Monday, May 12, 2025
Misa 1000 Hari Wafat Pak Winni di Domus
"Para ibu, bapak, mas dan mbak semua .... Selamat sore dan Berkah Daleeeeem" Rm. Bambang membuka kata-kata di depan lebih 200 orang umat di Kapel Domus Pacis yang langsung menjawab "Selamat sore dan Berkah Daleeeeem ..." Kemudian Rm. Bambang meneruskan "Di dalam Misa ujub keluarga bisa muncul kebanggaan kalau bisa menghadirkan beberapa rama. Pada saat ini untuk keluarga Bu Rini sebenarnya ada 11 orang rama tetapi yang bisa hadir 8 rama. Bahkan rama-rama yang hadir mempunyai sejarah karya hebat. Pertama, seorang rama yang menjadi perintis terjadinya Arisan Cinta Kasih di paroki-paroki. Dialah Rama Suntara (yang angkat tangan dan umatpun bertepuk tangan). Dua, tokoh mantan pembina dan pengembang Kor Gereja dan mantan pembina calon rama Seminari Menengah Mertoyudan, Rama Ria .... (angkat tangan dan dapat tepuk tangan dan tepuk tangan). Ketiga, Rama Yadi. Beliau mantan misionaris domestik di Keuskupan Agung Medan (angkat tangan dan ada tepuk tangan). Keempat, Rama Harto yang pernah menjadi misionaris domestik sebagai pembimbing frater di Seminari Pematang Siantar (angkat tangan dan tepuk tangan). Kelima, Rama Suhartana. Beliau mantan Vikep di Kevikepan Surakarta dan DIY (angkat tangan dan tepuk tangan). Keenam, Monsinyur Blasius. Beliau Rama Keuskupan Agung Semarang yang pernah jadi Uskup Ketapang (angkat tangan dan tepuk tangan). Misa kita sore ini akan dipimpin oleh Rama Florentius Hartanta, Direktur Domus Pacis Santo Petrus (umat tepuk tangan dan Rm. Hartanta tersenyum). Oh, ya. Yang menjadi MC adalah mantan Direktur Karya Kepausan Indonesia Keuskupan Agung Semarang (umat tertawa). Lho, tepuk tangan dong (tepuk tanganpun bergemuruh disertai gelak tawa)".Itulah kata-kata Rm. Bambang megantar akan dimulainya Misa Peringatan 1000 Hari Bapak Yohanes Winni Saputra. Almarhum adalah suami Bu Rini, salah satu relawan Domus. Bu Rini duduk di depan bersama Mbak Rachel (menantu), Mas Tian (anak pertama suami Mbak Rachel), dan Mas Indra (anak kedua). Sebenarnya ada 2 balita cucu Bu Rini, yaitu Chrissel dan Nel yang tak ikut nampak. Para undangan yang menjadi peserta Misa : keluarga besar pihak bapak (Trah Banteran), keluarga besar pihak ibu (Jawa dan Tionghoa), Umat Sleman, aktivis Paroki Medari, kenalan mantan para relawan dari Pringwulung, mantan teman-teman guru, dan masih banyak orang dekat kenalan lain termasuk beberapa kerabat Rm. Bambang. Misa diiringi oleh Kor Yosefin dari Medari. Misa dipimpin oleh Rm. Hartanta yang tampil amat semangat. Dalam homilinya Rm. Hartanta memanfaatkan Minggu 11 Mei 2025 sebagai Hari Minggu Panggilan. Tetapi Rm. Hartanta memperluas tak hanya panggilan sebagai suster, bruder, imam. Rm. Hartanta menekankan setiap orang dipanggil dan harus menunjukkan diri sebagai orang baik. Dalam hal ini beliau juga menyebut panggilan kebaikan seorang janda. Maklumlah Bu Rini sudah menjadi janda terhitung 1000 hari sepeninggal almarhum Pak Winni. Seusai doa sesudah Komuni, Rm. Hartanta memberkati bunga dan sepasang merpati. Sesudah berkat penutup keluarga melepas burung merpati. Makan bersama sesudah Misa sungguh membuat suasana keakraban antar para peserta Misa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Rm. Harto di RS Panti Rapih
Rm. Fransiscus de Sales Suharto Widodo adalah salah satu penghuni Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Kalau Rm. Yadi tercatat sebagai pengh...

-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Pada Misa Komunitas Domus Pacis Santo Petrus Selasa 13 Mei 2025 tampak ada wajah baru. Beliau jelas bukan warga Katolik sekitar Domus, karen...
-
"Apakah diperkenankan kalau ada di antara kami ada yang datang lalu mengajak Rama Hartana keluar jajan?" tanya seorang di antara r...
No comments:
Post a Comment