DOMUS PACIS PETRUS
Sunday, December 7, 2025
Ulang Tahun Tahbisan Tiga Rama
Dalam undangan hajatan Domus Pacis Minggu 7 Desember 2025 Rm. Bambang memberikan informasi siapa saja yang dirayakan. Pada hari itu ada 3 orang rama sepuh yang dirayakan ulang tahun tahbisan imamatnya. Mereka adalah Rm. Stanislaus Suhartana, Rm. Yoachim Suyadi, dan Rm. Petrus Supriyanto. Rm. Suhartana berulang tahun ke 47, sedang Rm. Yadi dan Rm. Priyanto ke 47. Sebenarnya ketiganya tidak ditahbiskan pada tanggal 7 Desember. Rm. Suhartana ditahbiskan pada tanggal 30 November 1968. Rm. Yadi dan Rm. Priyanto ditahbiskan bersama pada 8 Desember 1978. Tetapi Domus Pacis memutuskan untuk dirayakan bersama.Untuk Perayaan HUT Imamat pada tanggal 7 Desember 2025 tersebut Rm. Bambang mendapatkan informasi jumlah yang akan hadir dari ketiga snak keluarga ketiga rama. Dari ketiganya Rm. Bambang mencatat yang akan hadir berjumlah 75 orang. Dalam hal ini Rm. Bambang secara khusus mengundang umat Katolik Lingkungan Maria Kleben. Itu adalah daerah asal tempat lahir Rm. Yadi hingga beliau menjadi seorang Kepala Sekolah sebelum masuk Seminari Tinggi Kentungan. Dari Kleben ada informasi yang akan hadir berjumlah 55 orang. Sementara itu di dalam Misa yang akan hadir adalah Kor Bapak-bapak Lansia Paroki Pringwulung yang dikoordinasi oleh Pak Loly. Kelompok Kor tercatat akan datang 35 orang termasuk keluarga. Beberapa orang yang biasa ikut mendukung hajatan terjatat 15 orang. Tentu saja intern Domus Pacis tercatat 20 orang. Itulah sebabnya pada pagi hari Minggu 7 Desember 2025 para karyawan sudah menata 200 buah kursi menghadap altar. Acaranya adalah Misa Syukur dilanjutkan dengan ramah tamah. Bu Rini dan Bu Titi, 2 orang relawan Domus, mengatur persiapan konsumsi.Acara Minggu 7 Desemeber 2025 memang tepat dimulai pada jam 17.00. Rm. Bambang membuka dengan memberikan kata pengantar. Ketiga rama yang dirayakan diperkenalkan satu persatu. Puji Tuhan, Rm. Priyanto, yang kondisinya sudah tak bisa berkomunikasi dan biasa lupa dalam segalanya, bisa didudukkan pada kursi roda. Beliau tampak tenang dengan wajah tersenyum beraroma ceria. Rm. Andika, Direktur Domus Pacis, memimpin Misa. Bapak-bapak Lansia Pringwulung yang tergabung dalam kor mengiringi nyanyian dengan penuh semangat dengan organis seorang ibu yang juga dari Pringwulung. Para tamu yang memenuhi kursi yang disediakan ketika datang disambut dengan welcome snack. Seusai Misa semua menikmati makan malam sajian Domus. Suasana tampak meriah penuh kegembiraan. Tentu saja para rama yang dirayakan mendapatkan suasana ceria berjumpa dengan snak keluarga yang juga tampak gembira sekali.
