Kalau ada yang bertanya kepada para rama sepuh Domus Pacis Santo Petrus tentang apa yang menggembirakan berada di Domus, jawaban memang bisa bermacam-macam. Kerap muncul jawaban-jawaban yang cukup umum seperti: di Domus hidup amat terjamin dan terjaga, ada rombongan kunjungan, dikunjungi keluarga. Tetapi pada Rabu 4 Juni 2025 ada hal yang tampaknya baru sekali muncul. Ketika makan siang wajah Rm. Suntara tampak berbinar dan ada semangat omong dengan Rm. Bambang. Beliau berbicara tentang penumpangan tangan ketika ada tahbisan imamat.
"Jarene nek pas penumpangan tangan, para imam tahbisan marani rama-rama sepuh, ya?" (Katanya pada waktu penumpangan tangan para imam yang baru ditahbiskan menghampiri para rama sepuh, ya?) tanya Rm. Suntara kepada Rm. Bambang. Rm. Bambang memang mengiyakan. Para imam baru akan berlutut di hadapan para rama sepuh yang pada umumnya duduk di kursi roda. Kemudian para rama sepuh menumpangkan tangan. Cukup lama Rm. Suntara memang selalu duduk di luar dan tak ikut penumpangan tangan. Itu karena kondisi beliau yang membuat sejam sekali harus kencing. "Ning saiki kowe isa ora kudu neng njaba. Kowe isa dadi siji karo rama-rama berkursi roda. Kowe saiki nganggo kateter, ta?" (Tetapi kamu sekarang tidak harus di luar. Kamu bisa ada bersama dengan para rama yang berkursi roda. Bukankah kamu sekarang pakai kateter?) kata Rm. Bambang yang tahu bahwa sejak keluar dari opname di Rumah Sakit Panti Rapih Rm. Suntara mengenakan kateter untuk kencing. Tetapi jawaban Rm. Suntara lain "Mau aku takon perawat apa kateter isa dicopot. Perawat muni isa lan terus nyopot. Perawat omong nek sajroning nem jam ora nguyuh, kudu pasang kateter meneh. Dhek nyopot kira-kira jam sanga. Kanyata jam sepuluh lan sewelas aku wis nguyuh" (Tadi aku tanya perawat apakah kateter bisa dilepas. Perawat bilang bisa dan kemudian melepas kateter. Perawat bilang kalau dalam 6 jam tak kencing, harus pasang kateter lagi. Tadi ketika melepas kira-kira jam 09.00. Pada jam 10.00 dan 11.00 aku sudah kencing). Ternyata itulah yang amat menggembirakan Rm. Suntara. Beberapa bulan harus mengenakan kateter terus menerus. Kini bisa lepas. Beliau amat gembira. Apalagi Rm. Ary, Rektor Seminari, memberi informasi bahwa kalau ada tahbisan imamat dapat mendekat ke pintu Kapel Seminari bagian depan. Tahbisan baru akan datang untuk ditumpangi tangan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Rm. Hartanta Akan 15 Tahun Imamat (1)
Pada Kamis 5 Juni 2025 malam, ada omong-omong antara Rm. Hartanta, Bu Rini, dan saya tentang rencana tanggal 30 Juni 2025. Itu adalah hari P...

-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Pada Misa Komunitas Domus Pacis Santo Petrus Selasa 13 Mei 2025 tampak ada wajah baru. Beliau jelas bukan warga Katolik sekitar Domus, karen...
-
"Apakah diperkenankan kalau ada di antara kami ada yang datang lalu mengajak Rama Hartana keluar jajan?" tanya seorang di antara r...
No comments:
Post a Comment