Friday, October 31, 2025

Lamunan Hari Raya

Semua Orang Kudus

Sabtu, 1 November 2025

Matius 5:1-12a

1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: 3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12a Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, kekayaan memang bisa menghadirkan kegembiraan. Ini bertentangan dengan kemiskinan yang menghadirkan penderitaan.
  • Tampaknya, orang baik akan bersyukur kepada Tuhan karena punya kekayaan. Dia bisa merasa terjamin untuk kehidupan diri dan keturunannya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kekayaan sering dipandang menghadirkan kebahagiaan, tetapi kebahagiaan sejati ada pada orang yang sadar bahwa segala yang duniawi adalah hak Tuhan sehingga kalau dirinya ada kekayaan ada pula penghayatan dirinya hanya menumpang bagian milik umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sungguh merasakan kebahagiaan karena menghayati apapun yang dimiliki sejatinya selalu mengandung makna sosial.

Ah, bagaimanapun orang pasti menderita kalau dirundung kemiskinan.

Thursday, October 30, 2025

Penyumbang Tambahan Honor Karyawan Oktober 2025

Pagi itu, Kamis 30 Oktober 2025, waktu makan pagi bersama para rama Domus Pacis Santo Petrus. Ternyata ada salah satu staf Seminari Kentungan, yaitu Rm. Cipto Suwarno SY, ikut gabung makan pagi. Dari omong-omong Rm. Cipto mengungkapkan kekagumannya akan situasi dan kondisi para rama Domus. Para rama begitu terjaga dan terlayani. "Mengapa para rama sepuh dan bahkan yang sudah ada dalam kondisi diwarnai penyakit ada yang tidak berminat tinggal di Domus?" tanya Rm. Cipto. Pertanyaan ini mendapatkan jawaban bagaikan sharing dari beberapa rama sepuh Domus yang ikut makan. Ada yang bilang "Tak sedikit ada yang menggambarkan di Domus akan terpisah dengan umat". Ada yang berkata "Ada yang membayangkan di Domus seperti di penjara". Ada yang sharing "Di Domus ada karyawan-karyawan yang selalu siaga". "Para rama sepuh sering tidak menyadari bahwa di pastoran paroki ataupun lembaga bisa dipandang merepoti. Mereka sudah sepuh atau lansia mendapatkan pelayanan disamakan dengan yang masih aktif dan bisa mengurus diri sendiri. Kamar hanya disapu dan dipel sekali sehari. Padahal kondisi rama sepuh mudah menghadirkan kekotoran. Suasana kamarnya bau dan kotor terdengar di luaran". 


Dari omong-omong itu Rm. Cipto tahu bahwa para rama Domus sungguh dilayani sesuai dengan kondisinya. Mereka bisa dimandikan sampai tiga atau empat kali dalam sehari. Ganti pakaianpun bisa terjadi beberapa kali. Apapun kondisinya baik ragawi maupun jiwani, ada yang siaga menemani bahkan mengurus. Kebersihan dan penjagaan dari kondisi sakit selalu ada. Itu semua karena di Domus karyawan-karyawan dalam bekerja terjaga komitmen dan energi raga-jiwa. Tentu saja ketenangan hidup karyawan berdasarkan honorarium yang diterima diperhatikan. Memang, anggaran Keuskupan hanya bisa menyediakan sesuai standard. Untuk menjaga ketenangan kerja karyawan, Domus Pacis mendapatkan anugrah ilahi sehingga bisa memberikan tunjangan-tunjangan termasuk lemburan. Anugrah ilahi ini dialami oleh Domus lewat kepedulian umat yang menyumbang dana uang. Untuk Domus Pacis Santo Petrus itu terjadi sejak pertengahan Juli 2021. Rm. Bambang selalu mencatat nama-nama penyumbang dan jumlah sumbangan keseluruhan untuk setiap bulan. Untuk bulan Oktober 2025 secara keseluruhan terkumpul sumbangan sebesar Rp. 15.400.000. Nama-nama penyumbang adalah sebagai berikut :

