Thursday, October 31, 2024

Penyumbang Tambahan Honor Karyawan Oktober 2024

Kalau ada rombongan tamu, biasanya Rm. Hartanta membuka dengan sekilas mengenalkan para rama dan karyawan. Para tamu sering menganggung-angguk ketika Rm. Hartanta mengatakan ada 10 orang dan menyebut namanya satu persatu. Tetapi perubahan mimik para tamu berubah membelalak penuh keheranan ketika disebutkan ada 15 orang karyawan. Suasana seperti ini juga terjadi kalau Rm. Bambang menerima tamu pribadi dan mengatakan hal sama. Sebetulnya keheranan seperti itu pernah muncul di kalangan para rama luar Domus bahkan juga pernah muncul pada para petinggi Keuskupan. Pernah juga ada yang berkata apakah 5 orang karyawan tak cukup untuk melayani 10 orang rama. Tetapi mereka baru memahami ketika tahu kondisi para rama. Para rama tidak hanya tua tetapi juga memiliki kondisi tubuh dan kesehatan yang membutuhkan perhatian dan pelayanan khusus. Dua orang sudah terus berada di kamar dan jauh dari kemampuan berkomunikasi dan mengurus diri sendiri. Lima orang juga harus selalu dijaga secara khusus. Sembilan orang sudah berkursi roda dan hanya seorang yang masih dapat mandi sendiri. Ada tenaga khusus untuk mengurus kebersihan rumah besar 3 lantai dengan banyak kamar. Cuci setrika pakaian setiap hari sekitar 15-20 kg. Tenaga dapur juga harus ada untuk penyediaan santapan dengan segala dietnya. Selain itu setiap hari selalu ada 3 orang karyawan giliran libur. Pada malam hari harus ada 6 orang karyawan berjaga. Lemburanpun terjadi karena kebutuhan pelayanan rama dalam kondisi khusus. Semua itu tentu membutuhkan penjagaan atas karyawan agar memiliki ketekunan dan komitmen kerja. Honor standar harus ada, dan ini sudah ada anggaran dari Keuskupan. Tetapi untuk lemburan dan beberapa tunjangan, agar ada ketenangan kerja karyawan, sungguh dibutuhkan oleh Domus Pacis Santo Petrus. Puji Tuhan, sejak Juli 2021 selalu saja ada warga Gereja memberikan kepedulian untuk menambah honor karyawan. Pada bulan Oktober 2024 Domus menerima sumbangan sebesar Rp. 15.470.000 dari 31 orang penyumbang. Domus Pacis hanya mampu mengucapkan terima kasih kepada mereka, yaiyu :

1. Ibu Dicky, 2. PUPIP Ungaran, 3. Ibu Naryo, 4. Ibu Maria Kristina Dannie, 5. Ibu Wartini, 6. Ibu Ida, 7. Ibu Niken, 8. Bapak Jono, 9. Anna Maria (Ibu-ibu Bernardus Babadan), 10. Ibu Astrid, 11. Ibu Lucy, 12. Ibu Dewi Anggraeni, 13. Ibu Lili Herawati, 14. Ibu Christine, 15. Ibu Chatarina Gunarti, 16. Ibu Tri Nor Prasetyawan, 17. Ibu Kanaya, 18. Ibu Belisima, 19. Ibu Yenyen, 20. Yuliana Sutarni, 21. Ibu Malya, 22. Ibu Mamik, 23. Ibu Bernadet Suwarni, 24. Kerahiman Ilahi Mungkid, 25. Ibu ML Setiyani Indrawati, 26. Ibu Harno, 27. Ibu Endang W, 28. Dr. Wara Aris Wakiman, 29. Bapak Suryadi, 30. Ibu Eny Bernadette, 31. Kelompok Yosefin Medari.

Hari Raya Semua Orang Kudus

 diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/1Nov.html

Hari raya ini mula-mula dirayakan di lingkungan Gereja Timur untuk menghormati semua saksi iman yang mati bagi Kristus dalam usahanya merambatkan iman Kristen. Di lingkungan Gereja Barat, khususnya di Roma, pesta ini bermula pada tahun 609 ketika Paus Bonifasius IV merombak Pantheon, yaitu tempat ibadat kafir untuk dewa-dewi Romawi, menjadi sebuah gereja. Gereja ini dipersembahkan kepada Santa Maria bersama para Rasul. Dahulu di Roma hari raya ini biasanya dirayakan pada hari minggu sesudah Pentekosta. Lama kelamaan pesta ini menjadi populer untuk menghormati para Kudus, baik mereka yang sudah diakui resmi oleh Gereja maupun mereka yang belum dan yang tidak diketahui.

Pesta hari ini dirayakan untuk menghormati segenap anggota Gereja, yang oleh jemaat-jemaat perdana disebut "Persekutuan para Kudus", yakni persekutuan semua orang yang telah mempercayakan dirinya kepada Yesus Kristus dan disucikan oleh Darah Anak Domba Allah. Secara khusus pada hari raya ini kita memperingati rombongan besar orang yang berdiri di hadapan takhta Allah, karena mereka telah memelihara imannya dengan baik sampai pada akhir pertandingan di dunia ini, sehingga memperoleh ganjaran yang besar di surga.

Di antara mereka yang berbahagia itu teristimewa tampil para Santo-santa, Beato-beata sebagai perintis jalan dan penuntun bagi kita. Para kudus yang berbahagia di surga itu bersama Santa Perawan Maria, Bunda Gereja, mendoakan kita agar tekun dalam perjuangan dan tabah dalam penderitaan. Bersama mereka kita nantikan kebangkitan badan. Dan bila Kristus menyatakan diri dalam kemuliaan, kita akan menjadi serupa dengan Dia. Pada saat itulah terjalin kesatuan kita yang sempurna dengan Kristus dan dengan semua saudara kita. Para kudus itu berbahagia karena mereka telah mengikuti Kristus.

Kebahagiaan dan kemuliaan mereka tak bisa kita lukiskan dengan kata-kata manusiawi. Sehubungan dengan itu Santo Paulus berkata: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1Kor 2:9) Ganjaran yang diterimanya dari Kristus adalah turut serta di dalam Perjamuan Perkawinan Anak Domba Allah. Air mata mereka telah dihapus sendiri oleh Yesus. Tentang itu Yohanes menulis: "Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan perkawinan Anak Domba." (Why 19:9) "Dan Dia akan menghapus segala air mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau berdukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." Oleh sebab itu "Kita, mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita meninggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah." (Ibr 12:1-2).

