Semua Orang Kudus
Jumat, 1 November 2024
Matius 5:1-12a
1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: 3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12a Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, kedamaian biasa dikaitkan dengan tak adanya konflik. Orang dalam kebersamaan ada dalam keadaan rukun.
- Tampaknya, kalau ada konflik, damai berarti rekonsiliasi. Yang saling berkonflik kembali berhubungan baik.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun tak memiliki musuh di manapun, orang belum sungguh mengalami kedamaian yang sejatinya mengalir dari hubungan intim dengan relung hati yang membuat tenang dan terbuka terhadap keadaan apapun termasuk dengan musuh. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati orang sungguh menjadi keluarga Tuhan karena di manapun selalu menghadirkan kasih sekalipun kepada yang berseberangan.
Ah, rasa damai itu ya di antara orang-orang yang cocok satu sama lain.
No comments:
Post a Comment