Saturday, March 8, 2025

Santa Fransiska dari Roma

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 02 Agustus 2013 Diperbaharui: 23 Oktober 2020 Hits: 30210

  • Perayaan
    09 Maret
  •  
  • Lahir
    Tahun 1384
  •  
  • Kota asal
    Roma - Italia
  •  
  • Wafat
  •  
  • 9 Maret 1440 |
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Tahun 1608 oleh Paus Paulus V

Fransiska dilahirkan pada tahun 1384 dengan nama Francesca Bussa de’ Leoni. Orangtuanya, Paul Bussa dan Jacobella de' Roffredeschi, adalah bangsawan yang kaya raya, tetapi mereka mengajarkan pada Fransiska untuk menaruh perhatian pada sesama dan mengamalkan hidup Kristiani yang saleh. Ia adalah seorang gadis kecil yang cerdas.

Ketika usianya sebelas tahun, Fransiska memberitahukan kepada orangtuanya bahwa ia telah memutuskan untuk menjadi seorang biarawati. Namun, kedua orangtuanya malahan mendorong Fransiska untuk memikirkan hidup perkawinan. Seperti kebiasaan pada masa itu, mereka memilih seorang pemuda yang baik untuk menjadi suami Fransiska. Pemuda itu baru tigabelas tahun usianya.

Fransiska dan suaminya, Lorenzo Ponziano, saling jatuh cinta. Meski pernikahan mereka adalah karena perjodohan, mereka hidup bahagia dalam perkawinan selama empatpuluh tahun lamanya. Lorenzo mengagumi isterinya, dan juga saudari iparnya - Vannozza. Fransiska dan Vannozza berdoa setiap hari dan melakukan matiraga bagi Gereja Yesus, yang menghadapi banyak pencobaan pada masa itu. Kedua saudari ini juga mengunjungi mereka yang miskin dan merawat mereka yang sakit. Mereka membawakan makanan dan juga kayu bakar bagi orang-orang yang membutuhkannya. Para perempuan kaya lainnya terinspirasi oleh teladan kedua bersaudari ini untuk lebih memaknai hidup mereka pula. Sementara itu, Fransiska bertekun dalam doa. Ia semakin akrab bergaul dengan Yesus dan Maria dalam hidup sehari-hari.

Fransiska dan Lorenzo adalah orang-orang yang penuh belas kasih. Mereka tahu bagaimana rasanya menderita. Mereka kehilangan dua dari ketiga anak mereka karena wabah. Hal ini menjadikan mereka terlebih lagi peka terhadap kebutuhan mereka yang menderita. Semasa pertikaian antara paus yang sah dengan anti-paus, Lorenzo memimpin pasukan yang membela paus yang benar. Sementara ia pergi berperang, para musuh memusnahkan harta milik dan kekayaannya. Bahkan meski demikian, Fransiska membereskan satu bagian dari villa keluarga yang telah dirusak dan mempergunakannya sebagai rumah sakit. Hidup terasa berat bagi keluarganya, namun demikian orang-orang di jalanan jauh terlebih lagi membutuhkan pertolongan. Lorenzo terluka dan pulang ke rumah untuk dirawat oleh isterinya tercinta agar sehat kembali. Lorenzo wafat pada tahun 1438. Fransiska menghabiskan empat tahun sisa hidupnya dalam tarekat religius yang ia dirikan.

Santa Fransiska dari Roma wafat pada tanggal 9 Maret 1440. Ia dimaklumkan sebagai santa oleh Paus Paulus V pada tahun 1608. Pada pesta peringatannya, para imam biasa memberikan berkat pada mobil oleh sebab St. Fransiska dianggap sebagai pelindung mobil dan para pengemudi. Tentu saja St. Fransiska tidak pernah mengemudi, tetapi menurut kisah legenda, apabila ia pergi keluar pada malam hari, maka malaikat pelindung mendahuluinya menerangi jalan dengan sebuah lampu besar serupa lentera. Semasa hidupnya St. Fransiska mendiktekan 97 penglihatan, di mana ia melihat banyak siksa neraka.

Lamunan Pekan Prapaskah I

Minggu, 9 Maret 2025

Lukas 4:1-13

1 Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. 2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. 3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." 4 Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." 5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. 6 Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. 7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." 8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" 9 Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, 10 sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, 11 dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." 12 Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" 13 Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang tahu bahwa dalam agama ada wajib puasa. Itu biasa dipahami sebagai tindakan tidak makan dan tidak minum.
  • Tampaknya, orang bisa merasa berhasil berpuasa kalau tidak tergoda santap makanan dan minuman di dalam saat-saat atau jam-jam dan hari-hari sesuai aturan. Pada waktu seperti itu segala bentuk kuliner harus disingkirkan agar tidak mengganggu.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun taat tidak makan dan tidak minum sesuai aturan agama pada waktu berpuasa, orang baru sungguh berpuasa kalau bisa menjaga diri dari nafsu unjuk kemampuan dan mengejar kekuasaan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati ketika berpuasa dengan tidak makan dan tidak minum orang berjuang memperkuat sikap batin agar tidak sombong dan tidak serakah.

