Sunday, April 20, 2025

Malam Paskah Domus Pacis


Barangkali yang terjadi adalah akibat Seminari Tinggi tidak mengadakan Misa Malam Paskah pada Sabtu 19 April 2025. Barangkali yang terjadi kemungkinan karena ada kisah umat yang punya pengalaman ikut Malam Paskah/Natal di Domus Pacis Santo Petrus Kentungan. Barangkali kisah pengalaman itu berisi rasa gembira ikut Misa bersama para rama sepuh di rumah sepuh. Misa Malam Paskah/Natal di Domus dimulai pada tanggal 24 Desember 2021. Misa memang dibuka untuk warga Katolik yang berminat. Dari tahun 2021 hingga 2024 warga Katolik yang mendaftarkan ikut berkisar dari 50 hingga 100 orang. Tentu saja itu di luar anggota kor dan keluarga yang datang membantu mengiringi Misa. Khusus untuk Misa Malam Paskah/Natal memang harus dengan pendaftaran. Hal ini disebabkan Malam Paskah/Natal masuk menjadi hajatan khusus Domus Pacis sehingga ada makan bersama sesudah Misa. Sebenarnya untuk Malam Paskah 2025 Rm. Bambang membatasi pendaftar berjumlah 150 orang di luar kor dan keluarga serta intern penghuni Domus. Namun demikian, di samping 40 orang anggota kor dan keluarga serta penghuni Domus, di luar 150 orang pendaftar ternyata masih ada beberapa orang tambahan. Hal ini berarti untuk Malam Paskah Domus 2025 diikuti oleh umat Katolik lebih dari 200 orang.

Mengingat adanya kemungkinan umat yang datang ikut Malam Paskah tanpa mendaftarkan diri, Rm. Bambang meminta Bu Rini menyiapkan konsumsi untuk 225. Namun demikian yang terjadi dalam Malam Paskah di Domus Pacis bagi Rm. Bambang sungguh mencengangkan. Pada jam 17.30 dia memulai upacara pemberkatan Lilin Paskah. Dia memang melihat banyaknya umat yang sudah memenuhi Kapel. Yang di luar Kapel pun tidak sedikit. Rm. Bambang sejak tanda salib hingga doa-doa melakukannya dengan lantunan lagu. Telinganya mendengar jawaban "Amin" umat lantang membahana yang membuat hatinya tergetar. Rm. Bambang mengucapkan dan melantunkan kata-kata pemberkatan hingga perarakan lilin Paskah masuk Kapel dengan suara lantang disertai dukungan getar hati. Lagu Exultet terasa menggelora dari diri Rm. Bambang dijawab oleh kor Kugeruk Choir dari Sleman Barat dan umat. Rm. Ria, Mas Hari, Bu Rini, dan Rm. Jarot membacakan kutipan-kutipan Kitab Suci. Lagu Alleluia pengantar Injil dengan ayat-ayat Mazmurnya sungguh membahana. Setelah membacakan Injil, Rm. Bambang menyampaikan homili dengan membagikan pokok-pokoknya dalam bentuk nyanyian. Sesudah semua menghafalkan pokok-pokok itu dalam nyanyian, sharing pengalaman kebangkitan iman pribadi disampaikan oleh Rm. Bambang.

Pada pokoknya Misa Malam Paskah Domus terasa amat semarak namun terjaga dalam kekhidmatan. Sehabis berkat penutup salam-salaman Selamat Paskah sungguh mendukung kegembiraan umat yang tampak penuh senyum dan tawa. Foto-ria berkali-kali terjadi. Rama-rama Domus mengalami rubungan salam dan foto-foto. Sesudah selesai kesibukan di Kapel, semua menuju aula untuk menikmati makan bersama. Sementara makan bersama berlangsung, celotehan dan foto-foto juga banyak terjadi. Sebenarnya umat sudah mulai berdatangan pada jam 17.00. Banyak sekali yang meninggalkan Domus menjelang jam 21.00. Rm. Bambang melihat beberapa orang yang membantu pelaksanaan masih bisa membawa oleh-oleh bakso. "Tujune dipersiapke nggo wong rongatur selawe, ya?" (Untung kita siapkan untuk 225 orang) kata Rm. Bambang, yang disahut oleh Bu Rini "Lho, kursi di Kapel dengan tambahan luar Kapel berjumlah 250 penuhi terduduki". Ternyata untuk malam itu Bu Rini sudah mengupayakan strategi penyediaan konsumsi yang lentur penyajiannya kalau peserta Malam Natal Domus melebihi perkiraan. Dalam perhitungan berdasarkan pendaftaran yang akan ikut berjumlah 190 orang. Ternyata kursi sebanyak 250 terpakai untuk duduk umat. Puji Tuhan.

No comments:

Post a Comment

Rm. Harto di RS Panti Rapih

Rm. Fransiscus de Sales Suharto Widodo adalah salah satu penghuni Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Kalau Rm. Yadi tercatat sebagai pengh...