Monday, December 15, 2025

Akan Piknik

Seorang warga Katolik bernama Arni Indaryanti. Beliau memasang foto di statusnya. Dalam gambar foto itu ada Rm. Bambang duduk di kursi roda. Mbak Arni duduk di sebelah kanan Rm. Bambang. Di belakang keduanya berdiri Bu Rini dan Mas Tian anak Bu Rini. Bu Rini mengambil gambar itu dan diteruskan ke Rm. Bambang. Melihat foto itu Rm. Bambang teringat acara para rama sepuh ketika masih berada di Domus Pacis Puren, Pringwulung. Itu terjadi sebelum pandemi Covid-19. Dalam ingatan Rm. Bambang Uskup Agung Semarang Mgr. Rubiyatmoko memberikan ucapan untuk acara itu. Beliau ditahbiskan pada tahun 2018. Maka peristiwa itu barangkali terjadi di antara Agustus 2018 dan Februari 2019. Ini perhitungan Rm. Bambang. Dalam foto hanya ada 4 orang. Sebenarnya dalam peristiwa itu para rama Domus dan karyawan juga ada.

Yang dimaksudkan dengan peristiwa di atas adalah ketika para rama Domus Pacis Puren pergi ke Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Itu terjadi karena Bapak Joko Tirto, pemilik sekaligus pemimpin Gembira Loka, berkali-kali meminta para rama Domus rekreasi lihat kebun binatang. Bapak Joko Tirto tampaknya merasa ikut dekat dengan para rama sepuh Domus karena masih termasuk sanak keluarga Ibu Rini, salah satu relawan Domus. Dalam peristiwa itu Mbak Arni mengkoordinasi para tenaga Gembira Loka yang diminta oleh Bapak Joko Tirto untuk melayani para rama Domus Pacis Puren termasuk karyawannya. Mas Tian, putra Bu Rini yang ketika itu masih lajang, juga menjadi salah satu relawan yang menyertai dengan mobilnya. Dalam foto di atas, ternyata Mbak Arni menyertakan kata-kata "26 Desember nanti ketemu di GL Zoo lagi". Kata-kata itu ditebalkan dijadikan berwarna merah oleh Rm. Bambang. Tampaknya Mbak Arni membayangkan yang pernah terjadi lebih dari 5 tahun yang lalu dan besuk tanggal 26 Desember akan terjadi lagi. Bapak Joko Tirto, yang kini menyerahkan kepemimpinan Gembira Loka kepada anaknya dan kini jadi PT Gembira Loka Zoo, tetap mengharapkan para rama Domus Pacis dolan ke Gembira Loka. Ini tentu disampaikan lewat Bu Rini. Dalam hal ini Rm. Andika Bhayangkara, Direktur Domus Pacis Santo Petrus, memutuskan para rama dan karyawan Domus Pacis dolan ke Gembira Loka pada tanggal 26 Desember 2025. 

Santa Adelaide

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 04 Agustus 2013 Diperbaharui: 06 November 2019 Hits: 36965

  • Perayaan
    16 Desember
  •  
  • Lahir
    Tahun 931
  •  
  • Kota asal
    Burgundy, Perancis
  •  
  • Wafat
  •  
  • 16 Desember 999 di Biara Selta (Seltz) Alsace | Oleh sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Tahun 1097 oleh Paus Urbanus II

St Adelaide Lahir di Orbe (Sekarang wilayah Swiss). Ia adalah putri dari Raja Rudolf II dari Burgundy dan Bertha dari Swabia.  Dalam usia enambelas tahun, Puteri Burgundi ini dinikahkan dengan Raja Lothair II karena alasan politik. Tiga tahun kemudian, suaminya meninggal dunia. Penguasa baru yang diyakini telah meracuni suaminya berusaha memaksa Adelaide untuk menjadi isteri puteranya. Adelaide tentu saja menolak. Dalam murkanya, sang penguasa memperlakukannya dengan kejam. Ia bahkan mengurung Adelaide dalam sebuah benteng di tengah sebuah danau.