SP Maria Dikandung Tanpa Dosa
diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/8Des.html
Semua manusia lahir di dalam belenggu dosa asal yang diwariskan Adam dan Hawa. Oleh karena itu, semua manusia dinyatakan 'berdosa' sejak lahir. Oleh karena warisan dosa asal itu melekat erat pada kemanusiaan kita, kita tampaknya lebih cenderung dan mudah untuk berdosa dan melakukan kejahatan daripada melakukan kebajikan-kebajikan. Kita kelihatan lamban sekali melakukan kebajikan-kebajikan. Kita lebih cenderung menjauhi Tuhan daripada mendekatiNya untuk menikmati kebaikan dan cintaNya."Pada hari ini terbitlah setangkal tunas dari akar Jesse; pada hari ini pun Maria dikandung tanpa cela dosa," demikian bunyi antifon Magnifikat. Gereja merayakan 'perkandungan Maria tanpa noda dosa' untuk mengingatkan kepada seluruh umat betapa luhurnya martabat Maria sebagai Bunda Penebus. Maria adalah satu-satunya manusia yang dikecualikan Allah dari warisan Adam itu. Sesungguhnya dara murni ini adalah manusia biasa sama seperti kita; ia juga keturunan Adam. Sebagaimana kita, ia pun hidup di dalam dunia yang penuh dosa ini. Namun ia punya keistimewaan yang tidak dimiliki siapa pun juga. Ia sudah sejak kekal ditentukan Allah untuk menjadi Bunda PuteraNya, Sang Penebus dunia. Ia ditentukan untuk melahirkan Yesus, Anak Allah, dan karena itu sejak awal hidupnya, ia dipersiapkan untuk mengemban tugas luhur ini.
Melalui dialah, Tuhan menyalurkan rahmat penyelamatanNya kepada manusia. Tuhanlah sumber rahmat, sedang Maria hanyalah 'saluran'nya. Sebagai saluran rahmat Allah bagi manusia, maka sudah selayaknya Maria itu penuh rahmat dan suci tak bercela. Demikian ia ditebus dengan cara yang paling sempurna: diperkandungkan tanpa noda dosa, suci dan tak bercela di hadapan Allah.
Dalam rahim Maria, Perawan yang murni, Allah menemukan singgasana yang pantas bagi PuteraNya. Melalui Maria kutuk dosa diganti dengan berkat bagi manusia. Oleh karena itu, pada hari raya ini patutlah kita berdoa: "Ya Maria, dengan senang hati kami merenungkan rahasia kepilihanmu menjadi Bunda Penebus. Engkau telah dibebaskan Allah dari kutuk dosa yang telah menimpa umat manusia. Jiwamu diperkaya dengan rahmat Allah dan memancarkan semarak kemuliaan Allah. Ya Maria yang dikandung tanpa dosa, doakanlah kami yang berlindung kepadamu."
Lamunan Hari Raya
Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda
Senin, 8 Desember 2025
Lukas 1:26-38
26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, di dalam agama juga ada tingkat-tingkat penghormatan. Itu tergantung pada peran dalam kehidupan keagamaan.
- Tampaknya, di dalam Gereja Katolik penghormatan terhadap para kudus juga ada tingkat-tingkatnya. Ada yang tak mendapatkan liturgi khusus dalam perayaan liturgi, ada yang menjadi peringatan wajib, ada yang mendapatkan bobot pesta, ada yang harus dijadikan perayaan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun ada tingkat-tingkat penghormatan terhadap orang kudus dalam Gereja Katolik, sejatinya tingkat perhormatan itu berkaitan dengan tingkat perendahan dirinya dalam menghamba suara relung hati dan komitmen menjalankan amanat-Nya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati makin suci seseorang akan mendalamkan kerendahan dirinya di hadapan Tuhan dan makin menjadi hidup sebagai hamba-Nya.
Ah, makin kudus seseorang makin besar kesempatannya memegang kendali dalam agama.
