Wednesday, November 26, 2025

Rombongan Ibu-Bapak Lampersari

Ternyata dalam HP Rm. Bambang ada WA masuk pada jam 18.47 Selasa 25 November 2025. Isi pesan sebenarnya untuk Rm. Andika yang meneruskannya kepada Rm. Bambang. Isinya adalah "Sugg dalu  Rm.Andika sutresna. Ngaturi pirsa n ijiin.. Benjg enjg watawis jam 9 or 10. Rombongan Iboe Bapk k.l 15 org dari Lmpersari, badhe sowan Romo Sepuh, ugi moHartana. Ugii sami badhe bichten. Boten kesupen Ziarah n taburbunga ing makam romo2 ing Kentungan (Selamat malam, Rm. Andika yang terkasih. Besok pagi sekitar jam 09.00 atau 10.00 rombongan ibu-bapak kurang lebih 15 orng dari Lampersari akan mengunjungi Rama Sepuh, juga Rm. Hartana. Kami juga akan mengaku dosa. Tidak lupa juga akan ziarah di makam rama-rama di Kentungan). Ketika melihat catatan rombongan kunjungan tamu di Domus, ternyata pada Rabu 26 November 2025 kosong. Maka, info WA itu merupakan hal yang baru saja diterima.


Ternyata para tamu pada Rabu 26 November 2025 datang ketika jam hampir menunjuk angka lebih dari 11.00. Mereka langsung diminta menikmati teh dan snak sederhana sajian Domus. Ketika beberapa rama mulai keluar jam makan siang hampir tiba. Tetapi jadilah pertemuan yang dibuka dengan sambutan dari Rm. Agus Purwadi. Beliau adalah Rama di Paroki Mater Dei Lampersari, Semarang. Beliau bersama 13 orang ibu-bapak datang sekalian untuk merayakan Yubileum. Omong-omong santai ternyata berisi hal-hal lucu terutama berkaitan dengan kondisi para rama Domus. Salah satu hal yang masuk dalam acara adalah ada yang akan minta pelayanan Pengakuan Dosa. Dalam hal ini Rm. Jarot, Rm. Ria, dan Rm. Suhartana menyediakan diri untuk melayani pengakuan. "Saya akan melayani yang akan menyumbang Domus dengan membeli batik" kata Rm. Bambang yang membuat para tamu tertawa terbahak-bahak. Rm. Bambang juga berkata kepada karyawan "Para rama makan sendiri-sendiri termasuk doa sendiri". Selewat jam 12.45 para tamu meninggalkan gedung Domus dan mengadakan tabur bunga di Makam Para Rama di Keentungan.

Santo Virgilius

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 03 Agustus 2016 Diperbaharui: 19 November 2019 Hits: 14496

  • Perayaan
    27 November
  •  
  • Lahir
    Hidup pada abad akhir abad ke-8 (tanggal dan tahun lahir tidak diketahui)
  •  
  • Kota asal
    Irlandia
  •  
  • Wilayah karya
    Austria
  •  
  • Wafat
  •  
  • Tahun 784 di Salzburg, Austria - Sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Biarawan Benediktin dari Irlandia ini berangkat ziarah ke tanah suci pada tahun 743. Dalam perjalanan pulang, Virgilius memutuskan untuk tidak kembali ke Irlandia dan tinggal di biara Benediktin Santo Petrus di Salzburg Austria.  Di biara ini ia giat membantu karya Santo Rupertus. Setelah Santo Rupertus meninggalkan biara karena terpilih menjad uskup Salzburg, Virgilius terpilih menggantikannya sebagai menjadi Abbas (kepala biara) di biara tersebut. 

Pada tahun 765 Abbas Virgilius terpilih menjadi Uskup Salzburg.  Karyanya sebagai uskup yang paling dikenang adalah usahanya memperbaiki Katedral Salzburg dan perjuangannya untuk mengkristenkan suku-suku di pedalaman Bavaria dengan mengutus para misionaris kepada mereka.

