DOMUS PACIS PETRUS
Monday, December 29, 2025
Rm. Suhartana Tetap Oke
Santa Anysia
diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 08 Agustus 2013 Diperbaharui: 24 Desember 2019 Hits: 18518
- Perayaan30 Desember
- LahirHidup pada akhir abad ke-2
- Kota asalSalonika, Thessaly, Yunani
- Wafat
- 30 December 304 | Martir. Di tebas dengan pedang sampai mati
- Kanonisasi
- Pre-Congregation
Pada masa itu, terjadi penganiayaan yang kejam terhadap umat Kristiani. Gubernur Tesalonika bertekad untuk mencegah semua umat Kristiani untuk berkumpul bersama dan merayakan Misa. Tetapi umat beriman secara diam-diam tetap berkumpul dan merayakan misa bersama. Pada suatu hari Anysia berusaha untuk menghadiri pertemuan tersebut. Ketika ia melewati pintu gerbang kota yang disebut Gerbang Kasandra, seorang serdadu menjadi curiga kepadanya. Ia segera menghalangi langkah Anysia serta menyelidiki ke manakah Anysia hendak pergi.
Karena amat ketakutan, Anysia melangkah mundur sambil dengan tidak sadar membuat tanda salib. Melihat itu, sang serdadu langsung menyadari bahwa gadis ini adalah seorang Kristen. Ia mencengkeramnya tubuhnya dengan kasar dan berusaha menyeretnya menuju kuil berhala untuk memaksa Anysia agar murtad dengan memberikan persembahan kepada dewa-dewi dalam kuil tersebut. Anysia berusaha melawan sekuat tenaga sehingga orang kafir itu menjadi semakin marah. Akhirnya, dalam puncak kemarahan, ia mencabut pedangnya dan menebaskannya ke tubuh Anysia. Anysia pun jatuh dan tewas seketika di kaki sang serdadu.
Ketika penganiayaan telah berakhir, umat Kristiani Tesalonika mendirikan sebuah gereja di tempat di mana St. Anysia telah menyerahkan nyawa bagi Kristus. Anysia wafat sekitar tahun 304.
Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja
Lamunan Oktaf Natal
Hari Keenam
Selasa, 30 Desember 2025
Lukas 2:36-40
36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, 37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. 38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. 39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. 40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, tak sedikit orang lekat dalam hidup keagamaan agar bisa dekat Tuhan. Tuhan adalah sumber dari segala sumber kedamaian.
- Tampaknya, dengan lekat dalam hidup beragama orang berharap selalu selamat. Orang akan bebas dari segala marabahaya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun dengan tekun beragama orang bisa mendapatkan kedalaman batin, tetapi sesungguhnya makin sungguh beragama makin pekalah dia menangkap dan mewartakan hadirat Tuhan yang mengalirkan jalan keselamatan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati, makin mesra orang dengan Tuhan makin jadilah dia bagian dari pancaran Tuhan yang menunjukkan jalan keselamatan.
Ah, makin dekat Tuhan orang akan bisa membuat mukjizat.
Sunday, December 28, 2025
Rama Selebritis Umat?
Seorang artis kerap populer dengan panggilan tertentu. Misalnya Inul Daratista seorang penyanyi. Google mengatakan "Nama asli Inul Daratista adalah Ainur Rokhimah, yang lahir di Pasuruan, Jawa Timur, pada 21 Januari 1979, dan ia dikenal dengan gaya "goyang ngebor" yang ikonik. Nama aslinya memiliki makna indah: "Ain" berarti mata, "Nur" berarti cahaya, dan "Rokhimah" diambil dari Asmaul Husna yang berarti penyayang." Omongan tentang panggilan populer juga terjadi di antara para rama Domus Pacis yang sedang makan siang Minggu 21 Desember 2025. Omongan berkaitan dengan peristiwa kunjungan tamu ke Domus pada Sabtu 20 Desember 2025. Pada waktu itu Rm. Saptaka dan Rm. Andika tampil melantunkan lagu-lagu yang amat menghibur para tamu. "Besok Senin aku akan membuat berita artis Domus yang tampil nyanyi" kata Rm. Bambang yang ditanggapi oleh Rm. Andika "Rama Saptaka harus disebut panggilannya sebagai artis". Ternyata Rm. Saptaka bilang "Biyen aku ya duwe" (Dulu aku memang juga punya). Ketika dikejar siapa panggilan keartisannya, Rm. Saptaka hanya tersenyum seperti malu-malu kucing.
