Saat itu aku bersama kelompok mempersiapkan sebuah Misa. Tetapi suasana persiapan kurang bersemangat. Aku mengulanginya, tetap kurang semangat, Kuputuskan berhenti untuk istirahat. Kemudian aku omong mungkin dengan volume cukup keras berkaitan dengan pengulangan latihan "Sesuk meneh. Esuk apa awan?" (Besok lagi. Pagi atau siang?). Tiba-tiba aku terkejut ada suara beberapa orang tertawa. Kemudian ada yang berkata "Romo ngelindur". Aku tersadar bahwa serdang berbaring di salah satu tempat tidur Ruang ICCU RS Panti Rapih. Yang tertawa dan omong adalah beberapa suster perawat yang selalu menjaga kondisi para pasien.
Sebenarnya itu adalah hal biasa kalau kondisi badanku berada dalam kuasa penyakit yang mengharuskanku banyak berbarang. Sebenarnya selama 8 hari di ICCU setiap kali mata terpejam dan terlena tertidur, aku masuk dalam dunia mimpi. Padahal aku dapat langsung tersadar berada dalam pengawasan para suster perawat. Maka proses mimpi dan sadar berlangsung beberapa kali dalam beberapa hari. Satu hal yang perlu dicatat adalah begitu masuk dunia mimpi, aku selalu menghadapi persoalan. Dan itu berarti aku pakai ngelindur. Ketika sudah pulang di rumah para romo tua Domus Pacis Santo Petrus, impian berisi masalah juga masih terulang. Misalnya pada tidur malam tanggal 10 September 2023. Aku merasa harus berhadapan dengan salah satu romo yang nomor WA-nya kupakai bersama beberapa orang lain. Sato Nomor WA dipakai bersama. Di situ aku merasa dibebani masalah aneh-aneh yang tak kupahami. Maka setiap kali aku terbangun dan tertidur lagi. Tetapi isi impian masih sama. Maka ketika dalam suasana sadar mulutku mendaraskan kata "Gusti ..... Gusti .... Gusti ....." (Tuhan .... Tuhan .... Tuhan ....)
No comments:
Post a Comment