperoleh hak istimewa untuk menghormati serta melayani Bunda Allah yang tanpa noda.

Pada hari Paskah, pagi-pagi sekali, Maria Magdalena dan beberapa wanita membawa rempah-rempah menuju ke makam Yesus untuk meminyaki Tubuh-Nya. Mereka kembali dengan berlari-lari kepada para rasul untuk menyampaikan suatu berita yang mengejutkan. Tubuh Yesus telah hilang dari makam. Petrus dan Yohanes pergi untuk menyelidiki hal itu. Yohanes tiba terlebih dahulu, tetapi ia menunggu Petrus untuk masuk ke dalam makam terlebih dahulu. Baru sesudahnya, ia masuk dan melihat kain kapan yang telah tergulung rapi. Kemudian, pada minggu itu juga, para murid sedang memancing di Danau Tiberias tanpa hasil. Seseorang yang berdiri di pantai mengatakan kepada mereka untuk menebarkan jala mereka ke sisi lain perahu. Ketika mereka menarik jala mereka kembali, jala itu penuh dengan ikan besar. Yohanes, yang mengenali siapa orang itu, segera berseru kepada Petrus, “Itu Tuhan!”

Dengan turunnya Roh Kudus, para rasul penuh dengan keberanian baru. Setelah Tuhan Yesus naik ke surga, Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang lumpuh dalam Nama Yesus.

Yohanes hidup hampir seabad lamanya. Ia sendiri tidak wafat dimartir, tetapi sungguh ia menempuh hidup yang penuh penderitaan. Ia mewartakan Injil dan menjadi Uskup Efesus. Di tahun-tahun terakhir hidupnya, ketika ia tidak lagi dapat berkhotbah, para muridnya akan membawanya kepada jemaat Kristiani. Pesannya yang sederhana adalah, “Anak-anakku, kasihilah seorang akan yang lain.” St. Yohanes wafat di Efesus sekitar tahun 100.

Sumber: Yesaya.indocell.net

Lamunan Pesta

Santo Yohanes, Rasul dan Penulis Injil

Jumat, 27 Desember 2024

Yohanes 20:2-8

2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." 3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. 4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. 5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. 6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, 7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. 8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang bisa senang menjadi sosok terkemuka. Dia jadi orang terpandang di tengah masyarakat.
  • Tampaknya, orang bisa bangga kalau bisa unggul. Dalam banyak hal dia mampu mendahului yang lain.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki kemampuan dan kesempatan menjadi terkemuka dan menang, orang akan merendahkan diri mendahulukan orang lain sehingga dia justru menemukan keyakinan hidup. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati seorang tokoh sejati akan memberikan kesempatan orang lain menjadi tokoh berposisi lebih tinggi darinya.

Ah, kalau bisa menang mengapa harus mengalah.

Wednesday, December 25, 2024

Karna Kunjungan Ibu-ibu Seyegan

Apapun pekerjaan, tugas, dan sebuah tindakan sebagai pengikut Kritus bagi saya adalah tanda dan sarana menjalani tugas PEWARTAAN INJIL. Bagi saya Injil bukan terutama buku Kitab Suci. Injil juga bukan terutama agama. Injil adalah damai sejahtera ilahi yang mengalir dari kemesraan orang dengan relung hati. Tugas pewartaan Injil berasal dari amanat Tuhan Yesus ketika akan naik ke sorga (lihat misalnya Mark 16:15). Dalam hal ini tampaknya sering muncul anggapan bahwa orang yang sudah pensiun dan atau lansia sudah bebas tugas. Apalagi kalau sudah tidak bisa ke sana-sini karena keterbatasan kondisi yang membuat difabel, dengan bebas kerja orang bisa menganggap juga bebas dari tugas pewartaan Injil. "Kalau sudah tak kerja apa-apa terus mau apa" demikian orang bisa berkata.