Adelaide diselamatkan ketika Raja Otto Agung dari Jerman menaklukkan penguasa ini. Meski Adelaide duapuluh tahun lebih muda darinya, Raja Otto menikahi Puteri Adelaide yang cantik pada Hari Natal. Ketika raja membawa pulang ratunya yang baru, rakyat Jerman segera mencintainya. Adelaide seorang yang lemah lembut dan anggun lagi cantik jelita. Tuhan menganugerahkan lima anak kepada pasangan kerajaan ini. Mereka hidup bahagia selama duapuluh dua tahun. Ketika Otto mangkat, putera sulung Adelaide menjadi penguasa.

Puteranya ini, Otto II, seorang yang baik, tetapi terlalu cepat bertindak tanpa pikir panjang. Ia melawan ibunya sendiri sehingga ibunya meninggalkan istana. Dalam kepedihan hatinya, Adelaide minta pertolongan seorang abbas, St Majolus. Abbas ini menasehati Otto II hingga ia sadar dan menyesali perbuatannya. Adelaide menemui puteranya di Italia dan raja Otto II memohon pengampunan dari bundanya.  Adelaide berdoa bagi puteranya dengan membawa persembahan ke tempat ziarah Santo Martin dari Tours.

Di masa tuanya, St Adelaide dipanggil untuk memimpin negara karena anaknya Otto II telah meninggal dan cucunya Otto III masih kanak-kanak. Ia membangun banyak biara dan berkarya demi mempertobatkan orang-orang Slavic. Sepanjang hidupnya, ratu yang kudus ini taat pada nasehat orang-orang kudus. Ia senantiasa siap sedia mengampuni mereka yang bersalah kepadanya. St Addle dari Cluny menyebutnya sebagai “perpaduan mengagumkan dari keelokan dan keanggunan.”

St Adelaide wafat pada tanggal 16 Desember 999.

Lamunan Pekan Adven III

Selasa, 16 Desember 2025

Matius 21:28-32

28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. 29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang dapat yakin dengan beragama pasti masuk sorga. Agama adalah kartu penduduk Kerajaan Allah.
  • Tampaknya, orang beragama dapat yakin bahwa kaum pendosa abai agama pasti masuk neraka. Dengan mengumbar nafsu duniawi dalam hidup orang menunjukkan diri sebagai anggota kerajaan setan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kaum beragama selalu membunyikan kata Tuhan dan kaum pendosa mengumbar nafsu jahat, sejatinya yang membuat orang sungguh menjadi Kerajaan Allah adalah keterbukaan relung hati dalam sikap dan tindakan atau tidak ketika orang berhadapan dengan kata-kata baik, benar, dan luhur. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mudah hidup terbuka terhadap cakrawala baik, benar, dan mulia sekalipun berasal dari yang beda kelompok dan aliran.

Ah, pokoknya kalau tak beragama pasti di luar Kerjaan Allah.

Sunday, December 14, 2025

PUPIP dan Legio Maria Bonoharjo

"Iki seka ngendi?" (Ini rombongan dari mana?) Rm. Ria bertanya kepada Rm. Bambang yang sama-sama berkursi roda tetapi Rm. Bambang ada di sebelah kiri Rm. Ria. Sebenarnya pertanyaan Rm. Ria disampaikan tidak dengan suara yang terdengar bagi semua yang ada. Tetapi ketika menjawab Rm. Bambang menggunakan suara terdengar oleh rombongan tamu yang datang lebih dari 40 orang. Bahkan rama yang hadir, termasuk Rm. Andika yang jadi Direktur Domus, juga ada. Jawaban Rm. Bambang adalah "Iki rombongan umat seka Bonoharjo. Kae lho, nek seka Jogja terus arep mengiwa, ana patunge santo potlot" (Ini rombangan umat dari Paroki Bonoharjo. Kalau dari Jogja dan akan belok ke kiri ada patung santo potlot). Para tamu dan beberapa rama yang menangkap tertawa terbahak-bahak. Di tempat itu memang ada patung berbentuk pensil. Yang membuat tawa bahwa Rm. Bambang menyebutnya sebagai "santo potlot". Kata potlot adalah sinonim kata pensil.