Saturday, December 6, 2025
Rencana 15 Februari 2026 di Salam
Pada Jumat 5 Desember 2025 jam 06.25 ada pesan WA masuk dalam HP Rm. Bambang "Selamat pagi Romo Bambang Murti. Berkah Dalem Gusti. 🙏🙏 Romo, bsk pagi sekitar jam 8.30 atau jam 9 Romo ada acara tidak? Rencana saya Rm Tyus dan teman" ber 5 mo sowan Rm Bambang Murti, kira"bisa tidak. Atau mungkin Rm Tyus sudah matur Rm Bambang. Mohon jawaban ya Romo. Terimakasih sebelumnya. Ini Adri Romo. Maturnuwun. BD." Yang mengirim adalah Ibu Adri Heryulin yang pada tahun 1988, ketika Rm. Bambang di Salam, beliau masih ikut Mudika (Muda-mudi Katolik). Terhadap pesan itu Rm. Bambang menjawab "Saya ada. Siyaaaaap", karena sebenarnya sudah tahu tujuan rencana mereka pada Sabtu 6 Desember 2025.Kalau Bu Adri menyebut R m. Tyus, itu adalah panggilan Rm. Hartanta di Paroki Salam. Nama lengkap beliau adalah Florentius Hartanta. Ketika di Paroki Mlati terkenal sebagai Rm. Flo yang diambil dari suku kata pertama nama baptisnya. Di Salam panggilan Tyus diambil dari gabungan 2 suku kata terakhir dari nama baptis.
Sehubungan dengan rencana kedatangan hari Sabtu, Rm. Hartanta pada Selasa 2 Desember 2025 jam 13.11 sudah mengirim WA ke Rm. Bambang "Siang Kulonuwunn Mbenjang sabtu jam 09 badhe sowan domus kalih 4 ibu kangge rembagan acara mbenjang februaru Nuwunn" (Selamat siang, permisi. Besok Sabtu jam 09.00 saya akan datang bersama 4 orang ibu untuk membicarakan acara Februari. Terima kasih). Acara Februari 2026 sudah dikatakan oleh Rm. Hartanta lewat WA ke Rm. Bambang pada 24 November 2025 "Pagi romo Mau minta tolonh Apakah bisa mengisi seminar tentang "credo" di paroki salam pada hari Minggu, 15 februari 2025 pk 10.00. Sasarannya adalah ketua lingkungan, prodiakon, tim liturgi, pewartaan dan umat yang mau". Kalau tertulis 15 Februari 2025, maksudnya pasti tahun 2026. Itulah yang membuat Rm. Bambang siaga menerima tamu pada Sabtu 6 Desember 2025. Benarlah, sebelum jam 09.00 Rm. Hartanta sudah datang dengan 4 orang yang menyertai. Kalau di dalam WA dikatakan akan datang bersama 4 orang ibu, ternyata dalam realita adalah 3 orang ibu dan seorang bapak. Keempat orang itu langsung berbicara tentang rencana proses yang akan terjadi pada besok tanggal 15 Februari 2026. Pembicaraan selama satu jam lebih tampaknya sudah memberikan gambaran yang cukup jelas untuk rencana acara tersebut. Para tamu tampaknya amat senang. Mereka juga membawa banyak oleh-oleh untuk Rm. Bambang. Tentu saja Rm. Bambang hanya mengambil beberapa dan bagian besar diserahkan ke dapur Domus Pacis.Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja
diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/7Des.html
Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kristen. Ayahnya menjabat Gubernur Gaul, dengan wilayah kekuasaannya meliputi: Prancis, Inggris, Spanyol, Belgia, Jerman, dan Afrika. Ia mendapat pendidikan yang baik dalam bahasa Latin, Yunani dan ilmu hukum. Di kemudian hari ia terkenal sebagai seorang ahli hukum yang disegani. Keberhasilannya di bidang hukum menarik perhatian Kaisar Valentinianus; ia kemudian dinobatkan menjadi Gubernur Liguria dan Aemilia, yang berkedudukan di Milano, Italia Utara.Ketika Auxentius, Uskup kota Milan meninggal dunia, terjadilah pertikaian antara kelompok Kristen dan kelompok penganut ajaran sesat Arianisme. Mereka berselisih tentang siapa yang akan menjadi uskup yang sekaligus menjadi pemimpin dan pengawas kota dan keuskupan Milano. Para Arian berusaha melibatkan Kaisar Valentinianus untuk menentukan bagi mereka calon uskup yang tepat. Kaisar menolak permohonan itu dan meminta supaya pemilihan itu dilangsungkan sesuai dengan kebiasaan yang sudah lazim yaitu pemilihan dilakukan oleh para imam bersama seluruh umat. Ketika mereka berkumpul untuk memilih uskup baru, Ambrosius dalam kedudukannya sebagai gubernur datang ke basilika itu untuk meredakan perselisihan antara mereka. Ia memberikan pidato pembukaan yang berisi uraian tentang tata tertib yang harus diikuti. Tiba-tiba terdengar teriakan seorang anak kecil: "Uskup Ambrosius, Uskup Ambrosius!" Teriakan anak kecil itu serta-merta meredakan ketegangan mereka. Lalu mereka secara aklamasi memilih Ambrosius menjadi Uskup Milano. Ambrosius enggan menerimanya karena ia belum dibaptis. Selain itu ia merasa jabatan uskup itu terlalu mulia dan meminta pertanggungjawaban yang berat. Tetapi akhirnya atas desakan umat, ia bersedia juga menerima jabatan uskup itu.