"Aku dulu selalu disambut meriah kalau nama selebritisku disebut" kata Rm. Bambang. "Sinten, rama?" (Apa nama panggilannya?) tanya Rm. Djoko Setyo. Ketika Rm. Bambang menyebut panggilan "Rama Bambang 'Dhe'" semua tertawa terbahak-bahak kecuali Rm. Suntara. "Harusnya huruf 'D' di depan, ta?" Kata Rm. Djoko lagi. "Tetapi teman-teman baik rama maupun awam selalu menempatkan di belakang sehingga jadi 'Rama Bambang 'Dhe'" kata Rm. Bambang yang terus disambut tawa para rama kecuali Rm. Suntara yang tiba-tiba berkata "Kuwi rak singkatan jeneng baptismu Dominicus, ta?" (Bukankah itu singkatan dari nama baptismu Dominicus). "Jeneng baptisku dudu Dominicus, ning DHEGLOGIUS" (Nama baptisku bukan Dominicus tetapi DEGLOGIUS"). Rm. Suntara tampak jengkel dan berkata "Bambang ki nek omong mesthi ngawur!" (Bambang kalau omong pasti ngawur!). Para ramapun tertawa ngakak. Tampaknya Rm. Suntara kurang memahami bahwa kata "deglogius" dari akar kata Jawa "dheglog" yang berarti pincang. Rm. Bambang memang pincang sejak usia setahun. Ketika dibaptis dia mendapatkan nama Dominicus yang biasa disingkat dengan huruf "D". Tetapi ketika sudah jadi imam, teman-teman imam biasa menempatkan kata "D" di belakang nama Bambang. Karena adanya keakraban, teman-temannya membuat itu sebagai ejekan atas kepincangan kaki kirinya. Ternyata Rm. Bambangpun menikmatinya.
Santo Thomas Becket
diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 08 Agustus 2013 Diperbaharui: 23 Desember 2019 Hits: 14491
- Perayaan29 Desember
- Lahir21 Desember 1118
- Kota asalLondon, Inggris
- Wafat
- 29 Desember 1170. | Matir. Dibunuh didalam Kathedral Canterbury, Inggris
- Kanonisasi
- 21 February 1173 oleh Paus Alexander III
Raja Henry II bahkan mengirim putranya yang juga bernama Henry untuk hidup bersama Thomas. Adalah lumrah pada masa itu apabila anak bangsawan dibina dengan cara tinggal dalam rumah bangsawan lainnya. Pangeran Henry dilaporkan pernah mengatakan bahwa dalam sehari; Thomas Becket menunjukkan cinta kasih yang tulus dan figur kebapakkan yang dibutuhkannya dan lebih dari yang bisa diberikan oleh ayahnya dalam sepanjang hidupnya. Keterikatan emosional Henry muda dengan Santo Thomas Becket sebagai ayah angkat mungkin merupakan salah satu alasan yang membuat Henry muda dikemudian hari berbalik menentang ayahnya.
Ketika Thomas berusia tigapuluh enam tahun, Raja Henry menjadikannya ketua parlemen. Sebagai ketua parlemen Inggris, Thomas menempati rumah yang besar dan kemewahan. Namun demikian, ia sungguh murah hati kepada orang-orang miskin. Awalnya Ia adalah seorang yang cepat marah, dan ia mengatasinya dengan melakukan banyak matiraga dan melewatkan berjam-jam lamanya dalam doa, seringkali hingga larut malam.
Ketika Uskup Agung Canterbury wafat, raja meminta paus untuk memberikan jabatan tersebut kepada Thomas. Itu berarti bahwa Thomas harus ditahbiskan terlebih dahulu menjadi seorang imam. Tetapi, Thomas mengatakan secara terus terang kepada raja bahwa ia tidak ingin menjadi Uskup Agung Canterbury. Ia sadar sepenuhnya bahwa jabatan itu akan menempatkannya dalam konflik langsung dengan Raja Henry. Thomas tahu bahwa kalau ia menjadi seorang Uskup maka haruslah ia membela Gereja; dan itu berarti bahwa ia akan berhadap-hadapan secara langsung dengan Raja Henry.
“Bila saya seorang uskup maka kasih baginda kepadaku akan berubah menjadi kebencian,” demikian ia memperingatkan Henry. Raja tidak peduli, dan Thomas ditahbiskan menjadi imam dan kemudian menjadi uskup pada tahun 1162. Pada mulanya, segala sesuatu berjalan lancar seperti sedia kala.
Suatu hari raja menuntut sejumlah uang yang cukup besar dari kas gereja. Uskup Thomas dengan tegas menolak tuntutan ini karena merasa tidak patut bila keuangan dan kebebasan gereja dirampas oleh negara. Penolakan tegas ini membuat Raja geram terhadap sahabatnya itu. Ia mulai memperlakukan Thomas dengan buruk. Sesaat, Thomas tergoda untuk sedikit mengalah. Tetapi kemudian ia menyadari akan kuatnya keinginan Raja Henry untuk mengendalikan Gereja. Thomas sungguh menyesal bahwa ia bahkan pernah berpikiran untuk mengalah kepada raja. Ia mohon ampun atas kelemahannya itu dengan bermatiraga, dan kemudian ia menjadi lebih tegas dari sebelumnya.