1. Ibu Dicky, 2. PUPIP Ungaran, 3. Ibu Christin, 4. Ibu Ida, 5. Ibu Niken, 6. Bapak Sudjono Keman, 7. Ibu Anna Maria (Ibu-ibu Bernardus Babadan), 8. Ibu Tantiana Windy, 9. Ibu Wartini, 10. Ibu Naryo, 11. Ibu Tri Nor Prasetyawan, 12. Ibu Kanaya, 13. Ibu Christine, 14. Ibu Dewi Anggraini, 15. Ibu Lili Herawati, 16. Ibu Malya, 17. Ibu Mamik, 18. Ibu Harno, 19. Ibu Yuliana Sutarni, 20. Ibu Lucy, 21. Ibu Mely, 22. Ibu Haryono, 23. Ibu Istijono, 24. Ibu Bernadet Suwarni, 25. Devosan Kerahiman Mungkid, 26. Ibu Endang W, 27. Ibu dr. Wara Aris Wakiman, 28. Bapak Suryadi, 29. Ibu ML Setiyani Indrawati, 30. Ibu Eny Bernadet, 31. Ibu drg Yuristianti.

Santo Alfonsus Rodriquez

diambil dari  https://www.mirifica.net/santo-alfonsus-rodriquez-31-oktober

ORANG kudus dari Spanyol ini dilahirkan pada tahun 1553. Ia mengambil alih usaha jual beli kain wol milik keluarganya ketika usianya duapuluh tiga tahun. Tiga tahun kemudian ia menikah. Tuhan mengaruniakan kepada Alfonsus dan Maria – isterinya, dua orang anak. Tetapi banyak penderitaan yang kemudian datang menimpa Alfonsus. Usahanya mengalami kesulitan, puterinya yang masih kecil meninggal dunia, disusul oleh isterinya. Sekarang, pengusaha ini mulai berpikir tentang apa yang kira-kira dirancangkan Tuhan baginya. Dari dulu Alfonsus adalah seorang Kristen yang saleh. Tetapi sekarang, ia berdoa, bermatiraga, dan menerima sakramen-sakramen lebih banyak dari sebelumnya.

Ketika usianya menjelang empatpuluh tahun, putera Alfonsus meninggal dunia juga. Bukannya membenamkan diri dalam kesedihan, tetapi Alfonsus semakin khusuk berdoa serta memohon karunia percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Segera kemudian Alfonsus mohon diijinkan bergabung dengan Serikat Yesus. Tetapi, ia diberitahu bahwa ia harus belajar terlebih dahulu. Jadi, ia kembali bersekolah. Anak-anak kecil menertawakan Alfonsus. Ia harus meminta-minta untuk makan, sebab ia telah memberikan seluruh uangnya kepada kaum miskin papa. Demikianlah, pada akhirnya Alfonsus diterima sebagai frater dan diberi tugas sebagai penjaga pintu di sebuah seminari Yesuit. “Frater yang itu bukanlah seorang manusia – ia seorang malaikat!” demikian kata superiornya mengenai Alfonsus bertahun-tahun kemudian. Para imam yang mengenalnya selama empat puluh tahun tidak pernah mendapatinya mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak baik. Kebaikan hatinya serta ketaatannya telah diketahui semua orang. Suatu kali, semua kursi dalam biara, bahkan juga kursi-kursi dari kamar tidur, dipergunakan untuk suatu Devosi Empat Puluh Jam. Karena suatu kesalahan, kursi Frater Alfonsus tidak dikembalikan kepadanya hingga tahun berikutnya. Namun demikian, ia tidak pernah mengeluh atau pun membicarakan masalah tersebut kepada siapa pun.

Selama masa hidupnya yang panjang, St. Alfonsus harus menaklukkan pencobaan-pencobaan yang berat. Selain itu, ia juga mengalami penderitaan jasmani yang menyakitkan. Bahkan pada saat ia terbaring mendekati ajalnya, ia harus melewatkan setengah jam lamanya bergumul dengan penderitaan yang luar biasa. Kemudian, sesaat sebelum wafat, ia dipenuhi dengan damai dan sukacita. Ia mencium Salibnya dan memandang teman-teman sebiaranya dengan penuh kasih. St. Alfonsus wafat pada tahun 1617 dengan nama Yesus di bibirnya.

