Thursday, May 22, 2025

Ibu-ibu Paroki Sukoharjo

Ibu-ibu Paroki Sukoharjo sungguh tampak bersemangat ketika berkunjung di Domus Pacis pada Selasa 13 Mei 2025. Rm. Ipung dan Rama Diakon Tri yang berkarya di paroki itu ikut mendampingi. Sebenarnya di pagi ketika sedang makan hari itu Rm. Hartanta, Direktur Domus, berkata bahwa tamu Sukoharjo yang akan datang berjumlah 15 orang. Rm. Ipung dalam kata sambutannya meminta maaf karena tidak memberi tahu ke Rm. Hartanta bahwa pesertanya bertambah-tambah hingga akhirnya yang berangkat ada 35 orang. Setelah kata-kata pembuka dari Rm. Hartanta dan sambutan Rm. Ipung langsung terjadi tanya jawab penuh keakraban dipandu oleh Rm. Bambang. Dari berbagai pertanyaan dari tamu dan jawaban dari para rama, tampaknya ada satu hal yang amat menarik bagi tamu. Dari sharing para rama mereka bisa tahu bahwa kehidupan para rama sepuh di Domus Pacis Santo Petrus amat banyak berada di kamar masing-masing. Kebersamaan hanya dialami ketika makan pagi, makan siang, Misa Komunitas sore yang diteruskan dengan makan malam. Kalau dihitung lama waktu yang dibutuhkan, sebenarnya acara kebersamaan selama sehari tak akan lebih dari 2 jam. Selebihnya para rama banyak hidup di kamar masing-masing. Memang menerima tamu dan even-even khusus membuat para rama mengalami perjumpaan dengan umat dan atau keluarga. Dalam hal ini Rm. Bambang biasa mengatakan bahwa 91% lebih dalam hidup harian para rama sepuh berada di kamar masing-maisng. 


Barangkali karena mengetahui situasi itu, kemudian ada yang berdiri dan bertanya "Saya heran, ternyata para rama amat banyak sendiri. Tetapi saya melihat para rama tampak bahagia. Bagaimana para rama bisa bahagia sekalipun banyak sendiri di kamar?" Ternyata benar, ketika Rm. Bambang menanyakan ke para rama sepuh satu per satu "Apakah benar bahagia di Domus?", tak ada yang tak bilang "Ya, bahagia". Ternyata lebih dari itu muncul sharing para rama berkaitan yang dilakukan di kamar. Dari sharing para rama, Rm. Bambang melihat bahwa yang dilakukan oleh para rama adalah tindakan sehari-hari. Rm. Bambang menyimpulkan "Karena memiliki kerutinan dalam hidup harian, ternyata para rama dan barangkali pada umumnya orang akan merasa bahagia. Kesendirian tak membuat kesepian". Beberapa hal bisa dinyatakan sebagai berikut :

  • Berdoa. Ini mewarnai kegiatan harian. Menjadi pendoa memang merupakan satu-satu tugas yang diberikan kepada para rama sepuh Domus Pacis. Memang, pelaksanaan doa secara pribadi berbeda-beda. Kondisi masing-masing rama membuat doa yang dijalani sesuai dengan kelemahan fisik. Tetapi memang ada yang mengalami Domus menjadi kesempatan bisa berdoa jauh lebih banyak dibandingkan dengan ketika masih berkarya. Kini meliau bisa menjalani doa harian sebagai imam secara lengkap : ibadat pembuka, ibadat bacaan, ibadat siang, ibadat sore, ibadat penutup. Doa rosario juga bisa dijalani dengan 4 peristiwa lengkap : peristiwa gembira (pagi), peristiwa cahaya (siang), peristiwa sengsara (sore), peristiwa mulia (malam).
  • Baca-baca. Beberapa rama masih banyak membaca buku-buku.
  • Nonton TV. Setiap kamar yang dihuni rama memang disediakan televisi. Dengan melihat TV para rama bisa tahu berita-berita aktual dan tentu saja terhibur dengan sinetron-sinetron. Bahkan, dengan bantuan karyawan, rama juga bisa melihat youtube sesuai kesenangannya, misalnya wayang kulit.
  • Medsos-an. Ada rama yang rutin mengirimkan 3 status keagamaan setiap hari. Bahkan dengan medsos ada rama yang merasa ketidakmudahan menulis menjadi anugrah memiliki waktu panjang menulis. Dia adalah pembicara kreatif dan kerap dipandang hebat. Tetapi selalu tidak mudah untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak dalam tulisan. Tetapi dia membiasakan diri untuk menulis setiap hari. Untuk menulis setengah halaman saja dia bisa membutuhkan waktu 1 jam untuk merumuskan kata dan kalimat. Itu membuatnya bisa capek. Karena capek dia membutuhkan waktu untuk rehat. Maka rehatpun jadi kerutinan. 

No comments:

Post a Comment

Rm. Harto di RS Panti Rapih

Rm. Fransiscus de Sales Suharto Widodo adalah salah satu penghuni Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Kalau Rm. Yadi tercatat sebagai pengh...