Sunday, November 2, 2025

Piknik Domus

Dalam sejarah kehidupan Domus Pacis, ketika masih di Domus Pacis Puren, Paroki Pringwulung, ada acara yang disebut ":Piknik". Pertama-tama itu adalah anjangsana ke teman-teman rama praja di paroki-paroki. Selain itu piknik juga jadi acara sekedar keluar dari rumah Domus untuk makan luar di restoran. Sebenarnya "Piknik" menjadi sekedar menghirup udara luar Domus, karena para rama sepuh penghuni Domus sehari-hari hanya berkutat di gedung tempat tinggal bahkan banyak di kamar masing-masing. Tentu saja dalam "Piknik" ada yang tidak ikut karena kondisi fisiknya atau karena punya kesibukan diri. Memang, dalam perkembangan pengertian "Piknik" terutama berarti pergi keluar makan jajan. Kegiatan ini terhenti dengan adanya peristiwa pandemi Covid-19. Meskipun demikian, pada zaman Rm. Hartanta menjadi Direktur Domus ketika para rama sepuh sudah di Domus Pacis Santo Petrus, "Piknik" mulai terjadi. Itu adalah peristiwa warga Domus Pacis para rama dan karyawan, kecuali yang terhalang, berkunjung ke Candi Hati Kudus Ganjuran yang diterima dan dijamu oleh Rm. Sudarmadi dan kelompok umat Paroki Ganjuran. 

Kini Domus Pacis Santo Petrus berada di bawah kepemimpinan Rm. Andika Bhayangkara sebagai Direktur. Ternyata "Piknik" sebagai keluar makan jajan juga terjadi. Seperti ketika masih berada di Domus Pacis Puren, "Piknik" terjadi dengan menyisihkan uang kas hajatan Domus dan kalau ada umat yang mengajak. Entah bagaimana, ternyata dari September hingga minggu pertama November terjadi 3 kali "Piknik". Yang pertama, pergi bersama para rama dan karyawan makan luar pada tanggal 19 September 2025. Setelah itu ada peristiwa Bu Rini mengajak Rm. Saptaka, Rm. Djoko Setyo, dan Rm. Andika untuk keluar jajan makan. Tentu saja Rm. Bambang diikutsertakan. Itu terjadi pada tanggal 10 Oktober 2025. Entah bagaimana, Keluarga Mas Tian putra Bu Rini, berinisiatif mengajak rama yang lain keluar makan. Kebetulan saja rama-rama yang diajak oleh Bu Rini dalam makan bersama Komunitas Rama Domus berada di kelompok meja bagian barat. Lalu yang diberi kesempatan ikut makan bersama Keluarga Mas Tian adalah kelompok meja timur. Memang, Rm. Andika juga menyertai karena sekalian menjadi driver untuk mobil Domus. Ini terjadi pada Minggu tanggal 2 November 2025. Ternyata di restoran ini rombongan kecil Domus berjumpa dengan banyak umat yang sudah mengenal. Bahkan ada keluarga yang ketika masih di Domus Pacis Puren termasuk relawan harian Domus. Itu adalah Keluarga Pak Naryo dari Gejayan. Dari 3 kali makan luar ini Rm. Bambang merasa ada 2 macam "Piknik" di Domus : 1) Piknik keseluruhan (melibatkan semua penghuni), 2) Piknik parsial (diikuti sebagian penghuni). 

Santo Martin de Porres

diambil dari https://www.mirifica.net/santo-martin-de-porres-03-november

MARTIN dilahirkan di Lima, Peru pada tahun 1579. Ayahnya seorang bangsawan Spanyol. Ibunya seorang budak yang telah dibebaskan dari Panama. Ayah Martin pada mulanya menelantarkan Martin bersama ibu dan saudarinya di Peru. Mereka amat sangat miskin.

Martin tumbuh menjadi seorang pemuda yang baik serta saleh. Ia belajar usaha pangkas rambut. Ia juga belajar cara mengobati berbagai macam penyakit sesuai dengan pengobatan pada masa itu. Pada akhirnya, ayah Martin memutuskan untuk memperhatikan pendidikan puteranya. Tetapi, Martin telah bertekad untuk mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan sebagai seorang Broeder Dominikan. Segera saja Broeder Martin membuktikan bahwa ia seorang religius yang luar biasa. Tidak seorang pun yang lebih lembut hati atau lebih taat atau lebih kudus daripadanya. Tidak lama kemudian, ia mulai mengadakan mukjizat juga! Ia menyembuhkan begitu banyak orang sakit hingga semua orang di kota Lima akan datang kepada Broeder Martin apabila ada sanak atau keluarga mereka yang sakit. Broeder Martin menyambut mereka semua, tidak peduli mereka berkulit hitam atau pun putih, semua sama baginya. Ia mengasihi semua orang sebagai saudara serta saudarinya dalam Kristus. Sejumlah besar uang dipercayakan kepada broeder yang baik hati serta penuh cinta kasih ini untuk karya amal kasihnya.