Ah, bagaimanapun juga di dunia ini orang memang harus berjuang unggul.

Friday, March 7, 2025

Misa Malam Paskah Domus Pacis 2025

Masa Prapaskah 2025 sudah mulai pada tanggal 5 Maret. Di dalam Gereja Katolik hari itu menjadi Rabu Abu sebagai hari pertama menuju hari Perayaan Paskah. Bagi umat Katolik, tradisi Perayaan Paskah secara khusus dan meriah dimulai dengan yang disebut Vigili Paskah atau secara umum disebut Malam Paskah. Begitu istimewanya Perayaan Malam Paskah masuk dalam salah satu rencana besar Panitia Paskah. Para petugas Malam Paskah di paroki-paroki sudah banyak yang mulai persiapan. 

Karena begitu sentralnya Perayaan Paskah dalam hidup beriman, Domus Pacis Santo Petrus juga akan mengadakan perayaan khusus pada Malam Paskah 19 April 2025. Dalam hal ini, seperti biasa dalam Misa Malam Paskah dan Malam Natal, Misa Malam Paskah 2025 di Domus juga akan dibuka untuk umat Katolik siapapun dan dari manapun untuk menjadi peserta. Kelompok bapak-bapak dari Lingkungan Sleman, Paroki Medari, sudah mulai persiapan untuk hadir sebagai kelompok kor. Misa Malam Paskah pada Sabtu 19 April 2025 akan dimulai pada jam 17.30. Satu hal yang harus diketahui adalah umat yang akan ikut harus mendaftarkan diri. Domus Pacis minta nama-nama yang akan ikut termasuk paroki asalnya. Pendaftaran menjadi keharusan demi persiapan sajian konsumsi. Maklumlah, sehabis Misa selalu ada makan malam bersama. Tentu saja semua adalah juga demi kepentingan para rama sepuh Domus Pacis yang sudah jauh dari derap bersama umat di paroki. Kehadiran umat yang ikut Misa dan makan malam bersama diharapkan menjadi pertanda bahwa para rama sepuh tidak tercerabut dari kehidupan umat. Pendaftaran cukup dengan pesan WA di HP Rm. Bambang 0878-3499-1969. Pendaftaran paling lambat pada hari Sabtu 12 April 2025.

Santo Yohanes da Deo

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 02 Agustus 2013 Diperbaharui: 31 Mei 2014 Hits: 11018

  • Perayaan
    08 Maret
  •  
  • Lahir
    8 Maret 1495
  •  
  • Kota asal
    Montemoro Novo, Evora, Portugal
  •  
  • Wafat
  •  
  • 8 Maret 1550 di Granada
  •  
  • Beatifikasi
    21 September 1630 oleh Paus Urbanus VIII
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Tahun 1690 oleh Beato Paus Inosensius XI

St. Yohanes dilahirkan di Portugal pada tanggal 8 Maret 1495. Orangtuanya miskin, tetapi mereka adalah orang Kristen yang taat. Yohanes seorang pemuda yang tidak bisa tenang. Sebentar ia menjadi seorang gembala, sebentar menjadi tentara, dan kemudian menjadi penjaga toko. Ketika dewasa, ia bukanlah seorang yang religius. Ia dan teman-temannya tidak menyadari kehadiran Tuhan.

"Jika kita rindu untuk menerima belas kasihan Tuhan, pastilah kita akan melakukan kebajikan selama kita memiliki kemampuan untuk melakukannya. Sebab, jika kita berbagi dengan mereka yang miskin, oleh karena kasih kita kepada Tuhan, apa pun yang Ia berikan kepada kita, kita akan menerimanya, sesuai dengan janji-Nya, seratus kali lipat dalam kebahagiaan abadi.” ~St.Yohanes da Deo 

Ketika usianya empatpuluh tahun, Yohanes mulai merasa hampa. Ia merasa sedih akan hidupnya yang telah ia sia-siakan. Di gereja, ia mendengarkan suatu khotbah yang disampaikan oleh seorang misionaris yang kudus, Yohanes dari Avila. Misionaris tersebut memberikan pengaruh yang kuat kepadanya. Yohanes mulai menangis meraung-raung. Hari-hari selanjutnya, St. Yohanes dari Avila membantu Yohanes untuk memulai hidupnya kembali dengan harapan dan keberanian.