Enam hari berturut-turut ia menerima semua sakramen yang harus diterima oleh seorang uskup. Setelah itu ia ditahbiskan menjadi uskup. Seluruh hidupnya diabdikan kepada kepentingan umatnya; ia mempelajari Kitab Suci di bawah bimbingan imam Simplisianus; memberikan kotbah setiap hari minggu dan hari raya dan menjaga persatuan dan kemurnian ajaran iman yang diwariskan oleh para Rasul. Dengan bijaksana ia membimbing hidup rohani umatnya. Ia mengatur ibadat hari minggu dengan tata cara yang menarik, sehingga seluruh umat dapat ikut serta dengan gembira dan aktif; mengatur dan mengusahakan bantuan bagi pemeliharaan kaum miskin dan mentobatkan orang-orang berdosa. Ambrosius, seorang uskup yang baik hati dalam melayani umatnya. Selama 10 tahun, ia menjadi pembela ulung ajaran iman yang benar menghadapi para penganut Arian. Pertikaian antara dia dan kaum Arian mencapai klimaksnya pada tahun 385, ketika ia melarang keluarga kaisar memasuki basilik untuk merayakan upacara sesuai dengan aturan mereka. Seluruh umat mendukung dia selama krisis itu. Ia dengan tegas menolak permintaan Yustina, permaisuri kaisar yang menginginkan penyerahan satu gereja Katolik kepada para penganut Arian. Ia berhasil membendung pengaruh buruk ajaran Arianisme.
Terhadap Kaisar Theodosius yang menumpas pemberontakan dan melakukan pembantaian besar-besaran, Ambrosius tak segan-segan mengucilkannya dan tidak memperkenankan dia masuk Gereja. Ia menegaskan bahwa pertobatan di hadapan seluruh umat merupakan syarat mutlak bagi Theodosius untuk bisa diterima kembali di dalam pangkuan Bunda Gereja. Katanya: "Kalau Yang Mulia mau meneladani perbuatan buruk Raja Daud dalam berdosa, Yang Mulia juga harus mencontohi dia dengan bertobat" - "Kepala Negara adalah anggota Gereja, tetapi bukan tuannya." Theodosius, yang dengan jujur mengakui dosa dan kesalahannya, tak berdaya di hadapan kewibawaan Uskup Ambrosius. Ia mengatakan: "Ambrosius adalah satu-satunya uskup yang menurut pendapatku layak memangku jabatan yang mulia ini".
Ambrosius, seorang uskup yang berjiwa praktis. Meskipun kepentingan politik sangat menyita perhatiannya, namun ia tetap berusaha mencari waktu untuk berdoa dan menulis tentang kebenaran-kebenaran Kristen. Kotbah-kotbahnya sangat menarik dan kemudian diterbitkan menjadi bacaan umat. Salah satu kemenangannya yang terbesar ialah keberhasilannya mempertobatkan Santo Agustinus. Ambrosius meninggal dunia pada tahun 397 dan digelari Pujangga Gereja. Ia termasuk salah seorang dari 4 orang Pujangga Gereja yang terkenal di lingkungan Gereja Barat.