Bahkan hewan-hewan pun tidak luput dari perhatian serta cinta kasih santo yang lembut hati ini. Ia mengijinkan tikus-tikus berkeliaran dengan berkata, “Makhluk-makhluk kecil yang malang ini tidak punya cukup makanan.” Di rumah saudarinya, Martin menyediakan sebuah “rumah bagi para kucing serta anjing pengembara.”

Meskipun ia menjadi seorang yang amat terkenal di Lima, St. Martin selalu rendah hati dan menganggap dirinya tidak berarti. Malahan, nama yang diberikan kepada dirinya sendiri adalah “Broeder Sapu.” Martin wafat pada tanggal 3 November 1639. Jenazah orang kudus yang dikasihi ini dihantar ke tempat pemakaman oleh para uskup serta para bangsawan. Mereka semua ingin menyampaikan rasa hormat mereka kepada broeder yang rendah hati serta kudus ini. St. Martin dinyatakan kudus oleh Paus Yohanes XXIII pada tahun 1962.

Sumber : yesaya.indocell.net

Lamunan Pekan Biasa XXXI

Senin, 3 November 2025

Lukas 14:12-14

12 Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. 13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. 14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, pada umumnya selain individual orang juga sosial. Orang dalam hidupnya juga harus masuk dalam pergaulan dengan orang-orang lain.
  • Tampaknya, dalam kebersamaan dengan orang lain orang dituntut untuk berkepedulian sosial. Dengan peduli dalam kebersamaan orang juga akan mendapatkan balasan kepedulian.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun dengan memperhatikan orang lain kemudian gantian mendapatkan perhatian membuat orang merasa senang, yang sungguh menghadirkan kegembiraan mendalam adalah kalau tak mengharapkan balasan perhatian bahkan bisa ikhlas tanpa adanya balasan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang yang sungguh berkepedulian dalam kebersamaan akan sudah berbahagia bisa sudah memberikan perhatian walau tak mungkin ada balasan perhatian.

Ah, kalau biasa hidup baik pasti juga mendapatkan kebaikan dari orang lain.

Saturday, November 1, 2025

PUPIP Paroki Ungaran

"Rama Andika rumiyin murid kula SMA. Sakmenika dados boss" (Rm. Andika itu dulu mirid saya ketika SMA. Sekarang jadi boss) seorang ibu berbisik kepada Rm. Bambang. Itu terjadi pada Selasa 28 Oktober 2028 ketika ada rombongan tamu. Para rama yang ikut menyambut, selain Rm. Andika, adalah Rm. Suhartana, Rm. Ria, Rm. Jarot, dan Rm. Bambang. Itu adalah rombongan yang sebenarnya sudah biasa datang di Domus dengan jumlah antara 10-15 orang. Mereka juga sudah akrab dengan Bu Rini, relawan Domus, sehingga sebelum sampai Domus selalu mampir lebih dahulu di rumah Bu Rini. Mereka adalah bagian dari Paguyuban Umat Peduli Imam Praja (PUPIP) Paroki Ungaran. PUPIP Ungaran termasuk amat memperhatikan para rama Domus Pacis. Selain selalu mengirimkan dana rutin per bulan, mereka selalu datang khusus untuk rama-rama Domus yang berulang tahun tahbisan. Tetapi kunjungan ibu-ibu PUPIP Ungaran pada Selasa itu termasuk khusus. Sebenarnya pada hari itu mereka datang terutama terpengaruh oleh keberadaan Rm. Andika Bhayangkara di Domus. Rm. Andika memang berasal dari Paroki Ungaran. Beliau termasuk aktivis Paroki bahkan pernah ikut menjadi anggota Dewan Harian Paroki Ungaran. Maklumlah, Rm. Andika masuk Seminari sesudah mengalami bekerja mencari nafkah. Katanya, Rm. Andika adalah putra Ungaran pertama yang menjadi imam. Bagi PUPIP Ungaran, mereka juga tampak gembira bahkan bangga karena Rm. Andika menjadi Direktur Domus Pacis yang mengurus para rama sepuh yang termasuk kecintaan mereka. Maka tidak mengherankan kalau salah satu ibu yang pernah jadi guru Rm. Andika di SMA berbisik ke Rm. Bambang "Rama Andika rumiyin murid kula SMA. Sakmenika dados boss". Ketika Rm. Bambang memberi tahu ke Rm. Andika, beliau berkata "Panjenenganipun rumiyin wali kelas kula, guru kimia" (Dulu beliau adalah wali kelas dan guru kimia saya).

