Ini waktu makan pagi hari Kamis 10 April 2025. Rm. Hartanta tidak ikut dalam makan pagi persama. Di tengah santap menyantap Rm. Suntara bertanya kepada Rm. Bambang "Engko ana tamu seka ngendi?" (Nanti akan ada kunjungan dari mana?). Ketika Rm. Bambang menjawab "Ketoke ora ana tamu kunjungan" (Tampaknya tak ada tamu kunjungan), Rm. Jarot "Wingi mboten wonten pengumuman saking Rm. Hartanta" (Kemarin tak ada pengumuman dari Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus Pacis). Sebenarnya Rm. Bambang mau bertanya kepada karyawan karena biasanya karyawan lebih tahu karena mereka biasa diminta oleh Rm. Hartanta untuk menyiapkan snak. Barangkali Rm. Suntara diberi tahu oleh Mas Fallah, salah satu tenaga Domus, yang amat dekat dengan Rm. Suntara. Tetapi sampai selesai makan pagi dan kembali ke kamarnya Rm. Bambang tidak mencari tahu apakah akan ada tamu atau tidak.
Tiba-tiba menjelang jam 09.00 Rm. Hartanta masuk di kamar Rm. Bambang dan berkata "Mangke wonten tamu nem tiyang. Njenengan kalih Rm. Jarot ngancani kula nemoni nggih" (Nanti akan ada tamu 6 orang. Anda dan Rm. Jarot menemani saya menemuinya, ya). Tak sampai setengah jam kemudian seorang karyawan berkata kepada Rm. Bambang "Tamune pun rawuh" (Para tamu sudah datang). Ketika karyawan siap mendorong Rm. Bambang dengan kursi rodanya, dia mendengar suara Rm. Hartanta "Kalau begitu pasti sudah akrab dengan Rama Bambang". Ternyata 6 orang ibu yang datang adalah atas nama Paguyuban Ibu-ibu Lingkungan Blateran, Paroki Maria Assumpta Klaten. Rm. Bambang memang pernah berkarya di Klaten. Sementara itu Rm. Jarot berasal dari Paroki Gondang dan pernah menjadi murid SMP Pangudi Luhur Klaten. Bahkan adiknya adalah pensiunan guru di situ. Para tamu tampak amat gembira karena bisa bernostalgia dengan Rm. Bambang yang rata-rata mereka masih SMP pada tahun 1981-1982. Mereka juga masih ingat bahwa Rm. Bambang amat dengat dengan Lingkungan Blateran.
No comments:
Post a Comment