Itu semua dalam diri saya menjadi terpikir secara khusus dan menghadirkan kesadaran baru. Hal ini berkaitan dengan peristiwa kunjungan dari Ibu-ibu Stasi Seyegan, Paroki Medari. Sebagai kunjungan, itu adalah peristiwa biasa karena Domus sering mendapatkan kunjungan-kunjungan kelompok umat. Tanya-jawab yang terjadi juga berisi butir-butir yang kerap muncul dalam kunjungan-kunjungan lain. Tetapi ada sebuah pertanyaan yang dalam anggapan saya menghadirkan kesadaran baru dalam beriman. Pertanyaannya adalah "Apakah para rama merasa nyaman tinggal di sini?". Tentu maksudnya di rumah tua para rama Domus Pacis Santo Petrus. Pada saat pertanyaan dilontarkan, saya merasa itu mirip dengan pertanyaan "Apakah para rama tak pernah merasa jemu atau bosan berada di Domus?" Ketika ditanya tentang "rasa nyaman", jawaban para rama sepuh kesemuanya adalah "NYAMAN". Ada rama yang menambah "Di sini enak, kok". Ada yang nambah "Apa-apa tersedia". Ada yang nambah "Bebas banyak menentukan diri". Tentu saja saya, yang menjadi pemandu, biasa membelok-belokkan memunculkan suasana humor penuh tawa. Saya sendiri menambahkan "Di sini salah dan jelek tidak menjadi masalah. Makan sambil buang air kecil dan besar tak soal. Karyawan lansung bergerak. Di Kapelpun tak soal. Bahkan mau marahpun sudah ada petugas karyawan jadi pendengar". Ternyata TOPIK NYAMAN membuat suasana penuh tawa keceriaan. Dari kunjungan ini Bu Rini mendapatkan informasi bahwa ibu-ibu Seyegan merasa bahagia dengan mengunjungi para rama sepuh. Sesudah saya rasakan dan renungkan saya menyadari bahwa RASA NYAMAN DALAM KEHIDUPAN KONGKRET DALAM DIRI SUDAH JADI WARTA BAHAGIA BAGI ORANG LAIN. Maka dalam kondisi apapun seseorang, asal bisa mengolah hidup sehingga menemukan kenyamanan, orang sudah jadi pewarta Injil.

Santo Stefanus

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-stefanus-26-desember-2

STEFANUS artinya mahkota. Ia adalah pengikut Kristus yang pertama yang menerima mahkota kemartiran. Stefanus adalah seorang diakon pada masa Gereja Perdana. Kita membaca kisah tentangnya dalam Kitab Kisah Para Rasul bab 6 dan 7. Petrus dan para rasul lainnya menyadari bahwa mereka membutuhkan penolong-penolong untuk mengurus para janda serta kaum miskin. Jadi, mereka mentahbiskan tujuh orang diakon. Stefanus adalah yang paling terkenal dari antara mereka.

Tuhan mengadakan banyak mukjizat melalui St. Stefanus. Ia berbicara dengan hikmat dan karunia yang membuat banyak dari para pendengarnya menjadi pengikut Yesus. Para musuh Gereja Yesus merasa geram melihat betapa berhasilnya khotbah St. Stefanus. Pada akhirnya, mereka bersekongkol untuk melawan dia. Mereka tidak dapat membantah perkataan-perkataannya yang bijaksana, jadi mereka memerintahkan beberapa orang untuk bersaksi dusta terhadapnya. Saksi-saksi palsu itu mengatakan bahwa Stefanus telah berbicara hujat terhadap Tuhan. St. Stefanus menghadapi gerombolan para musuhnya yang banyak itu tanpa rasa takut. Malahan, Kitab Suci mengatakan bahwa wajahnya menjadi serupa dengan wajah malaikat.

Stefanus berbicara tentang Yesus, menunjukkan bahwa Ia adalah Juruselamat yang dijanjikan Tuhan. Ia mencela para musuhnya karena tidak percaya kepada Yesus. Mendengar itu, mereka menjadi amat marah serta berteriak-teriak kepadanya. Tetapi, Stefanus memandang ke langit dan berkata bahwa ia melihat langit terbuka dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Para musuhnya menutup telinga mereka dan tidak mau mendengarnya lebih lanjut. Mereka menyeret St. Stefanus ke luar kota Yerusalem dan melemparinya dengan batu hingga mati. Orang kudus itu berdoa, “Tuhan Yesus, terimalah rohku!” Kemudian ia berlutut serta memohon kepada Tuhan untuk tidak menghukum para musuh yang membunuhnya. Setelah pernyataan kasih yang sedemikian besar itu, Stefanus pergi untuk menerima ganjaran surgawi.

“Kasih yang membawa Kristus dari surga ke dunia telah membawa Stefanus dari dunia ke surga… Kristus telah menjadikan kasih sebagai tangga yang memungkinkan segenap umat Kristiani untuk mendaki ke surga. Oleh karenanya, berpegang-teguhlah kepadanya, dengan segala ketulusan hati, hendaknya kamu saling membagikan wujud nyata kasihmu itu, dan dengan kemajuanmu dalam kasih, mendakilah bersama-sama.”  St. Fulgentius

Sumber: yesaya.indocell.net

Lamunan Pesta

Santo Stefanus, Martir Pertama

Kamis, 26 Desember 2024

Matius 10:17-22

17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. 18 Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. 19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. 20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. 21 Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. 22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. 

