Friday, October 18, 2024

Keteladanan Rm. Yadi

"Matur nuwun, ramaaa" (Terima kasih, ramaaa) kata Rm. Yadi kepada Rm. Bambang. Itu terjadi pada Kamis siang 17 Oktober 2024 seusai makan siang. Rm. Bambang masih di ruang makan omong-omong dengan Rm. Jarot. Rm. Ria juga masih di ruang makan sementara Rm. Harto masih menyelesaikan makan. Sebenarnya Rm. Yadi sudah meninggalkan ruang makan dan sudah masuk kamar. Tetapi beliau kembali lagi ke ruang makan dan sambil membawa kertas jadual tugas Misa Komunitas bulan Oktober 2024 berkata kepada Rm. Bambang "Rama, niki kula pikantuk giliran mimpin Misa Jemuwah tanggal wolulas lan Kemis tanggal kawanlikur" (Rama, ini saya mendapatkan giliran Misa Jumat tanggal 18 dan Kamis tanggal 24). Mendengar itu Rm. Bambang berpikir Rm. Yadi akan minta disediakan teks dengan huruf-huruf ukuran besar. Karena penglihatan yang menurun, kalau memimpin Misa Rm. Yadi memang memakai teks berhuruf ukuran khusus diperbesar. Tetapi ketika melanjutkan kata-kata Rm. Yadi bilang "Kula sakniki nek ngadhepi buku lajeng watuk-watuk" (Sekarang kalau menghadapi buku saya akan batuk-batuk). Ternyata ketika Rm. Bambang berkata "Menapa ngersakaken dipun gantos?" (Apakah menghendaki diganti?), beliau menjawab "Nggih" (Ya). Kemudian muncul kata-kata kalimat pertama dalam berita ini yang diucapkan oleh Rm. Yadi ""Matur nuwun, ramaaa" (Terima kasih, ramaaa). Kata-kata ini menanggapi ucapan Rm. Bambang "Kula siap nggantos, rama" (Saya siap menggantikan).

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...