Wednesday, April 30, 2025
Syawalan WADis-Domus
Ketika makan pagi hari Senin 28 April 2025, Rm. Hartanta dan Rm. Bambang serta Rm. Jarot asyik mengomongkan acara Domus Pacis sehari sebelumnya di Minggu 27 April 2025. "Penyanyine elok nggih. Isa lucu?" (Penyanyinya elok, bisa melucu) kata Rm. Hartanta yang diasambung Rm. Bambang yang menyahut "Piyambake criyos yen sanes penyanyi nanging remen nyanyi" (Dia bilang kalau bukan penyanyi tetapi hanya senang menyanyi). Pada Minggu itu memang ada organ tunggal dengan player tampil sederhana tetapi dapat memainkan macam-macam model lagu. "Dhek tampil kethoprak isa kompak kalih njenengan" (Ketika tampil fragmen ketoprak bisa kompak dengan Anda) kata Rm. Jarot ditujukan ke Rm. Bambang. Rm. Bambang menanggapi bahwa, ketika sang penyanyi mendekat ke salah satu hadirin lelaki berkursi roda lalu berkali-kali berkata "Pokokipun kula sampun remeeeen sanget kaliyan Den Mas Broto" (Pokoknya saya sudah mantap menjadi istri Raden Mas Broto), Rm. Bambang langsung tahu itu ceritera Suminten Edan. Rm. Bambang langsung ikut nimbrung memerankan diri sebagai Warok ayah Suminten. Tampaknya acara Minggu itu menghadirkan keceriaan para rama sepuh yang ikut duduk menyaksikan. Para karyawan dan orang-orang pihak Domus Pacis juga amat gembira. Bu Rini dan Bu Katrin beserta keluarganya yang ikut terlibat mengurus juga tampak puas.
Ternyata yang merasa gembira tak hanya orang-orang pihak Domus Pacis Santo Petrus. Pada waktu itu acaranya adalah Syawalan Bersama Persaudaraan WADis - Domus Pacis. WADis adalah kelompok persaudaraan grup WA dari kaum Disabel cacad tubuh. Bersama para pengantar yang hadir lebih dari 150 orang. Selain para cacad dari DIY, ada juga dari Klaten, Sala, Semarang, Salatiga, Karanganyar, dan Wonogiri. Bahkan ada juga yang datang dari Bandung. Suasana acara tampak menghadirkan keceriaan bagi yang hadir di Domus. Banyak tawa penuh kegembiraan kerap muncul. Ketika datang mereka disambut dengan welcome snack. Sebenarnya acara dimulai pada jam 10.00. Tetapi sebelum jam 09.00 banyak kaum disabel sudah berada di aula Domus Pacis. Mereka tampak amat gembira berjumpa dengan teman-teman sesama disabel sehingga muncul kelompok-kelompok kecil yang asyik omong-omong yang kerap diwarnai dengan tawa. Maklumlah, acara ketemu darat antar anggota WADis praktis sejak tahun 2022 hanya sewtahun sekali dengan acara Syawalan yang diselenggarakan oleh Domus Pacis. Memang, acara ini dimulai oleh Rm. Bambang yang pada masa mudanya, karena cacad sejak kecil, sudah aktif di kalangan angkatan muda cacad dalam organisasi Bhakti Nurani. Sedang grup WADis muncul dari salah satu tokoh Bhakti Nurani, almarhum Arnold Simorangkir yang nama panggilannya adalah Ratosimo. Kegembiraan para peserta Syawalan di Domus Minggu itu terungkap dengan kata-kata yang kalau disimpulan bisa berbunyi "Matur nuwun nggih. Pun diseneng-senengke" (Terima kasih sudah dihibur). Bahkan ada yang menginformasikan bahwa penyanyi juga merasa amat senang boleh diberi kesempatan dalam acara Syawalan itu.Sebenarnya acara Syawalan itu tidak tertata dengan tertib dari pembuka hingga penutup. Pada permulaan Rm. Bambang meminta Ibu Wiwik, sang penyanyi, dan Pak