Uskup Virgilius juga adalah seorang astronom dan saintis. Ia pernah dituduh bidaah karena beberapa ide ilmiah yang dicetuskannya. Seperti ketika ia mengajarkan bahwa bumi ini bulat. Karena itu, orang-orang di dua tempat berbeda di muka bumi yang dihubungkan oleh garis tengah bumi berdiri dengan posisi kaki saling berlawanan (Antipodes).  Ajaran ini ditentang oleh banyak orang, bahkan Virgilius sempat dicap bidaah oleh Santo Bonifasius.

Santo Virgilius tutup usia pada tahun 784. Relikwinya disemayamkan dalam sebuah Reliquary bersama dengan relikwi santo Rupertus di Katedral yang didedikasikan untuk mereka berdua;  Katedral Santo Rupertus dan Virgilius di Salzburg Austria atau Katedral Salzburg

Di Katedral ini pula Komposer terkenal Wolfgang Amadeus Mozart dibabtis dengan nama : Johannes Chrysostomus Wolfgangus Theophilus Mozart.

Lamunan Pekan Biasa XXXIV

Kamis, 27 November 2025

Lukas 21:20-28

20 "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. 21 Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, 22 sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis. 23 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, 24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."

25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. 26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. 27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 28 Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang bisa saja mengalami kecemasan. Apalagi kalau menghadapi berbagai kesulitan hidup di luar kemampuan, orang bisa stres.
  • Tampaknya, orang bisa saja mengalami ketakutan. Apalagi kalau menghadapi realitas yang menggoncang hidup dan mengancam keselamatan, orang akan amat kebingungan tak tahu harus bagaimana.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun orang bisa amat cemas dan takut serta bingung tak tahu harus bagaimana berhadapan dengan realitas yang bisa mengancam keselamatan, dengan teguh memperhatikan relung hati orang justru akan mengalami kemuliaan kuasa ilahi yang membuka lembaran yang mendamaikan dan menyejahterakan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati dalam kekalutan apapun orang justru akan menyaksikan kuat kuasa karya penyelamatan Tuhan.

Ah, bagaimanapun juga yang namanya ancaman selalu membuat stres.

Tuesday, November 25, 2025

Agar Jadi Lansia Agak Trendi

Tidak jarang muncul gambaran lansia sebagai kelompok yang tradisionalistik dalam arti hidup melandaskan pada praktek-praktek kebiasaan yang sudah ada sejak dulu. Dalam ilmu kemasyarakatan tempo dulu ada pandangan perkembangan masyarakat dari yang hidupnya diwarnai sistem pertanian yang berubah ke sistem industri dan kemudian ke sistem global. Kaum lansia sering dicap sebagai sosok-sosok yang pandangan hidupnya dengan pola pertanian tradisional yang selalu berorientasi ke masa lampau. Sedang masyarakat industri berorientasi waktu ke masa kini, dan masyarakat global memandang hidup dengan membidik masa depan. Kehidupan orang-orang global lebih-lebih milenial akan menata hidup dengan rancangan masa depan dengan agenda-agendanya. Ini amat sangat berbeda dengan kaum tradisionalistik yang memandang hidup adalah siklus pengulangan-pengulangan masa lampau.