Sumber : yesaya.indocell.net

Lamunan Pekan Biasa XXX

Jumat, 31 Oktober 2025

Lukas 14:31-35

1 Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. 2 Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya. 3 Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: "Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?" 4 Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi. 5 Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?" 6 Mereka tidak sanggup membantah-Nya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, dalam agama ada hari-hari yang dikuduskan. Bahkan ada yang disebut Hari Tuhan yang disebut Minggu, terjemahan kata Portugis Domingo.
  • Tampaknya, pada hari-hari yang dikuduskan orang akan mengarahkan hidup kepada Tuhan. Orang meninggalkan kesibukan duniawi hanya untuk Tuhan dengan doa dan ibadat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun pada hari-hari kudus orang beragama akan mengarahkan hidup untuk Tuhan, makin hati terbuka pada Tuhan orang yang sungguh beriman akan makin perhatian pada orang lain terutama yang papa dan menderita. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati makin hidup terarah pada Allah makin manunusiawilah orang.

Ah, kalau lekat Tuhan orang akan menolak kepentingan duniawi.

Wednesday, October 29, 2025

Kepedulian Konsumsi Domus Oktober 2025

Kalau ada yang bilang bahwa para rama sepuh Domus Pacis Santo Petrus sudah jauh dari umat, itu memang ada benarnya. Para rama sepuh Domus sudah tidak memiliki tanggungjawab mengurus umat. Tambah lagi, Domus Pacis adalah rumah tua dan bukan pusat pastoral seperti pastoran paroki. Tetapi kalau dikatakan jauh dari umat, itu harus dikoreksi. Sekalipun sudah tidak berada di tengah hiruk pikuk kegiatan umat seperti paroki, tak sedikit umat yang hadir dalam kehidupan Domus Pacis dalam bentuk kepedulian. Ada yang menyumbang snak untuk pagi dan untuk sore. Ada juga yang menghadirkan kepedulian menyumbang uang agar para rama Domus bisa mengalami perayaan bersama umat dengan menyediakan santapan konsumsi. Sumbangan itu bisa dengan mengirimkan uang dan bisa pula dengan membeli kain batik sajian Rm. Bambang. Dengan sumbangan uang yang diterima, Domus Pacis bisa mengadakan hajatan untuk ulang tahun imamat, peringatan arwah rama yang pernah menghuni Domus Kentungan, dan beberapa even lain. Dengan hajatan itu rama Domus bisa menghadirkan keluarga dan umat undangan. Karena untuk hajatan tak ada anggaran dari Keuskupan, kepedulian umat untuk konsumsi hajatan sungguh jadi rahmat Tuhan yang membuat para rama Domus tak merasa tercerabut dari umat. Para umat yang menyumbang snak dan kirim sumbangan dana uang untuk Oktober 2025 adalah sebagai berikut :

  • Penyumbang Snak : 1. Ibu Roni, 2. Ibu Rachel, 3. Ibu Debby, 4. Ibu Kanti, 5. Atik, 6. Sdri. Lusia, 7. Ibu Endang Purwani, 8. Ibu Tutik, 9. Ibu Emma, 10. Ibu Titik Waluyanti, 11. Ibu Rini, 12. Kelompok Chatarina, 13. Ibu Andreas, 14. Ibu Joni, 15. Ibu Dety, 16. Ibu Novi, 17. Ibu Tita, 18. Ibu Angela, 19. Ibu Lucinda, 20. Ibu Yuni, 21. Ibu Hera, 22. Ibu Elly, 23. Ibu Rie Agung, 24. Ibu Daniek, 25. Ibu Septi.
  • Penyumbang Even Domus : 1. Ibu Ambar, 2. Ibu Nadya, 3. Keluarga Patuk (5 org), 4. Ibu Umi, 5. Ibu Ratmi, 6. Ibu Mardanu, 7. Bapak Blasius Chasto, 8. Ibu Sri Purwaningsih, 9. Ibu Agnes Trijoko, 10. Ibu Rini Wahyudi, 11. Ibu Nike, 12. Ibu Retha, 13. Apotek Jaya Sehat, 14. Ibu Sri Daruningsih, 15. Ibu Yinni Tjia, 16. Bapak Kusno Widjaya (Ibu Sarmi), 17. NN (4 orang), 18. Ibu Bernadet Bintari, 19. Keluarga Rm. Budyopranoto, 20. Ibu Dewi Sukmawati, 21. Ibu Coleta Tanti Sanvero.