Dalono sebagai player untuk mengisi lagu-lagu. Setelah beberapa lagu ternyata Mas Sri Widodo, salah satu anggota WADis ikut tampil nyanyi. Setelah itu muncul pula beberapa teman cacad menampilkan lagu-lagu. Pada jam 10.00 Rm. Bambang mengajak Mbak Vanes, pemudi berhijab putri Bu Katrin salah satu pemeduli Domus, tampil sebagai MC. Keduanya tampil spontan. "Saya tak tahu acaranya lho, rama" kata Mbak Agnes yang dijawab oleh Rm. Bambang "Justru kuwi. Nek bingung ra ngerti langsung takon" (Itulah. Kalau tak tahu langsung jadi acara bertanya). Ternyata tampilnya duet MC Rm. Bambang - Mbak Vanes bisa membuat pertemuan makin segar. Setelah omong-omong kedua pasangan MC, Rm. Bambang dan Mbak Vanes mengenalkan para rama sepuh yang hadir. Ternyata pengenalan inipun menjadi tampilan humor yang membuat ceria tawa para hadir. Untuk mengenalkan WADis ditampilkanlah tokoh senior, yaitu Pak Parjono dan Pak Sarwoto. Untuk memperkenalkan WADis Rm. Bambang membagikan selembar tulisan buatan Mas Ispono. Ternyata pembukaan dengan pengenalan Domus dan Wadis berjalan lebih dari 30 menit. Karena Bapak Kiai yang akan mengisi siraman rohani belum datang, Rm. Bambang menampilkan sebuah tarian yang diragakan oleh Mbak Kinaya. Dia adalah adik Mbak Vanes. Yang jelas setiap ada jeda, acara selalu diisi dengan lagu-lagu. Tentu saja termasuk Tori, cucu Bu Titik relawan Domus. Bahkan Beberapa ibu penyelenggara dan karyawati Domus juga ikut nyanyi-nyanyi. Pak Kiai begitu datang langsung memberikan ceramah yang berisi pengertian tentang Lebaran, Halal Bihalal, dan Syawalan. Selama acara santap konsumsi, semua anggota WADis mendapatkan door prize pemberian banyak pemeduli yang dikoordinasi Bu Rini dan juga dari Domus Pacis.
Santo Yoseph Pekerja
diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 01 Mei 2014 Diperbaharui: 25 Oktober 2019 Hits: 30772
- Perayaan1 Mei
- LahirHidup pada abad pertama
- Kota asalNazareth - Israel
- Wafat
- Nazareth - Israel - Sebab alamiah
- Venerasi-
- Beatifikasi-
- Kanonisasi
- Pre-Congregation
Ia amat mengasihi Yesus dan Maria. Kesucian dan kesalehannya terlihat di dalam ketaatannya pada kehendak Allah untuk menerima Maria sebagai istrinya serta mendampingi Maria dalam membesarkan Yesus, Putera Allah yang menjadi manusia. Kesederhanaannya terlihat dalam pekerjaannya sebagai seorang tukang kayu, dan cara hidupnya yang biasa-biasa saja di dalam masyarakat.
Dalam pribadi Yoseph, pekerjaan tangan memperoleh suatu dimensi ilahi. Kerja meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Allah dan memungkinkan manusia turut serta di dalam karya penciptaan dan penyelamatan Allah.
Banyak negara menyisihkan satu hari dalam setahun khusus untuk menghormati para pekerja/buruh. Hal tersebut guna meningkatkan martabat dan penghargaan atas kerja. Gereja memberikan kepada kita seorang teladan mengagumkan bagi para pekerja, yaitu St. Yoseph.
Karena itulah pada tahun 1955, Paus Pius XII memaklumkan pesta St. Yosef Pekerja untuk dirayakan setiap tahun pada tanggal 1 Mei, sekaligus menetapkannya sebagai Hari Pekerja/Buruh. Santo Yoseph selanjutnya ditetapkan sebagai pelindung para buruh yang harus bekerja keras setiap hari untuk memenuhi kebutuhannya.