Yohanes mengubah hidupnya secara drastis. Ia berdoa serta melakukan mati raga setiap hari. Dikatakan bahwa seorang uskup memberinya nama da Deo (= dari Tuhan) karena ia secara total mengubah hidupnya yang dahulu hanya mementingkan diri sendiri dan kini sepenuhnya menjadi manusia baru yang “dari Tuhan”. Perlahan-lahan Yohanes da Deo menyadari betapa hidup rakyat penuh dengan kemiskinan serta penderitaan. Ia mulai mempergunakan waktunya untuk merawat mereka yang sakit di rumah-rumah sakit dan di tempat-tempat penampungan. Kemudian ia menjadi sadar akan betapa banyaknya orang-orang yang terlalu miskin untuk dapat memperoleh perawatan di rumah sakit. Siapakah yang mau merawat mereka? Yohanes bertekad, demi cintanya kepada Tuhan, ia mau melakukannya.

Ketika usianya empatpuluh lima tahun, Yohanes mendapatkan sebuah rumah untuk merawat para fakir miskin yang sakit. Rumah itu kemudian menjadi sebuah rumah sakit kecil di mana setiap orang yang membutuhkan pertolongan akan diterima dengan baik. Orang-orang yang datang untuk membantu Yohanes mulai membentuk suatu ordo religius untuk mengabdikan diri bagi mereka yang miskin. Ordo mereka disebut Para Broeder St. Yohanes da Deo.

Suatu ketika, seorang bangsawan menyamar sebagai seorang pengemis. Ia mengetuk pintu Yohanes untuk meminta-minta. Yohanes dengan suka hati memberikan semua yang ia miliki, yang jumlahnya hanya beberapa dolar saja. Bangsawan tersebut tidak membuka rahasianya saat itu, melainkan segera pergi dengan kesan mendalam. Keesokan harinya, seorang pesuruh tiba di depan pintu Yohanes dengan sepucuk surat penjelasan beserta uang dermanya yang dikembalikan. Di samping itu, sang bangsawan menyertakan 150 keping uang emas. Ia juga mengirimkan roti, daging serta telur yang dikirimkan setiap pagi ke rumah sakit cukup untuk memberi makan segenap pasien dan para pekerja rumah sakit.

Setelah sepuluh tahun bekerja keras bagi rumah sakitnya, St. Yohanes sendiri akhirnya jatuh sakit. Ia wafat pada hari ulang tahunnya pada tahun 1550. Yohanes da Deo dinyatakan kudus oleh Beato Paus Inosensius XI pada tahun 1690.

Lamunan Sesudah Rabu Abu

Sabtu, 8 Maret 2025

Lukas 5:27-32

57 Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" 28 Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. 29 Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. 30 Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" 31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; 32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada gambaran bahwa Tuhan itu Mahabaik. Apapun yang dianggap amat baik di tengah dunia ini tak ada sepertriliunnya kebaikan Tuhan.
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa sebagai sumber dari segala macam terjadinya kebaikan, Tuhan amat sangat jauh dari segala keburukan apalagi dosa dan kejahatan. Segaka yang buruk, jahat, dan dosa tak akan berada di hadapan Tuhan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun Mahabaik dan tak ada cacad cela sedikitpun, kemahabaikan Tuhan justru tampak dalam hadirat-Nya di dunia yang mengutamakan perangkulan pada yang salah dan berdosa. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mengikuti Tuhan dengan bersikap terbuka peduli pada kaum salah dan berdosa.  

Ah, dalam Tuhan orang akan menjauhi pendosa.

Thursday, March 6, 2025

Sumbangan untuk Domus

Pada Kamis 6 Maret 2025 ada tamu dari Klaten. Ternyata beliau adalah sopir salah satu cabang PT yang berpusat di Jakarta. Ternyata juga beliau berasal dari Jumapolo. Dari keperluan datang di Domus Pacis Rm. Bambang berpikir apakah karena Gereja Katolik sudah memasuki Masa Prapaskah. Bukankah salah satu kegiatan khusus Prapaskah adalah berdana. Hal ini biasa membuat banyak kegiatan-kegiatan sosial. Salah satu di antaranya adalah kunjungan-kunjungan ke panti-panti dengan membawa bingkisan-bingkisan sosial. Semua yang dipikirkan oleh Rm. Bambang disebabkan oleh Pak Sopir yang menjadi utusan PT A-Plus (?) untuk mengantar cukup banyak kemasan karung yang berisi beras. Hal ini mengingatkan Rm. Bambang ketika Bu Dar, ibu sepuh usia sebaya Rm. Bambang, berkunjung ke Domus pada tanggal 6 November 2024. Ibu itu tinggal di Jumapolo dan anaknya menjadi pimpinan PT di Jakarta yang punya cabang di Klaten. Pada waktu itu ada ulang tahun ke 24 PT yang dipimpin anaknya. PT membagi-bagikan beras ke panti-panti. Bu Dar memintakan untuk Domus Pacis dan pada November 2024 diantar oleh anak dan menantunya menyerahkan ke Rm. Bambang di Domus. Ternyata sumbangan berupa beras dari PT itu ke Domus berulang lagi pada Kamis 6 Maret 2025. Dalam hal ini Rm. Bambang memang mengaitkannya dengan adanya Masa Prapaskah.

