Wednesday, November 27, 2024

Peringatan Arwah Tiga Rama


Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pringwulung. Sejak pindah ke Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, hajatan tetap terjadi dan juga menjadi kebiasaan. Tetapi hingga pindah di Kentungan, hajatan diselenggarakan untuk peringatan ulang tahun tahbisan imamat masing-masing rama penghuni Domus Pacis. Selain hajatan ulang tahun imamat, di Domus Petrus Kentungan bertambah ulang tahun hari pemberkatan rumah, Malam Paskah dan Malam Natal, dan pembaharuan janji imamat menjelang Kamis Putih. Memang, hajatan pembaharuan janji imamat tidak sebesar hajatan-hajatan lain. Tetapi, ketika rama penghuni Domus ada yang wafat, hajatan bertambah dengan diadakannya peringatan arwah. Semua hajatan diselenggarakan dalam rangka agar terjadi kehadiran umat untuk peristiwa di Domus Pacis. Hal ini dikandung harapan agar para rama sepuh, yang karena kondisinya sudah jauh dari umat, tetap merasakan seperti ketika masih di paroki. Maklumlah, seseorang menjadi imam Katolik adalah untuk umat dan bersama umat. Maka, layaklah kalau pada Sabtu sore 23 November 2024 ada Misa khusus yang dihadiri lebih dari 150 umat Katolik. Umat berasal dari keluarga almarhum Rm. Tri Hartono, Rm. Budyopranoto, dan Rm. Sari Jamiko, kelompok PUPIP Pugeran, Warasemedi Nandan, Cebongan, dan beberapa undangan individual. Kelompok Kor yang berasal dari Cebongan menyemarakkan Misa yang dipimpin oleh Rm. Hartanta Direktur Domus Pacis. Ketika datang para tamu mendapatkan sajian welcome snak. Sesudah Misa semua menikmati makan bersama dan ketika pulang mendapatkan dos berisi snak sumbangan Ibu Ticka. Itulah peringatan arwah : 100 hari Rm. Tri Hartono, 1 tahun Rm. Budyopranoto dan juga 1 tahun Rm. Sari Jatmiko.

Tuesday, November 26, 2024

Santo Yakobus dari Persia, Martir

 diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/27Nov.html

Yakobus dari Beth-Lapeta, Persia (sekarang: Iran) lahir pada akhir abad keempat. Beliau seorang bangsawan Kristen kaya raya dan berpangkat tinggi di dalam Kerajaan Persia sebagai penasehat raja. Tetapi kebesarannya ini justru kemudian mendatangkan kecelakaan atas dirinya. Ketika raja mulai menganiaya orang-orang Kristen, Yakobus mengkhianati imannya dengan maksud supaya terlindung dari bahaya mati dan terus hidup terjamin. Namun isteri serta ibunya tetap setia kepada Kristus. Dengan terus terang mereka menegur Yakobus dan menunjukkan kesalahannya. Meskipun sejak itu mereka segan bergaul dengannya, namun karena terdorong oleh cinta sejati, mereka tetap mendoakan agar hatinya berbalik lagi kepada Kristus.

Demikianlah akhirnya, oleh sinar cahaya rahmat ilahi yang menembusi hatinya yang tegar dan keras, Yakobus kembali kepada Tuhan. Semenjak itu ia tidak pernah lagi pergi ke istana bahkan dengan berani meletakkan jabatannya yang tinggi itu. Perubahan sikapnya itu tak dibiarkan begitu saja oleh raja. Yakobus dipanggil lalu dimintai pertanggungjawabannya tentang sikapnya itu. Ia menyatakan secara tegas bahwa ia seorang Kristen yang tidak boleh bekerja sama dengan raja yang lalim. Maka murkalah raja, lalu segera memanggil pembesar-pembesar kerajaan dan hakim-hakim untuk menentukan hukuman yang tepat atas orang-orang Kristen.

Tuduhan yang dikemukakan ialah bahwa orang-orang Kristen menghina dan tidak mau menyembah dewa-dewa nasional. Oleh karena itu hukuman mati pantas dijatuhkan atas mereka termasuk Yakobus. Anggota badan Yakobus dipotong-potong. Menyaksikan hukuman mati yang dijatuhkan kepada Yakobus, orang-orang Kristen tak putus-putusnya berdoa agar Yakobus dapat bertahan dan berkanjang dalam menahan sengsara yang ditimpakan kepadanya. Doa mereka itu dikabulkan. Yakobus dengan gembira dan tersenyum menanggung penderitaan itu. Ia bahkan mengucap syukur kepada Allah karena boleh turut serta menanggung sengsara Kristus. Yakobus mati sebagai martir Kristus pada tahun 421.


Lamunan Pekan Biasa XXXIV

Rabu, 27 November 2024

Lukas 21:12-19

12 Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. 13 Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. 14 Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. 15 Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. 16 Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh 17 dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. 18 Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. 19 Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."

