Monday, February 15, 2021

Lamunan Pekan Biasa VI

Selasa, 16 Februari 2021

Markus 8:14-21

14 Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. 15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes." 16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti." 17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? 18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, 19 pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul." 20 "Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Tujuh bakul." 21 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada keutamaan di dalam hidup bersama yang bernama waspada. Di dalam kewaspadaan orang berjaga-jaga agar bebas dari mara bahaya.
  • Tampaknya, untuk menjaga kampung orang dapat mengadakan kewaspadaan dengan mengadakan ronda agar bebas dari pencurian. Untuk bebas dari kecelakaan di jalan orang harus waspada dengan memperhatikan rambu-rambu lalu lintas.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun di dalam kehidupan dunia ini banyak hal yang bisa membahayakan hidup, yang harus paling diwaspadai adalah sikap hidup tidak dinamis dan ketamakan mau enak sendiri. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang dalam berhati-hati terutama adalah mengawasi diri agar terbebas dari belenggu kemapanan tradisionalistik dan sikap tak peduli kebaikan umum karena terlalu mengejar kepentingan sendiri,

Ah, hidup ini kan mengejar kebahagiaan, maka harus mencari yang enak-enak bagaimanapun caranya.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...