Sunday, November 17, 2024

Dari Pertanyaan Bonoharjo

Ini adalah hari Sabtu 16 November 2024. Sebelum masuk aula Domus, rombongan pengunjung lebih dahulu mengadakan ziarah makam di kuburan para rama praja Kentungan. Rombongan pengunjung Domus Pacis Santo Petrus pada waktu itu berasal dari Paroki Bonoharjo, Kulon Progo. Rombongan itu mencakup dua kelompok, yaitu kelompok PUPIP (Paguyuban Umat Pamitran Imam Praja) DIY dan Legio Maria. Kelompok Legio Maria mencakup kelompok dewasa dan yuniou anak-anak.Pertemuan dari tiga orang rama sepuh Domus (Rm. Harto, Rm. Ria, dan Rm. Bambang) penuh dengan suasana akrab. Kegembiraan mewarnai omongan tanya jawab. Sebelum tanya jawab Rm. Bambang menjelaskan kondisi para rama sepuh yang sudah harus mendapatkan pelayanan dan penjagaan khusus. Para rama sepuh tidak hanya berusia lanjut, tetapi sudah menderita berbagai penyakit dan difabel bahkan ada yang sudah harus ditemani selama 24 jam. Maka, maklumlah kalau jumlah karyawan cukup banyak, yaitu 15 orang. Bukankah Domus Pacis Santo Petrus menjadi semi rumah sakit sehingga punya ambulans sendiri. Barangkali dari penjelasan ini membuat salah satu pengunjung dalah tanya jawab mengajukan pertanyaan "Bagaimana pembeayaan yang dibutuhkan dalam kehidupan Domus". Dalam jawabannya Rm. Bambang mengatakan bahwa pembeayaan menyangkit fasilitas rumah, honor karyawan yang harus diberi beberapa tunjangan akan komit dan kerasan dalam kerja, pemeliharaan hidup penghuni termasuk karyawan, kebutuhan untuk kesehatan para rama dan masih ada beberapa hal lain. Beayanya memang besar. Dalam hal ini Rm. Bambang mensharingkan besaran anggaran dari Keuskupan dan pengeluaran per bulan. Ternyata Domus Pacis harus mencari tambahan sekitar 45% untuk memenuhi kebutuhan. Puji Tuhan, Tuhan mengetuk hati umat sehingga per bulan selalu ada para warga Katolik membantu. Bantuan itu berupa : 1) snak pagi dan sore, 2) tambahan dana untuk tambahan honor karyawan, 3) sumbangan untuk hajatan ulang tahun imamat masing-masing rama. Untuk hajatan Rm. Bambang memang mencari dana dengan jual kain batik. Tetapi tanpa tambahan sumbangan dari umat, hasil dari penjualan kain batik masih kurang untuk memanggil katering sekalipun yang murah. Tentu saja untuk menutup kekurangan sekitar 45% masih ada dana-dana lain yang diterima baik dari stipendium Misa dan sumbangan-sumbangan khusus.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...