Monday, December 8, 2025

Santo Juan Diego

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-juan-diego-09-desember/

JUAN DIEGO adalah orang Kudus pertama yang berasal dari kalangan seorang pribumi Amerika (Indian) di Meksiko. Ia terlahir dengan nama Cuauhtlatoatzin pada tanggal 12 Juli 1474 dari klan Chichimeca Suku Indian Aztec. Cuauhtlatoatzin merupakan generasi pribumi Mexico pertama yang memberikan diri mereka untuk dibabtis. Dia mengambil nama Kristen Juan Diego. Juan semakin tenggelam dalam kehidupan rohani. Ia berdoa setiap hari.

Pada Sabtu pagi, 9 Desember 1531,  Saat dalam perjalanan ke gereja, Juan mendengar suara burung bernyanyi di Tepeyac bukit dan seseorang memanggil namanya. Dia berlari ke atas bukit, dan melihat Seorang wanita yang sangat anggun dan dikelilingi oleh cahaya yang terang benderang. Wanita itu berbicara kepadanya dalam bahasa Indian Nahuatl, bahasa ibunya; meminta Juan Diego untuk memberitahu uskup Meksiko, seorang biarawan Fransiskan bernama Juan de Zumárraga, bahwa ia ingin agar sebuah Gereja dibangun di tempat di mana ia berdiri.

Menyadari bahwa yang sedang menampakkan diri adalah Santa Perawan Maria, dengan patuh Juan Diego pergi ke uskup seperti yang diperintahkan kepadanya.  Tapi bapa uskup meragukan kesaksian Juan Diego dan mengatakan bahwa ia membutuhkan tanda.  Juan Diego kembali ke bukit Tepeyac dan menjelaskan kepada Bunda Maria bahwa bapa uskup tidak percaya padanya.  Juan juga meminta Bunda Maria untuk mengutus orang lain saja karena merasa bahwa dirinya tidak layak dipermuliakan dengan menerima tugas seperti ini. Namun Bunda maria mengatakan; yang paling penting ialah bahwa Diego berbicara kepada uskup atas namanya. Pada hari Minggu, Juan Diego melakukan seperti yang dikatakan oleh Bunda Maria; tapi sekali lagi bapa uskup yang berasal dari Castille Spanyol itu tidak percaya dan tetap meminta tanda. Kemudian pada hari itu, Bunda Maria berjanji pada Juan Diego bahwa dia akan memberinya tanda pada hari berikutnya.

Juan Diego kembali ke rumah malam itu lalu ia pergi menjenguk pamannya Juan Bernardino, dan menemukannya sedang sakit parah. Keesokan paginya Juan Diego memutuskan untuk tidak pergi ke bukit Tepeyac untuk bertemu dengan Bunda Maria, tetapi ia akan mencari seorang imam yang bisa memberikan Sakramen Minyak suci kepada pamannya yang sedang sekarat. Namun ketika ia mencoba untuk berjalan melingkar untuk menghindar dari gunung Tepeyac, Bunda Maria menahannya, dan mengatakan bahwa pamannya tidak akan mati. Bunda meminta Juan untuk untuk mendaki bukit dan mengumpulkan bunga-bunga yang ditemukan di sana. Saat itu bulan Desember, ketika biasanya bunga tidak akan mekar karena udara yang begitu dingin. Namun keajaiban terjadi. Dipuncak bukit itu Diego menemukan bunga-bunga mawar yang hanya tumbuh di  wilayah Castille Spanyol, di bekas rumah uskup Zumárraga. Bunda Maria meminta Juan Diego untuk membawa mawar-mawar tersebut dengan hati-hati dalam lipatan baju tilmanya. Ia tidak boleh membukanya bagi siapa pun kecuali untuk uskup Zumárraga.

Di hadapan Sang Uskup; ketika Juan Diego membuka tilmanya; tampaklah bunga mawar Castille yang masih segar yang semerbak wanginya sangat akrab dengan bapa uskup karena mawar jenis tersebut banyak tumbuh di bekas rumahnya di Castille Spanyol. Juga secara ajaib, pada tilma Juan Diego tampaklah sebuah lukisan Bunda Maria yang kini menjadi ikon Bunda Maria dari Guadalupe. Mukjizat ini membuat bapa uskup segera jatuh berlutut.  Dalam waktu dua minggu, Ia memerintahkan untuk mendirikan sebuah Gereja di tempat dimana Bunda Maria menampakkan diri; sesuai dengan pesan Bunda Maria melalui Juan Diego. Gereja tersebut saat ini dikenal dengan nama Basilica of Our Lady of Guadalupe Mexico City