Lamunan Hari Raya

Semua Orang Kudus

Jumat, 1 November 2024

Matius 5:1-12a

1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: 3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12a Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, kedamaian biasa dikaitkan dengan tak adanya konflik. Orang dalam kebersamaan ada dalam keadaan rukun.
  • Tampaknya, kalau ada konflik, damai berarti rekonsiliasi. Yang saling berkonflik kembali berhubungan baik.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun tak memiliki musuh di manapun, orang belum sungguh mengalami kedamaian yang sejatinya mengalir dari hubungan intim dengan relung hati yang membuat tenang dan terbuka terhadap keadaan apapun termasuk dengan musuh. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati orang sungguh menjadi keluarga Tuhan karena di manapun selalu menghadirkan kasih sekalipun kepada yang berseberangan.  

Ah, rasa damai itu ya di antara orang-orang yang cocok satu sama lain.

Wednesday, October 30, 2024

Penyumbang Snak dan Hajatan Domus Oktober 2024

Rm. Bambang sungguh bersyukur tinggal di Domus Pacis Santo Petrus. Sebenarnya Domus adalah rumah yang diperuntukkan bagi para rama praja sepuh Keuskupan Agung Semarang. Tetapi, tampaknya, pada umumnya para rama sepuh tidak berminat tinggal di Domus. Bahkan pernah ada yang sudah mendapatkan SK Keuskupan menjadi penghuni Domus tetapi tidak pernah menginjakkan kaki di Domus. Dari berbagai tangkapan kesan, Rm. Bambang memperkirakan ada gambaran bahwa dengan tinggal di Domus seorang rama akan tercerabut dari kehidupan umat. Padahal yang terjadi tidak demikian. Banyak rombongan umat berkunjung. Bahkan Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus sering harus menolak agar para rama jangan sampai kecapekan menerima rombongan tamu. Maka, pada umumnya dalam sehari yang diterima hanya satu rombongan tamu. Untuk tamu perorangan rama tertentu, hal ini bisa bebas terjadi.


Perhatian rutin dari umat juga terjadi. Hal ini berkaitan adanya relawan di Domus. Sebenarnya relawan yang biasa datang dalam keseharian adalah Bu Titik dari Ambarrukmo dan Bu Rini dari Sleman. Tetapi kehadiran kedua ibu ini telah bisa menghadirkan perhatian dari banyak warga lain untuk memberikan snak bagi para penghuni Domus Pacis Santo Petrus. Selain itu ada juga yang simpati pada hajatan-hajatan yang terjadi di Domus Pacis. Agar para rama tetap mengalami sukacita bersama keluarga dan umat, di Domus selalu diadakan pesta untuk ulang tahun imamat masing-masing rama penghuni. Bagi para rama Domus yang sudah menghadap Tuhan, peringatan arwah juga selalu diselenggarakan. Untuk beaya hajatan Rm. Bambang memang mencari dengan pejualan kain batik. Tetapi ada juga warga yang rutin menyumbang untuk meringankan pengeluaran persediaan konsumsi hajatan. Sejauh ada dalam catatan Rm. Bambang, para warga yang memberikan sumbangan konsumsi pada Oktober 2024 adalah sebagai berikut :

  • Penyumbang Snak : 1. Ibu Yudianti, 2. Sdri. Lusi, 3. Ibu Septi, 4. Ibu Wahyu, 5. Ibu Arum, 6. Ibu Kanti, 7. Ibu Debby, 8. Ibu Tutik, 9. Ibu Is, 10. Ibu Rini, 11. Ibu Anna Jatmiko, 12. Ibu Jondit, 13. Ibu Rachel, 14. Ibu-ibu Lingkungan Antonius Pringwulung, 15. Kelompok Chatarina Klaten, 16. Ibu Aji, 17. Ibu Anita Eko, 18. Ibu Endang, 19. Ibu Lucinda, 20. Ibu Atik, 21. Ibu Joni, 22. Ibu Jantoro, 23. Ibu Emma, 24. Ibu Chandra, 25. Ibu Okti, 26. Ibu Tita.
  • Penyumbang Hajatan : 1. Bapak Fredy, 2. Ibu Kris Sumiyati, 3. Ibu Sri Widati, 4. Keluarga Rm. Tri Hartono, 5. Warasemedi Medari, 6. Ibu Retno Wiraksi, 7. Ibu Ambar, 8. Ibu Nadya, 9. Keluarga Patuk (5 org), 10. Ibu Happy Rianawati, 11. Ibu Umi, 12. Ibu Ratmi, 13. Ibu Mardanu, 14. Bapak Blasius Chasto, 15. Ibu Sri Purwaningsih, 16. Ibu Agnes Kadyartini, 17. Ibu Lucy, 18. Ibu Nike, 19. Apotek Jaya Sehat.

Santo Alfonsus Rodriquez

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-alfonsus-rodriquez-31-oktober

ORANG kudus dari Spanyol ini dilahirkan pada tahun 1553. Ia mengambil alih usaha jual beli kain wol milik keluarganya ketika usianya duapuluh tiga tahun. Tiga tahun kemudian ia menikah. Tuhan mengaruniakan kepada Alfonsus dan Maria – isterinya, dua orang anak. Tetapi banyak penderitaan yang kemudian datang menimpa Alfonsus. Usahanya mengalami kesulitan, puterinya yang masih kecil meninggal dunia, disusul oleh isterinya. Sekarang, pengusaha ini mulai berpikir tentang apa yang kira-kira dirancangkan Tuhan baginya. Dari dulu Alfonsus adalah seorang Kristen yang saleh. Tetapi sekarang, ia berdoa, bermatiraga, dan menerima sakramen-sakramen lebih banyak dari sebelumnya.

Ketika usianya menjelang empatpuluh tahun, putera Alfonsus meninggal dunia juga. Bukannya membenamkan diri dalam kesedihan, tetapi Alfonsus semakin khusuk berdoa serta memohon karunia percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Segera kemudian Alfonsus mohon diijinkan bergabung dengan Serikat Yesus. Tetapi, ia diberitahu bahwa ia harus belajar terlebih dahulu. Jadi, ia kembali bersekolah. Anak-anak kecil menertawakan Alfonsus. Ia harus meminta-minta untuk makan, sebab ia telah memberikan seluruh uangnya kepada kaum miskin papa. Demikianlah, pada akhirnya Alfonsus diterima sebagai frater dan diberi tugas sebagai penjaga pintu di sebuah seminari Yesuit. “Frater yang itu bukanlah seorang manusia – ia seorang malaikat!” demikian kata superiornya mengenai Alfonsus bertahun-tahun kemudian. Para imam yang mengenalnya selama empat puluh tahun tidak pernah mendapatinya mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak baik. Kebaikan hatinya serta ketaatannya telah diketahui semua orang. Suatu kali, semua kursi dalam biara, bahkan juga kursi-kursi dari kamar tidur, dipergunakan untuk suatu Devosi Empat Puluh Jam. Karena suatu kesalahan, kursi Frater Alfonsus tidak dikembalikan kepadanya hingga tahun berikutnya. Namun demikian, ia tidak pernah mengeluh atau pun membicarakan masalah tersebut kepada siapa pun.

