Semua Orang Kudus
Sabtu, 1 November 2025
Matius 5:1-12a
1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: 3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12a Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, kekayaan memang bisa menghadirkan kegembiraan. Ini bertentangan dengan kemiskinan yang menghadirkan penderitaan.
- Tampaknya, orang baik akan bersyukur kepada Tuhan karena punya kekayaan. Dia bisa merasa terjamin untuk kehidupan diri dan keturunannya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kekayaan sering dipandang menghadirkan kebahagiaan, tetapi kebahagiaan sejati ada pada orang yang sadar bahwa segala yang duniawi adalah hak Tuhan sehingga kalau dirinya ada kekayaan ada pula penghayatan dirinya hanya menumpang bagian milik umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sungguh merasakan kebahagiaan karena menghayati apapun yang dimiliki sejatinya selalu mengandung makna sosial.
Ah, bagaimanapun orang pasti menderita kalau dirundung kemiskinan.

 




 
 