Sesudah misi utama Juan selesai, dikatakan bahwa ia menjadi seorang pertapa. Ia melewatkan seluruh sisa hidupnya dengan berdoa dan bermatiraga. Gubugnya yang kecil terletak dekat kapel pertama yang dibangun di Bukit Tepeyac. Juan amat dikagumi. Para orangtua mendambakan agar anak-anak mereka kelak menjadi seperti Juan Diego. Juan merawat kapel dan menemui para peziarah yang mulai berdatangan ke sana untuk menghormati Bunda Maria dari Guadalupe. Ia akan menunjukkan kepada mereka tilma atau jubah yang menakjubkan dimana terlukis gambar Bunda Maria yang amat indah.

Sumber : Katakombe.org

Lamunan Pekan Adven II

Selasa, 9 Desember 2025

Matius 18:12-14

12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? 13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. 14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada gambaran bahwa Tuhan telah membuat garis kehidupan untuk setiap orang. Bahkan ada keyakinan bahwa setiap orang telah memiliki takdirnya sendiri-sendiri.
  • Tampaknya, dalam garis kehidupan untuk setiap orang Tuhan diyakini menanamkan panggilan untuk setiap orang. Pada umumnya orang dipanggil untuk hidup berkeluarga, tetapi untuk orang-orang tertentu Tuhan memanggil untuk menjadi imam atau biarawan atau biarawati.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun ada keyakinan Tuhan telah menentukan garis hidup untuk setiap orang, dalam kehidupan apapun Tuhan menghendaki setiap orang mengalami damai sejahtera. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung orang sadar bahwa tak ada nasib buruk seseorang adalah kehendak Tuhan yang selalu mengupayakan damai sejahtera bagi setiap orang.

Ah, nasib orang itu sudah digariskan oleh Tuhan.

Sunday, December 7, 2025

Ulang Tahun Tahbisan Tiga Rama


Dalam undangan hajatan Domus Pacis Minggu 7 Desember 2025 Rm. Bambang memberikan informasi siapa saja yang dirayakan. Pada hari itu ada 3 orang rama sepuh yang dirayakan ulang tahun tahbisan imamatnya. Mereka adalah Rm. Stanislaus Suhartana, Rm. Yoachim Suyadi, dan Rm. Petrus Supriyanto. Rm. Suhartana berulang tahun ke 57, sedang Rm. Yadi dan Rm. Priyanto ke 47. Sebenarnya ketiganya tidak ditahbiskan pada tanggal 7 Desember. Rm. Suhartana ditahbiskan pada tanggal 30 November 1968. Rm. Yadi dan Rm. Priyanto ditahbiskan bersama pada 8 Desember 1978. Tetapi Domus Pacis memutuskan untuk dirayakan bersama.

Untuk Perayaan HUT Imamat pada tanggal 7 Desember 2025 tersebut Rm. Bambang mendapatkan informasi jumlah yang akan hadir dari ketiga snak keluarga ketiga rama. Dari ketiganya Rm. Bambang mencatat yang akan hadir berjumlah 75 orang. Dalam hal ini Rm. Bambang secara khusus mengundang umat Katolik Lingkungan Maria Kleben. Itu adalah daerah asal tempat lahir Rm. Yadi hingga beliau menjadi seorang Kepala Sekolah sebelum masuk Seminari Tinggi Kentungan. Dari Kleben ada informasi yang akan hadir berjumlah 55 orang. Sementara itu di dalam Misa yang akan hadir adalah Kor Bapak-bapak Lansia Paroki Pringwulung yang dikoordinasi oleh Pak Loly. Kelompok Kor tercatat akan datang 35 orang termasuk keluarga. Beberapa orang yang biasa ikut mendukung hajatan terjatat 15 orang. Tentu saja intern Domus Pacis tercatat 20 orang. Itulah sebabnya pada pagi hari Minggu 7 Desember 2025 para karyawan sudah menata 200 buah kursi menghadap altar. Acaranya adalah Misa Syukur dilanjutkan dengan ramah tamah. Bu Rini dan Bu Titi, 2 orang relawan Domus, mengatur persiapan konsumsi.

