Friday, April 18, 2025

Lamunan Hari Raya

Malam Paskah

Sabtu, 19 April 2025

Lukas 24:1-12

1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. 2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, 3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. 4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. 5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? 6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, 7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." 8 Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. 9 Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. 10 Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul. 11 Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. 12 Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, banyak bangsa amat menghargai ziarah kubur. Orang mengenang masa lalu bersama sosok yang sudah dipanggil Tuhan.
  • Tampaknya, tak sedikit agama dan kepercayaan yang amat menghargai ziarah kubur. Bahkan ada yang mengetengahkan hari atau masa khusus untuk pengenangan arwah.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul mesra dengan kedalaman batin, sekalipun ziarah kubur bisa menjadi tanda penghormatan pada arwah leluhur, itu hanya akan memiliki makna hidup kalau untuk makin memesrakan diri dengan Tuhan yang harus dihayati dalam kehidupan kongkret. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati sekalipun berada di tengah kuburan atau dalam pengenangan arwah, orang akan mendapatkan cahaya dinamika hidup kongkret di tengah keseharian hidup.  

Ah, ziarah kubur itu ya jelas hanya memikir masa lalu yang secara nyata sudah hilang.

No comments:

Post a Comment

Rm. Hartanta Akan 15 Tahun Imamat (1)

Pada Kamis 5 Juni 2025 malam, ada omong-omong antara Rm. Hartanta, Bu Rini, dan saya tentang rencana tanggal 30 Juni 2025. Itu adalah hari P...