"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga." (Mat 18:3-4)
Siapa tak ingin masuk sorga? Paling tidak kaum beragama pada umumnya ingin masuk sorga. Sorga adalah keadaan bahagia yang meresap ke dalam relung kalbu. Kebahagiaan seperti itu tak akan lekang hanya karena berhadapan dengan kesusahan, penderitaan, dan bahkan kematian. Tetapi, karena aku ikut Yesus, ternyata untuk masuk sorga aku harus berguru pada anak kecil. Untuk saya anak kecil itu adalah Chrissel umur 4 tahun dan Nel yang lebih dari 10 bulan. Pada Jumat 18 Oktober 2024 Chrissel datang bersama dua
ibu kakak beradik, Bu Rini dan Bu Katrin. Bu Rini adalah nenek Chrissel. Tetapi
Chrissel yang biasanya ceria penuh kelincahan pagi itu memberengut dan
digendong oleh Bu Katrin yang bilang pada Rm. Bambang “Sedang kecewa berat
karena pulang paksa”. Ternyata sebelum ke Domus dia sedang senang bersama-sama
teman-temannya dan kemudian dipaksa mengikuti oma dan oma bibi. Kedua oma itu
mengajak ke Domus karena akan ada kunjungan rombongan anak-anak TK berjumlah 70
lebih. Biasanya Chrissel akan senang sekali kalau berjumpa dan bergabung dalam
acara kanak-kanak. Tetapi karena menderita “pulang paksa” dia hanya cemberut,
tak mau omong, dan matanya sembab. Suasana hingar bingar anak-anak yang
nyanyi-nyanyi tak menggugurkan keberengutan Chrissel. Pada acara istirahat, aku
menunjukkan kemasan kecil-kecil es krim dalam dos. Chrissel kuminta
mengeluarkan dari beberapa dos dan diletakkan pada nampan. “Nanti Chrissel
membagi es krim pada anak-anak itu, ya” kataku dan Chrissel mengangguk.
Kemudian aku berseru pada anak-anak rombongan TK “Eeeee, ini Chrissel cucu Rama
Bambang mau bagi-bagi es krim ....!!” Anak-anakpun menghampiri Crissel dan
kemudian berurutan menerima satu persatu. Ternyata tampak ada perubahan radikal
terjadi pada Chrissel. Dia tampak senang sekali ketika mengulurkan tangan
membagikan eskrim satu per satu. Setelah selesai dia langsung bergabung ikut
lari sana lari sini berulah bersama anak-anak rombongan. Bahkan beberapa anak
langsung bisa akrab dengan Chrissel. Yang terjadi pada Chrissel memberikan
pelajaran sorgawi padaku : KESEDIAAN BERBAGI AKAN JADI ANUGRAH SUKACITA
SEKALIPUN BERHADAPAN DENGAN KEKECEWAAN.
No comments:
Post a Comment