Seperti di Rumah Makan?

Apakah Domus Pacis adalah asrama para rama sepuh yang sudah bebas tugas mengurus umat? Apakah Domus merupakan panti rama sepuh seperti sering dikatakan oleh beberapa umat? Apakah seperti rumah biara? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Rm. Bambang ketika para rama Domus bersama-sama di ruang makan untuk santap pagi pada Jumat 7 Oktober 2025. Atas pertanyaan-pertanyaan itu Rm. Bambang mengatakan "Bukan!!" Sekalipun semua mendengarkan, yang berkomentar hanya Rm. Saptoko dan Rm. Dicky. Rm. Djoko Setyo hanya tertawa. "Nek ngaten Domus niku kaya napa?" (Kalau begitu Domus itu seperti apa?) Rm. Saptoko bertanya. Rm. Bambang menjawab "Mbokmenawi radi kados warung. Utawi kados rumah maka Chinese Food" (Barangkali agak seperti warung. Atau mungkin seperti rumah makan Chinese Food). Beberapa mengerutkan dahi dan ada yang nyeletuk "Kok gitu?" Rm. Bambang memberikan cermah penjelasan "Pada waktu makan sudah tersedia menu-menu tersaji. Di warung juga biasa ada menu-menu siap saji. Tetapi seperti di rumah makan Chinese Foof kita bisa memesan lebih dahulu yang bisa disantap oleh semua. Itupun selalu ada penjagaan sesuai kondisi kita masing-masing. Bahkan kamar makan kita makin meriah. Kerupuk juga siap berlimpah .... (semua rama tertawa karena kini kerap ada kerupuk bahkan). Yang ingin tambahan menu bisa order misalnya dengan bilang 'Gawekke sambel' (semua tertawa karena tahu yang sering pesan sambal Rm. Saptoko atau Rm. Djoko Setyo bahkan juga Rm. Andika). Ada yang bilang 'Endhoge disimpen lemari es' (Semua tertawa karena tahu itu terjadi pada Rm. Bambang dan Rm. Jarot kalau melihat menu telor kecap tersisa). Ada yang akan mengirim masakan babi, yang menerima info bilang 'Rm. Bambang ayam goreng wong ora kersa babi' (Rm. Andika ngakak karena beliaulah yang mendapatkan)".