Selama masa hidupnya yang panjang, St. Alfonsus harus menaklukkan pencobaan-pencobaan yang berat. Selain itu, ia juga mengalami penderitaan jasmani yang menyakitkan. Bahkan pada saat ia terbaring mendekati ajalnya, ia harus melewatkan setengah jam lamanya bergumul dengan penderitaan yang luar biasa. Kemudian, sesaat sebelum wafat, ia dipenuhi dengan damai dan sukacita. Ia mencium Salibnya dan memandang teman-teman sebiaranya dengan penuh kasih. St. Alfonsus wafat pada tahun 1617 dengan nama Yesus di bibirnya.

Sumber : yesaya.indocell.net

Lamunan Pekan Biasa XXX

Kamis, 31 Oktober 2024

Lukas 13:31-35

31 Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." 32 Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. 33 Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem. 34 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. 35 Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, seorang pejuang kebaikan umum akan disayangi oleh banyak orang. Memang, di hadapan yang terganggu kepentingannya, pejuang seperti itu akan dibenci.
  • Tampaknya, di antara kaum pembenci pejuang kebaikan umum selalu ada yang simpati dan ikut menyayangi sang pejuang. Kalau ada bahaya yang berasal dari lingkungan pembenci, sang pejuang bisa diberi informasi sehingga bisa menyelamatkan diri.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun sudah tahu kalau ada bahaya mengancam bila meneruskan kegiatannya, seorang pejuang sejati akan berani meneruskan rencana-rencananya dan siaga berhadapan dengan risikonya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati orang akan berani menanggung risiko untuk tindakan apapun asal baik demi banyak orang lain. 


Ah, sekalipun yang dilakukan itu baik, kalau ada ancaman ya berhenti saja.

Rm. Bambang Melayani Kelompok Lansia

Rm. Bambang dulu  bekerja sebagai imam di bidang misioner. Dalam Komisi Karya Misioner mulai tahun 1983 dia berfokus pada kedewan-parokian. Tetapi mulai tahun 1981 anak dan kaum muda menjadi bagian karya untuk menyiapkan kader-kader kepengurusan Gereja Paroki. Mulai tahun 1999 Rm. Bambang, selain di bidang keparokian termasuk pengembangan umat Lingkungan, dia banyak dikenal sebagai pengembangan Pendampingan Iman Anak (PIA) dan Pendampingan Iman Remaja (PIR). Namun demikian semua itu ditinggalkan mulai dengan Juni 2010 sesudah Rm. Bambang masuk rumah rama tua Domus Pacis Puren, Pringwulung. Sesudah sekitar 2 tahun mencoba bentuk karya pastoral dan menemukan kegagalan, pada tahun 2012 Rm. Bambang merintis pastoral untuk kaum tua dan lansia. Inilah yang melatarbelakangi dia kemudian dikenal sebagai sosok yang amat memperhatikan pastoral ketuaan. Dia memang mengembangkan pendampingan untuk kaum tua dan lansia terutama lewat seminar kelansiaan di Domus Pacis Puren dan pendampingan pengembangan keagamaan para anggota kelompok lansia. Itu dimulai pada tahun 2013 dan harus berhenti karena pandemi Covid-19. Rm. Bambang memang harus menerima realita ini terutama mulai tahun 2021 dia sudah tak dapat bermotor dan bermobil sendiri karena merosotnya ketajaman matanya. Meskipun demikian, karena ada pengantar rutin, dia masih bisa melayani kelompok lansia Paroki Pringgolayan sebulan selalu. Itu adalah Kelompok Jagongan Iman. Sebenarnya kadang-kadang memang ada kelompok lansia datang di Domus Pacis Santo Petrus, tempat tinggal Rm. Bambang sejak 1 Juni 2021. Dan dua bulan terakhir ini secara berturut-turut ada kelompok pensiunan yang minta kehadiran Rm. Bambang dalam persekutuan doa untuk menjadi pembicara. Ini adalah kelompok ekumene Perkesutuan Kristiani Pensiunan Bank Indonesia. Sudah dua kali pada Sabtu keempat September dan Oktober 2024 mereka mengadakan pertemuan di Kapel Domus Kentungan. Rm. Bambang diminta datang untuk menyampaikan firman. 

Tuesday, October 29, 2024

Santo Marcellus

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-marcellus-30-oktober

MARCELLUS adalah sorang perwira pasukan kekaisaran Romawi yang bertugas di  Tingis Afrika Utara  (sekarang bernama Tangier – Maroko).  Pada tahun 298 Marcellus menolak untuk berpartisipasi dalam upacara mempersembahkan korban untuk memuja kaisar dan dewa-dewa Romawi dalam perayaan ulang tahun Kaisar Maximianus.  Marcellus melemparkan ikat pinggang militer, seragam dan senjatanya lalu dengan lantang berkata : “Aku hanya akan mengabdi kepada Raja Abadi, Tuhanku Yesus Kristus”.

Seketika Ia langsung ditangkap dan dibawa ke pengadilan. Dalam persidangan, Marcellus dengan berani memaklumkan dirinya sebagai seorang pengikut Kristus. Ia tetap menolak untuk mempersembahkan korban bagi dewa-dewa Romawi,  meskipun diancam dengan hukuman mati.  Keteguhan iman Santo Marcellus membuat Cassianus, Juru  tulis steno di pengadilan itu,  menolak untuk menuliskan jalannya persidangan dan melemparkan alat tulisnya. Di hadapan persidangan itu secara terbuka Cassianus menyatakan bahwa ia juga adalah seorang Kristen.

Santo Marcellus dan Santo Cassianus kemudian dijatuhi hukuman mati dengan cara dipenggal. Relikwi Santo Marcellus  kemudian dibawa dan disemayamkan di kota León, di mana ia diangkat menjadi menjadi santo pelindung kota tersebut.  Di kota ini namanya juga diabadikan di  The Plaza de San Marcello dan Gereja San Marcelo, sebuah gereja dari abad ke – 10.

