Manekin Domus itu Hidup

Pernah tahu MANEKIN? Ketika membaca dalam https://www.bahankain.com/2023/03/08/sejarah-dan-fungsi-manekin-ternyata-bukan-sekedar-patung-peraga, Rm. Bambang menemukan bagian penjelasan begini :

"Patung peraga atau manekin dapat didefinisikan sebagai boneka berbentuk manusia yang kerap digunakan sebagai model pengganti. Istilah manekin berasal dari bahasa Perancis yang memiliki arti ‘model bersendi’ dari kata Manneken Flemish atau “Orang yang Kecil”. Di Belanda Tengah boneka ini disebut maneken yaitu patung atau pria kecil. 

Bentuknya cukup bervariasi, ada yang berupa satu badan utuh, setengah badan, pinggang ke bawah, dan lain sebagainya. Boneka ini kerap dimanfaatkkan oleh para seniman, penjahit, window dresser, pebisnis fashion dan profesi lain sebagai peraga busana."

Ketika membaca kutipan itu Rm. Bambang tertawa dan menertawakan dirinya. Ternyata MANEKIN adalah boneka berbentuk manusia. Bahwa dia tertawa, karena dia diberi tahu oleh salah satu ibu yang menunjukkan foto-foto kain batik yang bisa dibeli di Domus Pacis. Kain-kain batik itu dikenakan di tubuh Rm. Bambang. Kata ibu itu, temannya ada yang bilang "Lho, manekinnya Rm. Bambang ...." Ternyata manekin Domus bukan boneka berbentuk manusia. Itu pikir Rm. Bambang. Manekin Domus itu Rm. Bambang berbentuk boneka tertawa ha ha ha ..... Rm. Bambangpun senang-senang saja. Dengan jadi manekin dia bisa membantu Komunitas Domus Pacis Santo Petrus mendapatkan dana ulang tahun imamat masing-masing rama. Dia tidak merasa malu dan tak perlu malu. Bukankah tidak malu itu itu penghayatan hidup surgawi? Ketika di sorga Adam dan Hawa "keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu." (Kej 2:25). Rasa malu baru muncul sesudah berdosa (bandingkan Kej 3:7). Bagi Rm. Bambang yang pokok adalah "YANG MAU BELI HARUS DATANG DI DOMUS. KALAU PESAN, ITU HANYA UNTUK SERAGAM MINIM 20 PCS".