Peringatan Arwah Semua Orang Beriman

 diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/2Nov.html

Kemarin, kita memuliakan semua Orang Kudus dan berdoa memohon agar kita pun kelak bisa berbahagia bersama mereka di dalam surga sambil memandang wajah Allah, Bapa kita. Hari ini kita mengenang saudara-saudara kita yang telah meninggal namun masih berada di Api Penyucian. Bahkan seluruh bulan Nopember ini kita khususkan untuk berdoa dan berkorban untuk memohon kerahiman Allah atas mereka. Hal ini kita lakukan karena di dalam Yesus Kristus, Penyelamat semua orang yang, merindukan keselamatan dari Allah dengan tulus hati, kita tetap bersatu padu dengan mereka. Dalam iman akan Kristus itu, kita percaya bahwa apa yang kita namakan Persekutuan para Kudus meliputi baik kita yang masih hidup di dunia ini, maupun semua Orang Kudus di surga, dan semua orang yang telah meninggal. Bersama-sama kita membentuk dan terhimpun di dalam satu Gereja, yaitu Tubuh Mistik Kristus.

Hari ini kita secara khusus mengenang dan berdoa bagi arwah semua orang beriman yang telah meninggal dunia. Maka kiranya ada baiknya kita menyadari makna peristiwa kematian menurut ajaran iman kita. Bagi kita orang Kristen saat kematian sesungguhnya merupakan peristiwa puncak kehidupan. Hidup kita tidak lenyap, melainkan hanya diubah. Kita percaya bahwa sesudah pengembaraan kita di dunia ini selesai, tersedialah bagi kita kediaman abadi di surga. Kematian bagi kita merupakan saat kita mempercayakan diri secara total kepada Kristus, kebangkitan dan kehidupan kita saat perjumpaan abadi dengan Dia, pokok pengharapan kita, yang mengantar kita pulang ke rumah Bapa.

Atas dasar iman itu, kita memohon agar saudara-saudara kita yang telah meninggal dunia disucikan dari segala dosanya, dibebaskan dari segala hambatan dan noda, dan boleh menikmati kebahagiaan kekal di sisi kanan Allah, Bapa kita, serta boleh bersama-sama para kudus di surga memandang wajah Allah yang dirindukannya. Hari kenangan dan peringatan ini pun sekaligus memberi penghiburan rohani bagi kita, bahwa kelak kita akan berjumpa kembali dengan saudara-saudara yang telah mendahului kita, untuk bersama Maria memuji dan memuliakan Allah dalam persekutuan semua orang kudus. Kita pun pada suatu ketika akan meninggalkan dunia ini dan pulang kepada Bapa di surga. Tetapi kita percaya bahwa hidup atau mati, kita tetap milik Kristus.

Lamunan Hari Raya

Peringatan Arwah Semua Orang Beriman

Minggu, 2 November 2025

Yohanes 6:37-40

37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. 38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. 39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. 40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, sekalipun sudah meninggal dunia pada umumnya ada yang mengenang. Bahkan ada upacara pengenangan arwah.
  • Tampaknya, dalam tata kepercayaan masyarakat juga ada hari-hari untuk mengenang yang sudah wafat. Dalam agama Katolik paling tidak setahun sekali ada gerakan pengenangan arwah.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun pengenangan arwah berkaitan dengan yang sudah wafat, sejatinya pengenangan arwah adalah peringatan dan pengembangan akan keyakinan bahwa dalam Tuhan yang ada hanya kehidupan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang yakin bahwa kematian adalah pintu masuk dari hidup fana ke dalam hidup sejati ada bersama Allah.

Ah, yang namanya mati itu ya jelas kemusnahan dari kehidupan.

Piknik Domus

Dalam sejarah kehidupan Domus Pacis, ketika masih di Domus Pacis Puren, Paroki Pringwulung, ada acara yang disebut ":Piknik". Pert...