Thursday, December 25, 2025

Santo Stefanus

diambil dari katakombe.orgpara-kudus Diterbitkan: 08 Agustus 2013 Diperbaharui: 08 Oktober 2019 Hits: 47557

  • Perayaan
    26 Desember
  •  
  • Lahir
    Hidup abad pertama
  •  
  • Wilayah karya
    Yerusalem
  •  
  • Wafat
  •  
  • Sekitar Tahun 33 | Martir, Dirajam sampai mati
  •  
  • Beatifikasi
    -
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Nama Stefanus berasal dari Bahasa Yunani Stephanos, yang berarti "mahkota".  Ia adalah pengikut Kristus pertama yang menerima mahkota kemartiran. Stefanus adalah seorang diakon pada masa Gereja Perdana. Kita membaca kisah tentangnya dalam Kitab Kisah Para Rasul. Petrus dan para rasul lainnya menyadari bahwa mereka membutuhkan penolong-penolong untuk mengurus para janda serta kaum miskin. Jadi, mereka mentahbiskan tujuh orang diakon. Stefanus adalah yang paling terkenal dari antara mereka.

“Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman." Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.” (KIS 6:1-6)

Tuhan mengadakan banyak mukjizat melalui St. Stefanus. Ia berbicara dengan hikmat dan karunia yang membuat banyak dari para pendengarnya menjadi pengikut Yesus. Para musuh Gereja Yesus merasa geram melihat betapa berhasilnya khotbah St. Stefanus. Pada akhirnya, mereka bersekongkol untuk melawan dia. Mereka tidak dapat membantah perkataan-perkataannya yang bijaksana, jadi mereka memerintahkan beberapa orang untuk bersaksi dusta terhadapnya. Saksi-saksi palsu itu mengatakan bahwa Stefanus telah berbicara hujat terhadap Tuhan. Stefanus menghadapi gerombolan para musuhnya yang banyak itu tanpa rasa takut.  Kitab Suci mengatakan bahwa wajahnya menjadi serupa dengan wajah malaikat.

“Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.” (KIS 6:15)

Dalam sidang itu Stefanus berbicara tentang Yesus dan menunjukkan bahwa Ia adalah Mesias yang dijanjikan Tuhan. Ia mencela ketidak-percayaan mereka kepada Yesus sama seperti dulu nenek moyang mereka yang juga tidak percaya kepada nabi-nabi terdahulu. Mendengar itu, mereka menjadi amat marah serta berteriak-teriak kepadanya. 

“Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah” (KIS 7:55-56)

Para musuhnya menutup telinga mereka dan tidak mau mendengarnya lebih lanjut. Mereka menyeret St. Stefanus ke luar kota Yerusalem dan melemparinya dengan batu hingga mati. Orang kudus itu berdoa, “Tuhan Yesus, terimalah rohku!” Kemudian ia berlutut serta memohon kepada Tuhan untuk tidak menghukum para musuh yang membunuhnya.

“Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia” (KIS : 7:60)

Setelah pernyataan kasih yang sedemikian besar itu, Stefanus lalu meninggalkan dunia ini menuju kebahagiaan abadi bersama Yesus yang dikasihinya.

Pada KIS 8:2 dikatakan :  “Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat”.  Tidak ada penjelasan tentang di mana lokasi makam Martir pertama ini.  Sampai pada tahun 415 Masehi seorang peziarah dan imam bernama Lucian  mendapat penglihatan yang mengungkapkan lokasi jenazah Santo Stefanus dimakamkan. Lokasi di mana saat ini berdiri Gereja St. Stefanus, di Yerusalem.

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

Lamunan Pesta

Santo Stefanus, Martir Pertama

Jumat, 26 Desember 2025

Matius 10:17-22

17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. 18 Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. 19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. 20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. 21 Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. 22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada keyakinan dekat Tuhan pasti tak celaka. Tuhan adalah tak biarkan orang mengalami susah derita.
  • Tampaknya, agama adalah pewarta akan Tuhan yang Mahakasih. Dalam agama orang menemukan ajaran-ajaran tentang kebaikan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun Tuhan adalah sumber kasih dan kedamaian, dengan lekat pada Tuhan orang siaga mengalamai susah derita di tengah dunia bahkan di kalangan agamawan formalistik. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati sebaik apapun orang dapat mengalami penilaian buruk di tengah dunia bahkan di kalangan para tokoh agama.

