Monday, February 15, 2021

Santo Sigfridus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 21 April 2017 Diperbaharui: 21 April 2017 Hits: 2775

  • 15 Februari
  •  
  • Lahir
    Hidup pada abad akhir ke-10
  •  
  • Kota asal
    Glastonbury, Inggris
  •  
  • Wilayah karya
    Swedia, Norwegia, Denmak
  •  
  • Wafat
  •  
  • Tahun 1045 di Växjö, Småland, Swedia selatan
    Sebab alamiah
  •  
  • Beatifikasi
    -
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Raja kaum Vikings, Olaf Scobcong dari Swedia, meminta Raja Edred dari Inggris agar mengirimkan para misionaris untuk memberitakan Injil di wilayahnya. Sigfridus, seorang biarawan Benediktin dari York, memberikan dirinya untuk diutus dalam misi ke tanah Scandinavia tersebut. Ia tiba di Swedia pada tanggal 21 Juni 950 dan mulai bekerja di wilayah Växjö, Götaland Swedia Selatan. Karya missionarisnya dimulai dengan mendirikan salib, membangun sebuah gereja kayu, dan mulai berkotbah di hadapan masyarakat pagan Swedia. Wataknya yang lemah-lembut dan penuh kasih membuat ia mudah mendapat simpati bangsa Scandinavia.

Dalam waktu yang cukup singkat, Sigfridus berhasil membawa banyak jiwa kedalam iman Kristiani. Dua belas orang kepala suku Götaland juga berhasil dibabtisnya. Saat seorang dari mereka meninggal dunia, ia dimakamkan sebagai orang Kristen dengan sebuah salib terpancang diatas kuburannya. Sebuah monumen salib kemudian dibangun bersama dengan penuh kebanggaan oleh kedua belas suku di Götaland yang telah dimenangkan dalam Kristus. Nama dua belas orang kepala suku yang dibabtis Sigfridus diukir pada sebuah monumen di air terjun digunung Ostrabo, tempat di mana mereka dibabtis.

Raja Olaf sangat senang atas karya Santo Sigfridus. Ia beserta para bangsawannya dan seluruh bala tentaranya, kemudian dibaptis oleh Santo Sigfridus. Pembabtisan ini membawa seluruh rakyat Swedia kedalam pangkuan Gereja dan Santo Sigfridus diangkat menjadi Uskup pertama di Swedia.

Beberapa waktu kemudian, tiga orang keponakan Sigfridus yaitu Winaman, Unaman, dan Sunaman, tiba di Swedia untuk membantu pekerjaannya. Namun mereka bertiga tewas sebagai martir karena dipenggal oleh para penjarah kafir. Raja Olaf sangat murka atas kejadian ini. Ia segera menjatuhkan hukuman mati bagi para penjarah tersebut. Namun Uskup Sigfridus datang menghadap raja, dan memohon pengampunan atas nyawa mereka. Raja lalu membatalkan hukuman mati dan memerintahkan mereka untuk membayar denda yang besar.  Namun uskup Sigfridus menolak uang darah tersebut.

Gereja di Swedia berkembang dengan pesat; dan Sigfridus harus membentuk dua wilayah keuskupan baru. Ia sendiri tetap menjabat sebagai uskup di Växjö sampai saat kematiannya pada tahun 1045.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...