Lamunan Pekan Biasa XXX

Rabu, 30 Oktober 2024

Lukas 13:22-30

22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem. 23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" 24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. 25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang. 26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. 27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan! 28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar. 29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. 30 Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, tak ada orang beragama yang tak bercita-cita masuk sorga. Untuk itu orang harus beragama.
  • Tampaknya, orang beragama dapat yakin akan masuk sorga kalau melakukan acara keagamaan. Dengan rajin tak lupa beribadat dan memperdalam ajaran agama orang yakin bersatu mesra dengan Tuhan sehingga pasti masuk sorga.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun rajin doa dan ibadat serta mendalami pengajaran agama, kalau perbuatan hariannya tak mau susah payah demi kebaikan umum, orang akan berseberangan dengan sorga. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati dalam hubungan dengan Tuhan orang berjuang menjauh dari perbuatan jahat yang hanya mengejar nafsu-nafsu duniawi untuk kepuasan diri.

Ah, asal taat menjalani wajib hidup agama orang ada di jalan tol masuk sorga.

Monday, October 28, 2024

Sarasehan di Nologaten

Ini adalah peristiwa Kamis malam 24 Oktober 2024. Saya diundang oleh kelompok umat lansia Lingkungan Agustinus Nologaten, Paroki Pringwulung. Kelompok ini pernah membeli buku saya yang berjudul CERIA TAK MERANA (Penerbit Pohon Cahaya, 2024). Saya diminta datang untuk sarasehan berkaitan dengan buku itu. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan pengalaman yang berhubungan dengan pengalaman hidup di rumah rama tua sejak di Domus Pacis Puren tahun 2024 hingga kini di Domus Pacis Santo Petrus. Dalam sarasehan itu saya agak tersentak oleh dua komentar dari peserta. Pertama, seorang bapak kagum pada para rama bruder, suster karena memiliki kehidupan rohani yang canggih. Mereka mendapatkan tuntunan dengan buku-buku pegangan hidup rohani. Itu yang pertama. Sedang yang kedua mengatakan "Rama niku kados rumiyin Pak Jokarso, guru agami sing mulang kula teng Bintaran" (Rama seperti Pak Jokarso yang mengajar agama saya di Bintaran). Terhadap dua tanggapan itu saya mengatakan "Kula niku Rama Praja. Mboten pikantuk kerohanian khusus kados ingkang sami gesang ing ordo lan konggregasi. Kula rikala wulangan ajeng baptis pancen ndherek ing Paroki dipun wucal rama lan suster. Ning sing paling mewarnai sembahyangan kula saking Pak Pujo sing mucal teng Ambarrukmo. Pak Pujo ngandika yen sembahyang ki pokoke matur Gusti. Pas nyapu ya matur 'Gusti kula nyapu'" (Saya adalah Rama Praja. Saya tidak mendapatkan kerohanian khusus seperti yang menjadi anggota ordo dan kongregasi. Ketika akan baptis saya memang pelajaran agama di Paroki pada rama dan suster. Tetapi yang paling mewarnai doa saya adalah Pak Pujo yang dulu mengajar di Ambarrumo. Pak Pujo mengatakan bahwa doa itu yang paling pokok omong dengan Tuhan. Kalau pas menyapu bilang saja "Tuhan saya menyapu"). Saya bersharing bahwa dalam doa dan sikap iman saya banyak berguru pada kaum awam. Ketika studi calon imam dan selama jadi imam saya memang mendapatkan banyak pengetahuan keagamaan. Tetapi itu semua jadi semacam penjelasan mengapa ada kerohanian yang saya kembangkan justru karena keteladanan kaum awam. Buku CERIA TAK MERANA adalah penghayatan batin saya yang terungkap dan teruwjud berhadapan dengan aneka kehidupan kongkret. Yang paling pokok adalah MEMBIASAKAN OMONG DENGAN TUHAN. Itu biasa pada saat khusus ataupun saat sibuk aktif dan dalam acara duniawi. Kalau saat khusus bisa seperti curhatan dan glenikan dengan orang dekat. Kalau pas sibuk dan keperluan duniawi bisa seperti WA dalam hati dengan kata-kata singkat.

Santo Narcissus

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-narcissus-29-oktober-2

NARCISSUS hidup pada abad kedua dan awal abad ketiga. Ia sudah lanjut usia ketika ditahbiskan sebagai Uskup Yerusalem. Namun walau sudah uzur ternyata Narcissus adalah seorang uskup yang sungguh luar biasa. Semua orang mengagumi kebajikan-kebajikannya, terkecuali mereka yang memilih untuk hidup jahat.

Suatu hari tiga orang jahat bersekutu dan bersaksi dusta tentang uskup Narcissus dan mendakwanya melakukan suatu kejahatan yang mengerikan. Seorang dari mereka mengatakan, “Biar aku mati terbakar jika apa yang kukatakan tidak benar!” Yang kedua mengatakan, “Biar aku terjangkit kusta jika apa yang kukatakan tidak benar!” Dan yang ketiga mengatakan, “Biar aku menjadi buta jika apa yang kukatakan tidak benar!” Namun demikian, tiada seorang pun yang mempercayai dusta mereka. Orang banyak telah melihat sendiri kebajikan hidup Narcissus. Mereka tahu orang macam apa Narcissus itu.

Meski tak seorang pun percaya pada fitnah keji yang dilontarkan terhadapnya, Narcissus mempergunakannya sebagai alasan untuk pergi mengasingkan diri dan menjadi pertapa di padang gurun. Segenap kepercayaannya ada pada Tuhan, yang ia layani dengan penuh cinta. Dan Tuhan menunjukkan bahwa fitnah yang diceritakan orang-orang itu sama sekali tidak benar. Narcissus kembali menjadi Uskup Yerusalem, sehingga umatnya bersukacita.

Meski ia semakin bertambah tua, tampaknya ia semakin berkobar-kobar dari sebelumnya. Sesungguhnya, ia tampak lebih kuat dari sebelumnya pula, selama beberapa tahun sesudahnya. Lalu, ia menjadi terlalu lemah untuk melanjutkan karyanya. Ia memohon kepada Tuhan agar mengutus seorang uskup untuk membantunya. Tuhan kita mengirimkan kepadanya seorang kudus lain, Alexander dari Cappadocia. Dengan semangat kasih yang bernyala-nyala, mereka berdua memimpin keuskupan bersama. Narcissus berusia hingga 116 tahun lebih. Ia wafat pada tahun 215.