Santa Perpetua

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 02 Agustus 2013 Diperbaharui: 04 Agustus 2017 Hits: 11019

  • Perayaan
    07 Maret
  •  
  • Lahir
    Hidup abad ke-3
  •  
  • Kota asal
    Kartago - Afraka Utara (sekarang Tunisia)
  •  
  • Wafat
  •  
  • Sekitar tahun 202 | Martir
    Dijadikan mangsa binatang buas lalu kemudian dipenggal kepalanya
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Santa Perpetua hidup di Kartago, Afrika Utara (sekarang Negara Tunisia ) pada abad ketiga. Pada masa itu terjadi penganiayaan yang hebat atas orang-orang Kristen oleh Kaisar Septimus Severus. Perpetua yang berusia duapuluh dua tahun adalah puteri seorang bangsawan kaya. Semenjak kecilnya ia selalu mendapatkan apa saja yang ia inginkan. Tetapi ia sadar bahwa ia mengasihi Yesus dan iman Kristianinya jauh lebih berharga dari apa pun yang dapat ditawarkan oleh dunia. Oleh karena imannya itulah ia menjadi seorang tahanan yang siap menghadapi hukuman mati.

Ayah Perpetua adalah seorang kafir. Ia melakukan segala daya upaya untuk membujuk puterinya agar mengingkari iman Kristianinya. Ia berusaha meyakinkan Perpetua akan betapa pentingnya menyelamatkan nyawanya. Tetapi, Perpetua tetap pada pendiriannya, meskipun ia tahu bahwa ia harus meninggalkan suami serta bayinya.

Santa Perpetua bersama pelayannya St. Felisitas menghadapi kemartiran mereka dengan gagah berani. Mereka dijadikan mangsa binatang-binatang buas dan kemudian dipenggal kepalanya. Mereka berdua wafat sekitar tahun 202.

Lamunan Sesudah Rabu Abu

Jumat, 7 Maret 2025

Matius 9:14-15

14 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" 15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang tahu bahwa dalam agama dan kepercayaan ada wajib puasa. Setiap agama punya tata aturan sendiri.
  • Tampaknya, ada gambaran tentang puasa dalam agama dan kepercayaan sebagai tindakan tidak makan minum. Yang berbeda adalah tata ritual dan waktu pelaksanaan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, karena dengan puasa sering ada tekanan kegiatan tidak makan dan tidak minum, orang bisa melalaikan tujuan utama dengan berpuasa. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tak akan ribut dengan tatacara puasa karena sadar bahwa tujuan utama puasa adalah merasakan dekat khusus dengan Tuhan yang mengalirkan sukacita.   

Ah, puasa itu harus seragam dalam setiap agama.

Wednesday, March 5, 2025

Persekutuan Doa Kasih Yesus Semarang

Pada Minggu 23 Februari 2025 Domus Pacis Santo Petrus mendapatkan kunjungan dari kelompok Persekutuan Doa Kasih Yesus, Semarang. Mereka datang berduabelas orang tetapi ada yang mengajak seorang anak kecil usia 3 tahun. Karena mereka datang sudah setengah jam lebih dari jam 10.00, kehadiran rombongan ini tak dapat lama. Maklum saja pada jam 11.15 para rama Domus sudah bersiap-siap untuk makan siang. Pertemuan singkat itu memang tetap terjadi cukup menyenangkan karena terisi hal-hal kecil yang menjadi tanya jawab. Tetapi tiba-tiba ada pertanyaan yang untuk para rama Domus cukup mengejutkan. Salah satu tamu bertanya "Para rama sebelum tinggal di Domus banyak aktif dalam karya dengan segala kesibukannya. Bagaimana para rama memproses perasaan sehingga bisa gembira tinggal di rumah lansia?" Tampaknya para rama memang kurang memikirkan soal memproses perasaan ketika ganti suasana situasi dan kondisi hidup. Jawabanpun hadir bermacam-macam. Ada yang omong tentang kekaguman akan bangunan Domus dan mekanisme kerja untuk melayani para rama. Ada yang bicara tentang acara makan dan snak. Ada yang omong tentang macam-macam perasaan tetapi bisa menerima keadaan yang selalu memperhatikan para rama. Ada yang bicara bahwa karyawan-karyawan selalu siaga. Ada yang omong tentang tamu-tamu. Ada yang biacara tentang hal-hal yang dilakukan secara personal di kamarnya. Terhadap semua jawaban itu Rm. Bambang menyimpulkan "Para rama berbicara tentang hal-hal yang biasa terjadi baik yang dialami secara pribadi maupun bersama. Itu adalah hal rutin. Barangkali, sadar atau tidak sadar, kemampuan menghayati yang rutin menjadikan orang mampu merasakan enak pergantian dan perkembangan situasi hidup".

