Selasa, 20 Mei 2025
Yohanes 14:27-31a
27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. 28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. 29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. 30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku. 31a Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, ....."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, tak sedikit orang berpandangan bahwa hidup damai berarti hidup tanpa masalah. Orang tak berhadapan dengan gangguan.
- Tampaknya, tak sedikit orang berpandangan bahwa dalam kedamaian terdapat hidup harmoni. Orang memiliki hubungan selaras, serasi, dan seimbang dengan sesama manusia dan dengan dunia sekitarnya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun konflik dan permasalahan kerap dipandang sebagai gangguan kedamaian, orang baru menghayati kedamaian sejati kalau bisa tenang berhadapan dengan masalah sebesar apapun. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang bisa menghayati kedamaian sejati yang tak tergoyahkan oleh gangguan dan derita apapun.
Ah, mana bisa dalam derita ada hidup damai?
No comments:
Post a Comment