Sunday, June 1, 2025

Kunjungan Uskup

Sebenarnya saat itu Rm. Bambang agak terlelap di depan laptop. Tetapi dia memang mudah terbangun. Itu terjadi pada Senin 2 Juni 2025. Pada sekitar jam 07.40 dia terbangun karena ada suara dari depan pintu kamarnya "Niki Rama Bambang" (Ini adalah kamar Rm. Bambang). Kemudian masukklah 3 orang menghampiri Rm. Bambang. "Sugeng rawuh Kiai" (Selamat datang Kiai) kata Rm. Bambang mengatupkan kedua telapak tangan yang disambut tawa ketiga sosok itu. Entah bagaimana omongan langsung cukup meriah penuh tawa dari ketiganya bersama Rm. Bambang di kamarnya. "Rama Bambang niki duwe acara werni-werni. Pun nate kaliyan lare alit-alit kathah mawi bingkisan-bingkisan lan dekorasi. Kula namung dhateng sekedhap sebab dadakan wonten urusan. Nanging kula katut pikantuk bingkisanipun" (Acara Rm. Bambang memang macam-macam. Pernah dengan anak-anak kecil yang disertai bingkisan-bingkisan dan dekorasi. Tetapi saya hanya datang sebentar karena tiba-tiba ada urusan. Namun saya ikut mendapatkan bingkisan) kata Rm. Dwiaryanto, Rektor Seminari Tinggi Kentungan, yang bersama Rm. Fajar, Minister Seminari, mendampingi sosok yang disapa "Kiai" oleh Rm. Bambang. Ketika omong acara dengan anak-anak Rm. Bambang menjelaskan tentang ulang tahun imamatnya yang mengundang 6 TK dan 1 Kelompok Bermain. Rm. Bambang juga bercerita tentang acara Syawalan yang mengundang teman-teman difabel. 


Bahkan rencana acara 30 Juni 2025 ulang tahun imamat Rm. Hartanta dan teman-temannya masuk dalam ceritera. "Kok saget kathah umat mbantu nggih?" (Bagaimana bisa banyak umat membantu?) tanya yang disebut Kiai oleh Rm. Bambang. "Domus gadhah kalih relawan ingkang gadhah jaringan kathah umat. Bu Rini lan Bu Titik" (Domus Pacis punya 2 orang relawan yang punya jaringan banyak umat, yaitu Bu Rini dan Bu Titik). Karena beliau sudah tahu Bu Rini, maka yang ditanyakan adalah siapa Bu Titik. Ketika Rm. Bambang mengatakan dari Ambarrukmo, Rm. Dwi Aryanto berkata dia keluarga Rm. Bambang. Rm. Bambang berkata "Sadaya pun randha. Kula ken cedhak rama-rama Domus sing pun mboten berbahaya" (Keduanya sudah janda. Saya minta dekatnya dengan rama-rama Domus saja. Sudah tidak berbahaya) yang membuat tawa terbahak. Ketika ketiganya akan meninggalkan kamar Rm. Bambang, Rm. Bambang berkata "Matur nuwun Kiai Aguuuung" (Terima kasih Kiai Aguuung). Semua tertawa karena yang disebut adalah Bapak Uskup Agung Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Ketika Mgr. Rubi berkata "Pokoke sehat-sehat, nggih rama" (Pokoknya tetap sehat, ya rama), Rm. Bambang menjawab "Mboten. Sakit-sakit mawon" (Tidak, tetap sakit saja). Mgr. Rubi langsung bertanya "Kok ngaten?" (Mengapa bergitu?), Rm. Bambang menjawab "Mangke ndhak njenengan dhawuhi kerja malih" (Nanti Anda memberi tugas kerja lagi) dan tertawalah semua. 

No comments:

Post a Comment

Rm. Harto di RS Panti Rapih

Rm. Fransiscus de Sales Suharto Widodo adalah salah satu penghuni Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Kalau Rm. Yadi tercatat sebagai pengh...