Butir-butir Permenungan

  • Katanya, agama adalah jalan ke Tuhan. Di lingkungan agama orang-orang banyak mendapatkan khasanah tentang Tuhan.
  • Katanya, agama adalah tempat adanya pengajaran kebaikan dan kebenaran. Di lingkungan agama orang-orang didorong menyebarkan kedamaian.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun agama dan lingkungan bukan agama rindu akan kedamaian dan kesejahteraan, kalau terisi orang-orang haus kuasa dan harta, orang yang sungguh menjaga sikap dan perilaku berdasarkan ketaatan pada relung hati bisa mengalami kebencian. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang yang melandaskan hidup berdasar nurani akan siaga mengalami penentangan sekalipun di kalangan agama.   

Ah, orang yang sungguh baik akan diterima oleh semua orang.

Monday, November 25, 2024

Palur untuk Rm. Suntara


Rm. Suntara adalah salah satu rama sepuh di Domus Pacis Santo Petrus. Beliau termasuk pindahan dari rombongan rama sepuh dari Domus Pacis Puren, Pringwulung. Rm. Suntara memang banyak tidak ikut menyambut rombongan pengunjung Domus Pacis seperti Rm. Harta, Rm. Ria, Rm. Yadi, Mgr. Blasius, Rm. Jarot, Rm. Bambang, dan tentu saja Rm. Hartanta yang masih muda tetapi Direktur Domus. Tetapi berbeda dengan para sepuh lain, Rm. Suntara adalah yang paling banyak mendapatkan kunjungan dari rombongan mantan umat yang pernah dilayani. Tak sedikit umat terkesan oleh komitmen pelayanan Rm. Suntara yang penuh ketegasan pastoral. Sebenarnya tak sedikit umat paroki mengalami dampak salah satu karya pastoral Rm. Suntara. Kalau tak sedikit paroki punya gerakan model "Tabungan Cinta Kasih", Rm. Suntaralah inisiatornya. Beliau mengadakan itu di Paroki Mlati, Yogyakarta. Tujuannya adalah untuk membantu umat ekonomi lemah punya modal mengembangkan hidup. Maka layaklah kalau Rm. Suntara masuk kenangan khusus umat yang pernah dilayani sehingga ada yang berkunjung khusus untuk beliau. Hal ini juga terjadi pada Sabtu 23 November 2024. Rm. Suntara mendapatkan kunjungan dari rombongan umat Paroki Palur, Sala. Tampaknya umat Palur termasuk yang amat terkesan dengan pelayanan Rm. Suntara. Hal ini terbukti selama di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, Rm. Suntara mengalami beberapa kali rombongan kunjungan khusus untuk beliau dari Paroki Palur.

Santo Silvester Gozzolini

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-silvester-gozzolini-26-november

SILVESTER Gozzolini lahir di Osimo, Italia pada tahun 1177 dalam sebuah keluarga bangsawan yang kaya raya.  Pada masa mudanya ia belajar ilmu hukum di Bologna dan Padua. Namun pada tahun 1197 ia menerima Panggilan Tuhan untuk menjalani hidup religius. Ia lalu meninggalkan studi hukumnya dan belajar Theologi dan Kitab Suci untuk menjadi imam.  Sepuluh tahun kemudian ia pun ditahbiskan menjadi seorang imam praja di Osimo.

Pada usia 50 tahun, Silvester memutuskan untuk menjadi seorang pertapa. Ia mohon ijin pada uskupnya lalu meninggalkan keramaian kota dan menjalani kehidupan sebagai seorang pertapa miskin di Grotta Fucile.

Beberapa saat kemudian ia pindah ke sebuah biara pertapaan di Monte Fano. Di sinilah pada tahun 1231 Silvester mendirikan sebuah komunitas pertapa untuk menghimpun semua pertapa yang menjadi muridnya. Persaudaraan religius ini kemudian dikenal dengan nama “Ordo Santo Silvester” atau “Ordo Silvestrine”.  Mereka menghayati suatu cara hidup yang keras sesuai regula Santo Benediktus, namun tetap otonom dan tidak secara resmi menjadi cabang dari Ordo Benediktin. Mereka bahkan menerapkan disiplin hidup membiara yang jauh lebih ketat dari biara Benediktin umumnya.

Di bawah pimpinan Silvester sendiri selama 36 tahun, Ordo Silvestrin ini berkembang sangat pesat. Selama itu ia berhasil mendirikan 25 buah biara di Italia. Santo Silvester Gozzolini tutup usia pada tanggal 26 Nopember 1261 dalam umur 90 tahun. dan dinyatakan ‘kudus’ oleh Paus Klemens VIII pada tahun 1598.

Sepanjang abad ke-19 Ordo Sylvestrine mengalami banyak kemunduran akibat perang dan gejolak politik di Eropa. Terutama karena Perang Revolusi Perancis 1792–1802 dan Risorgimento atau Proses Unifikasi Italia yang berlangsung dari tahun 1815 sampai 1871.  Pada tahun 1907 hanya dijumpai sembilan biara Sylvestrine yang masih berfungsi di Italia.