Lamunan Pekan Paskah II
Kamis, 1 Mei 2025
Yohanes 3:31-36
31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. 32 Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu. 33 Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. 34 Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. 35 Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. 36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, banyak orang tahu bahwa Tuhan itu Mahakasih. Kepedulian-Nya terhadap manusia tak ada batasnya.
- Tampaknya, banyak orang tahu bahwa kehendak Tuhan itu adalah kebahagiaan manusia. Dalam Tuhan orang dapat merasakan kesejatian hidup yang tak lekang oleh keadaan apapun.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kesejatian Tuhan adalah cerah ceria tiada tara dalam hidup manusia, dalam diri orang yang tak biasa mesra dengan relung hati Tuhan akan tampak sebagai ancaman yang mengerikan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan berjumpa dengan kesejatian Tuhan yang selalu memancarkan ceria sukacita.
Ah, bagimanapun juga Tuhan akan menista dan menghukum yang jahat.
Tuesday, April 29, 2025
Sumbangan Tambahan Dana Karyawan April 2025
Untuk meningkatkan martabat dan penghargaan terhadap pekerjaan, pada tahun 1955 "Paus Pius XII memaklumkan pesta St. Yosef Pekerja untuk dirayakan setiap tahun pada tanggal 1 Mei, sekaligus menetapkannya sebagai Hari Pekerja/Buruh. Santo Yoseph selanjutnya ditetapkan sebagai pelindung para buruh yang harus bekerja keras setiap hari untuk memenuhi kebutuhannya" (katakombe.org/para-kudus). Domus Pacis juga amat menghargai tenaga-tenaganya yang bekerja untuk kehidupan para rama sepuh yang tinggal di dalamnya. Katanya, untuk kaum lansia pada umumnya orang atau keluarga sudah dapat repot melayaninya. Para rama sepuh Domus Pacis tidak hanya sudah lansia, tetapi kondisi fisiknya sudah menuntut pelayanan dalam segalanya. Apalagi kesemuanya pernah memiliki kewenangan-kewenangan sebagai pastor sehingga sadar tidak sadar mudah muncul kerentanan jiwani yang menyelubungi post power syndrome.
Itulah sebabnya para karyawan Domus Pacis dituntut memiliki komitmen kerja yang membutuhkan ketahanan ragawi dan jiwani. Untuk menjaga ketenangan dan kegembiraan kerja, Domus Pacis mengupayakan honorarium yang lebih besar daripada standar upah minimum yang diatur pemerintah. Memang, anggaran dari Keuskupan tidak cukup untuk memberi tambahan honor mengingat adanya lemburan dan tunjangan lain karena beban kerja. Atas permintaan Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus Pacis, Rm. Bambang membuka kesempatan bagi para warga Katolik kalau akan ikut peduli bagi karyawan Domus demi pelayanan kepada para rama sepuh. Maklumlah, pada umumnya para rama sepuh sudah berkursi roda bahkan ada yang sudah harus di kamar terus. Lebih dari itu pada umumnya para rama sepuh untuk urusan toileting sudah tidak bisa mandiri. Puji Tuhan, sejak dimulai pada Juni 2021 hingga kini, Rm. Bambang selalu menerima kiriman sumbangan uang dari para pemeduli. Domus sungguh bersyur kepada Allah dan berterima kasih kepada para pemeduli yang sudah rela jadi tangan Allah memperhatikan para karyawan demi para rama sepuh. Untuk bulan April 2025 Rm. Bambang mencatat sumbangan uang untuk tambahan honorarium karyawan sebesar Rp. 15.400.000. Dalam catatannya semua ini berasal dari para pemeduli sebagai berikut :
1. Ibu Yuliana Sutarni, 2. Ibu Dicky, 3. Frans Desi Darmawati, 4. Ibu Nia Agung, 5. Ibu Ida, 6. PUPIP Ungaran, 7. Ibu Niken, 8. Ibu Christine, 9. Bapak Djono, 10. Ibu Maria Kristina Dannie, 11. Ibu Naryo, 12. Ibu Anna Maria (Ibu-ibu Bernardus Babadan), 13. Ibu Kanaya, 14. Ibu Tri Nor Prasetyawan, 15. Ibu Mamik, 16. Ibu Lili Herawati, 17. Ibu Malya, 18. Ibu Dewi Anggraeni, 19. Ibu Lucy, 20. Ibu Yenyen, 21. Ibu Belissima, 22. Bapak Bambang Triono, 23. Ibu Harno, 24. Ibu Haryono, 25. Ibu Istiyono, 26. Ibu ML Setiyani Indrawati, 27. Ibu dr. Wara Aris Wakiman, 28. Ibu Christin, 29. Ibu Yuristianti Drg.