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, yang namanya konflik memang selalu tidak enak. Dalam konflik yang ada adalah saling menyalahkan.
  • Tampaknya, dipandang buruk oleh banyak orang juga membuat perasaan amat tidak nyaman. Apalagi kalau semua yang sudah kenal mencap salah.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun tidak disukai bahkan dinegatifir oleh banyak orang sungguh tidak nyaman, kalau itu terjadi karena seseorang taat hidup di bawah wibawa relung hati, dia akan selamat dan mendapatkan ketenangan jiwani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati orang akan kuat bertahan dalam kebaikan dan kebenaran di tengah banyak orang yang terlalu mengejar hal-hal lahiriah duniawi.

Ah, tidak disenangi oleh banyak orang jelas membuat hidup celaka.

Tuesday, December 24, 2024

Misa Malam Natal 2024 di Domus

Untuk Domus Pacis Santo Petrus, Malam Natal memang termasuk dijadikan peristiwa khusus. Tentu saja bagi paroki-paroki itu juga menjadi momen amat istimewa. Umat Katolik pada umumnya akan pergi Misa di gereja Paroki. Meskipun demikian ada juga yang tertarik untuk Misa Malam Natal di Domus Pacis. Dari pendaftaran terakhir pada 17 Desember 2024 Rm. Bambang mencatat ada 102 pendaftar untuk ikut Misa Malam Natal Domus. Ternyata dalam perjalanan sesudah tanggal penutupan pendaftaran ada juga yang menyusul. Bahkan pada di hari "H" tanggal 24 Desember jam 14.30 ada yang bilang nambah karena ada salah satu anggota keluarga datang. Ada juga ketika menjelang jam 16.00 mendaftar akan datang bersama anak cucu yang jumlahnya bagi Rm. Bambang banyak. Mengingat persediaan tempat dan konsumsi yang sudah siaga, pendaftar terakhir terpaksa ditolak. 

Satu hal yang perlu dicatat untuk Misa Malam Natal 2024 di Domus Pacis adalah terjadinya hujan. Hujan sudah turun sejak sekitar jam 16.30. Pada sekitar jam 17.00 Rm. Hartanta berkata kepada Rm. Bambang "Wah udane awet tur deres. Kathah sing mboten isa teka" (Hujan awet dan deras. Bisa banyak yang bisa batal datang). Bu Rini cerita besok di Parokinya pasti banyak sekali yang ikut Misa pagi karena kalau hujan bisa banyak yang tak ikut Misa Malam. Rm. Bambang menerima WA dari salah satu pendaftar Misa Malam Natal di Domus dari Paroki Gamping "Romooo... Ndalem sewu... Gamping hujan duereeess bangeeet 🤭🤦‍♀️🙈Sepertinya ga nyandak kl nunggu hujannya reda" (Ramaaa ..... Maaf... Hujan deras sekali terjadi di Gamping. Sepertinya ditunggu sampai kapan hujan tak reda). 

Ternyata yang terjadi berbeda dengan kekuatiran karena derasnya hujan. Suara sound system memang harus bersaing dengan suara derasnya hujan dalam pelaksanaan hujan. Tetapi Misa Malam Natal berjalan dengan lancar. Kor Pacem in Terris dari Paroki Kalasan bernyanyi dengan penuh semangat. Untunglah, semua umat memegang buku panduan lengkap dengan lagu-lagu sehingga bisa menyanyikan. Semua terdengar bisa mengatasi derasnya hujan yang suaranya menerobos Kapel Domus. Suara hujan menjadi lirih terjadi sesudah Misa sampai ke bagian persiapan persembahan. Tempat duduk tak ada yang kosong. Sebelum doa penutup Rm. Bambang mengabsen yang datang. Ternyata yang datang melebihi dari jumlah pendaftar. Sekalipun Rm. Bambang menolak beberapa yang mendaftar pada hari "H" ternyata ada yang langsung ikut. Untunglah, Bu Rini dalam pengadaan konsumsi sudah dilebihi. Meskipun demikian kuliner bakso dan serta lauk nasi bisa dihabiskan. Gelaran batik banyak terjual. Bahkan slondok, yang keuntungannya untuk sedikit menyumbang pembangunan Paroki Medari, juga habis terjual. Derasnya hujan tak menghalang Malam Natal Bersama Rama Sepuh di Domus Pacis.

Santa Fransiska dari Roma

diambil dari katakombe.org/para-kudus  Diterbitkan:  02 Agustus 2013  Diperbaharui:  23 Oktober 2020  Hits:  30210 Perayaan 09 Maret   Lahir...