Wednesday, June 11, 2025

Ada Pembisik

Salah satu hal yang dibuat oleh Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus Pacis Petrus adalah memberdayakan para rama sepuh seoptimal mungkin. Dari 10 orang rama sepuh 2 orang memang sudah tidak masuk usaha pemberdayaan. Pemberdayaan terjadi dalam Misa dan dalam kepemimpinan doa makan. Untuk memimpin Misa yang masih mendapatkan giliran memang hanya 3 orang, yaitu Rm. Jarot, Rm. Suhartana, dan Rm. Bambang. Tetapi Rm. Ria , Rm. Yadi, dan Mgr. Blasius masih mendapatkan giliran menjadi lektor. Sementara itu dalam giliran pengucapan bagian-bagian Doa Syukur Agung haya Rm. Harto yang tidak mendapatkan giliran. Dalam Misa selain Rm. Hartanta, para rama sepuh yang biasa ikut berjumlah 9 orang: Rm. Yadi, Mgr. Blasius, Rm. Ria, Rm. Suhartana, Rm. Jarot, Rm. Suntara, Rm. Rm. Harto, Rm. Saptaka, dan Rm. Bambang.

Di dalam ruang makan Rm. Saptaka biasa tidak ikut dan dilayani di kamarnya seperti Rm. Supriyanta dan Rm. Tri Wahyono. Maka, selain Rm. Hartanta, yang biasa ikut makan bersama ada 8 orang: Rm. Harto, Rm. Yadi, Rm. Suhartana, Rm. Jarot, Rm. Suntara, Rm. Ria, Mgr. Blasius, dan Rm. Bambang. Dalam makan bersama doa sebelum dan sesudah makan dijadual bergilir di antara para rama sepuh. Jadual selalu dibuat oleh Rm. Hartanta. Secara bergilir satu rama sepuh akan memimpin doa sebelum makan selama 7 hari dan satu rama sepuh lain memimpin doa sesudah makan juga selama 7 hari. Doa sebelum makan biasa dibuat sendiri oleh rama yang bertugas. Masing-masing rama sepuh ternyata sudah memiliki semacam hafalan doa untuk sebelum makan. Khusus untuk doa sesudah makan ada 3 doa harian biasa diucapkan yaitu Sembah Bekti (Salam Maria), Mugi Sukma (Doa untuk Arwah di Api Penyucian), dan Ucapan "Santo Petrus" yang dijawab oleh semua "Nyuwun pangestu dalem" (Doakanlah kami). Ternyata dalam bulan Juni 2025 ada hal khusus terjadi dalam giliran doa makan. Salah satu rama sepuh yang sudah masuk dalam aura kepikunan mendapatkan giliran doa penutup makan. Selama sekian tahun beliau dalam gilirian hanya untuk doa pembuka makan. Beliau memiliki semacam hafalan doa. Kini ketika mendapatkan giliran doa penutup, beberapa hari beliau selalu mengucapkan doa sendiri yang bernuansa pembuka makan. Para rama akan diam mentoleransi. Tiba-tiba pada hari keempat Rm. Bambang mengucap "Sembah Bekti" sebelum beliau mengucap. Yang terjadi rama itu lalu mengucapkan doa Salam Maria dalam bahasa Jawa. Kemudian, sesudah Sembah Bekti, Rm. Bambang mengucap "Mugi Sukma". Beliau mengucapkan doa untuk arwah di api penyucian. Akhirnya Rm. Bambang juga mengucap "Santo Petrus" beliaupun mengucap "Santo Petrus". Demikianlah, kalau rama itu mendapat giliran doa penutup makan, Rm. Bambang selalu melakukan hal sama. Maka Rm. Bambang mendapat julukan "Petugas pembisik".  

No comments:

Post a Comment

Rm. Harto di RS Panti Rapih

Rm. Fransiscus de Sales Suharto Widodo adalah salah satu penghuni Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Kalau Rm. Yadi tercatat sebagai pengh...