Sumber: katakombe.org

Lamunan Pekan Biasa XXX

Selasa, 29 Oktober 2024

Lukas 13:18-21

18 Maka kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? 19 Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya." 20 Dan Ia berkata lagi: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? 21 Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, Tuhan memang biasa digambarkan sebagai Yang Mahakuasa. Dia juga adalah Yang Mahabesar.
  • Tampaknya, kuasa Tuhan meliputi semesta alam. Semua manusia dari zaman purba hingga besok kiamat hanyalah debu di hadapan-Nya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun Tuhan itu Mahakuasa dan Mahabesar, hadirat-Nya di tengah dunia yang menghadirkan damai sejahtera alam semesta bagaikan ciptaan kecil dan tak tampak. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa kemahakuasaan dan kemahabesaran Tuhan itu adalah dinamika dari yang terkecil dan terlembut bahkan tak tampak kasat mata. 

Ah, Tuhan itu adalah dzat yang tak dapat digambarkan kebesarannya.

Pergi Bareng ke Ganjuran

Sebetulnya para rama sepuh Domus Pacis sudah mengalami pergi bareng serumah. Tetapi itu duluuuuu. Itu menjadi peristiwa yang sering terjadi sejak tahun 2012 dan terhenti karena merebaknya pandemi Covid-19. Dulu para rama serumah bersama para karyawan dan relawan sering pergi keluar dengan beberapa mobil. Maklumlah harus ada mobil untuk menampung kursi roda. Yang terjadi bisa bermacam-macam. Para rama bisa diajak berkunjung ke pastoran paroki yang digembalakan oleh para rama praja. Maklumlah, para rama Domus memang imam praja Keuskupan Agung Semarang yang sudah sepuh dan sudah bebas tugas. Pergi berziarahpun bisa terjadi, misalnya ke Gua Maria Kerep Ambarawa. Tetapi yang sering terjadi adalah pergi keluar ke restoran untuk makan menu khusus. Semua acara keluar dulu biasa disebut "Piknik". Tentu saja untuk jajan, itu terjadi kalau Rm. Bambang sudah bisa mengumpulkan sejumlah uang yang biasa berasal dari stipendium dan donasi yang kadang-kadang diterima. Acara seperti itu adalah upaya untuk menghadirkan variasi hawa agar para rama tak hanya terkungkung dalam gedung Domus Pacis. Yang jelas selama 3 tahun lebih selama tinggal di Domus Pacis Santo Petrus, karena dulu para rama pada umumnya tinggal di Domus Pacis Puren Pringwulung, "Piknik" itu tak terjadi lagi.


Tiba-tiba di bulan Oktober 2024 Rm. Hartanta berinisiatif mengajak para rama sepuh dolan ke rama Paroki Ganjuran dan berziarah serta Misa di Candi Hati Kudus Yesus, Ganjuran. Itulah sebabnya mengapa pada jam 08.00 pagi hari Kamis tanggal 24 Oktober 2024 ada 4 buah mobil meninggalkan gedung Domus Pacis Santo Petrus. Dari 10 rama, yang menyatakan ikut ada 6 rama : Rm. Yadi, Rm. Ria, Rm. Jarot, Rm. Harto, Rm. Hartanta, dan Rm. Bambang. Setiap mobil berisi rama dan karyawan pendamping. Karena di Domus mobil yang tersedia ada 2, maka ada 2 tambahan mobil. Yang pertama dipinjam oleh Rm. Hartanta dari Pastoran Pringwulung. Sedang satu lain milik Bu Katrin, adik Bu Rini relawan Domus. Bu Katrin langsung menyopiri mobilnya. Ternyata rombongan Domus mendapatkan sambutan yang terasa amat istimewa. Ketika datang, minuman dan snak langsung menyertai sambutan. Para suster CB, para dokter dan perawat serta para karyawan RS Santa Elisabet, beberapa ibu paroki, dan tenaga Panti Asuhan datang menyalami dan beberapa menemani dalam menikmati snak. Sesudah itu ada Misa khusus di depan Candi Hati Kudus untuk rombongan Domus dipimpin oleh Rm. Hartanta. Ada juga para peziarah di Candi Hati Kudus bergabung ikut Misa. Makan siang dengan aneka lauk, sayur, dan minuman menjadi acara penutup. Para rama dan karyawan serta relawan Domus tampak amat bergembira. Para warga Ganjuran termasuk Rm. Darmadi tampaknya juga amat ceria. Rm. Bambang merasa ternyata "Piknik" masih bisa terjadi sesuai kondisi penghuni. Tentu saja peristiwa ke Ganjuran sungguh terdukung oleh peran Rm. Darmadi, salah satu rama Paroki Ganjuran. Rm. Darmadi tampak amat peduli dan mencintai para rama Domus.

Sunday, October 27, 2024

Santo Simon dan Santo Yudas Tadeus

 https://www.mirifica.net/santo-simon-dan-santo-yudas-tadeus-28-oktober

KEDUA orang rasul Yesus ini kita rayakan pestanya pada hari yang sama. Santo. Simon disebut “orang Zelot (setia)” karena ia amat taat kepada hukum Yahudi. Suatu ketika, Simon dipanggil oleh Yesus untuk menjadi rasul-Nya. Simon menyerahkan jiwanya serta mengerahkan tenaganya untuk mewartakan Injil. Bersama para rasul yang lain, Simon menerima karunia Roh Kudus pada hari Pentakosta. Kemudian, menurut tradisi, ia pergi ke Mesir untuk mewartakan iman. Selanjutnya, ia pergi ke Persia bersama dengan rasul Santo Yudas, dan keduanya wafat sebagai martir di sana.

Santo Yudas disebut juga Tadeus, artinya “si pemberani”. Yudas-lah yang mengajukan kepada Kristus pertanyaan yang terkenal pada Perjamuan Malam Terakhir. Santo Yudas bertanya, “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”

Santo Yudas dikenal sebagai santo pelindung “perkara yang sulit atau hampir tidak ada harapannya.” Umat beriman mohon bantuan doanya ketika tampaknya hampir tidak ada harapan sama sekali atas persoalan mereka. Seringkali Tuhan menjawab doa-doa mereka oleh karena bantuan doa rasul yang terkasih ini.

