Ternyata dalam HP Rm. Bambang ada WA masuk pada jam 18.47 Selasa 25 November 2025. Isi pesan sebenarnya untuk Rm. Andika yang meneruskannya kepada Rm. Bambang. Isinya adalah "Sugg dalu Rm.Andika sutresna. Ngaturi pirsa n ijiin.. Benjg enjg watawis jam 9 or 10. Rombongan Iboe Bapk k.l 15 org dari Lmpersari, badhe sowan Romo Sepuh, ugi moHartana. Ugii sami badhe bichten. Boten kesupen Ziarah n taburbunga ing makam romo2 ing Kentungan (Selamat malam, Rm. Andika yang terkasih. Besok pagi sekitar jam 09.00 atau 10.00 rombongan ibu-bapak kurang lebih 15 orng dari Lampersari akan mengunjungi Rama Sepuh, juga Rm. Hartana. Kami juga akan mengaku dosa. Tidak lupa juga akan ziarah di makam rama-rama di Kentungan). Ketika melihat catatan rombongan kunjungan tamu di Domus, ternyata pada Rabu 26 November 2025 kosong. Maka, info WA itu merupakan hal yang baru saja diterima.
Ternyata para tamu pada Rabu 26 November 2025 datang ketika jam hampir menunjuk angka lebih dari 11.00. Mereka langsung diminta menikmati teh dan snak sederhana sajian Domus. Ketika beberapa rama mulai keluar jam makan siang hampir tiba. Tetapi jadilah pertemuan yang dibuka dengan sambutan dari Rm. Agus Purwadi. Beliau adalah Rama di Paroki Mater Dei Lampersari, Semarang. Beliau bersama 13 orang ibu-bapak datang sekalian untuk merayakan Yubileum. Omong-omong santai ternyata berisi hal-hal lucu terutama berkaitan dengan kondisi para rama Domus. Salah satu hal yang masuk dalam acara adalah ada yang akan minta pelayanan Pengakuan Dosa. Dalam hal ini Rm. Jarot, Rm. Ria, dan Rm. Suhartana menyediakan diri untuk melayani pengakuan. "Saya akan melayani yang akan menyumbang Domus dengan membeli batik" kata Rm. Bambang yang membuat para tamu tertawa terbahak-bahak. Rm. Bambang juga berkata kepada karyawan "Para rama makan sendiri-sendiri termasuk doa sendiri". Selewat jam 12.45 para tamu meninggalkan gedung Domus dan mengadakan tabur bunga di Makam Para Rama di Keentungan.






