Sunday, May 18, 2025
Ketika Domus Pacis Ulang Tahun ke 4
Pagi itu aula Domus Pacis Santo Petrus sudah tertata banyak kursi yang terkesan memenuhi ruangan. Semua kursi menghadap ke timur ke meja altar yang juga sudah tertata. Di timur altar juga tertata 25 kursi untuk anggota kor. Rm. Hartanta dalam makan pagi hari itu, Minggu 18 Mei 2025, mengumumkan bahwa Misa bersama para tamu akan mulai pada jam 10.00. Misa memang akan diisi dengan rekoleksi dalam bagian Ritus Pembuka. Hari itu Domus Pacis merayakan ulang tahun ke 4 pemberkatan gedung Domus. Sebagai hajatan, Domus mengundang Legio Maria Komisium DIY. Para anggota Legio DIY berasal dari lima daerah (Kota Jogja, Sleman, Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul) dan bahkan termasuk presium-presidium daerah Magelang. Untuk hajatan ini Domus membatasi undangan untuk 150 orang legioner dan 25 orang legioner Pringgolayan yang bertugas kor. Sebenarnya Rm. Bambang mengundang hadir pada jam 09.00 yang ketika datang langsung menikmati welcome snack. Karena pengalaman berbagai hajatan di Domus acara Misa biasa mundur, maka sekalipun undangan jam 09.00 para rama Domus diberi tahu Misa mulai jam 10.00. Keterlambatan kehadiran menjadi pertimbangan. Maklumlah para tamu undang juga datang dari luar kota daerah jauh seperti Wonosari, Kulon Progo, Bantul, dan Magelang. Ternyata hal yang cukup mengejutkan terjadi. Ketika jam hampir menunjuk angka 08.00, beberapa legioner dari Pringgolayan datang di kamar Rm. Bambang. Mereka bertanya posisi kor dan mau pinjam kaki penyangga untuk keyboard. Bu Sungkono, tokoh legioner Pringgolayan, memberi informasi kalau organis bertugas lebih dahulu di Baciro. beliau mohon dimaklumi kalau mulainya lebih dari jam 09.00. Rm. Bambang menganggunguk-anggukkan kepala memaklumi. Tentu saja dalam hati mensyukuri Rm. Hartanta yang di hadapan para rama sepuh mengumkan Misa dimulai jam 10.00. Tetapi ternyata, kata karyawan, Bu Rini tampak agak panik dan berkeringat. Banyak tamu sudah berada di halaman gedung Domus Pacis. Pada jam 08.00 sudah banyak yang datang. Itulah sebabnya Bu Rini bersama karyawan perempuan Domus amat disibukkan menata minuman dan snak. Pada jam 08.30an sudah ada tamu-tamu yang masuk aula Domus. Rm. Bambang didorong dengan kursi rodanya oleh karyawan bergabung dengan para tamu yang sedang minum serta menikmati snak. Tamu-tamu yang masih berdatangan langsung disalami. Omong-omong dan kelakar-kelakarpun terjadi. Tetapi, mengingat para tamu sudah banyak sekali yang masuk aula, pada jam 09.15 Rm. Bambang meminta karyawan untuk memberi tahu memohon Rm. Hartanta untuk memulai acara. Itulah sebabnya pada jam 09.25 Rm. Hartanta sudah tampil menyampaikan kata-kata sambutan sebelum Misa. Misa dimulai pada sekitar jam 09.30. Sebelum masuk Ritus Pembuka kor menyanyikan sebuah lagu. Setelah itu lagu pembuka adalah Mars Legio Maria. Ritus Pembuka digarap secara khusus dengan kerangka pembukaan Sidang Presidium Legio Maria. Ketika masuk 50 Salam Maria garapan menjadi seperti doa rosario umum. Tetapi setiap peristiwa diganti dan isian yang menggabungkan nuansa Legio Maria dan kepentingan Domus berkaitan ulang tahun ke 4 pemberkatan gedung Domus. Urutan ritual bisa dilihat dalam artikel Rencana Ulang Tahun ke 4 Domus Pacis Santo Petrus dalam HISTORIA DOMUS https://domuspacispetrus.blogspot.com tanggal 2 Mei 2025. Isian khusus dalam Ritus Pembuka termasuk Rekoleksi yang dihadirkan oleh Rm. Bambang. Dia membuat teks rekoleksi bersama Legioner. Rm. Bambang mengangkat keteladanan Bunda Maria yang menjadi teladan dalam tugas doa dan karya kerasulannya. Rm. Bambang menghadirkan refleksi keteladanan unggul Bunda Maria dalam Gereja. Tentu saja semua selalu dalam kerangka sabda dan teladan Tuhan Yesus Kristus sebagai Terang Para Bangsa. Rm. Bambang memulai rekoleksi dengan mengajak para peserta untuk menghafalkan nyanyian yang berisi rumusan tentang Gereja ajaran Konsili Vatikan II dalam Lumen Gentium 1. Rm. Hartanta yang menyambung memimpin Misa mulai dari pembacaan Injil meneruskan refleksi dengan dua pertanyaan : 1) Seperti Bunda Maria, apa yang Tuhan kehendaki dalam hidupku?; 2) Perbuatan baik apa yang harus kujalani untuk itu?Suasana Misa dari rekoleksi oleh Rm. Bambang, homili Rm. Hartanta hingga Komuni dan penutup terasa menciptakan antuasisme semua yang ikut. Kor menyanyikan lagu-lagu dengan penuh semangat dan terasa khitmat ketika melantunkan irama bernuansa meditatif. Durasi lebih dua setengah jam (mulai jam 09.30 dan selesai jam 12.10) tak mengurangi kesegaran wajah-wajah peserta Misa. Para rama Domus terlibat dalam Doa Syukur Agung. Sebelum berkat penutup Rm. Hartanta memperkenalkan semua karyawan Domus. Tentu saja termasuk dua relawan, Bu Titik dan Bu Rini. Seusai Misa semua langsung menikmati sajian hidangan yang dikomandani oleh Bu Rini. Suasana makan bersama sungguh menghadirkan keakraban karena para tamu bergerombol-gerombol sambil omong-omong. Ketika meninggalkan Domus setiap tamu mengambil 1 buah tas kenangan berisi semacam door prize. Tampaknya pada umumnya para tamu sebelum meninggalkan Domus menyalami para rama Domus.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Rm. Harto di RS Panti Rapih
Rm. Fransiscus de Sales Suharto Widodo adalah salah satu penghuni Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Kalau Rm. Yadi tercatat sebagai pengh...

-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Pada Misa Komunitas Domus Pacis Santo Petrus Selasa 13 Mei 2025 tampak ada wajah baru. Beliau jelas bukan warga Katolik sekitar Domus, karen...
-
"Apakah diperkenankan kalau ada di antara kami ada yang datang lalu mengajak Rama Hartana keluar jajan?" tanya seorang di antara r...
No comments:
Post a Comment