Sumber : yesaya.indocell.net

Lamunan Pesta

Santo Simon dan Santo Yudas, Rasul

Senin, 28 Oktober 2024

Lukas 6:12-19

12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. 13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: 14 Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, 15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, 16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. 18 Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. 19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, bagaimanapun juga golongan kepemimpinan adalah kelompok kecil di tengah masyarakat umum. Mereka adalah kelompik elite.
  • Tampaknya, kelompok elite membuat para anggotanya sebagai sosok-sosok terpandang dan terhormat. Masyarakat umum tidak mudah begitu saja untuk berhubungan dengan mereka tanpa lewat prosedur tertentu.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun orang-orang jajaran berstatus tinggi sebagai kaum pimpinan berada dalam lingkungan khusus dengan segala protokolernya, kepemimpinan sejati akan membuat orang amat bebas bertemu dengan siapapun dengan segala kebebasannya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa lingkungan elite justru membuat orang-orangnya harus siaga dengan mudah berada di tengah siapapun demi kebaikan umum.   

Ah, orang elite harus menjaga diri tak begitu saja menerima orang umum.

Jadi Katekumen Masuk Sorga Minggu 8

 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga." (Mat 18:3-4)

Siapa tak ingin masuk sorga? Paling tidak kaum beragama pada umumnya ingin masuk sorga. Sorga adalah keadaan bahagia yang meresap ke dalam relung kalbu. Kebahagiaan seperti itu tak akan lekang hanya karena berhadapan dengan kesusahan, penderitaan, dan bahkan kematian. Tetapi, karena aku ikut Yesus, ternyata untuk masuk sorga aku harus berguru pada anak kecil. Untuk saya anak kecil itu adalah Chrissel umur 4 tahun dan Nel yang lebih dari 10 bulan. Pada suatu hari aku mendapatkan foto dan video Chrissel. Dalam foto itu Chrissel tampak tak memiliki tampilan rapi. Rambutnya masih amburadul. Aku berpikir mungkin dia bangun tidur bahkan belum mandi. Tetapi dia tampak menikmati yang ada di piring plastik. Ternyata dia sedang menghias diri pakai mainan alat kecantian untuk anak-anak. Sedang dalam video rambutnya juga belum kena sisir rambut. Padahal rambutnya amat lebat karena lebih dari 4 tahun baru sekali mengalami cukur ketika berusia 35 hari. Dengan tampilan seperti itu dalam video Chrissel menyanyikan lagu yang tak kumengerti itu lagu apa. Yang jelas tampilan Chrissel baik dalam foto maupun dalam video tampak penuh keyakinan diri. Padahal dia belum didandani. Dalam hal ini aku kerap berjumpa kaum remaja, muda, dan dewasa termasuk tua akan mematut diri untuk diambil gambarnya. Paling tidak orang akan menata dan menyisir rambutnya agar PD (Percaya Diri). Seorang perempuan akan merias pipi dan bibirnya agar gambar foto atau video menarik. Tetapi dengan tampilan gambar Chrissel aku merasa mendapatkan ajaran bahwa KETENANGAN TAMPILAN ITU MENGALIR DARI KECERIAAN BATIN DIRI DAN BUKAN TAMPILAN LUAR.

Saturday, October 26, 2024

Beato Contardo Ferrini

 diambil dari https://www.mirifica.net/beato-contardo-ferrini-27-oktober

CONTARDO dilahirkan pada tahun 1859. Ayahnya seorang guru matematika dan fisika. Ayahnya ini sejak dini telah menanamkan pada putera kecilnya kecintaan untuk belajar. Sebagai seorang pemuda, Contardo fasih berbicara dalam banyak bahasa asing di samping bahasa ibunya, bahasa Italia. Ia amat cemerlang di setiap sekolah dan universitas tempat ia belajar. Kecintaannya untuk belajar dan kecintaannya pada iman Katoliknya membuat teman-teman menjulukinya “St Aloysius” mereka. (St Aloysius Gonzaga adalah seorang santo muda Yesuit yang dikenal karena kebajikan dan kemurahan hatinya.) Contardo-lah yang pertama-tama memulai kelompok-kelompok bagi teman-teman mahasiswa guna membantu mereka menjadi seorang Kristiani yang saleh.

Ketika usianya duapuluh satu tahun, kepadanya ditawarkan kesempatan untuk melanjutkan studi di Universitas Berlin di Jerman. Sungguh berat baginya meninggalkan rumahnya di Italia, tetapi ia senang juga bertemu dengan orang-orang Katolik yang saleh di universitas. Ia menuliskan dalam sebuah buku kecil apa yang dirasakannya ketika untuk pertama kalinya ia menyambut Sakramen Rekonsiliasi di negeri asing. Sungguh menggetarkan hatinya menyadari bahwa Gereja Katolik sungguh sama di mana pun dan kemana pun orang pergi. Tahun berikutnya, Contardo berusaha memutuskan entahkah sebaiknya ia menjadi seorang imam atau seorang biarawan, atau hidup berkeluarga. Ia terus-menerus bertanya pada dirinya sendiri apa yang sebaiknya dilakukannya. Nyatalah kemudian bahwa ia mengucapkan ikrar untuk mempersembahkan dirinya hanya bagi Tuhan saja. Ia mengamalkan ikrarnya ini sebagai seorang awam; ia tidak pernah menjadi seorang imam ataupun broeder. Ia tetap mengajar dan menulis. Ia senantiasa berupaya untuk menjadi seorang Kristiani yang terlebih sempurna. Sementara menikmati olahraga favoritnya, mendaki gunung, ia akan berpikir tentang Tuhan, Pencipta segala keindahan yang ia lihat. Orang banyak melihat bahwa ada sesuatu yang berbeda pada diri Profesor Ferrini. Suatu ketika, sementara ia lewat dengan senyum hangatnya yang khas, seseorang berseru, “Orang itu adalah santo!”

Contardo Ferrini wafat karena demam tipus pada tanggal 17 Oktober 1902. Ia baru berusia empatpuluh tiga tahun. Ia dimaklumkan “beato” oleh Paus Pius XII pada tahun 1947.