Acara Minggu 7 Desemeber 2025 memang tepat dimulai pada jam 17.00. Rm. Bambang membuka dengan memberikan kata pengantar. Ketiga rama yang dirayakan diperkenalkan satu persatu. Puji Tuhan, Rm. Priyanto, yang kondisinya sudah tak bisa berkomunikasi dan biasa lupa dalam segalanya, bisa didudukkan pada kursi roda. Beliau tampak tenang dengan wajah tersenyum beraroma ceria. Rm. Andika, Direktur Domus Pacis, memimpin Misa. Bapak-bapak Lansia Pringwulung yang tergabung dalam kor mengiringi nyanyian dengan penuh semangat dengan organis seorang ibu yang juga dari Pringwulung. Para tamu yang memenuhi kursi yang disediakan ketika datang disambut dengan welcome snack. Seusai Misa semua menikmati makan malam sajian Domus. Suasana tampak meriah penuh kegembiraan. Tentu saja para rama yang dirayakan mendapatkan suasana ceria berjumpa dengan snak keluarga yang juga tampak gembira sekali.  

SP Maria Dikandung Tanpa Dosa

 diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/8Des.html

Semua manusia lahir di dalam belenggu dosa asal yang diwariskan Adam dan Hawa. Oleh karena itu, semua manusia dinyatakan 'berdosa' sejak lahir. Oleh karena warisan dosa asal itu melekat erat pada kemanusiaan kita, kita tampaknya lebih cenderung dan mudah untuk berdosa dan melakukan kejahatan daripada melakukan kebajikan-kebajikan. Kita kelihatan lamban sekali melakukan kebajikan-kebajikan. Kita lebih cenderung menjauhi Tuhan daripada mendekatiNya untuk menikmati kebaikan dan cintaNya.

"Pada hari ini terbitlah setangkal tunas dari akar Jesse; pada hari ini pun Maria dikandung tanpa cela dosa," demikian bunyi antifon Magnifikat. Gereja merayakan 'perkandungan Maria tanpa noda dosa' untuk mengingatkan kepada seluruh umat betapa luhurnya martabat Maria sebagai Bunda Penebus. Maria adalah satu-satunya manusia yang dikecualikan Allah dari warisan Adam itu. Sesungguhnya dara murni ini adalah manusia biasa sama seperti kita; ia juga keturunan Adam. Sebagaimana kita, ia pun hidup di dalam dunia yang penuh dosa ini. Namun ia punya keistimewaan yang tidak dimiliki siapa pun juga. Ia sudah sejak kekal ditentukan Allah untuk menjadi Bunda PuteraNya, Sang Penebus dunia. Ia ditentukan untuk melahirkan Yesus, Anak Allah, dan karena itu sejak awal hidupnya, ia dipersiapkan untuk mengemban tugas luhur ini.

Melalui dialah, Tuhan menyalurkan rahmat penyelamatanNya kepada manusia. Tuhanlah sumber rahmat, sedang Maria hanyalah 'saluran'nya. Sebagai saluran rahmat Allah bagi manusia, maka sudah selayaknya Maria itu penuh rahmat dan suci tak bercela. Demikian ia ditebus dengan cara yang paling sempurna: diperkandungkan tanpa noda dosa, suci dan tak bercela di hadapan Allah.

Dalam rahim Maria, Perawan yang murni, Allah menemukan singgasana yang pantas bagi PuteraNya. Melalui Maria kutuk dosa diganti dengan berkat bagi manusia. Oleh karena itu, pada hari raya ini patutlah kita berdoa: "Ya Maria, dengan senang hati kami merenungkan rahasia kepilihanmu menjadi Bunda Penebus. Engkau telah dibebaskan Allah dari kutuk dosa yang telah menimpa umat manusia. Jiwamu diperkaya dengan rahmat Allah dan memancarkan semarak kemuliaan Allah. Ya Maria yang dikandung tanpa dosa, doakanlah kami yang berlindung kepadamu."

Lamunan Hari Raya

Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda

Senin, 8 Desember 2025

Lukas 1:26-38

26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, di dalam agama juga ada tingkat-tingkat penghormatan. Itu tergantung pada peran dalam kehidupan keagamaan.
  • Tampaknya, di dalam Gereja Katolik penghormatan terhadap para kudus juga ada tingkat-tingkatnya. Ada yang tak mendapatkan liturgi khusus dalam perayaan liturgi, ada yang menjadi peringatan wajib, ada yang mendapatkan bobot pesta, ada yang harus dijadikan perayaan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun ada tingkat-tingkat penghormatan terhadap orang kudus dalam Gereja Katolik, sejatinya tingkat perhormatan itu berkaitan dengan tingkat perendahan dirinya dalam menghamba suara relung hati dan komitmen menjalankan amanat-Nya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati makin suci seseorang akan mendalamkan kerendahan dirinya di hadapan Tuhan dan makin menjadi hidup sebagai hamba-Nya.

