Kunjungan Panther Mania

"Kula jan-jane terharu kalih kunjungan kelompok Panter winggi. Rawuhe terdiri dari keluarga-keluarga" (Sebenarnya saya terharu terhadap kunjungan kelompok Panther yang datang kemarin. Datang bersama keluarga masing-masing). Itulah kata-kata Rm. Hartanta ketika makan pagi Minggu 4 Mei 2025. Pada Sabtu 3 Mei 2025 Domus Pacis Santo Petrus memang mendapatkan kunjungan rombongan yang terdiri dari 30an orang. Ternyata mereka datang secara berkeluarga dengan mobil sendiri-sendiri. Mereka adalah rombongan pecinta mobil Panther. "Kami adalah Panther Mania, pecinta Pather Kristiani. Kami berasal dari beberapa macam Gereja" kata salah satu peserta kunjungan. Para anggota yang datang terdiri dari suami-istri bahkan beberapa mengajak anak-anak. Kalau Rm. Hartanta terkesan kedatangan mereka dalam keluarga-keluarga, Rm. Bambang merasakan adanya kekentalan pemahaman pengertian-pengertian kekristenan. Dalam tanya jawab beberapa hal menyangkut praktek kehidupan sebagai orang Kristiani. Memang, barangkali pertanyaannya bagi para rama menyangkut hal sederhana, misalnya tentang sebutan. Ada yang bertanya "Bagaimana tanggapan para rama kalau mendapatkan sebutan sebagai orang Nasrani? Ada yang bilang bahwa istilah Nasrani adalah sebutan untuk sebutan sekte Kristen". Dari jawaban para rama, Rm. Bambang membuat kesimpulan sebagai berikut :

"Kalau mau persis Kitab Suci, dulu pertama-tama pengikut Tuhan dalam Kisah Para Rasul disebut sebagai pengikut jalan Tuhan. Ini menunjuk ke orang-orang yang ikut Yesus. Istilah jalan meliputi ajaran, cara hidup, dan komunitas. Kemudian di Antiokia disebut Kristen karena menjadi golongan yang menyebut diri sebagai pengikut Kristus. Di dalam pergaulan dengan umat agama lain sering muncul sebutan Nasrani. Ini berhubungan dengan Tuhan Yesus yang berasal dari Nazaret sehingga para pengikutnya bisa disebut kaum Nasrani dalam arti pengikut Orang Nazaret. Dalam hal ini para rama mengatakan akan disebut apapun tidak soal karena yang pokok adalah ikut Tuhan Yesus Kristus."