Sunday, February 14, 2021

Hari Kemerdekaan?

Kalau di ruang makan saat makan bersama dan kalau ada tiga sosok rama penguni Domus Pacis, suasana dapat cukup meriah karena dua di antaranya biasa terlibat dalam pembicaraan yang beraroma debat. Ketiga orang itu adalah Rm. Suntara (menuju 76 tahun), Rm. Bambang (70 tahun), dan Rm. Hartanta yang menjadi direktur Domus dengan usia masih beberapa tahun lagi baru 50. Yang kerap terlibat omongan "debat" adalah Rm. Suntara dan Rm. Bambang. Rm. Hartanta sering hanya tertawa atau sering juga memberi tambahan komentar atau sering hanya memukul kening dengan telapak tangannya. Rama-rama lain biasa hanya diam. Memang, Rm. Tri Hartono dan Rm. Harta biasa ikut tersenyum. Topik terakhir yang membuat ramai antara Rm. Suntara dan Rm. Bambang terjadi pada hari Minggu 14 Februari 2021 pagi ketika Rm. Bambang berkata "Suk tanggal 17 pesta ya" (Besok tanggal 17 kita pesta). Pada saat Rm. Suntara bertanya "Kowe ulang tahun meneh, pa?" (Apakah kamu ulang tahun lagi?), Rm. Bambang menjawab "Iki ya sesambungan karo umur. Aku sing mestakke" (Ini juga berkaitan dengan umur. Aku yang akan memestakan). Rm. Suntara kemudian mengkerucutkan bibirnya, sementara Rm. Hartanta mengerut-kerutkan dahi sambil membuka bibir tertawa.

Domus Pacis dalam beberapa hari sejak Januari 2021 memang mendapatkan hawa khusus karena ulang tahun. Ketika masuk bulan Januari Rm. Bambang berkata "Suk tanggal rorikur aku ulang taun. Pestaaaa" (Besok tanggal 22 aku berulang tahun. Pestaaaa). Semua sudah tahu karena pada hari itu Rm. Bambang memperingati 40 tahun tahbisan imamat. Terhadap Rm. Suntara yang bertanya "Apa pestane?" (Apa konsumsinya?) Rm. Bambang menjawab "Bubur". Rm. Suntara langsung mengejek karena Rm.Bambang hanya akan menyajikan makan pagi berupa bubur yang dipesan dari Bu Harjo dalam warung kerakyatannya. Sesudah tanggal 22, maka pagi juga menjadi khusus karena ada ulang tahun imamat Rm. Suntara ke 39 dan Rm. Harto ke 37. Selepas tanggal 25 Rm. Bambang berkata "Tanggal sangalikur aku ulang tahun umur. Pestaaaa" (Pada tanggal 29 aku berulang tahun umur. Pestaaaaa). Rm. Hartanta tertawa. Rm.Harta tersenyum, karena yang akan berulang tahun adalah Rm. Harta untuk usia 66. Kemudian pada tanggal 30 sore Rm. Suntara bertanya kepada Rm. Bambang "Dina iki kowe ulang taun, ya? Mau ana dum-duman roti" (Hari ini kamu berulang tahun, ya? Tadi ada pembagian roti). Memang, pada siang hari Rm. Bambang membagikan dos ke masing-masing kamar dan kepada semua karyawan berisi beberapa macam roti. Sementara Rm. Bambang tidak ikut makan siang di Domus. Dia berulang tahun. Heboh-heboh Rm Bambang bilang "Aku arep ulang tahun. Pestaaaa" (Aku akan berulang tahun. Pestaaaa) terjadi untuk tanggal 5 dan 12 Februari 2021. Padahal yang berulang tahun adalah Rm. Ria yang merayakan 48 tahun imamat pada tanggal 5 dan ulang tahun usia ke 75 pada tanggal 12.

"Ulang tahun kok bol-bali" (Mana bisa ulang tahun dalam waktu pendek berkali-kali) komentar Rm. Suntara menanggapi kata-kata Rm. Bambang "Iki ya sesambungan karo umur. Aku sing mestakke" (Ini juga berkaitan dengan umur. Aku yang akan memestakan) pada 14 Februari pagi itu. Rm. Bambang mengatakan "Iki ora ulang tahun. Ning pesta umur" (Ini bukan ulang tahun. Tetapi pesta umur). Tiba-tiba Rm. Hartanta menyela "Nanging tanggal pitulas menika Rebo Awu. Kok badhe pesta" (Tetapi bukankah tanggal 17 adalah Hari Rabu Abu. Bagaimana bisa akan pesta). Rm. Hartanta menghubungkan dengan Rabu Abu yang menjadi permulaan Masa Prapaskah dan menjadi hari berpuasa. Rm. Bambang langsung mengingatkan peraturan puasa "Yang dimaksud dengan berpuasa adalah makan hanya sekali saja dalam sehari pada hari Rabu Abu dan hari Jumat Sengsara dan Wafat Tuhan. Umat beriman yang wajib berpuasa adalah yang berumur antara delapanbelas tahun sampai dengan awal tahun keenampuluh." Kemudian Rm. Bambang bilang "Naaaaah, untuk Domus Pacis yang wajib berpuasa hanya Rm. Hartanta dan karyawan yang beragama Katolik karena umur 50 tahun saja belum tersentuh. Rama-rama lain sudah diatas 60 tahun. Maka kita MER-DE-KAAAA. Kemerdekaan ini harus dirayakan dengan pestaaaa." Rm. Suntarapun langsung berseru "Wong edaaaaan" (Orang edaaaaan) yang disambung tawa terbahak dari Rm. Hartanta dan para karyawan yang melayani para rama makan. Tentu saja Rm. Hartanta sambil memukul dahi dengan telapak tangan sementara Rm. Tri Hartono dan Rm. Harta membuka mulut tertawa tanpa suara.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...