Rencana 1000 Hari Wafat Ibu Wiraksi

Bagaimanapun juga yang namanya kepedulian menjadi daya khusus yang membuat kehidupan para rama Domus Pacis mengalami rasa imamat sekalipun sudah tak berada dalam hiruk pikuk kehidupan umat. Memang, anggaran rutin dari Keuskupan selalu diterima oleh Domus Pacis. Tetapi kepedulian umat sungguh menopang adanya berbagai kekurangan. Kepedulian menjadi perhatian yang berupa sapaan dan yang berupa sumbangan dana. Kepedulian yang berupa sapaan terutama berasal dari para pengunjung baik perorangan maupun rombongan. Sumbangan dana bisa berupa snak harian dan bisa berupa uang untuk hajatan terutama ulang tahun imamat dan peringatan arwah rama yang pernah menjadi penghuni Domus Pacis Kentungan. Semua itu sungguh mempertahankan dan menjaga rasa imamat para rama Domus karena mengalami hadirnya umat di Domus.

Salah satu penyumbang dana uang yang pernah datang sebulan sekali bernama Ibu Wiraksi. Ibu Wiraksi menjadi donatur Domus sejak beberapa tahun sebelum pandemi Covid-19 ketika para rama sepuh masih di Domus Pacis Puren hingga pindah di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Ibu Wiraksi adalah sosok lansia tanpa suami dan anak. Beliau hidup sendiri dan tinggal di Kampung Sagan, Yogyakarta. Tetapi Ibu Retno, salah satu kemenakan yang tinggal di Jakarta, biasa memberi perhatian secara khusus kepada almarhum. Ibu Wiraksi memang sudah wafat. Tetapi sesudah wafat, Ibu Retno masih mengirimkan secara berkala bagian tabungan Ibu Wiraksi yang disediakan sampai habis untuk para rama sepuh Domus Pacis. Sebenarnya Rm. Bambang lupa kapan Ibu Wiraksi wafat. Tetapi pada Selasa 4 November 2025 Rm. Bambang menerima pesan WA dari Ibu Retno "Dalam rangka peringatan 1000 hari alm ibu Wiraksi, kami bermaksud utk mengadakan misa di Panti Sepuh. Apakah bisa romo? Rencananya hari sabtu, tgl 14 Feb pk.09.00". Ternyata besuk pada tanggal 14 Februari 2026 Ibu Wiraksi akan 1000 hari menghadap Bapa. Ibu Retno akan menyelenggarakan Misa Peringatan Arwah di Domus Pacis Santo Petrus dengan mengundang umat Lingkungan Sagan dan para kemenakan Ibu Wiraksi yang ada di Jakarta. Rm. Bambang langsung menghubungi Rm. Andika, Direktur Domus, untuk mencatat dan siap memimpin rencana Misa itu.