Lamunan Peringatan Wajib

Santo Barnabas, Rasul

Rabu, 11 Juni 2025

Matius 10:7-13

7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. 9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.  11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. 12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. 13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.

Butir-butir Permenungan

• Tampaknya, memberi sapaan ketika berjumpa dengan orang lain adalah hal biasa. Dalam kehidupan beragamapun juga ada kata-kata salam yang diucapkan seperti “Assalamu'alaikum” dan “Berkah Dalem” atau “Tuhan berkati”.
• Tampaknya, ucapan salam sudah menjadi semacam kewajiban sosial bahkan religius. Yang tidak mengucapkan bisa dinilai sebagai sosok yang tak tahu kesantunan.
• Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun sapaan atau salam adalah kebiasaan adat yang diucapkan dalam perjumpaan dengan orang lain, kalau diucapkan dengan landasan dengung kata relung hati, itu sudah menjadi warta damai sejahtera dari sorga. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati sebagai ucapan salam itu akan jadi rahmat bagi penerima tetapi tak akan menjadi kerugian kedamaian kalau tak mendapatkan respon tak baik. 

Ah, ucapan-ucapan salam kan hanya basa-basi sosial.