Di dalam tanya jawab antara rombongan pengunjung dan para rama Domus Pacis, sering muncul pertanyaan tentang karyawan Domus. Para tamu sering tampak keheranan ketika tahu di antara 14 orang karyawan 6 orang di antaranya beragama Islam. Ketika ada yang bertanya "Kok ada Islamnya?", Rm. Bambang biasa menjawab "Kami berfokus pada para rama sepuh dengan segala kondisinya. Yang kami butuhkan adalah kerjanya apapun agamanya". Biasanya Rm. Bambang menambahkan "Bayangkan kalau semua Katolik. Pada Paskah dan Natak mereka minta libur. Apakah kami harus mengadakan sripahan?" Para tamu biasa tertawa karena kata sripahan dalam bahasa Jawa berarti peristiwa ditinggal wafat keluarga. Kondisi para rama sepuh memang harus dijaga secara ekstra. Ini membutuhkan komitmen dan energi raga jiwa dari para karyawan. Rm. Bambang juga sering mengatakan "Para rama sepuh pada umumnya sudah mengalami penurunan kondisi tak hanya ragawi tetapi juga jiwani. Hal ini menuntut karyawan hanya bekerja terus menerus di hari Senin". Ketika para tamu membelalakkan mata karena "Kerja karyawan kok hanya hari Senin?", Rm. Bambang menjelaskan karena harus siaga selalu di-Senen-i. Senin dalam bahasa Jawa adalah Senen, bisa berarti hari Senin tetapi dengan awalan di dan akhiran i berarti dimarahi. Maklumlah, orang-orang yang sudah lansia dengan segala kerentanannya bisa mudah marah sekalipun bilang tak pernah marah. Semua ini bisa menjadi indikasi betapa kerja untuk para rama sepuh dengan kondisi menyandang berbagai penyakit sesungguhnya tidak ringan. Maka honorarium esktra harus diupayakan bagi para karyawan agar mereka bekerja dengan tenang, senang, dan penuh komismen. Memang, anggaran dari Keuskupan masih membutuhkan tambahan. Puji Tuhan, selalu saja ada para warga umat yang memberikan kepedulian dengan menyumbang uang. Untuk bulan November 2024 ada 28 orang penyumbang yang menghadirkan dana sebesar Rp, 14.085.000. Mereka adalah :
1. Ibu Dicky, 2. PUPIP Ungaran, 3. Ibu Evy, 4. Ibu Wartini, 5. Ibu Maria Kristina Dannie, 6. Ibu Niken, 7. Bapak Jono, 8. Ibu Christine, 9. Anna Maria (Ibu-ibu Bernardus Babadan), 10. ML Setiyani Indrawati, 11. Ibu Yuliana Sutarni, 12. Ibu Tri Nor Prasetyawan, 13. Ibu Malya, 14. Ibu Kanaya, 15. Ibu Dewi Anggraeni, 16. Ibu Lili Herawati, 17. Ibu Lucy, 18. Ibu Yuristianti Drg, 19. Ibu Chatarina Gunarti, 20. Ibu Bernadet Suwarni. 21. Kerahiman Ilahi Mungkid, 22. Ibu Harno, 23. Ibu Istiyono, 24. Ibu Endang W, 25. Ibu dr. Wara Aris Wakiman, 26. Ibu Haryono, 27. Kelompok Yosefin Medari, 28. Bapak Suryadi.
No comments:
Post a Comment