Santo Fridolin

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 09 Maret 2015 Diperbaharui: 15 Maret 2015 Hits: 11405

  • Perayaan
    6 Maret
  •  
  • Lahir
    Hidup pada abad ke-6 (tanggal dan tahun lahir tidak diketahui)
  •  
  • Kota asal
    Menurut legenda berasal dari Irlandia
  •  
  • Wilayah karya
    Jerman, Swiss
  •  
  • Wafat
  •  
  • Tahun 540 di Säckingen, Jerman - oleh sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Santo Fridolin adalah seorang kudus dari Irlandia yang hidup di abad keenam. Hari kelahirannya tidak diketahui namun disebutkan bahwa ia berasal dari keluarga bangsawan Irlandia di masa itu. Setelah dewasa ia merasakan panggilan Tuhan untuk menjadi seorang imam dan misionaris. Karena itu ia lalu pergi ke Perancis dan masuk biara Benediktin di Luxeuil Poitiers Perancis.

Suatu hari ia menerima penglihatan dari santo Hilarius dari Poitiers yang menunjukkan di mana lokasi relikwinya yang hilang pada saat penyerbuan bangsa Vandal. Fridolin segera menuju lokasi yang ditunjukkan dan menemukan relikwi tersebut di sana. Dengan penuh sukacita ia kemudian membangun sebuah kapel di tempat tersebut.

Dari Perancis, Santo Fridolin lalu diutus untuk menjadi misionaris bagi bangsa Alamanie (Jerman) di Upper Rhine (wilayah antara Jerman Selatan dan Swiss). Di sana ia berkarya dengan gemilang; membabtis banyak orang kafir dan membangun banyak gereja. Ia juga mendirikan sebuah biara Benediktin di Säckingen, Baden (sekarang wilayah Jerman) dan menjabat sebagai kepala biara tersebut sampai ia tutup usia pada sekitar tahun 540.

Santo Fridolin sangat dihormati oleh umat katolik di Jerman Selatan dan Swiss. Hari pestanya pada setiap tanggal 6 Maret akan dirayakan dengan meriah dan rumah-rumah di kota Säckingen Baden Swiss akan di dekorasi dengan bendera-bendera Jerman, Swiss, dan Irlandia.

Sebuah legenda populer tentang orang kudus ini menyatakan bahwa ia pernah membangkitkan seorang bangsawan bernama Urso dari Galus dari kematian untuk dapat bersaksi di pengadilan. Saat masih hidup, Urso telah menghibahkan sebidang tanah bagi Santo Fridolin untuk membangun biara. Setelah kematiannya, keluarga Urso ingin merampas kembali tanah tersebut dan membawa masalah ini ke pengadilan. Di hari persidangan, Santo Fridolin membuka makam Urso, membangkitkannya dari kematian dan membawanya ke pengadilan untuk bersaksi. Itulah sebabnya Urso dalam bentuk tengkorak hidup atau mayat hidup sering dilukiskan berdiri bersama Santo Fridolin.

Lamunan Sesudah Rabu Abu

Kamis, 6 Maret 2025

Lukas 9:22-25

22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." 23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. 24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. 25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, bagaimanapun juga kebutuhan-kebutuhan duniawi dibutuhkan dalam hidup seseorang. Orang bekerja memang mengharapkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan duniawi.
  • Tampaknya, kebutuhan-kebutuhan duniawi yang dimiliki oleh seseorang memang menjadi harta kekayaan. Orang bisa amat bangga kalau selalu dapat menambah dan menambah serta menumpuk dan menumpuk harta kekayaan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kekayaan duniawi memang dibutuhkan, orang justru bisa terpuruk hidupnya kalau gila dan serakah terhadap harta benda. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati orang sadar memang butuh hal-hal duniawi tetapi menjaga diri untuk waspada agar tak melekat pada bahkan gila mengejar hal-hal duniawi.

Ah, kalau bisa kaya raya hidup pasti terjamin kebahagiaannya.