Ah, asal tekun agama orang akan selalu berpikir dan bertindak baik.

Wednesday, December 24, 2025

Santo Petrus Nolaskus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 07 Maret 2017 Diperbaharui: 22 Desember 2019 Hits: 12548

  • Perayaan
    25 Desember (sejak 2001 - Sekarang )
    6 Mei (dirayakan di biara Mercedarians)
    31 January (sampai tahun 1969)
    28 January (dari tahun 1969 sampai tahun 2001)
  •  
  • Lahir
    Tahun 1189
  •  
  • Kota asal
    Mas-des-Saintes-Puelles, Languedoc, Perancis
  •  
  • Wilayah karya
    Barcelona, Afrika Utara
  •  
  • Wafat
  •  
  • 25 Desember 1256 | Sebab alamiah
  •  
  • Beatifikasi
    -
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • 30 September 1628 oleh Paus Urbanus VIII

Santo Petrus Nolaskus adalah pendiri Ordo Mercedarian (Ordo Beatae Mariae de Mercede Redemptionis Captivorum) atau yang disingkat O.deM. Tidak banyak yang diketahui tentang awal kehidupannya. Sebuah catatan yang ditulis pada abad ketujuh belas menjelang kanonisasinya, menyatakan Petrus Nolaskus adalah anak seorang pedagang kaya-raya yang berasal dari desa Mas-Saintes-Puelles, dekat kota Castelnaudary Perancis. Petrus Nolaskus juga disebutkan lahir di Perancis pada tahun 1182, meski saat ini sebagian sejarahwan menyatakan bahwa ia lahir di Barcelona. Pada usia belasan tahun, Petrus dan keluarganya pindah ke Barcelona.

Pada masa itu, bangsa muslim Moor masih menguasai sebagai besar semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugis). Perdagangan budak adalah salah satu tindakan tidak berperikemanusiaan yang dipraktekkan oleh bangsa Moor. Petrus menaruh keprihatinan besar pada para budak belian itu, terutama karena banyak di antara para budak belian tersebut adalah para tahanan Kristen dari Afrika Utara yang menjadi budak karena menolak murtad dari iman mereka akan Yesus Kristus.

Semangat Petrus untuk membebaskan orang-orang itu dari perbudakkan bergejolak kuat dalam batinnya. Pada tahun 1203 ia mulai berkarya untuk membebaskan para budak. Karena mewarisi banyak harta dari ayahnya, Petrus lalu menggunakan semua uangnya untuk membeli budak-budak Kristen yang diperjual-belikan. Setelah budak-budak itu dibeli, mereka kemudian ia bebaskan  sebagai manusia merdeka.  Karya Petrus segera mendapat dukungan luas dari masyarakat Barcelona.  Banyak orang datang bergabung dan membantu karyanya.

Setelah lima belas tahun berkarya, Petrus dan teman-temannya menyadari bahwa jumlah budak yang diperjual-belikan terus bertambah hari demi hari. Karena itu ia mulai memikirkan untuk membentuk sebuah Ordo Religius yang terstruktur dan stabil bagi karya pembebasan para budak yang dikerjakannya. Akhirnya pada tahun 1218, Petrus Nolaskus bersama seorang biarawan Dominikan Santo Raymundus Penyafort dan Raja Jaime I de Aragon, mendirikan Ordo Mercedarian. Ordo ini mengadopsi regula Santo Agustinus dan dipersembahkan kepada perlindungan Santa Perawan Maria. Ordo Mercedarian dengan cepat menyebar ke seluruh Spanyol dan mendapat pengakuan dari Paus Gregorius IX pada tahun 1230.

Dengan semangat iman dan cinta kasih sejati, para Mercedarian bekerja keras membebaskan ribuan orang Kristen dari belenggu perbudakan dan dari penjara-penjara bangsa Moor. Petrus bahkan mempertobatkan pemimpin-pemimpin bangsa Moor.  Dua kali Petrus berangkat ke Afrika Utara dan membawa pulang lebih dari 400 orang budak Kristen yang ia tebus di pasar-pasar budak dan dari tangan para saudagar budak. Mereka ia merdekakan setelah sesaat setelah tiba di Barcelona. Para Mercedarian terus diutusnya ke Afrika Utara untuk membebaskan sebanyak mungkin budak yang diperjual-belikan. Seorang Mercedarian utusannya kelak juga menjadi orang kudus yaitu : Santo Raymundus Nonnatus.