Santo Paus Pius V
diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 01 Desember 2014 Diperbaharui: 04 Desember 2014 Hits: 11067
- Perayaan30 April
- Lahir17 January 1504
- Kota asalBosco, Lombardy, Italy
- Wafat
- 1 Mei 1572 di Roma, Italy
Dimakamkan di the chapel of San Andrea, Saint Peter’s basilica, Vatican City - Beatifikasi1 Mei 1672 oleh Paus Klemens X
- Kanonisasi
- 22 Mei 1712 oleh Paus Klemens XI
Suatu hari, dua orang imam Dominikan datang ke rumahnya dan bertemu dengan Antonius. Para imam itu amat suka kepadanya hingga mereka bersedia mengurus pendidikannya. Demikianlah, pada usia empat belas tahun, Antonius bergabung dalam Ordo Dominikan. Ia memilih nama “Mikhael”. Setelah menamatkan studinya, ia ditahbiskan sebagai imam. Kemudian ia ditahbiskan pula sebagai uskup dan kardinal.
Dengan gagah berani ia mempertahankan ajaran-ajaran Gereja dari mereka yang berusaha menentangnya. Ia senantiasa hidup dengan bermatiraga. Ketika usianya enam puluh satu tahun, ia dipilih menjadi paus. Ia memilih nama Paus Pius V. Dulu ia seorang bocah penggembala domba yang miskin. Sekarang ia adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik di seluruh dunia. Walaupun demikian, paus tetap rendah hati dan sederhana seperti sedia kala. Ia masih mengenakan jubah Dominikan-nya yang putih, jubah tua yang selama ini dikenakannya. Dan tak seorang pun dapat membujuknya untuk menggantinya.
Paus Pius V harus menghadapi banyak tantangan. Ia menimba kekuatan dari salib Yesus. Setiap hari ia merenungkan sengsara dan wafat Kristus. Ia membuka banyak Seminari baru, merevisi brevir, dan buku katekismus baru diterbitkan. Yayasan-yayasan didirikan untuk menyebarkan iman dan melestarikan ajaran Gereja. Paus Pius V membangun rumah-rumah sakit dan menggunakan kas kepausan untuk merawat orang miskin.
Pertempuran Lepanto - Santa Maria Ratu Rosari
Pada masa itu, Gereja Kristus sedang dilanda ancaman besar dari bangsa muslim Turki yang ingin menguasai Eropa dan memusnahkan Kekristenan. Bapa Suci memberi peringatan kepada para raja dan pangeran di Eropa mengenai situasi bahaya yang sedang mengancam, namun saat itu tak seorang pun yang mempedulikannya.
Ketika Jenderal La Valette yang hebat itu mempertahankan Malta dari serangan bangsa Muslim Moor, tak seorang pun yang membantunya kecuali Paus Pius V yang mengirimkan uang dari Kas Vatikan untuk mempertahankan benteng Kristen yang penting tersebut. Ketika bangsa Turki berhasil dipukul mundur, Raja Turki, Selim II, mempersalahkan Paus dan menyatakan perang terhadap Italia dan mengancam akan menghancurkan setiap kota di Italia.
Menghadapi ancaman demikian, Paus Pius V memerintahkan setiap Gereja di Italia untuk mengadakan devosi selama 40 jam. Raja Selim II menertawakan cara paus menghadapi ancaman pertempuran seperti itu. Tapi setelah banyak tertawa, 3 hari kemudian Selim II wafat secara mendadak.
