Monday, June 23, 2025

Lamunan Hari Raya

Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis

Selasa, 24 Juni 2025

Lukas 1:57-66.80

57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. 58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. 59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, 60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." 61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." 62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. 63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. 64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. 65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. 66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia. 

80 Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, seorang anak dipandang berkembang baik karena tubuhnya makin kokoh. Dia tak punya kecacadan anggota badan.
  • Tampaknya, seorang anak juga dipandang berkembang baik karena bisa melewati tahap-tahap pendidikan sekolah. Daya intelektualnya makin tajam.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun daya jasmani tumbuh baik dan sekolahnya lancar, seorang anak belum sungguh berkembang baik kalau tak dilandasi oleh makin kokohnya daya jiwani. Dalam yang  ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa pengembangan sikap batin bisa teguh ikut suara nurani adalah landasan dari segala kebaikan hidup.

Ah, asal rajin menjalani agama orang pasti sudah baik.

No comments:

Post a Comment