Sumber : yesaya.indocell.net

Lamunan Pekan Biasa XXX

Minggu, 27 Oktober 2024

Markus 10:46-52

46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" 52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada pandangan bahwa keselamatan berarti orang bebas dari marabahaya. Orang tak mengalami celaka sehingga bisa bersyukur kepada Tuhan.
  • Tampaknya, penderitaan seperti penyakit bahkan kecacadan juga kerap dipandang sebagai penghalang hadirnya rasa bahagia. Bebasnya penyakit dan cacad juga kerap dipandang sebagai keselamatan sehingga bisa mengadakan upacara selamatan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun dengan bebas dari bahaya kemudian mengadakan syukuran mengundang banyak orang, orang baru sungguh bersyukur kepada Tuhan kalau kemudian terlibat ambilbagian menghadirkan kebaikan bagi banyak orang lain. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang menghayati keselamatan iman dengan ikut menjadi bagian duta Tuhan menjadi pewarta sukacita. 

Ah, selamatan itu ya pesta syukur dengan makan-makan enak.

Ada yang Akan Natalan di Domus

Pembicaraan ini terjadi pada Minggu 20 Oktober 2024. Pada waktu itu ada kunjungan dari kelompok peserta KEP (Kursus Evangelisasi Pribadi) yang diselenggarakan di Paroki Atmodirono, Semarang. Suasana pertemuan sungguh penuh keakraban jauh dari warna seremonial. Acara berwarna upacara hanya terjadi ketika ada penyerahan oleh-oleh dan tali asih. Itupun terjadi dalam suasana canda ria penuh tawa. Doa terjadi pada penutup oleh rama Domus disertai berkat. Sesudah foto bersama para tamu langsung menuju meja yang sudah tersaji kain batik. Di tengah-tengah para tamu memilih kain batik, salah seorang peserta mendekati Rm. Bambang. "Kalau kami mengumpulkan anak-anak berkebutuhan khusus, apakah rama bersedia datang?" tanya ibu yang mendekati Rm. Bambang yang langsung menjawab "Wah, kalau harus pergi jauh saya sudah cukup berkeberatan". Ibu itu kemudian berceritera tentang kelompok berkebutuhan khusus atau difabel. Tiba-tiba Rm. Bambang berkata "Bagimana kalau mereka diajak ke Domus sebagai piknik?" Ibu itu ganti tanya "Apa bisa?" yang langsung disergap jawaban Rm. Bambang "Bisa saja. Misalnya mengadakan acara Natalan di Domus". Ternyata ide Natalan ini membuat ibu itu tampak bersemangat. Hal ini akan segera ditawarkan kepada para difabel yang menjadi kelompok kepeduliannya. Sebetulnya Domus sudah menerima kelompok yang akan mengadakan Natalan sambil kunjungan. Ini adalah kelompok keluarga ibu-ibu alumni Sekolah Mendut. Dulu di Mendut memang ada sekolah khusus untuk anak-anak putri yang ditangani oleh suster. Tempatnya memang berdekatan dengan Candi Mendut dekat Borobudur. Alumni Mendut berencana mengadakan Natalan di Domus besok tanggal 18 Januari 2025.

Friday, October 25, 2024

Santo Paus Evaristus

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-paus-evaristus-26-oktober

EVARISTUS adalah paus kita yang kelima. Ia memimpin Gereja sejak tahun ±98 hingga ±105.  Evaristus aslinya adalah seorang Yahudi dari Betlehem. Keluarganya tinggal di Yunani pada saat ia dilahirkan. Evaristus dibesarkan dan dididik dalam agama Yahudi yang ketat. Ayahnya sangat bangga akan kesalehan dan kecerdasan puteranya, hingga ia mengirimkan putranya untuk belajar pada guru-guru terbaik.

Setelah dewasa, Evaristus menjadi seorang Kristiani. Begitu besar cintanya pada iman barunya ini hingga ia memutuskan untuk menjadi seorang imam. Di Roma, di mana ia melakukan karya pelayanan, semua orang mengagumi serta mengasihinya.

Pada masa itu adalah masa-masa penganiayaan bagi Gereja. Fitnah-fitnah keji tersebar luas mengenai iman Kristen hingga orang-orang Romawi tidak perlu berpikir dua kali untuk membunuh umat Kristiani. Siapa saja yang menjadi Paus nyaris pasti akan ditangkap.

Saat  Paus Klemens I ditangkap dan dibuang ke Krimea, Evaristus kemudian menjalankan posisi kepausan, dan setelah Paus Klemens I mati dimartir; Ia dipilih menjadi paus pada tahun 97. Evaristus merasa sama sekali tak layak menjadi seorang paus, tetapi Yesus tahu yang terbaik.

Paus St Evaristus menggembalakan Gereja selama kurang lebih delapan tahun. Semangatnya begitu berkobar-kobar hingga jumlah orang-orang yang percaya semakin hari semakin bertambah banyak.

Satu kebijakannya yang sangat penting  adalah saat Ia melanjutkan pembagian Kota Roma menjadi beberapa paroki dan untuk setiap paroki dipimpin oleh kardinal. Inilah awal dari Dewan Kardinal pada masa kini.  Ia juga membuat suatu dewan yang membantu tugasnya dan memberikan gagasan untuknya, sehingga mencegah perselisihan keputusan.

Ketika akhirnya ia ditangkap dan dipenjara karena imannya;  Ia  membuat para sipir penjara terkagum-kagum melihat sukacita pada wajahnya saat ia digiring ke penjara. St Evaristus sangat berbahagia karena ia  telah  memperoleh hak istimewa untuk  menderita sengsara dan mati bagi Yesus.  Tiada hadiah yang lebih berharga yang dapat diberikan kepadaNYA selain dari kemartirannya. Paus St Evaristus wafat pada tahun 107.

Sumber: katakombe,org

Lamunan Pekan Biasa XXIX

Sabtu, 26 Oktober 2024

Lukas 13:1-9

1 Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan. 2 Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? 3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. 4 Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? 5 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."

6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. 7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! 8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, 9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, di dalam agama orang mendapatkan jalan menjaga kesucian. Sekalipun berdosa agama menyediakan cara untuk kembali suci.
  • Tampaknya, pendosa dalam agama bisa menjalani tata ritus tertentu untuk menghilangkan dosanya. Orang mendapatkan jalan bertobat atau berbalik kembali hidup tanpa dosa.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun setiap kali melakukan pengakuan dosa dengan tatacara keagamaan, siapapun tetap berada dalam kehidupan berdosa kalau tak menjalani pertobatan sejati, yaitu menghadirkan hidup bermakna bagi banyak orang. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa pertobatan itu ikut Tuhan dengan ikut menjadi kenyamanan hidup bagi banyak orang. 

Ah, bertobat itu ya mengaku salah pada yang disalahi.