Bagaimanapun juga saya sudah masuk golongan lansia. Ketika masuk rumah para rama tua Domus Pacis, saya memang baru menjelang jadi kaum lansia dengan ukuran usia 60 tahun. Saya bersyukur karena dengan tinggal di rumah tua, sesudah 27 tahun ikut derap aktivitas umat, saya dihadapkan pada perubahan total kehidupan. Kalau sebelumnya setiap hari sibuk berkantor bersama dengan beberapa karyawan, di Domus saya banyak ada dalam kesendirian di kamar. Kondisi telah memaksa saya mengalami perubahan total. Tetapi syukur pada Allah, saya mendapatkan Rm. Agoeng yang masih muda mengajar dan melatih saya menggunakan merdia sosial. Kalau dulu saya tukang omong lisan face to face dengan umat, di dalam dominasi kamar saya tetap omong tetapi secara tertulis dalam media sosial. Memang, proses menulis omongan tidak bisa selancar dan sefasih omongan lisan. Meskipun demikian omongan dengan tulisan yang mungkin agak kacau sesudah saya publish ternyata tak sedikit yang membaca. Setiap hari aku mendapatkan tanggapan dan kontakan dengan pembaca. Ternyata dengan bisa bermedsos, saya juga kerap membaca artikel-artikel dari google. Ternyata sadar atau tak sadar saya terbawa ke alam global yang amat diwarnai oleh tekhnologi informasi. Sedangkal apapun saya tidak terlalu gagap dengan pola pikir masa kini. Kalau ada yang omong "Besok ....." saya sudah tak bersuara dalam hati "Ah, isi suwe kok diomongke" (Masih menungguh waktu lama ngapain dimomongkan). Sayapun bisa menghargai orang-orang yang sudah mengagendakan rencana ke depan dengan menetapkan hari dan jamnya. Apalagi kalau menyangkut sedikit atau banyak peran saya, saya juga harus mulai bersiap ke depan. Ketika Bu Retno dari Jakarta meminta kesempatan Misa Peringatan 1000 hari Ibu Wiraksi, dulu donatur tetap Domus, saya bisa langsung membicarakan dengan Rm. Andika Direktur Domus. Itu dikarenakan keluarga minta pelaksanaan di Domus pada 14 Februari 2026. Saya juga bisa menghubungkan dengan Bu Rini, relawan Domus, karena keluarga mengghendaksi ada sajian konsumsi tertentu. Selain itu pada Senin 24 November 2025 saya juga menerima WA dari Rm. Hartanta yang kini adalah Pastor Paroki Salam "Apakah bisa mengisi seminar tentang "credo" di paroki salam pada hari Minggu, 15 februari 2025 pk 10.00. Sasarannya adalah ketua lingkungan, prodiakon, tim liturgi, pewartaan dan umat yang mau". Saya mulai mereka-reka cara bagaimana besok pelaksanaannya. Saya juga yakin WA yang nulis 2025 maksudnya 2026.

Santo Konradus dari Konstanz

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 11 Februari 2019 Diperbaharui: 19 November 2019 Hits: 8193

  • Perayaan
    26 November
  •  
  • Lahir
    Tidak Tercatat, Hidup pada abad ke-10
  •  
  • Kota asal
    Altdorf (Sekarang Weingarten, Württemberg, Jerman)
  •  
  • Wafat
  •  
  • Tahun 975 | Sebab Alamiah
  •  
  • Beatifikasi
    -
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Tahun 1123 oleh Paus Kallistus II

Santo Konradus berasal dari keluarga bangsawan Welf yang sangat berpengaruh. Ia adalah putra kedua Count Heinrich Von Altdorf. Setelah menempuh pendidikan di sekolah katedral di Constance, Konradus diangkat sebagai pengawas Katedral Constance lalu diangkat menjadi Uskup Constance pada tahun 934.

Sebagai uskup, Konradus membimbing para imam dan umatnya melalui teladan dan ajaran. Ia sungguh-sungguh seorang gembala yang rajin. Banyak rumah khusus untuk kaum miskin, orang sakit dan para peziarah didirikan oleh Konradus. Selain itu, ia juga membangun banyak gereja baru dan melayani sesama manusia tanpa pamrih, tanpa mengenal lelah, demi keselamatan jiwa umatnya.