Kematian Selim II rupanya tidak menghentikan rencana invasi bangsa Turki ke Italia. Para panglima Turki : Müezzinzade Ali Pasha, Suluc Mehmed Pasha dan Uluç Ali Reis tetap memimpin armada perang dan bergerak menuju Italia. Paus Pius V kembali harus memohon pada para penguasa di Eropa agar bahu-membahu menghadapi ancaman ini. Para pengasa Kristen di Eropa kemudian membentuk sebuah aliansi untuk menghadapi ancaman ini. Armada perang Kristen yang terbentuk dari aliansi ini dipimpin oleh Don Luis de Requesens dan Don Álvaro de Bazán dari Kerajaan Spanyol, dan Gianandrea Doria dari Genoa. Ikut pula seorang pangeran muda dari Austria yang juga adalah adik tiri dari Raja Spanyol; bernama Don John of Austria.
Meskipun Don John belum berpengalaman, namun Paus Pius V mengangkatnya sebagai panglima dari Armada perang Kristen tersebut. Kepadanya Bapa Suci berkata : “Pergilah anakku, karena aku tahu Tuhan akan memberimu kemenangan. Rosario akan menjadi keselamatan bagi kita!”
Bapa Suci kemudian memberkati kapal-kapal dan seluruh armada diserahkan di bawah perlindungan Bunda Maria Ratu Rosario. Semua yang ada di kapal menerima komuni kudus setiap hari dan berdoa rosario berkali-kali dalam sehari.
Pada bulan Oktober 1571 armada perang Turki yang luar biasa besar berlayar menuju Eropa. Sasarannya adalah menaklukkan Italia, menduduki kota Roma dan menghancurkan kekristenan. Don John dan para komandannya segera menyongsong mereka. Kedua armada perang ini bertemu di suatu wilayah yang disebut Lepanto, dekat Yunani, dan terjadilah pertempuran laut yang sangat dahsyat yang saat ini dikenang dengan nama "Pertempuran Lepanto". Kekuatan kedua belah pihak sangat tidak seimbang dan armada perang Turki jauh lebih unggul. Turki memiliki 251 kapal perang dan 31.490 orang tentara, sedangkan armada Kristen hanya memiliki 212 kapal perang dan 28.500 orang tentara (Sumber : Wikipedia).
Sejak armada Kristen keluar menyongsong musuh, lonceng-lonceng Gereja diseluruh Italia terus menerus dibunyikan pada jam-jam tertentu. Para imam akan mengumpulkan segenap umatnya dan bersama-sama mereka berdoa rosario. Paus Pius V masuk kapel pribadinya dan tetap tinggal di sana sambil terus berdoa rosario.
Dalam peperangan, Don John tetap menyuruh anak buahnya bertempur sambil berdoa rosario. Dan hasilnya sungguh sangat luar biasa. Dari sudut pandang sebagai manusia, kemenangan bagi armada Kristen adalah sesuatu yang mustahil. Namun selama pertempuran berlangsung; Bapa Suci dan semua orang Katholik bersama-sama menggempur surga dengan doa rosario yang tanpa henti. Armada Kristen yang tak berdaya dengan jumlahnya yang jauh lebih kecil, sepertinya akan disapu bersih oleh armada musuh yang jumlahnya jauh lebih besar. Namun tiba-tiba bertiuplah angin dengan kencang dan membawa gelombang laut yang amat besar ke arah armada Turki. Satu demi satu kapal perang Turki pecah dan tenggelam ditelan ombak raksasa yang datang bersama angin kencang tersebut. Ketika para panglima Turki menyadari bahwa armada perang Kristen tengah dilindungi oleh sebuah Kekuatan yang tidak terlihat; mereka kemudian pontang-panting melarikan diri dan meninggalkan armada mereka yang porak-poranda.
Hasil pertempuran Lepanto tercatat; dari pihak Turki 20.000 orang mati, terluka dan tertawan, 137 kapal direbut, 50 kapal tenggelam dan 10.000 orang tawanan Kristen (yang dijadikan para pendayung) dibebaskan. Dari pihak Kristen tercatat 7.500 orang mati dan 17 kapal hilang (Sumber : Wikipedia).
