Santo Yohanes, Rasul dan Penulis Injil
Sabtu, 27 Desember 2025
Yohanes 20:1-8
1 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. 2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." 3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. 4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. 5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. 6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, 7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. 8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, di dalam kehidupan bersama yang muda memang wajar kalau bisa mengungguli yang tua. Apalagi dalam jalan cepat, yang muda bisa sampai tujuan lebih cepat dan memenangkan kejuaraan.
- Tampaknya, di dalam kebersamaan bisa jadi yang amat dekat dengan pimpinan akan mendapatkan keistimewaan. Dia memiliki kedudukan istimewa di hadapan umum bahkan di hadapan kaum senior.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki prestasi lebih hebat dalam kebersamaan, seseorang tak akan berkurang bahkan kehilangan ketika mampu menampilkan dan mendahulukan yang kalah prestasi. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang yang secara alami mudah merendah justru punya kemampuan tinggi menangkap misteri karya Tuhan.
Ah, kalau bisa menang mengapa harus mengalah?

No comments:
Post a Comment