Rm. St. Suhartana Ulang Tahun

Ketika makan malam pada Jumat tanggal 7 November 2025 Rm. Bambang sungguh terkejut karena sebuah informasi. Dia langsung minta didorong dengan kursi rodanya masuk kamar. HP dibukak dan dilihatlah daftatr nama para rama penghuni Domus Pacis Santo Petrus. Di samping nama-nama ada tanggal lahir dan tanggal tahbisan. Rm. Bambang memang mengurus peringatan tanggal-tanggal itu. Untuk hari kelahiran peringatan memang sederhana, yaitu makan siang bersama para rama dan karyawan tetapi dengan mengundang sanak keluarga sekitar 5-10 orang. Ternyata ada yang namanya belum ditulis oleh Rm. Bambang dalam buku agendanya. Padahal dalam daftar nama-nama tanggal 8 November 1940 adalah hari lahir Rm. Stanislaus Suhartana.

Rm. Bambang langsung minta Bu Rini menyiapkan pengadaan lauk pauk untuk makan siang Sabtu 8 November 2025 dan berkoordinasi dengan Mbak Novi, petugas dapur Domus. Ternyata Rm. Andika, Direktur Domus, sudah meminta Mbak Novi untuk membuat nasi tumpeng. Bu Rini langsung memesan menu-menu ke salah satu rumah makan yang bisa mengantar ke Domus. Di dalam kamarnya sebelum tidur Rm. Bambang menulis tembang macapat (kidung tradisional Jawa). Dia biasa melantunkan sebuah kidung untuk yang berulang tahun kelahiran. Maka jadilah sebuah kidung model mijil : Kabungahan ing dina saiki/ Rama Suhartana/ Wus yuswa wolu enemne/ Nanging badan isih wutuh yekti/ Katon saka bukti/ Ana ududipun (Hari ini hari bahagia/ Rama Suhartana/ Masuk usia 86 tahun/ Tetapi tubuh masih utuh/ tampak dari bukti/ dari masih merokok). 

Itulah yang membuat makan siang Domus Pacis Santo Petrus pada tanggal 8 November 2025 tampak semarak. Dengan nomor kontak yang diberikan oleh Mbak Sari Rm. Bambang bisa menghadirkan keluarga Bapak Marino, salah satu sanak Rm. Suhartana dari Beran. Rm. Andi Muda, yang dihubungi dengan video call oleh Rm. Bambang, bisa membuat hadirnya sanak keluarga Rm. Suhartana lainnya. Rm. Andi adalah cucu salah satu saudara kandung Rm. Suhartana. Saunak saudara termasuk kakak Rm. Suhartana juga hadir. Mereka sempat bercengkerama dengan Rm. Suhartana sebelum semua (rama, karyawan, para tamu) mengelilingi meja makan. Rm. Andika sebagai Direktur mengucapkan pengantar ulang tahunan. Menyusul kidung macapat dari Rm. Bambang untuk mendahului doa dari Rm. Jarot. Sesudah itu ada pemotongan tumpeng oleh Rm. Suhartana diteruskan makan bersama.