Tuesday, March 4, 2025

Prapaskah : Selalu Mulai Rabu

 Mulainya Rabu


Masa Prapaskah adalah hari-hari khusus keagamaan menuju Hari Raya Paskah. Umat Katolik melakukan persiapan perayaan Paskah selama 40 hari. Yang menjadi soal adalah kalau orang menghitung dengan teliti hari-hari di Masa Prapaskah dari Rabu Abu hingga Sabtu Suci:

Minggu

Prapaskah 1

Prapaskah 2

Prapaskah 3

Prapaskah 4

Prapaskah 5

Ming. Palma

Senin

Senin

Senin

Senin

Senin

Senin

Senin

Selasa

Selasa

Selasa

Selasa

Selasa

Selasa

Selasa

RABU ABU

Rabu

Rabu

Rabu

Rabu

Rabu

Rabu

Kamis

Kamis

Kamis

Kamis

Kamis

Kamis

KAMIS PUTIH

Jumat

Jumat

Jumat

Jumat

Jumat

Jumat

JUMAT AGUNG

Sabtu

Sabtu

Sabtu

Sabtu

Sabtu

Sabtu

SABTU SUCI

Kalau mingguan Masa Prapaskah ada enam (Prapaskah I-V ditambah Pekan Suci dari Minggu Palma hingga Sabtu Suci), ada jumlah hari sebanyak 42. Ditambah 4 hari dari Rabu Abu sampai dengan Sabtu sesudah Rabu Abu, kesemuanya ada 46 hari. Yang harus diketahui adalah bahwa Masa Prapaskah menjadi masa “Retret Agung”. Padahal di dalam Retret Agung pelaku retret akan libur pada hari Minggu. Sebenarnya persiapan menuju perayaan Paskah terjadi selama 6 minggu (5 kali Minggu Prapaskah ditambah seminggu Pekan Suci). Kalau dikurangi libur 6 kali, 42 hari dari 6 minggu akan berjumlah 36 hari. Maka butuh tambahan 4 hari dari hari Rabu hingga Sabtu. Itulah latarbelakang mengapa Masa Prapaskah selalu mulai dengan hari Rabu.

Pengembangan Pribadi

“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.” (Mat 6:1)

Secara umum di Indonesia orang sudah masuk golongan lanjut usia atau lansia kalau sudah menginjak umur kepala 6. Orang berusia 60 tahun ke atas sudah mendapatkan keistimewaan ketika akan naik kereta api atau kapal terbang. Dia tidak harus membayar penuh harga tiket karena ada potongan khusus. Di dalam Masa Prapaskah agama Katolik, yang dulu biasa disebut Masa Puasa, kaum lanjut usia juga sudah dibebaskan dari wajib berpuasa. Hal ini biasanya dinyatakan dalam surat gembala yang disampaikan oleh uskup sebelum masuk Masa Prapaskah.

Tindakan personal

Orang-orang Katolik yang sudah masuk golongan lanjut usia memang bebas dari kewajiban berpuasa sebagaimana diatur oleh keuskupan. Tetapi sabda Tuhan Yesus Kristus yang dibacakan dalam pembukaan Masa Prapaskah, yaitu dalam liturgi Rabu Abu, tidak berbicara tentang kewajiban berpuasa. Yesus berbicara tentang kewajiban beragama. Dan kewajiban ini adalah kegiatan pribadi perseorangan yang menjadi tindakan personal. Ini adalah tindakan yang harus sungguh diusahakan sebagai hal pribadi sehingga tak terlihat oleh orang lain.

Penanggalan Liturgi 2019 memberikan catatan untuk Masa Prapaskah: Pada Masa Prapaskah Gereja mempersiapkan pembaptisan dan membina tobat. (KL 109) Masa Prapaskah menjadi masa “Retret Agung”. Bagi kaum lanjut usia barangkali tujuan utama dalam menjalani Masa Prapaskah adalah untuk membina tobat. Hal ini tentu untuk menanggapi warta pertama dan utama Tuhan Yesus Kristus “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Mat 4:17) Dengan bertobat umat membuka diri dan berkiblat pada kuasa dan kehadiran serta penyertaan Allah. Tuhan Yesus yang menjadi kenyataan hadir-Nya Kerajaan Sorga, yaitu kuasa dan penyertaan ilahi, memberikan teladan dengan “berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam” (Mat 4: 2). Hitungan 40 berkaitan dengan angka kudus. Pertobatan secara praktis adalah olah hati untuk terbuka pada bimbingan Roh Kudus. Dengan bimbingan Roh Kudus kita akan sungguh beriman, yaitu semakin mengikuti Tuhan Yesus Kristus sesuai dengan perkembangan situasi hidup dan budaya setempat.  Dengan menjalani Masa Prapaskah kita menyiapkan diri untuk merayakan Paskah yang menjadi landasan dasar hidup beriman. Dengan Paskah dinyatakanlah karya penyelamatan Allah lewat peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.