Thursday, October 24, 2024

Wilayah Yohanes Paulus II Kalasan Timur

Bagaimanapaun rombongan pengunjung yang datang di Domus tidak hanya menggembirakan para rama yang ikut menyambut. Omongan, celothenan, pikiran-pikiran yang muncul dalam tanya jawab memang biasa menghadirkan kegembiraan yang terungkap dalam tawa. Canda ria juga biasa mewarnai. Tetapi dalam kunjungan bagi para rama sepuh juga kerap menghadirkan PENGETAHUAN BARU yang muncul dalam perkembangan umat. Para rama sepuh bisa tahu bahwa sekarang ada PUPIP, ada Kelompok Kerahiman, ada Doa Senakel dan lain-lain yang dipandang baru. Apalagi kalau itu menyangkut tempat yang pernah dialami oleh rama yang pernah berkarya di situ. Misalnya itu terjadi pada kunjungan Wilayah Yohanes Paulus II Kalasan Timur, Paroki Kalasan. Rm. Ria, Rm. Harto, dan Rm. Jarot yang ikut menyambut memang belum pernah berkarya di Kalasan. Tetapi Rm. Yadi pernah menjadi Pastor Paroki di situ. Sebetulnya Rm. Tri Wahyono dan Rm. Suntara, yang terhalang tak ikut menyambut, juga pernah jadi pastor di Kalasan. Sementara itu Rm. Bambang dulu ketika belum tahbisan juga menjadi pendamping kanak-kanak terutama kor kanak-kanak di Paroki Kalasan. Bahkan pada hari-hari besar juga biasa membantu dalam Misa. Kehadiran rombongan yang mengatakan diri sebagai wakil umat Wilayah Yohanes Paulus II Kalasan Timur sungguh menghadirkan kekaguman atas perkembangan Paroki. Bagi Rm. Yadi dan Rm. Bambang untuk Paroki Kalasan hanya mengenal adanya 3 Wilayah: KalasanTimur, Kalasan Tengah, dan Kalasan Barat. Ketika dari tamu bilang mereka datang dari Wilayah Yohanes Paulus II Kalasan Timur, Rm. Bambang berpikir bahwa kini Wilayah Kalasan Timur mempunyai pelindung Santo Yohanes Paulus II. Ternyata dari tuturan tamu, sekarang Kalasan Timur menjadi 3 Wilayah. Salah satu di antaranya adalah Wilayah Yohanes Paulus II yang menanungi 7 Lingkungan. Ternyata di Kalasan Wilayah-wilayah berkembang jadi banyak. Apalagi jujmlah Lingkungan ......

Santo Gaudensius

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-gaudensius-25-oktober

GAUDENSIUS lahir pada pertengahan – akhir abad ke-4 di kota Brescia, Italia dalam sebuah keluarga Katolik yang saleh. Ia adalah murid dari Santo Philastrius (bentuk lain : Philaster atau Filaster) Uskup Brescia yang sangat berpengaruh pada masa itu.  Setelah dewasa, Gaudensius ditahbiskan menjadi seorang imam oleh uskup Philastrius. Ia kemudian menjadi seorang imam yang saleh dan bijaksana. Karena itu ia sangat dicintai dan dikagumi oleh umat di kotanya.

Pada sekitar tahun 387 Gaudensius berangkat berziarah ke Yerusalem dan berbagai tempat suci bersejarah di Israel. Sementara ia berada di Tanah Suci, uskup kota Brescia, Santo Philastrius,  meninggal dunia. Segenap imam dan umat kota itu dengan suara bulat memilih Gaudensius sebagai uskup baru.  Uskup-uskup di Italia dipelopori oleh Santo Ambrosius, Uskup kota Milan,  berkumpul dan meresmikan pilihan itu.  Mereka lalu mengirim kabar kepada Gaudensius yang pada waktu itu sedang berada di Capadocia, Asia Kecil dan memintanya segera pulang ke Brescia guna mengemban tugas barunya sebagai Uskup kota Brescia.

Mendengar kabar itu, Gaudensius, yang mulanya merasa berat, segera pulang karena rasa hormatnya yang besar kepada Uskup Santo Ambrosius yang saleh itu. Tiba Brescia ia segera ditahbiskan oleh Santo Ambrosius.  Sebagai uskup, Gaudensius menaruh perhatian besar pada bidang pengajaran agama bagi seluruh umatnya.  Dalam rangka itu, ia dengan rajin menjelajahi seluruh keuskupannya untuk berkotbah. Ia sendiri pun bersikap tegas kepada dan menghukum orang-orang yang berkelakuan buruk, yang hanya mengejar kenikmatan duniawi sambil melupakan tuntutan ajaran Injil Kristus. Prestasi kerjanya sungguh mengagumkan.

Pada tahun 405 Gaudensius bersama dengan sebuah delegasi diutus ke Konstantinopel oleh Paus Innosensius I untuk membela Uskup Konstantinopel Santo Yohanes Krisostomus yang saat itu menghadapi intrik dan fitnah serta menjalani hukuman pembuangan oleh kaisar Byzantium. Delegasi ini dihadang oleh para pendukung kaisar dan dipaksa untuk kembali ke Italia. Kapal yang mereka tumpangi diserang dan tenggelam di dekat Lampsacus, Yunani. Beruntung seluruh anggota delegasi bisa diselamatkan dan berhasil pulang ke Italia. Meskipun delegasi ini tidak berhasil dalam misinya, Santo Yohanes kemudian mengirimkan surat ucapan terima kasih kepada santo Gaudensius.

Santo Gaudensius tutup usia di kota Brescia pada tahun 410.

Sumber: katakombe.org

Lamunan Pekan Biasa XXIX

Jumat, 25 Oktober 2024

Lukas 12:54-59

54 Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. 55 Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. 56 Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? 57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? 58 Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. 59 Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang disebut munafik karena yang tampak di luar berbeda dengan yang ada dalam dirinya. Dia bisa menata diri punya citra bagus, tetapi di balik itu dia memiliki niat dan kepentingan lain.
  • Tampaknya, orang juga disebut munafik karena bisa berbicara dengan baik, benar, dan mulia. Tetapi yang biasa dilakukan berseberangan dengan yang diomongkan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun mampu omong tentang berbagai teori dan pendapat yang terbukti dengan bukti kejadian nyata, orang juga bisa jatuh ke kesejatian munafik kalau dia tidak mampu memahami kesemuanya berdasarkan realita perkembangan zaman. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menghayati segalanya sesuai dengan perkembangan situasi hidup dan budaya setempat. 

Ah, asal sesuai dengan teori dan ajaran segalanya pasti benar.

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...