Sejak pertengahan abad ke-20, Ordo Silvestrine akhirnya bergabung dalam Konfederasi Benediktin (Benedictine Confederation) dan para biarawan “Silvestrine” kini dikenal sebagai biarawan “Benediktin Silvestrine”  atau lengkapnya : “Ordo Sancti Benedicti Silvestrine” yang disingkat OSB.Silv.

Para Benediktin Silvestrine saat ini lebih banyak berkarya di luar Italia. Seperti di Kongo Afrika Tengah, Australia, India, Srilanka dan Filipina. Di Amerika Serikat karya mereka telah dimulai sejak tahun 1928 di Keuskupan Agung Detroit. Kini telah berkembang sampai di Negara bagian Kansas dan New Jersey.

Sumber: yesaya.indocell.net

Lamunan Pekan Biasa XXXIV

Selasa, 26 November 2024

Lukas 21:5-11

5 Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: 6 "Apa yang kamu lihat di situ--akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."

7 Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" 8 Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. 9 Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." 10 Ia berkata kepada mereka: "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, 11 dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, yang namanya keindahan memang mudah menghadirkan kebahagiaan. Berbagai rumah dan bangunan-bangunan megah dengan berbagai ornament bisa menjadi kebanggaan yang menghadirkan daya tarik pemandangan.
  • Tampaknya, bangunan keagamaan juga bisa tersentuh oleh daya ketrampilan pembuatan keindahan. Bagi umat itu bisa diharapkan menjadi sentuhan ke lubuk hati untuk mengagumi karya Tuhan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun dunia ini begitu indah dan berbagai bangunan kena sentuhan arsitektur mengagumkan, bagimanapun juga bentuk-bentuk duniawi cepat atau lambat atau lambat sekali akan hilang dan berganti yang baru. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati segala yang duniawi akan selalu baru dan diperbarui. 

Ah, apapun kalau masuk dalam cagar pasti akan lestari.

Sunday, November 24, 2024

Alumni Kursus Evangelisasi Pribadi V Kalasan

Rombongan yang terdiri dari 26 orang dari alumni Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) V Paroki Kalasan pada Sabtu 23 November 2024 berkunjung di Domus Pacis Santo Petrus. Para rama yang menyambut adalah Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus bersama para rama sepuh, yaitu Rm. Yadi, Rm. Ria, Rm. Harto, Rm. Jarot, dan Rm. Bambang. Sesudah sambutan dan doa, tanya jawab terjadi seperti kalau ada rombongan kunjungan. Dari para tamu muncul pertanyaan-pertanyaan dan para rama menjawab. Rm. Bambang yang menjadi pemandu memang sudah akrab dengan para tamu. Suasana ceria penuh gelak tawa amat mewarnai. Ternyata dalam tanya jawab muncul sebuah pertanyaan yang baru sekali ini terjadi diarahkan ke rama-rama sepuh. "Para rama pasti mengarungi imamat lama hingga usia sepuh seperti sekarang. Mengapa dulu ingin masuk seminari?" demikian pertanyaan yang disampaikan oleh seorang anggota tamu. Rm. Ria dan Rm. Harto memiliki kesamaan alasan, yaitu terkesan dengan rama paroki yang dulu berkarya di parokinya. Rm. Jarot mengalami kerap dikunjungi rama di rumahnya. Sedang Rm. Yadi bercerita bahwa dulu pernah jadi bruder tetapi keluar. Cukup lama jadi guru dan kemudian setelah hati tenang muncullah keinginan menjadi seorang pastor. 


"Rama Bambang gimana?" suara muncul ketika Rm. Bambang hanya tertawa dan tertawa. Akhirnya Rm. Bambang mengatakan bahwa dia masuk seminari karena menang taruhan. Ketika masih SMA dia pernah terlibat pembicaraan dengan salah satu sepupu. Pada waktu Rm. Bambang bilang "Aku berani jadi pastor", sepupunya tertawa dan berkata "Kalau kamu masuk seminari, dua bulan gajiku untuk kamu". Maklumlah sepupunya sudah bekerja. Ternyata Rm. Bambang berhasil masuk seminari. Sepupunya amat heran. Dia punya keyakinan ayah Rm. Bambang tak akan menyetujui. Padahal untuk masuk seminari harus ada persetujuan. Bukankah Rm. Bambang adalah anak tunggal almarhum Bapak Subadi dari Ambarrukmo. Kepada sepupunya Rm. Bambang tak mengatakan bagaimana dia menteror sang ayah. Kalau ayahnya tak mau bertandatangan, Rm. Bambang akan menandatangani sendiri. Pada waktu SMPpun dia sudah kerap melakukannya. "Ora percayaaaa ..." (Tidak percayaaaa) beberapa orang tamu berseru tak percaya. Ternyata bagi mereka alasannya tak religius dan tak bagus. Itu dianggap hanya banyolan belaka. Padahal itu benar terjadi.  "Tuhan yang mengolah aku lhoooo. Bukankah tak sedikit santo santa dulunya juga busuk?" kata Rm. Bambang yang disambut tawa.

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...