Santo Marcellus

diambil dari https://www.mirifica.net/santo-marcellus-30-oktober

MARCELLUS adalah sorang perwira pasukan kekaisaran Romawi yang bertugas di  Tingis Afrika Utara  (sekarang bernama Tangier – Maroko).  Pada tahun 298 Marcellus menolak untuk berpartisipasi dalam upacara mempersembahkan korban untuk memuja kaisar dan dewa-dewa Romawi dalam perayaan ulang tahun Kaisar Maximianus.  Marcellus melemparkan ikat pinggang militer, seragam dan senjatanya lalu dengan lantang berkata : “Aku hanya akan mengabdi kepada Raja Abadi, Tuhanku Yesus Kristus”.

Seketika Ia langsung ditangkap dan dibawa ke pengadilan. Dalam persidangan, Marcellus dengan berani memaklumkan dirinya sebagai seorang pengikut Kristus. Ia tetap menolak untuk mempersembahkan korban bagi dewa-dewa Romawi,  meskipun diancam dengan hukuman mati.  Keteguhan iman Santo Marcellus membuat Cassianus, Juru  tulis steno di pengadilan itu,  menolak untuk menuliskan jalannya persidangan dan melemparkan alat tulisnya. Di hadapan persidangan itu secara terbuka Cassianus menyatakan bahwa ia juga adalah seorang Kristen.

Santo Marcellus dan Santo Cassianus kemudian dijatuhi hukuman mati dengan cara dipenggal. Relikwi Santo Marcellus  kemudian dibawa dan disemayamkan di kota LeĂ³n, dimana ia diangkat menjadi menjadi santo pelindung kota tersebut.  Di kota ini namanya juga diabadikan di  The Plaza de San Marcello dan Gereja San Marcelo, sebuah gereja dari abad ke–10.

Sumber: Santo Narcissus : 29 Oktober

Lamunan Pekan Biasa XXX

Kamis, 30 Oktober 2025

Lukas 13:31-35

31 Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." 32 Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. 33 Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem. 34 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. 35 Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!" 

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, yang namanya pejuang kebaikan umum selalu juga menghadapi kelompok yang berseberangan. Barangkali itu bukan kelompok penjahat, tetapi itu bisa menjadi kelompok yang merasa tersaingi popularitasnya.
  • Tampaknya, meski semua bergerak dalam kebaikan, tetapi persaingan tetap bisa membuat ancaman keselamatan. Kelompok yang amat bernafsu popularitas bisa bekerja sama dengan kelompok jahat yang terganggu oleh gerakan-gerakan kebaikan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun menjadi kelompok yang merasa lebih benar dan baik tetapi merasa terganggu bahkan merasa tersaingi pada sosok lain yang populer, kalau sosok populer terancam bahaya tetap saja dari pesaing ada yang tetap berada dalam kebaikan dan tak rela akan terjadinya ancaman itu. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang yang hidup dalam kebaikan akan yakin bahwa dalam yang berseberangan darinya tetap ada orang-orang baik yang bersimpati kepadanya.

Ah, musuh itu ya tetap musuh sehingga pasti membahayakan.

Lamunan Hari Raya

Semua Orang Kudus Sabtu, 1 November 2025 Matius 5:1-12a 1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah ...