Dari kenyataan adanya penyumbang-penyumbang untuk pengadaan konsumsi, baik snak maupun untuk even-enen khusus, para rama Domus Pacis Santo Petrus sungguh merasakan hidup tetap ada dalam topangan umat. Ternyata kepedulian umat untuk kehidupan para rama Domus sungguh menyangkut kondisi para rama sepuh yang tak satupun bebas dari penyakit. Selain 2 orang rama yang dalam segalanya harus dilayani, mayoritas rama sepuh lain sudah berkursi roda. Ada beberapa yang selain berkursi roda, kondisinya sudah harus dipasangi kateter untuk menampung air kencing. Yang jelas kecuali 1 orang rama sepuh, yang lain sudah amat membutuhkan bantuan karyawan untuk mayoritas keperluannya. Semua ini tentu membutuhkan jumlah karyawan yang memadahi. Pada saat ini ada 15 orang karyawan. Setiap hari selalu ada 6 orang yang menginap. Karena selalu ada yang bergiliran libur, selalu juga ada yang harus lembur. Untuk menjaga ketenangan dan komitmen kerja para karyawan, Domus Pacis mengupayakan honor di atas upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun demikian anggaran dari Keuskupan terbatas. Puji Tuhan, selalu ada umat yang memberi sumbangan kepedulian. Pada bulan Mei 2028 Rm. Bambang, sebagai pengumpul, mencatat jumlah sumbangan sebesar Rp. 13.830.000. Sumbangan sebesar ini berasal dari :
1. Ibu Dicky, 2. Ibu Anna Maria (Ibu-ibu Bernardus Babadan), 3. Ibu Bernadet Suwarni (dobel April-Mei), 4. Kerahiman Ilahi Mungkid (dobel April-Mei), PUPIP Ungaran, 5. Ibu Ida, 6. Ibu Naryo, 7. Ibu Theresia Niken, 8. Ibu Yuliana Sutarni, 9. Ibu Maria Kristina Dannie, 10. Ibu Dewi Anggraeni, 11. Bapak Djono Keman, 12. Ibu Christine, 13. Ibu Wartini (dobel April-Mei), 14. Ibu Lanni Riyanto (d.a. MG Dwi Astuti / Ibu Marcus Smg), 15. Ibu Lili Herawati, 16. Ibu Tri Nor Prasetyawan, 17. Ibu Lucy, 18. Ibu Mamik, 19. Ibu Malya, 20. Bapak Bambang Triono, 21. Ibu Harno, 22. Ibu Istiyono, 23. Ibu Endang W, 24. Ibu Eny Bernadette, 25. Ibu dr. Wara Aris Wakiman.
πππ
ReplyDelete