Pertempuran Lepanto yang bersejarah itu terjadi pada siang hari minggu tanggal 7 Oktober. Seharusnya berita kemenangan ini baru sampai di Roma dalam beberapa hari kemudian; tapi pada siang itu juga di Italia, tiba-tiba Paus Pius V mengakhiri doa rosarionya dan keluar dari kapel pribadinya dengan wajah yang penuh syukur. Ia memanggil mereka yang berada di sekitarnya dan berseru : “Cepat kemari! Ini bukan waktunya untuk bekerja. Marilah kita bersyukur kepada Allah Yang Maha Kuasa karena armada laut kita telah memperoleh kemenangan yang besar…!”
Dua minggu kemudian ketika Panglima Don John of Austria tiba di Roma untuk membawa berita gembira tersebut, ia terkejut saat diberitahu bahwa bapa suci telah mengumumkan berita kemenangan tersebut pada siang hari tanggal 7 Oktober 1571.
Sebagai ungkapan terima kasih kepada Bunda Maria, St. Pius V menetapkan Pesta Maria Ratu Rosario yang kita rayakan setiap tanggal 7 Oktober.
Paus Pius V wafat di Roma pada tanggal 1 Mei 1572 dan dinyatakan kudus dua abad kemudian oleh Paus Klemens XI.
Lamunan Pekan Paskah II
Rabu, 30 April 2025
Yohanes 3:16-21
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. 19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. 20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; 21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, yang namanya kejahatan biasa dikaitkan dengan perilaku. Orang menjadi jahat karena perilakunya bertentangan dengan tatanan dan norma kesusilaan.
- Tampaknya, perilaku jahat kerap dipandang sebagai ungkapan sikap buruk. Egoisme kerap dipandang sebagai sikap buruk yang paling berbahaya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun egoisme amat berbahaya karena mudah membuat perilaku jahat, tetapi tanda pertama dan utama kejahatan adalah ketidakberanian transparan dalam hidup. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa sikap malu yang membuat orang menyembunyikan diri adalah akar dari kejahatan.
Ah, asal banyak doa orang tak akan jahat.
Monday, April 28, 2025
Kepedulian Konsumsi Khusus Domus April 2025
Katanya, ini kata Rm. Hartanta direktur Domus Pacis Santo Petrus, ada yang bilang bahwa bahwa Domus "bersikap sok". Maksudnya "sok kaya". Komentarnya berkaitan dengan Domus yang biasa mengadakan hajatan seperti Ulang Tahun Imamat masing-masing rama, Peringatan Arwah rama mantan penghuni Domus, dan Malam Paskah/Natal. Hajatan-hajatan itu tentu membuat Domus mengeluarkan beaya paling tidak untuk menghadirkan catering. Padahal di luar kebutuhan harian Domus Pacis membutuhkan dana uang yang datang dari para penyumbang yang peduli Domus. Katanya, Rm. Hartanta yang merasa tak enak hati menjawab "Domus memang kaya, kok". Ketika hal ini menjadi omongan dengan Rm. Bambang, Rm. Bambang berkata "Paling tidak kita bukan golongan miskin". Kebetulan saja Rm. Bambang baru saja menemukan tayangan Tik Tok yang mengetengahkan renungan tentang kesejatian orang miskin. Ada tiga hal yang membuat orang yang mengalami kesejatian miskin :
- Dalam hidup amat banyak mengejar yang gratisan, yaitu mencari yang tanpa bayar.
- Dalam hidup banyak diwarnai oleh sikap pelit, yaitu sulit berbagi walau punya kelebihan.
- Dalam hidup biasa bersikap serakah, yaitu selalu mengejar untuk lebih dan lebih sekalipun sudah lebih kecukupan.