Penghalang utama

Budaya senioritas

Dari pengalaman, tampaknya ada budaya yang menempatkan kaum tua dan lanjut usia dalam jajaran sosial yang harus mendapatkan penghormatan dari generasi yang lebih muda apalagi kanak-kanak. Ada pula gambaran yang menempatkan golongan lanjut usia sebagai sosok-sosok yang “sudah banyak makan asam dan garam” atau “sudah mengenyam pahit dan manisnya kehidupan”. Lanjut usia adalah golongan orang-orang yang merasa penuh dengan aneka pengalaman. Karena pengalaman dipandang sebagai guru yang jauh lebih canggih daripada hasil studi akademis strata apapun, kaum lanjut usia juga dipandang sebagai tempat berguru kehidupan. Apalagi di tengah masyarakat yang amat mengagungkan ikatan darah entah dengan istilah trah atau marga atau she atau apapun yang lain, kaum lanjut usia masuk dalam jajaran yang harus amat diluhurkan. Semua itu adalah realitas kultural yang tidak dapat dihapus begitu saja dalam perkembangan masyarakat. Yang perlu dicatat adalah bahwa gambaran senioritas tidak hanya dikaitkan dengan umur. Kedudukan tinggi dalam masyarakat juga mendapatkan penghormatan kesenioran sehingga ada istilah “yang dituakan”. 

Dalam hal ini gambaran senioritas kalau tidak diwaspadai dapat menghalangi kaum lanjut usia menjalani wajib agama sebagai tindakan personal yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus Kristus. Orang lanjut usia dapat merasa tersinggung dan bahkan sakit hati apabila yang dilakukan tidak diperhatikan atau dihargai oleh orang-orang lain terutama oleh generasi yang lebih muda. Apalagi kalau yang sudah lanjut usia didorong oleh “nafsu jadi teladan” sehingga perbuatan baiknya menjadi bahan sharing yang tidak pada tempatnya. Dia dalam berceritera pengalaman dengan membanding-bandingkan yang terjadi pada orang lain dan bisa menempatkan dirinya memiliki kelebihan di antara orang-orang lain.

Post power syndrome

Ini terutama terkait dengan kaum lanjut usia yang di masa aktif produktif menikmati kedudukan sosial sebagai pemimpin atau jajaran kepengurusan institusi atau tokoh. Dia dulu menjadi sosok terhormat dan banyak orang menyambutnya dengan privilese tertentu. Barangkali dia juga kerap didatangi orang untuk tampil dengan segala kewibawaan yang hadir karena status jabatan atau status kecendekiawanan. Yang menjadi soal adalah kalau dia kini sudah pensiun atau berhenti tanpa status sosial. Bagi yang pernah mengagumkan karena ilmunya, setelah masuk golongan lanjut usia apa yang diketahui sudah berkategori out of date.

Di era dimana orang dituntut untuk mandiri dalam mencukupi kebutuhan, orang akan sibuk dengan urusan masing-masing. Di era global dimana orang akan tekait dengan jaringan-jaringan kerja dan kegiatan, orang akan amat terjerat dengan kelompok-kelompoknya. Di era kepesatan kemajuan tekhnologi komunikasi, orang akan lebih banyak menjadi anggota netizen sehingga lebih mesra dengan internet atau dunia maya. Dari satu sisi semua ini membuahkan hubungan kesemartabatan. Struktur institusi tidak bercorak vertikal tetapi horisontal. Di zaman seperti ini ilmu pengetahuan dan tekhologi juga mengalami pesatnya kemajuan. Dalam keseharian segalanya cepat basi dan yang baru bermunculan. Bagi kaum lanjut usia semua ini mudah membuatnya terpojok sebagai yang tertinggal dan mudah tidak menjadi fokus perhatian. Orang yang sudah lanjut usia, sekalipun hidup serumah dengan anak cucu, dapat lebih berada dalam kesendirian. Yang menjadi soal adalah kalau jiwanya dipenuhi oleh pemikiran irasional. Dia yang sudah out of date tanpa status sosial masih dipenuhi perasaan berwibawa karena pernah terhormat sebagai sosok berstatus dan atau sosok intelektual. Orang seperti ini akan mengidap penyakit jiwa post power syndrome yang “merupakan sebuah kondisi yang menggambarkan ketidakmampuan individu melepaskan apa yang pernah dia dapatkan dari kekuasaannya terdahulu.” (https://www.liputan6.com)

Santo Paus Lusius I

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 04 Maret 2015 Diperbaharui: 12 Desember 2020 Hits: 12684

  • Perayaan
    5 Maret
  •  
  • Lahir
    Hidup pada akhir abad ke-3 (tanggal dan tahun lahir tidak diketahui)
  •  
  • Kota asal
    Roma - Italia
  •  
  • Wafat
  •  
  • Tanggal 5 Maret 254 di Roma - Oleh sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Santo Paus Lusius I adalah paus kita yang ke-22. Ia terpilih menjadi paus pada tanggal 25 Juni 253 menggantikan Paus Santo Cornelius yang meninggal dunia di pengasingan. Kisah hidupnya sebelum ia terpilih menjadi paus tidak banyak diketahui. Menurut "Liber Pontificalis", Paus Lusius adalah seorang Romawi, lahir di kota Roma dan ayahnya bernama Porphyrius.

