Wednesday, June 18, 2025

Perayaan untuk Mgr. Blasius Pujaraharja


Ketika para rama Domus sedang makan malam pada Senin 16 Juni 2025, tampaklah seorang ibu masuk di aula Domus. "Eeee, Mbak Idaaaa ....." seru Bu Rini yang saat itu belum pulang meninggalkan Domus. Setelah tampak omong-omong berdua antara Bu Rini dan Bu Ida, Bu Rini mendekati Rm. Hartanta di ruang makan. "Rama benjing masakipun wonten pundi?" (Rama, besok mana tempat untuk memasak). Rm. Hartanta memberi jawaban agar pelaksanaan masak bisa di depan kamar Rm. Yadi. Pada Selasa 17 Juni 2025 Domus Pacis memang menghadirkan tamu cukup banyak. Domus akan menyediakan konsumsi untuk 125 porsi. Rm. Hartanta minta Bu Rini untuk menghadirkan ibu-ibu Paroki Medari yang menjadi Tim Masak untuk mencari dana pembangunan gereja Medari. Maka, peristiwa Selasa 17 Juni 2025 juga dijadikan momen ikut membantu sedikit sumbangan kepada Paroki Medari.

Sehari berikutnya, Selasa 17 Juni 2025 di sore hari, banyak tamu datang di Domus Pacis. Pada jam 17.30 dimulailah Misa yang diselenggarakan secara khusus. Kalau dikatakan khusus karena ada Kor yang mengiringi. Rm. Bambang minta bantuan ke umat Lingkungan Sengkan, Paroki Banteng, sebagai kelompok kor. Mereka menyanyi dengan sungguh apik. Rm. Hartanta memimpin Misa dan meminta Rm. Bambang untuk memberikan prakata dan minta Rm. Jarot untuk menyampaikan homili. Hari itu Domus Pacis merayakan ulang tahun tahbisan ke 46 Mgr. Blasius sebagai uskup. "Mgr. Blasius sungguh hebat. Sebagai uskup sudah 46 tahun. Menerima tahbisan imamat sudah 64 tahun. Kini beliau sudah berusia 90 tahun lebih 5 hari". Pada saat Rm. Jarot menyampaikan homili, beliau berusaha mengadakan interaksi dengan Mgr. Blasius. Tetapi Mgr. Blasius diam saja. Keluarga yang ada di dekatnya menggoyangkan tubuh beliau. Diam saja. Bu Rini, salah satu karyawan Domus, menarik beliau dengan kursi roda di bawa meninggalkan Misa. Sementara itu Rm. Jarot meneruskan homili. Ketika Misa kembali ke Rm. Hartanta, Mgr. Blasius dibawa kembali di Kapel diposisikan dekat Rm. Bambang. Beliau bisa ikut terlibat membacakan bagian Doa Syukur Agung dan tampak segar hingga Misa selesai dan makan malam bersama sesudah Misa. "Le dhahar pun kados biasane" (Beliau makan seperti biasa) kata Rm. Hartanta. Ternyata kata Bu Rini "Tadi mengalami drop gula darah. Sesudah minum 2 gelas teh manis, Mgr. Blasius segar kembali".

No comments:

Post a Comment

Rm. Harto di RS Panti Rapih

Rm. Fransiscus de Sales Suharto Widodo adalah salah satu penghuni Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Kalau Rm. Yadi tercatat sebagai pengh...