Uskup Konradus menjadi sahabat dan pembimbing rohani bagi Kaisar Otto I (Otto yang Agung, Otto the Great, Otto der Große (Jerman), Ottone il Grande (Italian), Raja Jerman sejak tahun  936 dan Kaisar Kekaisaran Romawi Suci sejak tahun 962 sampai tahun 973). Ia juga pernah menjadi pembimbing Rohani bagi Ibunda Raja Otto I, Ibu Suri Santa Mathilda. Uskup yang kudus ini juga dipercaya menemani Raja Otto I dalam perjalanan ke Roma Italia pada tahun 962. Di Roma, Kaisar Otto dimahkotai oleh Paus Yohanes XII sebagai Romanorum Imperator.  

Konradus tercatat melakukan tiga perjalanan ziarah ke Yerusalem. Ia tutup usia dengan tenang di Konstanz pada tahun 975.

Lamunan Pekan Biasa XXXIV

Rabu, 26 November 2025

Lukas 21:12-19

12 Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. 13 Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. 14 Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. 15 Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. 16 Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh 17 dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. 18 Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. 19 Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang dapat yakin bahwa bagaimanapun juga untuk menjadi dan berbuat baik memang membutuhkan keteguhan batin. Makin baik seseorang makin kentara yang tidak suka.
  • Tampaknya, bagaimanapun juga untuk mengembangkan kebaikan dalam hidup bersama, ada saja yang tidak cocok. Makin gigih tindakan dan perjuangannya makin besar pula risikonya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun banyak tantangan dan ancaman serta besar risikonya untuk bertahan dalam menghadirkan kebaikan, orang justru mengalami kesejatian hidup yang penuh kebahagiaan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa dalam perjuangan kebaikan risiko dan kebahagiaan batin adalah bagaikan satu koin sama hanya beda sisi.

Ah, kalau sudah baik kok masih terancam, ya berhenti saja.

Monday, November 24, 2025

Katekis Paroki Lampersari

Pada umumnya para rama Domus Pacis Santo Petrus memang tampak ceria dalm kehidupannya. Apalagi yang biasa menyambut rombongan-rombongan tamu yang berkunjung. Barangkali keceriaan para rama amat mengesankan rombongan para katekis dari Paroki Mater Dei Lampersari, Semarang. Mereka datang ke Domus Pacis pada Minggu 23 November 2025. Tampaknya para tamu menghubungkan keceriaan dengan rasa senang. Dari berbagai pertanyaan ada tiga yang berkaitan dengan rasa senang. Yang pertama "Apakah para rama senang tinggal di Domus". Tak ada satupun yang menjawab tidak senang. Bahkan ada yang menambahkan kalau di Paroki atau tempat rama lain bahkan di rumah keluarga sendiri, para rama tak akan terurus dan mendapatkan pelayanan seperti di Domus Pacis. "Apakah makanan di sini enak?" Pertanyaan ini juga muncul. Rasa enak menu yang disantap memang dikaitkan dengan kondisi penyakit yang disandang oleh masing-masing rama. Semua jadi mengenakkan kondisi badan sekalipun ada menu diet. Rasa enak ekstra terjadi kalau keluar diajak makan luar dan hajatan rumah. Itupun selalu dengan sajian kuliner yang tak membahayakan penyakit yang disandang. Pertanyaan ketiga adalah "Karena dulu aktif kesana-sini dan sekarang harus di Domus, bagaimana mencapai keenakan dengan meninggalkan semua aktivitas tempo dulu?" Kekuatan doa memang mewarnai sharing para rama. Tetapi sharing "Menerima saja realita" juga muncul. Bahkan ada rama yang berkata bahwa meneruskan kegiatan pewartaan adalah sangat membantu hati ceria dan rasa segar. Sekalipun kini 90% lebih biasa berada dalam kamar, rama ini bisa melanjutkan pewartaan. Puji syukur, pada zaman kini tekhnologi maju pesat. Rama ini biasa sehari tiga kali membuat tulisan-tulisan lewat media sosial. 

Rombongan Ibu-Bapak Lampersari

Ternyata dalam HP Rm. Bambang ada WA masuk pada jam 18.47 Selasa 25 November 2025. Isi pesan sebenarnya untuk Rm. Andika yang meneruskannya ...