Sunday, June 29, 2025

Rm. Petrus Supriyanta Ulang Tahun

Hari itu, Selasa 17 Juni 2025, ada 2 buah kenthongan di kursi depan kamar Rm. Bambang. Kenthongan adalah "alat musik yang terbuat dari potongan bambu yang diberi lubang memanjang disisinya dan dimainkan dengan cara dipukul dengan tongkat kayu pendek" (https://www.google.com/search?q=Alat+musik+kenthongan). Dua kenthongan itu dibuat oleh Mas Hari, salah satu karyawan Domus Pacis Petrus. Rm. Bambang mengajak untuk mengadakan kothekan, yaitu kesenian rakyat tradisional rakyat Jawa. Sifatnya yang merakyat membuat kothekan bisa cukup dengan alat-alat sederhana. Sesudah semua selesai makan siang, baik para rama maupun karyawan Domus, Rm. Bambang berlatih dengan 3 orang karyawan Domus, yaitu Mas Hari, Mas Fallah, dan Mas Andre. Mas Andre dan Mas Fallah memegang kenthongan. Mas Hari menggunakan galon air mineral yang dipakai sebagai gendang. Rm. Bambang menjadi penyanyi yang melantunkan kidung megatruh, salah satu jenis kidung tradisional Jawa yang bernama macapat. Syair yang dikidungkan adalah sebagai berikut : "Ing samengko Rama Supriyanta Petrus; Wus ganep kang yuswa yektiPitu enem aneng taunKapareng ngenyam dumadi; Kanugrahan 'king Hyang Manon" (Kini Rm. Petrus Supriyanto; Sudah sampai pada kegenapan usia; Tujuhpuluh enam tahun; Boleh menikmati hidup; Anugerah dari Tuhan Allah).

Kidung itu memang dipersembahkan untuk Rm. Petrus Supriyanta yang pada Minggu 29 Juni 2025 genap berusia 76 tahun. Beliau sudah masuk menjadi warga Komunitas Rama Sepuh Domus Pacis sejak tahun 2020 ketika masih di Puren. Bagi Rm. Bambang Rm. Priyanta menjadi salah satu teman sesama masuk Seminari Menengah Mertoyudan pada tahun 1970. Beliau adalah lulusan SPG van Lith di Muntilan. Karya terakhir Rm. Pri berada di Paroki Sragen. Di Sragen Rm. Pri sudah mulai mengidap dimensia. Ketika masuk di Domus Pacis Puren beliau sudah mengalami lupa tidak mengingat para rama serumah. Kini di Domus Pacis Santo Petrus Rm. Supri sudah harus dilayani dalam segalanya. Secara praktis beliau sudah terus berada di kamar. Puji Tuhan, Keuskupan Agung Semarang menyelenggarakan perhatian khusus untuk para rama sepuh dengan berbagai macam kondisinya. Bahkan Keuskupan memiliki gedung khusus yang diberi nama Domus Pacis Santo Petrus. Lebih dari itu mulai Agustus 2020 ada rama khusus yang diberi SK untuk menjadi Direktur purna waktu yang tinggal bersama para rama sepuh. Bahkan kini jumlah tenaga yang melayani para rama sungguh memadahi karena tak sedikit umat juga ikut menopang sumbangan untuk tambahan honor. Tetapi ketika Rm. Bambang melantunkan kidung di kamar Rm. Priyanta, yang berbaring di tempat tidurnya, ada perubahan pengiring kothekan. Mas Fallah yang pernah latihan bertugas menunggu Rm. Harto yang opname di Rumah Sakit Panti Rapih. Peran Mas Fallah diganti Mas Enggar dan masih ada seorang karyawan lain, Mas Bayu, ikut membunyi logam.

No comments:

Post a Comment

Santo Pantaleon

diambil dari katakombe.org/para-kudus  Diterbitkan:  07 September 2013  Diperbaharui:  20 Juli 2016  Hits:  9602 Perayaan 27 Juli   Lahir Hi...