Ini terjadi pada Minggu 9 November 2025. Ada rombongan tamu Umat Lingkungan Blasius Paroki Boyolali yang berjumlah 39 orang. Rm. Bambang bilang ke Mgr. Blasius, penghuni tertua Domus Pacis yang berusia 90 tahun "Monsinyur, tiyang-tiyang niki geng Panjenengan?" (Monsinyur, orang-orang ini adalah geng Anda). Ketika Mgr. Blasius agak kebingungan dan bertanya "Geng gimana?", Rm. Bambang menjelaskan "Anda Blasius, kan?". Mgr. Blasius mengangguk dan bilang "Ya". Rm. Bambang meneruskan "Orang-orang ini kelompok Blasius. Maka seperti Blasius ahli menyembuhkan sakit tenggorokan dengan menyilangkan dua lilin di leher, Anda dan orang-orang ini juga menjadi kaum penyembuh tenggorokan". Para tamu tertawa. Demikian juga Mgr. Blasius ikut tertawa. Tiba-tiba seorang ibu berkata dengan suara lantang "Betul ... Saya juga pernah menderita tenggorokan dan kini sudah sembuh", yang langsung disanggah oleh Rm. Bambang "Salah! Golongan Blasius itu penyembuh dan bukan penderita sakit tenggorokan. Maka ibu harus pindah dari Lingkungan Blasius". Entah bagaimana kata-kata itu membuat tawa para tamu meledak dan terkekeh-kekeh.
Suasana perjumpaan para tamu dan para rama sepuh Domus yang meriah itu terhenti ketika koordinator berkata "Maaf sekali, para rama. Kami terpaksa harus meninggalkan Domus Pacis. Kami harus cepat ke Gunung Sempu untuk ikut Misa Porta Santa. Sesudah itu akan kami teruskan ke Taman Doa Pringwulung juga untuk porta santa. Tetapi kami sudah senang sekali berjumpa dengan para rama sepuh Domus Pacis sekalipun hanya sebentar". Para tamu memang tak sampai 45 menit melakukan pertemuan dengan para rama sepuh. Mereka sudah datang di Domus sekitar jam 07.30. Ini berarti mereka sudah meninggalkan Boyolali pada sekitar jam 05.00 atau 05.30. Ini berarti mereka sudah bangun dan berkemas-kemas di rumah masing-masing pada jam-jam sebelumnya. Tetapi kehadiran sebentar, bahkan terasa sesaat di Domus, tetap menjadi kesungguhan ingin berjumpa. Dari banyak bingkisan oleh-oleh dan sumbangan dana terbukti kunjungan singkat ini sungguh masuk dalam bagian rencana peziarahan Yubelium Porta Santa mereka. Mereka juga menghadirkan sumbangan perorangan dengan membeli batik. Yang terjadi di Domus memang bagian amat kecil dari keseluruhan ke Gunung Sempu dan Taman Doa Pringwulung hingga sampai kembali di Boyolali menurut informasi sudah masuk malam hari. Meskipun kecil, itu adalah bagian dari iman. Bukankah Tuhan Yesus berkata "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu" (Luk 17:6).

No comments:
Post a Comment