Ah, makin kudus seseorang makin besar kesempatannya memegang kendali dalam agama.

Saturday, December 6, 2025

Rencana 15 Februari 2026 di Salam

Pada Jumat 5 Desember 2025 jam 06.25 ada pesan WA masuk dalam HP Rm. Bambang "Selamat pagi Romo Bambang Murti. Berkah Dalem Gusti. 🙏🙏 Romo, bsk pagi sekitar jam 8.30 atau jam 9 Romo ada acara tidak? Rencana saya Rm Tyus dan teman" ber 5 mo sowan Rm Bambang Murti, kira"bisa tidak. Atau mungkin Rm Tyus sudah matur Rm Bambang. Mohon jawaban ya Romo. Terimakasih sebelumnya. Ini Adri Romo. Maturnuwun. BD." Yang mengirim adalah Ibu Adri Heryulin yang pada tahun 1988, ketika Rm. Bambang di Salam, beliau masih ikut Mudika (Muda-mudi Katolik). Terhadap pesan itu Rm. Bambang menjawab "Saya ada. Siyaaaaap", karena sebenarnya sudah tahu tujuan rencana mereka pada Sabtu 6 Desember 2025.Kalau Bu Adri menyebut R m. Tyus, itu adalah panggilan Rm. Hartanta di Paroki Salam. Nama lengkap beliau adalah Florentius Hartanta. Ketika di Paroki Mlati terkenal sebagai Rm. Flo yang diambil dari suku kata pertama nama baptisnya. Di Salam panggilan Tyus diambil dari gabungan 2 suku kata terakhir dari nama baptis. 

Sehubungan dengan rencana kedatangan hari Sabtu, Rm. Hartanta pada Selasa 2 Desember 2025 jam 13.11 sudah mengirim WA ke Rm. Bambang "Siang Kulonuwunn Mbenjang sabtu jam 09 badhe sowan domus kalih 4 ibu kangge rembagan acara mbenjang februaru Nuwunn" (Selamat siang, permisi. Besok Sabtu jam 09.00 saya akan datang bersama 4 orang ibu untuk membicarakan acara Februari. Terima kasih). Acara Februari 2026 sudah dikatakan oleh Rm. Hartanta lewat WA ke Rm. Bambang pada 24 November 2025 "Pagi romo Mau minta tolonh Apakah bisa mengisi seminar tentang "credo" di paroki salam pada hari Minggu, 15 februari 2025 pk 10.00. Sasarannya adalah ketua lingkungan, prodiakon, tim liturgi, pewartaan dan umat yang mau". Kalau tertulis 15 Februari 2025, maksudnya pasti tahun 2026. Itulah yang membuat Rm. Bambang siaga menerima tamu pada Sabtu 6 Desember 2025. Benarlah, sebelum jam 09.00 Rm. Hartanta sudah datang dengan 4 orang yang menyertai. Kalau di dalam WA dikatakan akan datang bersama 4 orang ibu, ternyata dalam realita adalah 3 orang ibu dan seorang bapak. Keempat orang itu langsung berbicara tentang rencana proses yang akan terjadi pada besok tanggal 15 Februari 2026. Pembicaraan selama satu jam lebih tampaknya sudah memberikan gambaran yang cukup jelas untuk rencana acara tersebut. Para tamu tampaknya amat senang. Mereka juga membawa banyak oleh-oleh untuk Rm. Bambang. Tentu saja Rm. Bambang hanya mengambil beberapa dan bagian besar diserahkan ke dapur Domus Pacis.

Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja

 diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/7Des.html

Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kristen. Ayahnya menjabat Gubernur Gaul, dengan wilayah kekuasaannya meliputi: Prancis, Inggris, Spanyol, Belgia, Jerman, dan Afrika. Ia mendapat pendidikan yang baik dalam bahasa Latin, Yunani dan ilmu hukum. Di kemudian hari ia terkenal sebagai seorang ahli hukum yang disegani. Keberhasilannya di bidang hukum menarik perhatian Kaisar Valentinianus; ia kemudian dinobatkan menjadi Gubernur Liguria dan Aemilia, yang berkedudukan di Milano, Italia Utara.