Pada masa penganiayaan umat kristiani di bawah Kaisar Gallus, seperti juga Paus Santo Cornelius, Paus Lucius I ditangkap dan dibuang ke pengasingan. Ia baru kembali ke Roma setelah Kaisar Gallus meninggal dunia. Tentang pengasingan dan kembalinya Paus Lusius ke Roma "Liber Pontificalis" mencatat : "Hic exul fuit et postea nutu Dei incolumis ad ecclesiam reversus est." (ia diasingkan dan kembali tanpa cidera pada Gereja Tuhan).

Setelah berada di Roma, ia menerima sepucuk surat dari Santo SiprianusUskup Kartago. Santo Saprianus mengucapkan selamat dan memuji keberanian Paus Lusius dalam menghadapi pengasingan dan penganiayaan umat. Santo Siprianus menulis :

............................... Saudaraku yang terkasih, baru saja beberapa waktu yang lalu kami mengirimkan ucapan selamat kepadamu, ketika Tuhan telah memilihmu untuk memimpin Gereja-Nya dan memberikanmu kemuliaan sebagai seorang Saksi dan Uskup. Kini sekali lagi kami, para sahabat dan seluruh jemaat, mengucapkan selamat kepadamu, karena oleh perlindunganNYA, Tuhan kita yang perkasa telah memimpinmu kembali. Dengan segala pujian dan kemuliaan bagi-Nya, kini kawanan domba dapat kembali memiliki gembalanya, kapal kembali memiliki jurumudi, jemaat kembali memiliki pemimpin yang akan memerintah mereka, dan demi menunjukkan kepada dunia akan kehendak Tuhan; bahwa DIA yang telah mengizinkan pembuanganmu, bukan sebagai uskup yang terusir dari Gereja-NYA, melainkan agar anda dapat kembali ke Gereja dengan segala kemuliaan dan kewenangan yang lebih besar ..............................................


Bersama Saprianus, Lusius menggalakkan karya kariatif untuk orang-orang Kristen yang dipenjarakan. Bagi orang-orang ini, Paus Lusius menetapkan bahwa setelah menerima pengampunan, mereka harus diberkati dan diperbaharui keanggotaannya dalam gereja.

Pada masa kepemimpinannya, Paus Lusius ditentang oleh Novatianus, seorang imam dari kota Roma yang sebelumnya selama masa kepemimpinan Paus Cornelius telah mengangkat dirinya sebagai Paus tandingan. Novatianus menolak memberikan pengampunan kepada orang-orang Kristen yang mutrad selama masa penganiayaan. Oleh Lusius, pandangan Novatianus dianggap suatu bidaah.

Paus Lusius I tutup usia pada tanggal 5 Maret 254 dan dimakamkan di pekuburan para Paus di katakombe Santo Kalikstus, di jalan Appia. Pada tahun 821 relikwinya dipindahkan ke Gereja Santa Cecilia di Trastevere, Roma. Paus yang kudus ini telah secara keliru tercatat sebagai seorang martir dan pestanya dirayakan pada setiap tanggal 4 Maret. Pada tahun 1969, melalui “Mysterii Paschalis”,  Paus Paulus VI menghapus gelar martir dan memindahkan hari pestanya untuk dirayakan pada setiap tanggal 5 Maret, sesuai hari kematiannya.

Lamunan Hari Raya

Rabu Abu

Rabu, 5 Maret 2025

Matius 6:1-6.16-28

1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. 2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. 4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 

16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, 18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, pada umumnya orang tahu bahwa agama selalu berkaitan dengan Tuhan. Dengan beragama orang akan ber-Tuhan.
  • Tampaknya, orang bisa yakin bahwa dengan menjalani perintah-perintah agama orang taat pada Tuhan. Hidupnya ada dalam keeratan hubungan dengan Tuhan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun taat menjalani perintah-perintah agama, tanpa sambung batin dengan relung hati, yang dijalani hanyalah tampilan lahiriah. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati praktek keagamaan yang hanya lahiriah tak akan menghadirkan damai sejahtera sejati buah keakraban batin dengan Tuhan.  

Ah, asal taat agama jelas pasti dapat Rahmat sorgawi.

Santa Fransiska dari Roma

diambil dari katakombe.org/para-kudus  Diterbitkan:  02 Agustus 2013  Diperbaharui:  23 Oktober 2020  Hits:  30210 Perayaan 09 Maret   Lahir...