Monday, May 12, 2025
Dua Rombongan Kecil Berkunjung
Pada tanggal 8 Mei 2025 hari Kamis bagaimanapun juga menjadi hari yang cukup mengesan bagi Rm. Bambang. Pada hari itu Rm. Hartanta ikut pertemuan para pastor paroki di Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan (PPSM). Sebelum meninggalkan Domus, pada waktu makan pagi, Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus mengumumkan akan adanya kunjungan 10 orang dari Jakarta pada hari itu. Pada sekitar jam 09.30 yang datang tidak 10 orang tetapi 3 orang yang terdiri dari 2 ibu dan 1 rama. Ketika masuk Domus mereka bilang mau ketemu Rm. Bambang. Setelah duduk-duduk salah satu ibu berkata mengapa tadi telpon tidak diangkat. Memang benar pada 09.18 HP Rm. Bambang berdering tetapi yang tampak hanya nomor penelpon tanpa nama. Mereka memang mendapatkan nomor Rm. Bambang dari Rm. Hartanta. Tetapi mereka tidak dari Jakarta melainkan dari Paroki Santo Martinus Bandung. Sebenarnya mereka bagian dari 40 orang yang pesiar di Jogja. Karena tahu, dari tulisan-tulisan Blog Domus, ada rumah para rama sepuh di Domus Pacis, mereka datang untuk menyerahkan sumbangan untuk Domus Pacis. Sumbangan itu diterima oleh Rm. Bambang pada diserahkan ke Rm. Hartanta pada waktu makan malam. Tiga orang yang datang adalah Bu Rita, Bu Elis, dan Rm. Adi.Ketika makan malam hari itu mendekati selesai, ada beberapa orang masuk aula Domus. Seorang karyawan berkata "Madosi Rama Bambang" (Mereka ingin bertemu dengan Rm. Bambang). Ketika Rm. Bambang menghampiri mereka, salah satu ibu berkata "Rama masing ingat saya?" Ibu itu kemudian bercerita bahwa pernah mengunjungi Rm. Bambang ketika masih di Domus Pacis Puren, Pringwulung. Beliau masih ingat rama-rama lain dengan ciri khususnya seperti : Rm. Yadi yang punya alat digantungkan di tempat tidur untuk dipegang ketika mau bangun, dan Rm. Harto yang didatangi oleh banyak orang untuk minta doa. Ibu itu datang bersama teman-temannya sesama eks SMP Garuda di Makasar namun sekarang jadi penduduk Jakarta. Mereka datang membawa oleh-oleh pampers, underpad, dan obat-obatan. Satu hal yang baru sekali dilakukan oleh Rm. Bambang selama berada di Domus Pacis Santo Paulus Kentungan, dia menghadap Rm. Hartanta dan berkata "Rama punapa rombongan alit menika keparengan manggihi para rama setunggal-setunggal ing kamaripun? Wonten ingkang badhe dipun aturaken" (Rama, apakah rombongan kecil itu boleh menjumpai para rama satu per satu di kamar masing-masing? Ada yang akan diserahkan). Ternyata Rm. Hartanta memberi izin. Maka Rm. Bambang dengan didorong Mas Fallah mengantar mereka ke Mgr. Blasius dan Rm. Tri Wahyono di lantai 2. Kemudian di lantai 1 ke Rm. Suntara, Rm. Supriyanto, Rm. Yadi, Rm. Suhartana, Rm. Ria, Rm. Harta, Rm. Jarot, dan yang terakhir di kamar Rm. Bambang sendiri. Kecuali di Rm. Bambang, semua rama sepuh didatangi dengan masuk di kamar. Para tamu hanya masuk dengan menyerahkan satu amplog tanggung berwarna merah. Karena semua yang datang adalah Tionghoa, tentu itu bisa disebut angpao yang dalam tradisi Tinghoa berupa pemberian amlop merah yang berisi uang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Rm. Hartanta Akan 15 Tahun Imamat (1)
Pada Kamis 5 Juni 2025 malam, ada omong-omong antara Rm. Hartanta, Bu Rini, dan saya tentang rencana tanggal 30 Juni 2025. Itu adalah hari P...

-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Pada Misa Komunitas Domus Pacis Santo Petrus Selasa 13 Mei 2025 tampak ada wajah baru. Beliau jelas bukan warga Katolik sekitar Domus, karen...
-
"Apakah diperkenankan kalau ada di antara kami ada yang datang lalu mengajak Rama Hartana keluar jajan?" tanya seorang di antara r...
No comments:
Post a Comment