Thursday, November 28, 2024

Tamu dari Paroki Jetis

Limabelas menit lagi jam 11.00 hari itu, Senin 25 November 2024. Rm. Bambang masih tiduran di tempat tidur sambil melihat sinetron TV. "Rama, wonten tamu madosi rama" (Rama, ada tamu mencari Anda) seorang karyawan bersuara diarahkan ke kamar Rm. Bambang. Rm. Bambang langsung turun pindah duduk di kursi roda. Tiba-tiba Rm. Parman, Pastor Paroki Jetis, masuk dan menyapa serta menyalaminya. Ternyata ada juga Rm. Winaryanto yang juga masuk melayani Rm. Bambang. Ketika keluar dari kamar, Rm. Bambang melihat ada rombongan menyertai kedua rama tamu. Rm. Ria dan Rm. Jarot juga keluar ikut menyambut. Omong-omong spontan terjadi dalam suasana humor penuh gelak tawa. Ternyata rombongan dari Paroki Jetis baru saja mengadakan ziarah kubur di Makam Para Rama depan Domus Pacis. Mereka mengadakan tabur bunga di makam para rama yang pernah berkarya di Paroki Jetis. Semua dilakukan dalam rangka akan terjadinya "Peletakan batu pertama" program pembangunan gereja Jetis. Rm. Parman mengenalkan bapak ibu yang menyertainya satu per satu. Ketika para tamu sudah meninggalkan Domus Pacis, di tengah makan siang Rm. Bambang bilang ke Rm. Suntara "Aku mau ana sing ngira Rama Harto" (Tadi ada yang mengira aku adalah Rm. Harto). "Kok isa?" (Bagaimana bisa?) tanya Rm. Suntara. Kemudian Rm. Bambang menceritakan bahwa ketika menerima rombongan tamu dari Jetis ada yang bertanya kepada Rm. Bambang "Rama dari Bangirejo, kan?". Rm. Bambang tertawa dan berkata "Kuwi Rama Harto" (Itu Rm. Harto). Rm. Harto memang berasal dari Bangirejo salah satu Lingkungan Paroki Jetis. "Ndak rupaku kaya Harto?" (Apakah wajahku seperti Harto" tanya Rm. Bambang pada Rm. Suntara pada makan siang itu. Rm. Jarotpun ikut tertawa.

No comments:

Post a Comment

Santa Fransiska dari Roma

diambil dari katakombe.org/para-kudus  Diterbitkan:  02 Agustus 2013  Diperbaharui:  23 Oktober 2020  Hits:  30210 Perayaan 09 Maret   Lahir...