Ketika Auxentius, Uskup kota Milan meninggal dunia, terjadilah pertikaian antara kelompok Kristen dan kelompok penganut ajaran sesat Arianisme. Mereka berselisih tentang siapa yang akan menjadi uskup yang sekaligus menjadi pemimpin dan pengawas kota dan keuskupan Milano. Para Arian berusaha melibatkan Kaisar Valentinianus untuk menentukan bagi mereka calon uskup yang tepat. Kaisar menolak permohonan itu dan meminta supaya pemilihan itu dilangsungkan sesuai dengan kebiasaan yang sudah lazim yaitu pemilihan dilakukan oleh para imam bersama seluruh umat. Ketika mereka berkumpul untuk memilih uskup baru, Ambrosius dalam kedudukannya sebagai gubernur datang ke basilika itu untuk meredakan perselisihan antara mereka. Ia memberikan pidato pembukaan yang berisi uraian tentang tata tertib yang harus diikuti. Tiba-tiba terdengar teriakan seorang anak kecil: "Uskup Ambrosius, Uskup Ambrosius!" Teriakan anak kecil itu serta-merta meredakan ketegangan mereka. Lalu mereka secara aklamasi memilih Ambrosius menjadi Uskup Milano. Ambrosius enggan menerimanya karena ia belum dibaptis. Selain itu ia merasa jabatan uskup itu terlalu mulia dan meminta pertanggungjawaban yang berat. Tetapi akhirnya atas desakan umat, ia bersedia juga menerima jabatan uskup itu.

Enam hari berturut-turut ia menerima semua sakramen yang harus diterima oleh seorang uskup. Setelah itu ia ditahbiskan menjadi uskup. Seluruh hidupnya diabdikan kepada kepentingan umatnya; ia mempelajari Kitab Suci di bawah bimbingan imam Simplisianus; memberikan kotbah setiap hari minggu dan hari raya dan menjaga persatuan dan kemurnian ajaran iman yang diwariskan oleh para Rasul. Dengan bijaksana ia membimbing hidup rohani umatnya. Ia mengatur ibadat hari minggu dengan tata cara yang menarik, sehingga seluruh umat dapat ikut serta dengan gembira dan aktif; mengatur dan mengusahakan bantuan bagi pemeliharaan kaum miskin dan mentobatkan orang-orang berdosa. Ambrosius, seorang uskup yang baik hati dalam melayani umatnya. Selama 10 tahun, ia menjadi pembela ulung ajaran iman yang benar menghadapi para penganut Arian. Pertikaian antara dia dan kaum Arian mencapai klimaksnya pada tahun 385, ketika ia melarang keluarga kaisar memasuki basilik untuk merayakan upacara sesuai dengan aturan mereka. Seluruh umat mendukung dia selama krisis itu. Ia dengan tegas menolak permintaan Yustina, permaisuri kaisar yang menginginkan penyerahan satu gereja Katolik kepada para penganut Arian. Ia berhasil membendung pengaruh buruk ajaran Arianisme.

Terhadap Kaisar Theodosius yang menumpas pemberontakan dan melakukan pembantaian besar-besaran, Ambrosius tak segan-segan mengucilkannya dan tidak memperkenankan dia masuk Gereja. Ia menegaskan bahwa pertobatan di hadapan seluruh umat merupakan syarat mutlak bagi Theodosius untuk bisa diterima kembali di dalam pangkuan Bunda Gereja. Katanya: "Kalau Yang Mulia mau meneladani perbuatan buruk Raja Daud dalam berdosa, Yang Mulia juga harus mencontohi dia dengan bertobat" - "Kepala Negara adalah anggota Gereja, tetapi bukan tuannya." Theodosius, yang dengan jujur mengakui dosa dan kesalahannya, tak berdaya di hadapan kewibawaan Uskup Ambrosius. Ia mengatakan: "Ambrosius adalah satu-satunya uskup yang menurut pendapatku layak memangku jabatan yang mulia ini".

Ambrosius, seorang uskup yang berjiwa praktis. Meskipun kepentingan politik sangat menyita perhatiannya, namun ia tetap berusaha mencari waktu untuk berdoa dan menulis tentang kebenaran-kebenaran Kristen. Kotbah-kotbahnya sangat menarik dan kemudian diterbitkan menjadi bacaan umat. Salah satu kemenangannya yang terbesar ialah keberhasilannya mempertobatkan Santo Agustinus. Ambrosius meninggal dunia pada tahun 397 dan digelari Pujangga Gereja. Ia termasuk salah seorang dari 4 orang Pujangga Gereja yang terkenal di lingkungan Gereja Barat.

Santo Juan Diego

 diambil dari https://www.mirifica.net/santo-juan-diego-09-desember/ JUAN DIEGO adalah orang Kudus pertama yang berasal dari kalangan seoran...