Anggaran Domus untuk hidup harian memang sudah tercukupi oleh Keuskupan. Tetapi demi penghayatan imamat para rama Domus, kehadiran umat dalam momen-momen tertentu sungguh dibutuhkan. Kunjungan-kunjungan memang ada. Tetapi gembira bersama umat pada hari istimewa masing-masing rama dan pada hari besar Gereja diharapkan menjadi pupuk yang menyegarkan rasa para rama tetap ada dalam kerangka umat. Puji Tuhan, ada sementara umat yang secara bergilir sebulan sekali menghadirkan snak pagi dan sore. Maka, rasa-rasanya masih seperti di paroki. Ada juga sementara umat yang memberi sumbangan uang dalam pelaksanaan hajatan-hajatan. Bahkan beberapa umat yang dulu biasa bergilir ikut menyediakan santap malam, karena Domus sudah punya tukang masak sendiri, sumbangan tambahan untuk sajian masih diteruskan hingga kini. Dengan demikian, dana untuk konsumsi selalu mencukupi untuk beaya hajatan bahkan masih menyisakan saldo. Dalam hal ini Domus ingin menjadi tempat "orang yang miskin di hadapan Allah" (Mat 5:3). Bagi Domus ini berarti :
- Berjuang ikut jadi rahmat ilahi. Kata rahmat adalah terjemahan bahasa latin gratia. Domus ikut juga hadir secara cuma-cuma dan gratisan untuk semua yang hadir dalam hajatan.
- Berjuang untuk mengembangkan sikap murah hati. Orang yang secara duniawi materiilpun dalam beriman pasti tak pelit. Apalagi Domus boleh mengalami kelebihan karena sumbangan dan kepedulian umat.
- Berjuang untuk hidup secukupnya. Karena kebutuhan harian sudah tercukupi oleh Keuskupan, sumbangan dari umat dimanfaatkan untuk kebutuhan khusus.
Puji Tuhan, semua yang dipaparkan di atas bisa terjadi di Domus dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun sejak tahun 2021. Dalam hal kebutuhan konsumsi khusus, Rm. Bambang biasa mencatat para penyumbang setiap bulan. Mereka adalah orang-orang yang jadi uluran tangan Allah mencintai keluarga Domus Pacis. Yang tercatat untuk bulan April 2025 adalah sebagai berikut :
- Penyumbang Snak : 1. Ibu Wahyuni, 2. Ibu Rachel, 3. Ibu Endang Prayitno, 4. Ibu Kanti, 5. Ibu Jatmiko, 6. Ibu Tutik, 7. Lingkungan Antonius Pringwulung, 8. Ibu Rini, 9. Ibu Septi, 10. Ibu Joni, 11. Ibu Herini, 12. Ibu Emma, 13. Ibu Tita, 14. Ibu Jondit, 15. Ibu Sintari, 16. Ibu Atik, 17. Ibu Yudianti, 18. Ibu Jantoro, 19. Oma Rico, 20. Ibu Lucinda, 21. Ibu Daniek, 22. Ibu Darsono, 23. Ibu Titik, 24. Lusi.
- Penyumbang Hajatan : 1. Ibu Ambar, 2. Ibu Nadya, 3. Keluarga Patuk (5 org), 4. Ibu Happy Rianawati, 5. Ibu Umi, 6. Bapak Blasius Chasto, 7. Ibu Sri Purwaningsih, 8. Ibu Agnes Trijoko, 9. Ibu Yucha, 10. Ibu Rini Wahyudi, 11. Ibu Nike, 12. Ibu Retha (Bp David Joyo Mulyono), 13. Bapak Agustinus Sudiyono, 14. Apotek Jaya Sehat, 15. Ibu Emiliana Sri Pujiati, 16. Ibu Yinni Tjia, 17. Ibu Atik Nugroho, 18. Ibu Coleta Tanti Sanvero, 19. Ibu Sri Daruningsih, 20. Bapak Stephen Prabawa Haryanta, 21. Ibu Maria Yanti.
Santa Katarina dari Siena
diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 11 Agustus 2013 Diperbaharui: 15 Oktober 2020 Hits: 60221
- Perayaan29 April
- Lahir25 March 1347
- Kota asalSiena, Tuscany, Italy
- Wafat
- 29 April 1380 di Roma, Italia | karena penyakit misterius
Dimakamkan di Gereja Santa Maria Sopra Minerva di Roma Italia - Kanonisasi
- Juli 1461 oleh Paus Pius II
Engkau bagaikan misteri yang dalam sedalam lautan; semakin aku mencari, semakin aku menemukan, dan semakin aku menemukan, semakin aku mencari Engkau. Tetapi, aku tidak akan pernah merasa puas; apa yang aku terima menjadikanku semakin merindukannya. Apabila Engkau mengisi jiwaku, rasa laparku semakin bertambah, menjadikanku semakin kelaparan akan terang-Mu. ~ St. Katarina dari Siena.
