Wednesday, September 6, 2023

Lamunan Pekan Biasa XXII

Kamis, 7 September 2023

Lukas 5:1-11

1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. 2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. 3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. 4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." 5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." 6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. 7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. 8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." 9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; 10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." 11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus. 

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, setiap pembelajaran akan berujung pada kemampuan kerja. Kemampuan kerja yang baik dan terlatih akan memuncak ke hasil bermakna untuk hidup.
  • Tampaknya, orang bisa mengalami prestasi khusus sebagai puncak dari kerjanya. Hasil tertinggi dalam berprestasi akan disebut rekor.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun menjadi ahli bahkan dapat berprestasi mencapai rekor dalam kerja, kalau orang merasa bisa mencapai kemampuan yang menghasilkan bahkan puncak kemampuan, itu adalah perintah Tuhan untuk memperdalam kemampuan dengan kemungkinan alternatif. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa penghayatan kesejatian hidup adalah belajar dan belajar sekalipun sudah berkemampuan. 

Ah, kalau sudah ahli jelas hanya jadi pengajar.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...