Wednesday, April 23, 2025

Batik di Domus Pacis

Tanggal 10 April 2025 ada kunjungan kelompok ibu-ibu dari Lingkungan Blateran, Paroki Klaten. Ketika tahu bahwa hari itu ada kunjungan bu Rini bertanya kepada Rm. Bambang "Jual batik tidak?". Rm. Bambang menjawab "Tidak" karena tamu yang datang dalam rombongan berjumlah kecil, 6 orang. Selama Prapaskah pada bulan April 2025 selain kelompok ibu-ibu tersebut, kunjungan hanya dari Panitia Paskah Paroki Nandan yang terdiri dari 7 orang. Karena juga bukan kelompok dengan anggota cukup banyak, Rm. Bambang juga tidak mengeluarkan batiknya untuk dijual. Omong tentang penjualan batik, hal ini memang biasa terjadi dalam kehadiran banyak orang di Domus Pacis. Rm. Bambang dibantu oleh Bu Rini memang mengumpulkan uang hasil keuntungan jual batik. Hasilnya ikut dimasukkan dalam kas pos khusus untuk beaya hajatan-hajatan yang menghadirkan banyak orang. Ini meliputi ulang tahun imamat masing-masing rama Domus, ulang tahun pemberkatan gedung Domus, peringatan arwah rama mantan penghuni Domus, dan Misa Malam Paskah/Natal. Hajatan yang menghadirkan banyak orang ini dipandang amat penting agar para rama sepuh tetap merasakan perjumpaan khusus dengan umat dalam momen-momen pribadi dan komunitas. 


Memang, Rm. Bambang juga menerima sumbangan dari beberapa umat yang peduli. Tetapi usaha penjualan batik untuk kepentingan Komunitas juga menghadirkan adanya sumbangan kemandirian sekalipun tidak berjumlah besar. Sebenarnya hingga pada bulan April 2025 hingga sebelum Hari Raya Paskah batik yang terjual berjumlah 23 lembar. Tetapi Rm. Bambang menyadari bahwa untuk Masa Prapaskah Domus memang kering kunjungan. Bahwa laku 23 lembar, hal ini dikarenakan ada beberapa warga Katolik datang secara perorangan memang akan beli batik. Memang, pada Malam Paskah dari para peserta Misa Bu Rini bisa melepaskan 41 potong batik. Tetapi tiba-tiba pada Selasa 22 April 2025 pengurus Wara Semedi DIY, yang pada 23 Maret 2025 pesan batik untuk seragam sebanyak 50 poting, minta tambahan pesanan. Tambahannya sebanyak 110 potong. Rm. Bambang tersenyum geli dalam hati dan juga omong batin "Kanyata ya luwih satus" (Ternyata bulan ini juga lebih seratus potong). 

No comments:

Post a Comment

Rm. Harto di RS Panti Rapih

Rm. Fransiscus de Sales Suharto Widodo adalah salah satu penghuni Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Kalau Rm. Yadi tercatat sebagai pengh...