Kebencian raja semakin menjadi-jadi ketika ia menyadari bahwa uskup Thomas tidak mungkin akan mengalah padanya. Suatu hari, dalam amarahnya raja berteriak : “Tak adakah seorang pun yang dapat mengenyahkan uskup agung sialan ini dari hadapanku?” Beberapa perwira kerajaan menanggapi umpatan ini dengan serius. Mereka bermufakat untuk menghabisi sang uskup agung. Mereka kemudian menyerang Thomas yang sedang merayakan misa di dalam katedral keuskupan. Dalam sakrat maut, bapa uskup mengatakan, “Demi nama Yesus dan demi membela Gereja, aku bersedia mati.”
Hari itu tanggal 29 Desember 1170. Segenap umat Kristiani di seluruh penjuru dunia terkejut dan ngeri atas pembunuhan keji di dalam Katedral tersebut. Paus Alexander III dengan keras menegur raja Henry bahwa ia secara pribadi bertanggung jawab atas pembunuhan uskup agung.
Uskup Agung Thomas Becket dimaklumkan sebagai santo oleh Paus Alexander III pada tahun 1173.
Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja
Lamunan Oktaf Natal
Hari Kelima
Senin, 29 Desember 2025
Lukas 2:22-35
22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, 23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", 24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. 25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, 26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. 27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, 28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: 29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, 30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, 31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, 32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." 33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. 34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan 35 --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, ada keyakinan bahwa hakikat Tuhan itu amat berbeda dengan manusia. Tuhan itu ilahi dan manusia itu insani.
- Tampaknya, manusia insani biasa digambarkan bersifat duniawi. Kalau Tuhan tak akan terkena sifat duniawi, manusia amat terikat dengan tata hidup duniawi dengan segala tata aturannya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun penuh berhakikat ilahi, karena kasih-Nya kepada manusia Tuhan dalam hadirat-Nya juga ikut masuk dalam tata hidup manusia. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang amat bersyukur bahwa dalam segala jeratan hidup di dunia ada penyertaan hadirat Tuhan yang ikut masuk dalam keduniaan.
Ah, Tuhan itu Mahakuasa dan tak akan terkena kuasa dunia.
Saturday, December 27, 2025
Ke GL Zoo
Ketika sedang makan siang Selasa 23 Desember 2025 Rm. Andika, Direktur Domus Pacis, berkata berkaitan dengan hari Jumat 26 Desember 2025. Para penghuni Domus sudah cukup lama tahu apa yang akan terjadi pada Jumat itu. Pada hari itu para penghuni Domus akan berekreasi ke Kebun Binatang Gembira Loka atau yang kini disebut Gembira Loka Zoo (GLZ). Bu Rini sudah mengurus hubungan dengan pemilik GLZ. Rm. Andika sudah melakukan pembicaraan dengan para karyawan. Siapa saja karyawan yang akan tinggal di Domus untuk menjaga 5 rama sepuh yang tidak ikut rekreasi. Dengan 4 mobil pada Jumat 26 Desember 2025 selain para rama dan karyawan, Bu Rini dan menantu beserta keluarga juga ikut. Bahkan Rm. Saryanta, rama lansia yang masih bertugas di Paroki Medari, juga ikut bergabung. Ternyata kedatangan rombongan Domus Pacis di GL Zoo tampak seperti tamu istimew daria. Dua orang petugas GL Zoo menyambut khusus. Ketika masuk area parkir semua kendaraan Domus langsung diminta masuk. Bahkan ada wartawan koran lokal meliput. Para rama didampingi oleh para karyawan dengan kursi roda berparade dipandu oleh petugas GL Zoo. Suasana keliling dari satu jenis binatang ke jenis-jenis lain terjadi diwarnai oleh keceriaan komentar omongan satu sama lain penuh humor. Rombongan Domus sungguh menonjol karena kaos seragam baik yang dikenakan oleh para rama maupun karyawan. Iringan kursi-kursi roda juga kerap menarik perhatian para pengunjung lain. Semua anggota rombongan Domus juga mendapatkan jamuan khusus di restoran di dalam GL Zoo. Ketika mau meninggalkan GL Zoo, semua rama dan pendamping diangkut dengan kendaraan khusus yang disediakan oleh GL Zoo, dan satu mobil boks membawa kursi-kursi roda. Ketika sampai pintu keluar, Bapak Joko Tirto, pemilik GL Zoo, menyambut dengan penuh keakraban.
Rm. Suhartana Tetap Oke
Rm. Suhartana adalah salah satu rama sepuh di Domus Pacis Santo Petrus. Usia beliau 85 tahun, rangking 3 di bawah Mgr. Blasius dan Rm. Yadi....
-
"Siapakah dia?" Barangkali, kalau pertanyaan ini disertakan pada gambar foto dalam berita ini, akan ada beberapa orang yang ikut b...
-
Rm. Stefanus Istata Raharja adalah salah satu Imam Praja Keuskupan Agung Semarang. Tuhan memanggil beliau pada Minggu 5 Oktober 2025 jam 15....
-
"Apakah diperkenankan kalau ada di antara kami ada yang datang lalu mengajak Rama Hartana keluar jajan?" tanya seorang di antara r...