Omongan Rm. Ria dan Rm. Bambang terjadi sebelum pertemuan Kelompok PUPIP dan Kegio Maria Paroki Bonoharjo ketika mengunjungi para rama sepuh di Domus Pacis Santo Petrus. Itu terjadi pada Sabtu 13 Desember 2025. Setelah sambutan dari Rm. Andika lan Ketua Rombongan, seperti biasa terjadi omong-omong tanya-jawab. Pertanyaan ada di sekitar acara harian para rama Domus, syarat seorang rama bisa jadi penghuni Domus, dan anggaran pembeayaan untuk kehidupan Domus. Rm. Andika memberikan penjelasan bahwa untuk kebutuhan rutin dan kesehatan ditanggung oleh Keuskupan Agung Semarang. Tetapi untuk memberikan tambahan honor dan bonus bagi karyawan, karena bebean kerja tak ringan mengurus para rama sepuh dengan kondisinya, Rm. Bambang menerima sumbangan dari umat. Selaiun itu Domus juga mengusahakan kedekatan para rama dengan keluarga dan umat dengan mengadakan hajatan-hajatan seperti ulang tahun imamat, peringatan rama mantan penghuni Domus, dan Misa Malam Natal/Paskah. Beaya hajatan diupayakan oleh Rm. Bambang dengan menerima sumbangan termasuk penjualan kain batik. "Domus hanya mengeluarkan dana untuk beaya konsumsi. Dalam Misa selalu ada kor yang datang tanpa beaya. Bonoharjo mau nyumbang kor?" kata Rm. Bambang. Ternyata para tamu tampak antusias ikut nyumbang kor dalam satu hajatan. Mereka bersedia datang dengan kor yang diiringi terbangan. Rm. Bambang diminta informasi kapan memberi kesempatan Bonoharjo. Yang jelas hingga 31 Januari 2026 sudah terisi penyumbang kor. Rm. Bambang menyanggupi untuk memberi informasi.

Beato Charles Steeb

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 
  • 01 Desember 2015
  •  
  • Diperbaharui: 
  • 16 Desember 2019
  •  
  • Hits: 10179

    • Perayaan
      15 Desember
    •  
    • Lahir
      18 Desember 1773
    •  
    • Kota asal
      Tübingen, Baden-Württemberg (Sekarang Wilayah Jerman)
    •  
    • Wilayah karya
      Verona - Italia
    •  
    • Wafat
    •  
    • 15 Desember 1856 di Kota Verona, Italia - Sebab alamiah
    •  
    • Venerasi
      19 November 1970 oleh Paus Paulus VI (decree of heroic virtues)
    •  
    • Beatifikasi
      6 July 1975 oleh Paus Paulus VI
    •  
    • Kanonisasi

    Beato Charles Steeb lahir pada 18 Desember 1773 dari keluarga Protestan yang fanatik. Saat remaja Charles sempat belajar sebentar di Paris Perancis, namun harus mengungsi ke Italia saat Revolusi Perancis meletus. Di Italia Charles melanjutkan studinya di kota Verona. Di kota kelahiran santo Petrus dari Verona ini, Charles bersahabat dengan para imam dan para awam katolik yang saleh. Pola hidup kudus dari para sahabat barunya sangat menyentuh hati pemuda Protestan ini. Sampai suatu hari, ia memutuskan untuk menjadi seorang Katolik dan masuk seminari.

    Meski kedua orangtuanya sangat marah dan tidak lagi mengakuinya sebagai anak, Charles tetap setia pada iman Katolik dan cita-citanya untuk mejadi seorang imam. Setelah menyelesaikan studinya, Ia kemudian ditahbiskan menjadi imam dan ditugaskan untuk melayani orang sakit di Verona. Sambil melayani umat, Charles juga melanjutkan studinya dengan belajar hukum Gereja dan hukum perdata di Pavia Italia.

    Bersama Beata Luigia Poloni, Charles mendirikan sebuah konggregasi Susteran yang disebut konggregasi Sisters of Mercy dari Verona, yang berkaul untuk membantu orang-orang sakit, para fakir miskin, anak-anak terlantar dan orang-orang Jompo. Konggregasi ini sekarang telah membuka biara di Italia, Jerman, Portugal, Albania, Tanzania, Angola, Burundi, Argentina, Brazil, dan Chile.

