Dalam peristiwa kunjungan rombongan umat ke Domus Pacis biasa terjadi wawan hati antara para pengunjung dengan para rama Domus. Para tamu bertanya dan para rama menjawab. Pada Sabtu 2 Agustus 2025 yang berkunjung adalah kelompok yang bagi Domus Pacis dapat disebut khusus. Biasanya yang berjunjung adalah rombongan yang beranggotakan kaum sepuh. Paling tidak kebanyakan terdiri dari orang-orang yang sudah berkeluarga. Maka kalau ada kunjungan anak dan atau remaja, bagi Domus hal itu menjadi peristiwa khusus. Pada Sabtu itu yang datang adalah kelompok anggota Misdinar Paroki Kumetiran.
Di dalam bagian omong-omong Rm. Bambang meminta para misdinar itu duduk berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3 hingga 5 orang anak remaja. Memang ada pendamping yang sudah masuk golongan muda. Di dalam kelompok-kelompok mereka diminta untuk membuat pertanyaan terhadap para rama yang kini sudah sepuh dan bebas tugas serta tinggal di rumah tua. Bila dalam kelompok muncul lebih dari satu pertanyaan, Rm. Bambang minta untuk menentukan satu pertanyaan untuk disampaikan kepada para rama. Dari catatan Rm. Bambang ada pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan cakrawala mereka seperti "Apakah para rama pernah menjadi misdinar", "Mengapa dulu ingin jadi rama?", dan "Apa nasehat rama untuk kami?" Tetapi dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul ternyata ada yang baru sekali itu dihadapi oleh para rama Domus. Pertanyaan itu adalah "Kalau waktu bisa diputar sehingga rama menjadi muda kembali, apakah masih ingin jadi rama?" Dari jawaban para rama, barangkali kalau dirangkum bisa dikatakan begini :
Pada umumnya para rama belum pernah berpikir bagaimana kalau jadi muda kembali. Mgr. Blasius dan Rm. Ria bahkan belum pernah mengalami menjadi aktivis paroki sebagai kaum muda. Kecuali Rm. Bambang, para rama memang mengalami menjadi misdinar. Mgr. Blasius dan Rm. Ria jadi misdinar paroki ketika masih Sekolah Rakyat atau SR (Kini Sekolah Dasar atau SD). Keduanya masuk seminari selepas SR. Yang lain masuk setelah lulus SMP dan SMA. Bahkan Rm. Yadi masuk setelah usia 36 tahun dan sudah jadi guru bahkan kepala sekolah SMP. Yang jelas semua rama mengatakan bahwa yang pokok hidup harus sesuai realita. Nyatanya kini semua adalah imam. Pada umumnya bilang bahwa ketaatan adalah jalan kebahagiaan.
No comments:
Post a Comment