Lamunan Pekan Adven II
Minggu, 7 Desember 2025
Matius 3:1-12
1 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" 3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya." 4 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. 5 Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. 6 Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan. 7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? 8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. 9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! 10 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. 11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. 12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, orang bisa merasa bahagia karena memiliki karya yang membuat kagum banyak orang lain. Apa yang dilakukan menghadirkan makna bagi banyak orang.
- Tampaknya, orang dapat merasa sukses dalam karya karena banyak orang datang meminta jasanya. Apa yang dilakukan membuat banyak orang merasa gembira.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun apa yang dilakukan membuat banyak orang kagum dan merasa terbantu dalam hidupnya, orang akan menyadari bahwa apapun yang dilakukan sungguh berdimesi duniawi dan hanya daya ilahi yang bisa menghadirkan bobot kebaikan umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa segala kebaikan duniawi adalah sarana yang menunjukkan karya Tuhan yang mahaagung.
Ah, kalau selalu sukses besarlah pemasukan finansialnya.
Friday, December 5, 2025
Wanita Katolik RI Pugeran
Itu adalah hari Minggu 30 November 2025. Rm. Bambang bersama rama-rama sepuh Domus sedang berhadapan dengan rombongan tamu dari umat Lingkungan Jangli, Semarang. Tiba-tiba dia bersuara keras cenderung berteriak "Ayo terus wae. Terus ngunjuk dhisik. Bar kuwi gabung wae" (Terus saja. Minum lebih dahulu. Setelah itu terus gabung saja). Yang datang adalah rombongan Wanita Katolik RI dari 2 Ranting di Paroki Pugeran.
Hari itu memang ada 2 rombongan yang diterima oleh Rm. Andika, Direktur Domus Pacis, untuk mengunjungi para rama sepuh. "Digabungke mawon" (Disatukan saja dalam menyambut) kata Rm. Andika. Ternyata pertemuanpun tetap bisa segar. Tanya jawab terjadi dipandu oleh Rm. Bambang. Sebelum penutup, wakil dari Pugeran maju untuk menyampaikan kata-kata khusus. Sebagaimana rombongan dari Jangli, rombongan Pugeran juga menyerahkan bingkisan-bingkisan untuk oleh-oleh. Tetapi Bu Retno, salah satu rombongan Pugeran, berkata "Setelah ini kami akan meneruskan acara lain" yang disambung Rm. Bambang "Kemana?". Bu Retno menjawab "Ngetan riku" (Ke timur) sambil telunjuk terarah ke timur yang dalam pikiran Rm. Bambang itu menunjuk gedung Seminari. "Arep sowan Rama Fajar, pa?" (Apakah akan ke Rm. Fajar yang menjadi Minister Seminari Tinggi Kentungan). Ternyata Bu Retno menjawab "Mboten" (Tidak) yang disambung Rm. Bambang "Kemana". Ternyata mereka akan ke tempat peziarahan Oblat milik para biarawan OMI. Memang, dari Domus Pacis untuk menuju Oblat mereka harus berkendaraan ke arah timur.
Ulang Tahun Tahbisan Tiga Rama
Dalam undangan hajatan Domus Pacis Minggu 7 Desember 2025 Rm. Bambang memberikan informasi siapa saja yang dirayakan. Pada hari itu ada 3 or...
-
Rm. Stefanus Istata Raharja adalah salah satu Imam Praja Keuskupan Agung Semarang. Tuhan memanggil beliau pada Minggu 5 Oktober 2025 jam 15....
-
"Siapakah dia?" Barangkali, kalau pertanyaan ini disertakan pada gambar foto dalam berita ini, akan ada beberapa orang yang ikut b...
-
"Apakah diperkenankan kalau ada di antara kami ada yang datang lalu mengajak Rama Hartana keluar jajan?" tanya seorang di antara r...