    Charles Steeb tutup usia pada tahun 1856 di Verona Italia. Ia dinyatakan sebagai Venerabilis pada tanggal 19 November 1970 oleh Paus Paulus VI, dan dibeatifikasi pada tanggal 6 Juli 1975 oleh Paus yang sama.

    Lamunan Pekan Adven III

    Senin, 15 Desember 2025

    Matius 21:23-27

    23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" 24 Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. 25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? 26 Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." 27 Lalu mereka menjawab Yesus: "Kami tidak tahu." Dan Yesuspun berkata kepada mereka: "Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."

    Butir-butir Permenungan

    • Tampaknya, dalam hidup bersama orang dapat memiliki kewenangan tertentu. Itu sesuai dengan kedudukan yang dimiliki.
    • Tampaknya, dengan mendapatkan kedudukan dalam hidup bersama orang mendapatkan kekuasaan tertentu. Kedudukan mengalirkan kekuasaan.
    • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun orang biasa mengaitkan kekuasaan dengan kedudukan yang dimiliki dalam hidup bersama, kuasa sejati adalah daya anugrah Roh untuk ambil bagian demi kebaikan hidup bersama. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa kekuasaan itu bukan mengalir dari kedudukan tetapi daya Roh Tuhan sebagai kemampuan dalam partisipasi membangun dan mengembangkan hidup bersama.

    Ah, asal bisa meraih kedudukan orang akan punya kekuasaan.

    Saturday, December 13, 2025

    Lima Ibu dari Lingkungan Semen

    Rama Andika, Direktur Domus Pacis, pada masa Adven kerap keluar Domus. Kalau beberapa rama dan keluarga sering minta pelayanan Misa, pada masa Adven Rm. Andika juga membantu paroki-paroki yang menyelenggarakan pelayanan Sakramen Tobat. "Kula biasa mengenalkan diri criyos saking Domus Pacis" (Saya biasa memperkenalkan diri dengan mengatakan dari Domus Pacis). Ternyata beliau juga sering bilang "Rama Bambang pikantuk salam" (Rm. Bambang mendapatkan salam). Bahkan ketika datang di beberapa umat kata "Rama Bambang pikantuk salam" juga sering muncul. "Rama Bambang cen akeh pandhemene" (Rm. Bambang memang banyak pencintanya) komentar Rm. Saptaka. 


    Setiap kali ada kiriman salam lewat Rm. Andika, Rm. Bambang memang merasakan hati berbinar. Dia termasuk rama sepuh Domus yang sering mendapatkan tamu yang bilang ke karyawan "Badhe sowan Rama Bambang" (Kami mau mengunjungi Rm. Bambang). Biasanya yang datang ke Rm. Bambang adalah kelompok kecil umat. Pada Jumat 12 Jumat 2025 pada sekitar jam 10.00 seorang karyawan berkata kepada Rm. Bambang "Rama wonten tamu saking Salam madosi Rama Bambang" (Rama ada tamu dari Salam mencari Rm. Bambang). Ternyata 5 orang ibu datang dengan membawa banyak oleh-oleh. Mereka sudah amat akrab dengan Rm. Bambang dan Rm. Bambang memang pernah banyak jumpa dengan mereka pada tahun 1983-1990. Pada waktu itu Rm. Bambang menjadi bagian Paroki Salam. Ibu-ibu itu berasal dari Lingkungan Semen, salah satu Lingkungan di Paroki Salam. "Niki kula sakanca makili umat Lingkungan Semen" (Kami bersama mewakili umat Lingkungan Semen). Omong-omong dengan Rm. Bambang menjadi nostalgia masa lalu. Kebetulan saja Rm. Bambang masih ingat beberapa nama dan kemudian mendapatkan kabarnya untuk masa kini. Ketika sedang makan siang Rm. Andika bertanya kepada Rm. Bambang "Wau saking pundi rama?" (Tamu rama tadi dari mana?). Beliau bersama karyawan memang harus mencatat banyak barang benda pemberian umat. 

    Akan Piknik

    Seorang warga Katolik bernama Arni Indaryanti. Beliau memasang foto di statusnya. Dalam gambar foto itu ada Rm. Bambang duduk di kursi roda....