Sebenarnya beliau sudah masuk dan mulai menjadi penghuni Domus Pacis Santo Petrus sejak tanggal 15 Juli 2025. Memang, beliau pernah mengalami dipasang ventilator untuk membantu kelancarannya bernapas. Dalam hal saturasi, yaitu ukuran oksigen dalam pernapasan, beliau termasuk yang harus dijaga. Maklumlah, ketika masuk RS Panti Rapih pada 4 Juli 2025 beliau juga harus juga melewati ICU dan ruang stroke. Berkaitan dengan kondisi beliau, Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus Pacis dalam kebijakannya baru sesudah 20 hari memasukkan beliau untuk tugas jadual dalam Misa dan atau Doa Makan Bersama.
Beliau adalah Rm. Matheus Djoko Setyo Prakosa. Memang, ketika masih tinggal di Seminari Tinggi Kentungan, beliau pernah beberapa kali mengisi giliran rama Seminari untuk memimpin Misa di hari Senin. Tetapi sebagai penghuni Domus beliau mendapatkan giliran dalam Misa mulai pada hari Senin 4 Agustus 2025. Bagi Domus hari ini termasuk hari istimewa sehingga termasuk hari hajatan khusus. Misa hari itu memang dipimpin oleh Rm. Florentius Hartanta. Tetapi ada banyak umat hadir bahkan ada kor khusus yang berasal dari umat Lingkungan Santo Yohanes Rasul Ambarrukmo, Paroki Baciro. Selain para umat yang diundang oleh Rm. Bambang, keluarga almarhum Rm. Agustinus Tri Hartono menjadi rombongan khusus. Misa saat itu memang menjadi Misa Peringatan Arwah setahun wafat Rm. Tri Hartono, salah satu warga Domus sejak masih di Domus Pacis Puren, Paroki Pringwulung. Dalam Misa itu Rm. Djoko Setyo mendapatkan tugas membaca Injil dan berkhotbah. Inilah tampilan perdana Rm. Djoko dalam tugas liturgi Domus sebagai warga Domus. Dalam khotbahnya Rm. Djoko memuji almarhum Rm. Tri Hartono yang hebat dalam menempatkan diri dalam hidup bersama sehingga beliau juga bisa mendapatkan tempat sebagai Ketua UNIO, persaudaraan para rama praja. Rm. Djoko memandang almarhum berdasarkan pengalaman dulu biasa main tenis bersama. Almarhum sungguh jeli dan bisa menempatkan bola-bola dengan tepat.
No comments:
Post a Comment