Dana Dari Jualan Batik

Pada Jumat 16 Mei 2025 dalam HISTORIA DOMUS https://domuspacipetrus.blogspot.com tertulis "Pada bulan Maret 2025 hanya ada 4 rombongan pengujung, yaitu Pensiunan Guru Agama SMA/SMK DIY, Lansia Jakarta Timur, Kelompok Kerahiman Jogja, dan umat Gondang.Sementara itu pada bulan April 2025 ada 3 rombongan : Ibu-ibu Blateran Klaten, Panitia Paskah Paroki Nandan, dan umat Maguwa." Banyak sedikitnya kunjungan bagi Rm. Bambang akan mempengaruhi banyak sedikitnya kain batik terjual. Penjualan kain batik bagi Rm. Bambang menjadi upaya ambil bagian menambah kas untuk ikut membantu para rama Domus mengalami kehadiran umat. Itu adalah hajatan yang berkaitan dengan ulang tahun imamat masing-masing rama, pembaharuan janji imamat menjelang Kamis Putih, peringatan arwah rama mantan penghuni Domus Pacis Santo Petrus, ulang tahun pemberkatan Domus, dan Malam Paskah/Natal. Hasil penjualan batik ikut memperkuat beaya untuk menghadirkan catering.

Karena sedikitnya kunjungan pada bulan Maret dan April, hal ini membuat jumlah batik yang terbeli oleh pengunjung sebenarnya juga terbatas. Untung saja, dua rombongan pengunjung pada bulan Maret berasal dari Jakarta. Selain itu, pada bulan Maret dua kelompok umat memesan untuk seragam. Inilah yang membuat Rm. Bambang bisa menyetor uang ke produsen batik sebesar Rp. 24 juta lebih. Pada bulan April hanya ada 3 rombongan pengunjung. Pembelian langsung dari pengunjung tidak mencapai 100 potong. Untung saja ada kelompok umat yang memesan amat banyak di atas 100 potong juga untuk seragam. Di bulan April ini Rm. Bambang menyetor ke produsen yang memberi kesempatan konsinyasi sebesar Rp. 15 juta lebih. Pada Mei 2025 Domus memang kembali mengalami cukup banyak pengunjung. Selain rombongan-rombongan pengunjung ada juga hajatan. Bahkan ada juga pemesanan seragam. Lebih dari 300 lembar batik terbayar. Rm. Bambang hingga tanggal 19 Mei 2025 menyetor uang batik yang laku sebesar Rp. 26 juta lebih.