Pada tahun 1249 Petrus Nolaskus diminta untuk beristirahat karena kondisi kesehatannya yang terus merosot.  Ia lalu pensiun dan menghabiskan waktunya dengan tenang dalam doa dan matiraga. Pada hari Natal tahun 1256, Petrus Nolaskus, hamba Tuhan yang terkasih, Pahlawan Cinta Kasih, Pembebas para budak belian dan pendiri Ordo Marcedarian; tutup usia.  Selama masa hidupnya, Petrus telah membebaskan sekitar 2700 orang budak.  Dalam catatan Ordo Mercedarian, terdapat lebih dari 70.000 budak yang berhasil dibebaskan oleh Mercedarian sejak ordo ini berdiri.

Empat abad setelah kematiaanya, tepatnya pada tanggal 30 September 1628, Petrus Nolaskus dikanonisasi oleh Paus Urbanus VIII.(qq).

Ucapan Natal Komunitas Rama Domus


Bagaimanapun juga Perayaan Natal adalah kegembiraan atas kepedulian yang bergitu besar kasih Allah kepada dunia. Natalan adalah perayaan syukur atas misteri kasih Tuhan yang secara kongkret kepada manusia. Dalam hal ini para rama Domus, sebagai para imam yang sudah tak berada dalam hiruk pikuk kehidupan beriman umat, ternyata selalu mengalami kasih kepedulian umat. Ada yang biasa mendoakan dan menyapa. Ada yang peduli dengan berkunjung. Ada yang menyumbang untuk menambah honor karyawan agar punya ketenangan kerja komitmen melayani para rama sepuh. Ada yang menyumbang untuk merayakan kegembiraan masing-masing rama sepuh ketika berulang tahun imamat dan ketika merayakan hari besar Gereja yang dihadiri banyak umat. Sumbangan umat juga membuat para rama boleh mengadakan peringatan arwah teman-teman iman serumah yang sudah mendahului menghadap Tuhan. Pada pokoknya dengan Natal para rama Domus sungguh merasakan uluran kepedulian kasih Tuhan lewat kepedulian umat. Maka perkenankanlah para rama Domus mengucapkan kepada semua saja :

SELAMAT HARI RAYA NATAL 2025. TUHAN SELALU MENYERTAI .... IMMANUEL.

Lamunan Hari Raya

Natal Fajar

Kamis, 25 Desember 2025

Lukas 2:15-20

15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." 16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, pada zaman kini ada berita-berita yang mudah viral. Kekuatan tekhnologi dengan media sosialnya amat mudah sekali dengan amat cepat menyebar luaskan sebuah berita.
  • Tampaknya, orang pada zaman kini juga tahu bahwa berita-berita dalam media sosial bisa hoax. Sebaik dan semulia apapun sebuah berita, kaum cendekia dan tokoh masyarakat akan mencermati lebih dahulu untuk meyakini kebenarannya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun sebuah berita tentang kebaikan umum bisa tidak benar, orang kecil dan lugu akan cepat-cepat melihat langsung dan di situlah mereka mengalami hadirnya Kebaikan Agung. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati, dalam menanggapi warta tentang kebaikan umum, kamum kecil dan sederhana akan bersemangat melihat langsung sehingga bisa jadi teladan dalam mengalami KEBAIKAN AGUNG.

Ah, orang-orang kecil memang berpandangan sempit dan mudah diperalat.

Tuesday, December 23, 2025

Lamunan Hari Raya

Malam Natal

Rabu, 24 Desember 2025

Lukas 2:1-14

1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem,  --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud-- 5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." 13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada keyakinan bahwa dengan menjadi pemimpin seseorang masuk golongan elite. Hidupnya dilingkungi oleh beberapa area dari lapis pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
  • Tampaknya, hanya orang-orang lapis pertama yang mudah menjumpai pemimpin dan untuk berikutnya ada prosedur-prosedurnya. Rakyat jelata bisa tak punya kemudahan dan bahkan harapan untuk menghadapnya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun menjadi sosok elite dan amat dihormat oleh amat banyak orang, pemimpin sejati akan menjadi penghadir sukacita besar bagi kaum kecil bahkan mudah dijumpai oleh kaum jelata. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati, dengan mengutamakan damai sejahtera kaum kecil dan tak diperhitungkan, seseorang akan menghayati kepemimpinan sejati yang hidup demi kebaikan umum.