St. Katarina seorang yang amat jujur dan terus terang di hadapan Yesus. Suatu ketika ia bertanya kepada-Nya, “Di manakah Engkau, Tuhan, ketika aku mengalami cobaan yang begitu mengerikan?” Yesus menjawab, “Puteri-Ku, Aku ada dalam hatimu. Aku membuatmu menang dengan rahmat-Ku.”
Suatu malam, sebagian besar penduduk Siena ke luar ke jalan-jalan untuk suatu perayaan. Yesus menampakkan diri kepada Katarina yang sedang berdoa seorang diri dalam kamarnya. Bersama Yesus, datang juga Bunda Maria. Bunda Maria memegang tangan Katarina lalu memberikannya kepada Putra-nya. Yesus menyematkan sebentuk cincin di jari tangan Katarina dan ia menjadi pengantin-Nya. Sejak saat itu Katarina mulai menerima penglihatan tentang neraka, api pencucian, dan surga.
Pada masa itu, Gereja mengalami banyak sekali masalah. Banyak pertikaian terjadi di seluruh Italia. Katarina menulis surat-surat kepada para raja dan ratu. Ia bahkan datang menghadap para penguasa agar berdamai dengan paus dan mencegah peperangan. Katarina meminta paus untuk meninggalkan Avignon, Perancis dan kembali ke Roma untuk memimpin Gereja. Ia mengatakan bahwa itulah yang dikehendaki Allah. Bapa Suci mendengarkan nasehat St. Katarina serta melakukan apa yang dikatakannya.
Katarina tidak pernah lupa bahwa Yesus ada dalam hatinya. Melalui dia, Yesus memelihara orang-orang sakit yang dirawatnya. Melalui dia, Yesus menghibur para tahanan yang dikunjunginya di penjara. Santa besar ini wafat di Roma pada tahun 1380. Usianya baru tiga puluh tiga tahun. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Pius II pada tahun 1461. Pada tahun 1970, Paus Paulus VI mengangkatnya sebagai Doktor Gereja. St. Katarina menerima kehormatan besar ini karena ia melayani Gereja Kristus dengan gagah berani sepanjang masa hidupnya yang singkat.
Lamunan Peringatan Wajib
Santa Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
Selasa, 29 April 2025
Yohanes 3:7-15
7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. 8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." 9 Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" 10 Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? 11 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. 12 Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? 13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. 14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, 15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, status tinggi kerap dimengerti berkaitan dengan kondisi hebat dan terhormat. Orang yang punya jabatan tinggi akan mendapatkan penghormatan khusus.
- Tampaknya, jabatan tinggi kerap dikaitkan dengan kekuasaan. Orang memiliki kekuasaan menentukan dalam kehidupan banyak orang.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun mendapatkan status tinggi akan mendapatkan penghormatan banyak orang, ketinggian sejati justru terjadi pada orang yang rela jadi alat bagaikan hewan beban yang menghadirkan kebahagiaan banyak orang. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa kerelaan berkorban bagi banyak orang adalah jalan tol Tuhan menghadirkan damai sejahtera di tengah dunia.
Ah, pada jaman kini mau berkorban ya hanya jadi sapi perah.
13 Angka Magis?
Rm. Harto di RS Panti Rapih
Rm. Fransiscus de Sales Suharto Widodo adalah salah satu penghuni Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Kalau Rm. Yadi tercatat sebagai pengh...

-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Pada Misa Komunitas Domus Pacis Santo Petrus Selasa 13 Mei 2025 tampak ada wajah baru. Beliau jelas bukan warga Katolik sekitar Domus, karen...
-
"Apakah diperkenankan kalau ada di antara kami ada yang datang lalu mengajak Rama Hartana keluar jajan?" tanya seorang di antara r...