Ah, kalau terlalu dekat dengan kaum kecil seorang pemimpin akan kehilangan wibawa.

Malam Natal Sudah di Depan Mata

Barangkali dari para rama Domus Pacis Santo Petrus yang merasa makin dekatnya Misa Malam Natal adalah Rm. Andika dan Rm. Bambang. Dalam hal ini Rm. Andika harus mempersiapkan Gua Natal dengan segala ornamen. Yang dipersiapkan oleh Rm. Andika tentu membawa peran serta beberapa karyawan. Para karyawan juga harus mempersiapkan kesiagaan sond system. Dua orang karyawan yang akan jadi lektor juga berlatih di depan mikropon. Tampaknya Rm. Andika juga mempersiapkan kemeriahan ramah tama sesudah Misa Malam Natal selesai. Dibantu oleh karyawan beliau mempersiapkan layar yang mungkin bisa menangkap gambar lewat cahaya proyektor. Ada yang bilang, pada waktu makan bersama sesudah Misa Malam Natal akan ada karaokean. Hal ini diperkuat oleh kejadian sesudah makan malam 23 Desember 2025. Dari dalam kamarnya Rm. Bambang mendengar suara Rm. Saptaka melantunkan lagu-lagu dengan sound system. Mungkin beliau berlatih.

Rm. Bambang juga termasuk yang paling merasakan makin dekatnya Malam Natal. Dia mendaftar umat Katolik yang akan ikut Misa Malam Natal 2025 di Domus. Pendaftaran memang sudah ditutup pada tanggal 18 Desember 2025. Dengan perhitungan jumah yang akan ikut Misa bersama para rama Domus, Rm. Bambang dibantu oleh Bu Rini mempersiapkan penyediaan konsumsi. Untuk Rm. Bambang, rasa makin dekatnya hadirnya Misa Malam Natal 2025 diwarnai oleh 2 hal :

  • Latihan Maklumat. Sudah sejak berada di Domus Pacis Santo Petrus, Rm. Bambang biasa diminta melantunkan lagu Maklumat, yang mengisahkan kelahiran Tuhan Yesus dirunut dari masa ke masa yang melatarbelakangi. Sebenarnya penugasan ini datang dari Rm. Hartanta yang selama 5 tahun menjadi Direktur Domus Pacis Santo Petrus. Sekarang yang menjadi Direktur adalah Rm. Andika Bhayangkara. Di hadapan Rm. Andika, Rm. Bambang minta izin untuk mengambil tugas menyanyikan Maklumat. Dia berlatih dan kemudian membuat selfi video latihan bahkan dengan mengenakan topi Santa Claus pembagian dari Rm. Andika untuk semua rama Domus.
  • Kunjungan. Rasa Malam Natal makin mendekat dalam diri Rm. Bambang diperkuat oleh 2 kunjungan yang datang untuk dia. Yang pertama datang dari ibu-ibu Paroki Klepu pada Senin 22 Desember 2025. Ibu-ibu ini datang siang hari pada waktu para rama Domus sedang beristirahat. Tetapi Bu Emi, salah satu dari mereka, sudah bilang lebih dahulu ke Rm. Bambang lewat WA. Mereka memang mengadakan anjangsana Natal. Sebelum ke Domus mereka sudah ke Panti Asuhan yang diurus Suster-suster Alma di Sumber, Berbah. Yang kedua terjadi pada Selasa 23 Desember 2025. Sepasang bapak-ibu disertai seorang pemuda, anaknya, datang dari Lingkungan Bringin, Wilayah Mandungan Paroki Salam. Pada waktu Rm. Bambang di Paroki Salam tahun 1983-1990, bapak ibu ini masih remaja. Tentu saja Rm. Bambang mendapatkan oleh-oleh dari 2 kunjungan ini. Tentu saja, oleh-olehnya tidak sedikit. Tentu saja isinya banyak bermanfaat untuk para rama Domus bahkan juga untuk para karyawan. 

Santo Stefanus

diambil dari katakombe.orgpara-kudus  Diterbitkan:  08 Agustus 2013  Diperbaharui:  08 Oktober 2019  Hits:  47557 Perayaan 26 Desember   Lah...